NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Nabila

Mengejar Cinta Nabila

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cinta setelah menikah / Janda / Beda Usia / Bad Boy
Popularitas:24.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lalalati

Nabila Althafunisa tiba-tiba saja harus menikah dengan seorang pria bernama Dzaki Elrumi Adyatama, seorang pria yang usianya 10 tahun lebih muda darinya yang masih berstatus mahasiswa di usianya yang sudah menginjak 25 tahun. Dzaki tiba-tiba saja ada di kamar hotel yang Nabila tempati saat Nabila menghadiri pernikahan sahabatnya yang diadakan di hotel tersebut.

Anehnya, saat mereka akan dinikahkan, Dzaki sama sekali tidak keberatan, ia malah terlihat senang harus menikahi Nabila. Padahal wanita yang akan dinikahinya itu adalah seorang janda yang memiliki satu putra yang baru saja menjadi mahasiswa sama seperti dirinya.

Siapakah Dzaki sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Sepuluh Tahun Lalu

"Sepuluh tahun lalu?"

"Iya. Sejak aku masih SMA kelas 10. Kamu pasti lupa kita pernah ketemu waktu itu?" tebak Dzaki kecewa.

"Masa sih, Mas?" Nabila sama sekali tak bisa mengingat kapan ia pernah bertemu dengan sang suami kala itu.

Dzaki mengangguk. "Gak cuma ketemu kamu. Aku juga kenal sama Hazel, dan aku juga pernah ketemu almarhum mantan suami kamu."

Sepuluh tahun lalu...

Dzaki berjalan menuju salah satu petugas penerimaan peserta didik baru di SMA tempatnya akan bersekolah. Ia menyerahkan satu map berisi persyaratan. Setelah Itu petugas itu pun sibuk mengecek persyaratan yang Dzaki bawa.

“Kamu datang sendiri, Nak? Mana orang tuamu?” tanya petugas itu heran karena Dzaki datang seorang diri.

“Mereka sedang di luar negeri karena urusan pekerjaan. Jadi saya datang sendiri,” jawab Dzaki.

Setelah pendaftaran ulang itu Dzaki berjalan pulang. Ia melihat banyak anak-anak seusianya datang bersama dengan orang tuanya, sedangkan ia hanya seorang diri. Ini bukan yang pertama. Dulu ia pun daftar ulang tanpa kedua orang tuanya saat masuk SMP.

Ponselnya bergetar, telepon dari sang ibu.

“Nak, gimana? Udah daftar ulangnya?” tanya Dini, sang ibu di sambungan telepon.

“Udah, Mah," ujar Dzaki singkat.

“Ya udah kalau gitu kamu pulang, jangan lupa makan ya. Maaf Mama dan papa masih harus di Singapura. Kamu gak apa-apa 'kan sendirian? Hati-hati nanti kalau sudah mulai sekolah, bangunnya jangan kesiangan. Kalau dibangunin bibi harus cepet bangun. Ya?"

“Iya, Mah.” Lagi-lagi Dzaki patuh.

Sejak SD ia memang sering ditinggal pergi oleh orang tuanya. Mereka sibuk dengan pekerjaannya. Kadang mereka ke luar kota atau ke luar negeri, bahkan itu terjadi hampir setiap minggu. Hal ini membuat Dzaki jarang sekali bertemu dengan kedua orang tuanya. Namun hal itu tidak membuatnya menjadi anak yang badung. Walaupun ia sering ditinggal oleh kedua orang tuanya dan hanya bersama para ARTnya di rumah, ia tetap menjadi anak yang baik dan pintar.

Setidaknya sampai ia SMP.

Singkat cerita pembelajaran di SMA pun dimulai. Dzaki mulai berkenalan dan berteman dengan teman-teman di sekolahnya. Namun sayang, ia salah bergaul. Ia bertemu dengan anak-anak yang mirip dengannya, kekurangan perhatian orang tua, dengan berbagai masalah. Hidup Dzaki yang awalnya lurus dan selalu berprestasi, menjadi berubah. Ia mulai mengenal rokok dan minuman. Meskipun demikian rupanya Dzaki yang memang cerdas, masih bisa membatasi pergaulannya untuk tidak terlalu terjerumus, termasuk masalah perempuan.

Di usianya yang sudah menginjak remaja, belum ada satu perempuan pun yang berhasil mencuri hatinya. Padahal teman-teman satu ‘geng’nya, sejak duduk di bangku SMP sudah mengenal apa itu pacaran. Bahkan ada yang sudah sering berganti pacar. Dzaki memang memperkenalkan dirinya pada rokok dan juga minuman tapi masalah perempuan ia tak mau sembarangan.

