Dendam, cinta, dan kebohongan. Sebuah permainan yang berbahaya dan tak terduga. Amanda, seorang wanita yang memiliki tujuan yang jelas, mendekati suami Selena, Reagan, seorang pria tampan dan sukses.
Namun, Amanda tidak tahu bahwa Reagan memiliki rahasia yang tersembunyi di balik pernikahannya dengan Selena. Amanda terus beraksi tanpa menyadari bahwa dirinya sudah terlibat dalam permainan dan konflik yang besar.
Apa yang sebenarnya tersembunyi di balik pernikahan Reagan dan Selena yang terlihat sempurna itu? Dan apa yang akan terjadi ketika dendam dan cinta berbenturan?
Pleas yang baca dan gak suka skip aja🙏
Jangan tinggalkan jejak buruknya🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MCS 5. Pertemuan Kesekian Kalinya.
Selesai membuatkan kopi, Amanda langsung berjalan dengan membawa nampan di tangannya. Ia masuk ke dalam lift untuk menuju lantai paling atas gedung ini.
Maya, rekan sesama OG sudah lebih dulu tiba di ruangan sang bos. Ia hanya membawa sehelai kain beserta sebuah tabung kecil. Maya sangat tahu jika sebenarnya ruangan pemilik sekaligus pemimpin perusahaan ini sudah dibersihkan, karena tugas itu sudah harus dikerjakan sebelum Reagan datang.
Namun, setiap Reagan datang, pria itu akan tetap meminta ruangannya kembali dibersihkan. Ada saja kurangnya di mata pria itu. Terkadang debu di sela-sela benda kecil pun bisa ia lihat. Dan Reagan selalu menginginkan ruang kerjanya wangi. Makanya Maya hanya membawa sebuah kain dan tabung penyemprot berisi pengharum ruangan yang dipesan langsung dari luar negeri.
Amanda mengetuk lebih dulu pintu yang bertuliskan ruangan president itu. Ia tidak mungkin langsung masuk kan. Ini adalah ruangan bos, akan sangat lancang menurut Amanda. Tapi sudah cukup lama ia berdiri tak jua terdengar suara yang mengizinkan dirinya untuk masuk, sampai Amanda melihat pintu itu terbuka dari dalam.
Ternyata Maya yang membukanya. Maya meletakkan jari telunjuknya di bibir sebagai isyarat untuk Amanda diam dan meminta wanita itu masuk.
Amanda mengangguk. Ia masuk dan sempat melirik pada meja kerja yang mana di sana Reagan tengah duduk dengan siku yang bertumpu di atas meja dan kepalan tangannya memukul-mukul kecil dahi pria itu. Wajahnya tak jelas terlihat, Amanda pikir bosnya itu sedang berpikir keras.
"Ini kopi Anda, Tuan." Amanda meletakkan kopi itu di atas meja. Jika tadi ia menyukai aroma kopi, sekarang ia mencium aroma wangi yang sangat lembut dan menenangkan. Amanda sampai sedikit mengendus menikmati aroma tersebut. Sampai netranya bertemu dengan Maya yang tengah berjongkok di hadapan meja kecil di sudut ruangan tengah melap sebuah plakat. Apa yang sedang dikerjakan oleh temannya itu, tanya Amanda dalam benaknya merasa heran.
Netranya juga jadi menyadari keadaan ruangan yang sangat luas dan rapi. Maya mengangkat tabung kecil yang ada di tangannya. Memberi tahu Amanda bahwa aroma lembut di ruangan itu berasal dari semprotan tersebut, hingga membuat Amanda mengangguk kecil. Oh, pewangi ruangan ternyata. Wangi sekali.
Kedua OG itu seperti saling bergosip mengenai ruangan kerja atasan mereka dengan bahasa batin. Tanpa menyadari jika Reagan kini tengah memperhatikan mereka, terutama Amanda yang berdiri tidak jauh dari meja kerjanya.
Tatapan Amanda masih menyisir ruangan itu. Dari tempat Maya yang berjongkok hingga mengarah kembali ke posisi Reagan yang tengah duduk. Amanda sampai sedikit terperanjat ketika tatapannya bertabrakan langsung dengan netra Reagan yang dingin.
