NovelToon NovelToon
CEO DINGIN Dengan WANITA BAIK

CEO DINGIN Dengan WANITA BAIK

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hotler Siagian

Menceritakan seorang laki-laki dingin yang jatuh cinta terhadap seorang wanita…….

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hotler Siagian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

Apa anda memiliki maksud tertentu dengan saya? tidak mungkin anda hanya bermaksud untuk sekedar memberikan bingkisan kecil ini" jawab Calvin dengan seringai nya yang khas.

Alika menganga tak percaya dengan apa yang dikatakan pria dingin didepannya.

Alika emosi tapi masih berusaha menahan.

(Cih, emang dia pikir gue cewek apaan coba. Dia kira semua cewek mau sama dia gitu? Amit amit!)

Ya, padahal aslinya mau juga, Sih.

Bagaimanapun batin Alika menggerutu ingin berkata kasar pada orang didepannya sekarang juga.

"Mohon maaf, Bapak sebelumnya. Niat saya kemari murni hanya untuk berterimakasih,"

"Namun jika niat saya tidak diterima dengan baik juga tidak apa-apa. Bapak bebas untuk memiliki pemikiran apapun terhadap saya, silahkan. Saya permisi dulu,"

Alika pergi dari ruangan itu dengan meninggalkan bingkisan yang tadi dibawanya.

Keluar dari ruangan, Alika mencak-mencak kepada dirinya sendiri karena merasa sangat dipermalukan.

Baru pertama kali ini, dia bertemu orang yang standar sombong, jahat, julid, jutek, dan angkuh nya melebihi mak lampir yang pernah hidup di bumi ini.

"Paling enggak kan bisa bilang 'iya', 'sama-sama', 'makasih' atau senyum kek minimal... Ini malah engga sama sekali plus ngejekin pula" kesal Alika.

Jika ia tidak sadar dirinya sebagai dosen. Dia sudah pasti akan melempar bingkisan itu ke wajah Calvin.

Disisi lain, Calvin juga sangat marah mengingat wajah gadis itu.

Meskipun dia tau, jika perbuatannya memang salah, tapi kemarahannya terhadap Lancaster membuatnya tidak bisa mengendalikan dirinya untuk melampiaskan segalanya kepada perempuan tadi.

Alika pergi ke sebuah cafe yang ada disebelah universitas, untuk menghilangkan ketegangannya.

btw, Dian sahabatnya juga ada disana, karena mereka sudah berjanjian sebelumnya.

Melihat wajah Alika yang sudah sangat kusut membuat Dian gatal untuk bertanya,

"Itu ngapain sih elu? tu muka napa ditekuk mulu kaya setrikaan, buruan cerita!" tanya Dian sarkas kepada Alika.

Lantas, Alika bercerita tentang manusia songong gatau malu itu kepada Dian,

"tau ga sih, gue lagi kesel pake bangett ke cowok namanya Calvin. Gue belum kenalan sih, tapi kelakuannya itulohhh sombong banget ga ketolong. Gue niatnya tadi cuman mau bilang terimakasih karena dia udah nolongin gue pas kecelakaan waktu itu, eh malah dikira mau godain dia" marah Alika kesal.

"Hahhhh! lo abis kecelakaaan?!!? Kenapa lo gabilang-bilang gue sihhh, terus mana yang luka!?" balas Dian yang marah dengan memutar-mutar tubuh Alika, karena tidak mengetahui kecelakaan yang terjadi pada sahabatnya.

"ehhh...ehh..santai bundd ini barusan kemaren kejadiannya, toh ya ga parah juga lukanya. relax... relax..." ucap Alika menenangkan Dian dengan menunjukkan bagian lengan kiri nya yang diperban.

"Ga parah apanya! Di perban gini lo masih bilang ga parah"

"terus si Calvin itu gimana akhirnya, lo apain tuh orang?" tanya Dian penasaran.

"Yaaa, engga gue apa-apain lah, mana dia orangnya keliatan berkuasa terus jadi investor utama universitas gue lagi. Jadi tadi ya gue cuman ninggal bingkisan yang gue bawa terus pergi" jawab Alika murung.

"Emang orangnya cakep? sombong amat gila jadi orang" sarkas Dian realistis.

Alika terdiam mendengar pertanyaan Dian

"Well, He's my type" ucap Alika berbisik.

Dian pun melonjak kaget dan melotot,

"l..loo..serius? loo..gapapa kaann?" tanya Dian sembari menyentuh dahi Alika untuk menge-check apa sahabatnya yang belum pernah jatuh cinta itu baik-baik saja.

