NovelToon NovelToon
Di Nikahi Mafia Pilihan Adikku

Di Nikahi Mafia Pilihan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Raina cantika gadis berusia 23 tahun harus menerima kenyataan jika adiknya sebelum meninggal telah memilihkannya seorang calon suami.
Namun tanpa Raina ketahui jika calon suaminya itu adalah seorang mafia yang pernah di tolong oleh adiknya.
Akankah Raina menerima laki-laki itu untuk menjadi suaminya?
Apakah Raina dapat bahagia bersama laki-laki yang tidak dia kenal?
Ikuti kisah mereka selanjutnya, ya!
Jangan lupa untuk follow, like dan komentarnya!
Terima kasih 🙏 💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Kekesalan arsenio

Mobil yang di tumpangi Raina, sampai di halaman rumah arsenio. dia pun segera turun dari mobil, dengan perasaan lega.

Dila pun turun. dia mengeluarkan, semua barang belanjaannya.

"Biar aku bantu." ucap Raina.

"Tidak Nona, sebaiknya anda masuk ke rumah, terlebih dahulu. Biar saya dan yang lain membawa,semua ini." balas Dila cepat, melarang Raina yang hendak membawa barang belanjaannya.

Raina pun mengangguk pelan. dia pun pergi dari sana menuju, ke dalam rumah arsenio.

Dila pun membawa separuh belanjaannya, yang kemudian di bantu oleh supir. sebenarnya Dila masih penasaran, dengan apa yang sudah terjadi pada Raina.

Di kamar, Raina membaringkan tubuhnya. saat ini dia memilih berbaring di kamarnya, untuk beristirahat.

"Sebenarnya, apa yang sudah terjadi pada tuan fero? Aku yakin, tuan fero tidak akan membiarkan ku lepas darinya begitu saja." gumam Raina, menatap langit-langit kamar.

Kini Raina pun merasa harus waspada, pada fero. sebab dia dapat melihat keseriusan fero, untuk membawanya pergi kembali ke rumahnya.

Selang beberapa menit, Raina yang merasa kelelahan pun tertidur. kejadian hari ini, sangat menguras emosi dan pikirannya. hal itu pun yang memicu, Raina tertidur cepat.

Sore harinya...

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan dari luar. Raina yang tertidur cukup lama pun, merasa terusik dan kemudian terbangun.

Raina pun membuka matanya, dan menatap jam dinding. "Ha...h! Ini sudah sore!" pekiknya terkejut.

Dia pun beranjak dari tempat tidurnya. setelah itu Raina pun, membuka pintu kamarnya.

"Maaf Nona, mengganggu waktu tidur anda. Saya hanya ingin memberikan ini." Dila membungkuk hormat, dan memberikan cokelat yang di beli Raina tadi.

"Aku ketiduran, Dila. Kenapa kamu tidak membangunkan, ku?" tanya Raina, dengan suara serak khas bangun tidur.

Dila tersenyum. "Saya tidak tahu, kalau Nona sedang tidur. Dan Saya kira, Nona membutuhkan waktu untuk sendiri. Sehingga saya tidak berani, untuk mengganggu waktu anda nona."

Raina mengangguk pelan. dia pun segera mengambil cokelat, yang di berikan oleh Dila.

"Terima kasih dila." ucap Raina tulus.

"Sama-sama nona. Kalau begitu, saya permisi dulu." balas dila, kemudian pamit undur diri.

Setelah kepergian dila. Raina memutuskan untuk masuk kembali, ke kamarnya. dia pun segera membersihkan diri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Apa yang kalian lakukan, sampai-sampai dia bertemu dengan laki-laki itu?"

Di ruangannya, Arsenio terlihat marah saat berbicara dengan dua bodyguard, yang mengawasi Raina tadi. dia kecewa, karena istrinya bisa bertemu dengan fero.

"Maafkan kami tuan. Ini kesalahan kami. Kami tidak menyangka, jika fero ada di sana juga." seru salah satu bodyguard, menundukkan kepalanya.

BRAAAK...

"Apa yang laki-laki itu lakukan?! Katakan!" titah arsenio membentak.

Kedua bodyguard mengangguk pelan. mereka pun menceritakan semuanya, tentang sikap fero kepada Raina.

Arsenio seketika mengeraskan rahangnya, saat mendengar cerita bodyguardnya itu. dia benar-benar marah saat tahu, jika fero berusaha menyentuh istrinya.