Hingga suatu hari, Dzaki dalam perjalanan pulang, melihat seorang anak kecil yang umurnya sekitar 7-8 tahun dengan seragam putih merah, menangis di pinggir jalan sendirian. Dzaki pun menepikan motornya dan menghampiri anak itu.

“Hey, lu kenapa nangis? Orang tua lu mana?” tanya Dzaki.

Anak itu tidak menjawab dan terus menangis.

“Lu kepisah ya? Mau Abang anter pulang gak?” Dzaki menawarkan. Ia tidak tega melihat anak itu menangis sendirian di saat matahari sudah hampir tenggelam.

“Beneran Abang bisa anterin aku?” seketika anak itu berhenti menangis.

“Beneran," Dzaki meyakinkan.

“Tapi Abang bukan orang jahat ‘kan? Abang gak akan nyulik aku ’kan?” tanyanya dengan polosnya sambil menghapus sisa air mata di pipinya.

“Ya ampun ini anak. Gak lihat baju gua? Gua anak sekolah juga sama kayak lu. Ngapain juga gua nyulik lu." Dzaki sedikit merasa tersinggung, niat baiknya malah dicurigai.

“Kalau gitu nama Abang siapa?”

“Dzaki,” sahut Dzaki.

Anak itu menyingkap jaket denim yang Dzaki kenakan untuk melihat nama di seragam yang Dzaki kenakan, apakah benar namanya Dzaki atau bukan. “Oh iya bener.”

Dzaki berdecak kesal. “Nama lu siapa?”

“Hazel."

“Hazel…” Dzaki melihat ke arah seragam yang masih dikenakan Hazel. Namun namanya bukan Hazel, melainkan Hadinabil M. H.

Dzaki pun mendumel kesal. “Apaan, nama lu Hadinabil. Bohong lu ya?!”

“Beneran, Bang! Nama aku Hadinabil Muhammad Hazel. Dipanggilnya Hazel.”

“Oh…” Dzaki mengangguk mengerti. “Ya udah ayo, gua anterin.”

Kemudian keduanya mulai menunggangi motor besar Dzaki. Untungnya Hazel hafal alamat rumahnya, meskipun ia tak tahu letaknya di mana.

Tak lama motor Dzaki berhenti di depan sebuah rumah dua tingkat. Seorang pria baru saja membuka pintu pagar rumah itu dengan tergesa. Sontak pria itu berteriak saat melihat motor besar berwarna putih membawa sang putra di jok belakang. “Hazel! Alhamdulillah, Ya Allah.”

“AYAH!” Hazel langsung saja memeluk sang ayah.

Hadi, ayah dari Hazel, menghampiri tergesa menghampiri Hazel dan memeluknya.

“Kamu gak apa-apa, Nak?" tanya pria itu antara khawatir dan lega.

“Gak apa-apa, Yah. Untung ada Abang itu.”

Hadi pun langsung menatap ke arah Dzaki. “Makasih banyak ya udah anterin anak saya,” ujar Hadi.

“Sama-sama, Pak. Saya permisi,” pamit Dzaki. Ia pun kembali mengenakan helm full facenya.

“Bang Dzaki, makasih banyak ya!” Hazel melambaikan tangannya dan masuk ke dalam rumah bersama sang ayah.

Tepat saat keduanya akan memasuki rumah, dan Dzaki sudah menunggangi motor besarnya kembali, seorang perempuan muncul dari pintu. Gadis itu mengenakan hijab bergo dan kaos rumahan. Ia terlihat menghapus air matanya seraya mencubit kedua pipi Hazel dan bertingkah gemas khas remaja, dan kemudian memeluknya.

Dzaki langsung mengira perempuan itu pastilah kakak dari Hazel. Kemudian Hadi terlihat memberikan selembar uang kepada gadis itu, lalu gadis itu melihat ke arah Dzaki.

Seketika Dzaki tersadar bahwa ia sedang memandangi gadis itu. Gadis itupun berjalan menghampirinya. Entah mengapa, Dzaki merasakan debaran yang aneh saat melihat gadis itu.

Wajahnya sangat cantik khas asia timur. Matanya bercahaya dan hidungnya mancung dan kecil. Bibirnya berwarna merah muda. Tubuhnya langsing dan tidak terlalu tinggi, membuatnya terlihat sangat manis.

“Halo? Kamu gak apa-apa?” tanya gadis itu.

Seketika Dzaki terbangun dari lamunannya. “Hah? I-iya..?”