Alika bukan orang yang mudah jatuh cinta dengan orang lain. Selama hampir 24 tahun ini, ia bersama Alika.

Tidak sekalipun, Alika mengatakan ia tertarik kepada seseorang kecuali Justin Bieber.

"IIIIIHHHHH.... Gue benerannn ga sakit Diannn, tapi emang beneran ketemu cowok yang gue pengen dari dulu" kesal Alika melempar tangan sahabatnya yang menyentuh kepalanya.

(Udah kesel, malah dikira orang sakit pula gimana si Diannnn) batin Alika.

"Cuman emang cowonya super duper ngeselin. Jadi, gue perlu tenaga ekstra buat ngejar dia. Biar ga darah tinggi mulu bawaannya, "

Setelah Dian menormalkan duduknya, nada bicaranya mulai serius kepada Alika,

"kalo gitu, saran yang bisa gue kasih cuman satu, jangan pernah terlalu benci sama itu orang. Siapa tau dia beneran jodoh lu" jelas Dian.

"Kalaupun iya, ya gapapa sih, Di. Gue malah seneng hehe. Tapi gue gamau buru-buru. Gue masih belum siap nikah, soalnya gue masih punya tanggungan goals" jawab Alika bertekad.

"emang lo nunggu se-sukses apalagi sih Alika Adeliaaa" tanya Dian pada sahabatnya.

"Gue pengen ngebantu kaum-kaum minoritas Papua untuk punya hak yang sama melalui suara gue dan ini impian yang harus gue capai sebelum menikah" jawab Alika.

Dian yang mendengar jawaban sahabatnya hanya manggut-manggut dan mendoakan kesuksesan sahabatnya.

Karena memang sejak saat sekolah dulu Alika memang tipe orang pekerja keras, dan dia selalu ingin hasil kerja kerasnya bisa dimanfaatkan oleh orang banyak.

Sampai terlalu baiknya, bagi seorang Alika motto hidupnya adalah 'menjadi orang pintar itu mudah, tapi menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain yang susah'.

Tak segan-segan, dengan 2 profesi yang sudah digeluti Alika saat ini, dia masih mampu menjalankan konten dan bisnis-bisnis pribadi yang dimilikinya. Dian tersenyum bangga pada sahabatnya yang satu itu.

"Eh anyways, gimana kabarnya Putri? lama banget kita udah ga ketemu dia" tanya Alika mengenai salah satu sahabat mereka pada Dian, karena rumah Dian dan Putri yang berada di satu area.

Selain Dian, Alika memiliki sahabat lain bernama putri.

Mereka bertiga sudah menjadi sahabat sejak SMA jadi hubungan mereka sangat dekat meskipun sudah disibukkan dengan karir masing-masing.

Akhir-akhir ini Putri memiliki job disebuah perusahaan kontraktor yang berada di Jogja, jadi mereka jarang bertemu satu sama lain.

Bagaimanapun, keadaan mereka yang terpisah jarak jauh, mereka tetap menjaga komunikasi melalui internet setiap hari, jadi mereka tidak kehilangan kabar.

"Biasa, Putri sekarang udah balik lagi ke Jogja, jadi nanti malem kita kudu video call-an deh" jawab Dian.

"Oooh okey deh... Siapp" jawab Alika.

Tak lama, waitress pun datang membawa makanan yang dipesan Dian dan Alika.

Mereka pun makan dengan tenang, lalu beranjak pulang ke rumah masing-masing.

"gue pulang dulu yaaaa bestieee suami gue udah jemput nih byee...." ucap Dian yang sengaja pamer kepada sahabatnya yang jomblo itu.

"Iyaaa iyaaa udah sanaa pulanggg dasar tukang pamerr" jawab Alika sambil menggeleng-geleng melihat kelakuan sahabatnya.

Di luar cafe, Alika berniat mengeluarkan handphone untuk menelfon ayahnya minta jemputan.

Namun sebelum ia sempat menekan kontak ayahnya, seorang pria datang dengan membawa mobil Rolls Royce di depannya.

Pria itu adalah Calvin, dia mendatangi Alika dengan langkah besarnya.

Calvin menggebrak meja Alika dengan kasar.

BRAKKKK!!!

"Jangan sekali-kali mencoba meniru Lancaster hanya karena wajah kamu! kamu dan dia berbeda jauh! Bahkan kamu tidak akan memiliki kemampuan untuk menyamainya! Kamu hanya wanita biasa, murahan, bukan apa-apa!" bentak Calvin kepada Alika dengan mata berapi-api.

"A.. Apa kamu bilang..?-

1
Moh Rifti
next
Moh Rifti
lanjut
Moh Rifti
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!