"Lakukan pencarian sekarang juga! Ini tidak bisa di biarkan!" seru arsenio tegas, memberi perintah.

"Siap tuan." balas kedua bodyguard, kemudian pamit pergi.

Arsenio saat ini benar-benar sedang di kuasai, oleh emosi. dia pun memutuskan untuk pergi ke kamar Raina. Arsenio ingin memastikan, jika keadaan istrinya itu baik-baik saja.

Sesampainya di depan kamar Raina, tanpa mengetuk pintu dulu arsenio langsung membuka pintu kamar.

Hal itu pun membuat Raina, yang sedang duduk di ranjang pun kaget.

"Apa yang kamu lakukan? Seharusnya sebelum masuk, kamu ketuk pintu dulu!" ucap Raina, menatap arsenio yang berdiri di sampingnya.

"Apa benar, kamu bertemu dengan laki-laki itu?" Tanpa menghiraukan perkataan Raina, arsenio pun bertanya pada intinya.

Raina mengernyitkan dahi. " Apa maksud mu? Laki-laki, siapa?"

"Fero."

Tubuh Raina mematung, saat arsenio menyebutkan nama fero. kini Raina tahu, jika arsenio sedang membahas hal yang terjadi tadi siang.

"Apa peduli mu? Itu bukan hal penting untuk, mu. Jadi...tidak ada hal yang perlu aku jawab." ucap Raina berusaha acuh.

Arsenio mengeraskan rahangnya. dia yang marah pun, mendekati Raina dan mencengkeram keras rahangnya.

"Dengar! Aku sudah berjanji pada fikri untuk menjaga, mu! Jadi selama kamu berada dalam pengawasan ku, maka jangan pernah menyembunyikan apapun dari,ku. Sekali pun, itu masalah kecil!" ujar arsenio, penuh penekanan.

Raina meringis kesakitan, kini matanya pun mulai berembun ketika arsenio menyebut nama fikri.

"Aku sebenarnya takut. Tapi aku tidak ingin membuat orang-orang di dekat ku, berurusan dengannya. Mungkin kamu akan terkejut, jika tahu sikapnya." papar Raina, mulai menangis.

Melihat Raina menangis, membuat arsenio melepaskan cengkeramannya. dia pun menjauhkan dirinya dari Raina.

"Apa kamu tahu, tadi dia mengancam bodyguard suruhan, mu. Dia tidak akan segan-segan melukai siapa pun, yang menghalanginya." sambung Raina kembali.

Arsenio terdiam, menatap Raina yang belum tahu sebenarnya. dia lebih tahu, bagaimana sikap fero yang selalu bersaing dan berhadapan dengannya.

"Apa dia melukai mu?" tanya arsenio datar.

Raina menggeleng pelan. "Tidak."

Arsenio menghela nafas. "Kalau begitu, segera turun." titahnya dingin.

"Tunggu!" seru Raina, menghentikan langkah arsenio.

"Ada apa?" tanya arsenio, tanpa menoleh ke arah Raina.

"Apa kamu tahu, sebenarnya tuan fero kenapa? Sebab aku melihat, sebelah matanya memakai penutup."

Arsenio tersenyum miring. "Aku tidak tahu!"

Raina merasa kecewa, karena tidak mendapatkan jawaban dari arsenio. sebenarnya dia hanya ingin tahu saja apa, yang sebenarnya sudah terjadi pada laki-laki yang terobsesi padanya itu.

Arsenio pergi keluar dari kamar Raina. ada sedikit rasa tidak nyaman, saat Raina menanyakan keadaan fero. ada perasaan tidak rela pada hatinya, yang dengan cepat dia tepis.

Malam ini, arsenio dan Raina makan malam seperti biasa. suasana pun sama seperti biasa, hening tanpa ada suara di antara mereka.

"Maaf tuan. Di luar ada seseorang bersama wanita, yang ingin bertemu dengan anda." Dila menghampiri arsenio.

"Siapa?" tanya arsenio, dingin.

Sebelum Dila menjawab, orang yang ingin bertemu dengan arsenio pun sudah masuk ke dalam rumah.

Ternyata mereka adalah, Andreas dan juga istrinya Joana.

"Selamat malam arsen." ucap Andreas, tersenyum sinis.

Arsenio menghentikan makan malamnya. dia terlihat tidak suka, dengan kehadiran papahnya dan istri barunya. bahkan arsenio marah, ketika mereka berdua masuk seenaknya tanpa mendapatkan izin darinya.