Suara gadis ini, indah sekali. Lembut dan menggetarkan hati, pikir Dzaki.

Gadis itu tersenyum. Bahkan senyumnya mampu membuat Dzaki berdebar lebih kencang lagi.

“Ini buat kamu dari ayahnya Hazel. Makasih ya kamu udah anterin Hazel pulang.”

“Sama-sama.” Dzaki masih tertegun. "Uangnya gak usah. Saya ikhlas kok."

Kemudian gadis itu tersenyum lagi, diraihnya tangan Dzaki dan memberikan uang itu ke dalam genggaman Dzaki. Saat tangannya bersentuhan, jantung Dzaki pun lebih menggila lagi.

Kemudian gadis itu berbalik memasuki pagar rumah.

Merasa ini adalah kesempatan yang tidak akan datang dua kali, Dzaki pun memberanikan diri memanggil gadis itu. “Hey.”

Dengan bingung gadis itu berbalik. “Kamu manggil saya?”

Dzaki mengangguk. “Boleh tahu namanya?” Jantungnya masih berdebar hebat.

“Nama saya?” tanya gadis itu agak terkejut.

Dzaki mengangguk.

Gadis itu tertawa kecil, namun bukan karena tersipu lebih seperti tak menyangka mendapat pertanyaan itu. Ia pun menjawab, “Nabila.”

Setelah itu ia masuk ke dalam rumah itu meninggalkan Dzaki yang masih berada di depan pagar rumah.

“Nabila…” gumam Dzaki seraya tersenyum senang.

Ia pun kembali mengendarai motornya. Ia membawa motornya keluar dari perumahan itu dan setelah melewati perempatan, ia menarik pedal gasnya lebih dalam di saat jalanan itu sudah agak lengang. Dzaki ingin menyalurkan rasa bahagianya yang membuncah. Nafasnya menderu, jantungnya berdebar kencang sekali.

Wajah Nabila terus terbayang di dalam benak Dzaki. Akhirnya Dzaki yang berusia 15 tahun saat itu tahu bagaimana rasanya jatuh cinta, untuk pertama kalinya.

Kemudian sambil terus melajukan motornya, Dzaki pun berteriak, “Nabila, lu bakal jadi pacar gua!”

1
Dewi Anggya
makin kesiniii makiiin oke dn seruuuu ceritanya.... terimakasih thoor dtggu selalu up nya 🙏🏻🙏🏻🥰
lalalati: makasih kak udah selalu sabar nunggu aku yang upnya lama 😆
total 1 replies
Dewi Anggya
Syuliiit menaklukkan seoy Hazel...
Isna Wati
lanjut thor
lalalati
maafkan aku baru bisa update. sedang ada sesuatu 💔
Mak e Tongblung
luar biasa
lalalati: makasih kak bintang limanya 🤩
total 1 replies
🐌KANG MAGERAN🐌
mampir kak, semangat dr 'Ajari aku hijrah' 😊
lalalati
Update lebih cepet nih aku. makasih udah nunggu 🤗
Dewi Anggya
ihhhhh ngerinyeeee mantan ibu mertua gtu amaat pemikirannya
lalalati
maaf kakak2 aku lagi ada sesuatu yang dikerjain mungkin updatenya akan agak lama. nakasih udah bersabar. tetep tungguin ceritanya nabila dan dzaki yaa🩷
Dewi Anggya
semoga lekas hamil Nabila.....
Dewi Anggya
emang bang Dzaky 🤭🤭
Mak e Tongblung
semoga lancar ya Zel naik dan turun gunung, selamat sampai tujuan dan selamat sampai rumah ketemu bunda Nabila.
Dewi Anggya
bukan Marcel loch hazel....aws shick schock pas tau KLO suami bunda Nabila itu Abang Dzaky 🤭✌🏻
Dewi Anggya
selamat berpuasa semuanya 😊
lalalati: selamat berpuasa juga kak
total 1 replies
Marya Dina
bini nya dzaky..a.emam nya hazel.. bersin2 pasti
d omonhin muluu dr kemaren☺️
Marya Dina
emak itu zel😁😁😁
Dewi Anggya
kisi² tu haze dr bng Dzaky l 🤭✌🏻
Dewi Anggya
Leoni dn pikirannya 🤭🤭🤭blum tau ajaaa KLO Dzaky ayh sambung hazel bisa³ jantung Leoni lompat 😂😂😂
lalalati: banget kak. di luar nurul 😂
total 1 replies
Dewi Anggya
makin paraaah praduga si hazel
Dewi Anggya
kode itu hazel🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!