Tubuhnya seketika membeku. Waktu bergerak begitu lambat. Seakan membiarkan Amanda untuk lebih jauh terseret dalam sebuah arus yang deras. Sudut pikiran kecilnya sempat bertanya, kenapa bisa ada pria tampan itu di sana? Apa ia sudah mulai gila. Sangking terpesonanya pada suami Selena, kini ia melihat semua orang mirip dengan Reagan.
Tapi tadi saat ia bertemu Tuan Lucas tidak demikian. Ia tetap bisa melihat wajah pria itu yang asli dan normal. Amanda memaksakan kuat untuk matanya berkedip. Berharap tatapan Reagan yang dingin tapi begitu diinginkan itu bisa sirna.
Berulang kali Amanda mengerjap, tetap saja tidak ada yang berubah dengan apa yang kini ada di hadapannya. Maya yang dari tadi berjongkok itu langsung berdiri ketika menyadari sikap Amanda. Wanita itu menelan pelan salivanya. Amanda terlalu berani. Apa yang harus ia lakukan untuk menyadarkan Amanda yang seperti terhipnotis. Ia melirik tabung di tangannya, tidak mungkin dia menggunakan tabung itu untuk menyadarkan Amanda agar berhenti menatap bos mereka kan. Maya jadi merasa frustasi sendiri.
"Terlalu berani," desis Reagan. Tatapannya begitu tajam pada Amanda yang sekarang mulai bisa bernapas ketika mendengar suara asli pria itu.
Astaga. Pria itu ternyata nyata dan bukan halusinasinya. Dia...dia benar suami Selena. Amanda tercengang bukan main bercampur takjub. Lagi, Amanda bisa bertemu pria gagah ini.
"Kau masih ingin menatapku dan menjadikan hari ini, hari terakhir dirimu bekerja?"
Amanda seketika dibuat gelagapan karena perkataan pria dingin itu. Ia langsung menunduk dan meminta maaf. Dirinya baru saja bekerja, yang benar saja jika langsung dipecat hanya karena menatap wajah bosnya. Amanda menutup matanya rapat. Tidak lucu jika untuk kesekian kalinya ia kembali diberhentikan kerja karena wajah Reagan. Salahkan saja kenapa wajah itu terlalu tampan, harusnya lebih bisa dikondisikan. Rutuk Amanda dalam hatinya.
Maya langsung mendekat pada Amanda. Ia juga meminta maaf pada Reagan seraya mengatakan jika hari ini adalah hari pertma Amanda bekerja. Maya berharap Reagan akan bisa memaafkan sikap Amanda. Temannya itu baru sekali ini melihat Reagan. Dan sangat normal jika Amanda terpesona hingga mematung seperti tadi. Tanpa Maya tahu bahwa ini adalah pertemuan untuk kesekian kalinya antara Reagan dan Amanda.
Amanda masih terdiam. Setelah meminta maaf, tak ada lagi yang bisa wanita itu katakan, ia tertunduk karena kini di kepalanya penuh dengan kekhawatiran yang tiba-tiba saja terlintas. Jadi perusahaan ini adalah perusahaan pria di depannya ini? Perusahaan suami Selena? Ia sekarang bekerja di tempat Selena? Sial! Wajah Amanda berubah pias. Kenapa dunia ini terlalu sempit untuknya.
Reagan mengangkat tangannya, membuat Maya langsung menunduk untuk pamit. Ia cepat-cepat membawa Amanda keluar dari sana. Temannya itu pasti sulit bernapas saat ini karena takut dipecat, padahal Amanda baru saja masuk bekerja.
Reagan yang masih memasang wajah datar itu menatap pada pintu setelah kepergian Maya dan Amanda. Reagan masih sangat mengingat dengan baik wajah itu. Ia mengenali Amanda. Wanita itu ternyata kini bekerja di perusahaannya. Wanita yang berani menyiram wajah Selena-istrinya di depan banyak orang. Dan wanita yang sudah beberapa kali kedapatan tengah memperhatikannya dengan intens. Sangat berani. Pria itu lalu tersenyum menyeringai.