"Oww, kebetulan sekali. Apa kamu tidak ingin mempersilahkan kami, untuk makan malam juga." Joana menatap remeh arsenio, yang terlihat acuh kepada mereka.

Arsenio semakin marah dan kesal, saat Joana mulai bersikap berani kepadanya. dia sebenarnya tahu, apa tujuan mereka datang ke rumahnya.

Andreas tersenyum miring, melihat sikap arsenio yang sama sekali tidak terganggu. kini tatapannya beralih pada Raina, yang sekali-kali melirik ke arahnya.

"Siapa dia arsen?" tanya Andreas, memperhatikan Raina dengan intens.

Joana pun ikut memperhatikan Raina, yang menurutnya tidak terlalu cantik di bandingkan dengan dirinya.

"Sepertinya dia wanita sewaan, sayang. Lihat saja penampilannya, benar-benar tidak enak di pandang!" seru Joana ketus, dan memasang wajah seakan dia jijik melihatnya.

BRAAAKKK

"Cepat kalian pergi dari sini!" bentak arsenio, bahkan dengan keras dia menggebrak meja makan.

Raina yang berada dekat dengan arsenio pun, tersentak kaget. dia merasa bingung, sebenarnya siapa kedua orang yang datang tiba-tiba ke rumah arsenio itu.

"Jangan bersikap seperti itu kepada ku, arsen. Apa kamu lupa siapa, Aku? Dan perlu kamu ingat, jika kamu belum sepenuhnya menjadi pemilik rumah ini sebelum kedua syarat dari kakek, kamu penuhi!" ujar Andreas, mulai terpancing emosi.

Arsenio tersenyum sinis, mendengar perkataan Andreas. bagi arsenio sungguh lucu melihat sikap papahnya, yang baru mengakui jika dirinya adalah putranya. bahkan dia tahu betul, jika dulu Andreas sama sekali tidak menganggap arsenio adalah putranya.

"Apa yang di katakan oleh papah mu benar! Kami bisa menghubungi pengacara dan memberitahunya, jika kamu berbuat curang. Kami akan memberitahunya, jika kamu sengaja menyewa perempuan demi bisa mendapatkan seorang anak. Dan hal itu, akan membuat mu tidak mendapatkan semua harta warisan, orang tua mas Andreas!" Joana dengan percaya dirinya, menimpali ucapan Andreas.

Hal itu pun, membuat arsenio tersenyum sinis. "Silahkan beritahu pengacara itu. Aku tidak takut!"

Arsenio pun beranjak dari tempat duduknya. sebelum pergi,dia pun menghampiri Raina dan menggenggam tangannya.

"Kita pergi dari sini." ucap arsenio dingin.

Raina pun hanya menurut saja, jujur dia masih belum mengerti dengan keadaan di depan matanya ini.

Andreas dan Joana sama-sama kesal, dengan sikap arsenio yang terlihat tidak takut. mereka pun berusaha untuk mengejar arsenio dan Raina, yang pergi ke lantai atas.

"Maaf, sebaiknya kalian pergi!" Seorang penjaga menodongkan senjata, untuk menakut-nakuti mereka berdua.

Dan hal itu pun ternyata berhasil, dan membuat mereka berdua mau tidak mau keluar dari rumah arsenio.

"Awas saja kamu arsen! Aku pastikan, perempuan itu tidak bisa memberikan mu, keturunan!" gumam Andreas, penuh penekanan dalam hati.

1
Putri Hardhita Kasih
lanjut,,,,
PengGeng EN SifHa
es balok mulai mencair
Lestari End
kereeen
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
wah wah siapa tu fero kah...
PengGeng EN SifHa
sangat rapi dalam setiap baitnya & mudah untuk dicerna
PengGeng EN SifHa
cerita yang sangat bagus & tertata rapi dalam setiap baitnya...lanjut thooooorrrr...selamat berpuasa🙏
mommy jay: Terima kasih atas supportnya 🙏💕.
total 1 replies
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
lanjut thooooorrrr
PengGeng EN SifHa
lanjuuut thoooorrrr✊️✊️✊️
Uswatun Kasanah
lanjut Thor
Rosa Lina
tdk up sdh kha ni
Rosa Lina
mana sdh kelanjutan nya kka
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
BENER² SI ADRENALIN. MAUJADI SI SARAS 008 KALI YA...BERGELANTUNGAN
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
cerita yang ku tunggu tentang MAFIA💞
hai
baru mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!