NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ennita

Asira Davira Ciara, garis cantik nan manis yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan ternama dengan kehidupan yang hanya seputar pekerjaan dan ibunya seorang.

Sampai saat ini seorang Asira masih betah dengan kesendiriannya meskipun usianya sudah menginjak dua puluh lima tahun. Bukan tak laku namun Asira memiliki trauma tersendiri tantang cinta dan berumah tangga.

Tak ada yang bisa menebak alur cerita kehidupan dari Sang Maha Pencipta...Asira tiba-tiba di akui sebagai calon istri seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah anak dari pemilik perusahan tempatnya mengais rezeki. Dia adalah Davin Brian Ardiansyah, pemuda yang saat ini ingin terbebas dari obsesi sang kakak ipar yang sangat tergila-gila dengannya.

Terjebak dalam situasi sulit dan rumit, sehingga membuat seorang Asira di landa dilema...bingung akan keputusan yang harus di pilihnya antara menerima atau menolak kehadiran Davin di hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

❤️ Happy Reading ❤️

"Larut banget pulangnya Dav?" tanya mama Dinar saat melihat putra bungsunya dengan penampilan yang bisa di katakan tak rapi.

Jas di sampirkan di tangannya, dasi yang sudah terlepas dan lengan kemeja yang di gulung hingga siku.

"Kamu sudah makan belum? Mama minta bibi panasin makanan untuk kamu ya ... " kata mama Dinar lagi.

"Gak usah Ma, aku sudah makan tadi sama Sira." jawab Davin menolak tawaran sang mama.

"Jadi kamu dari mampir tempat Sira?" tanya mama Dinar.

"Iya tadi pulang bareng dan sempat mampir ke tempat makan." sahut Davin. "Em Davin keatas dulu ya ... gerah mau mandi." pamitnya yang di angguki oleh mama Dinar.

"Sira lagi, Sira lagi ... gak ada takut-takutnya ya tuh j****g, lihat aja apa yang bisa aku lakukan buat dia." gumam Cika dalam hati.

❤️

Pagi ini Davin begitu terburu-buru berangkat bekerja sehingga membuat dirinya tak sempat untuk sekedar sarapan karena akan ada meeting penting dengan klien pagi ini.

"Sarapan dulu Dav." kata mama Dinar saat melihat putranya menurunu tangga dengan tergesa.

"Gak sempet Ma, aku harus segera pergi ketemu klien." sahut Davin.

"Halah palingan juga mau ketemu Sira pakai alasan ketemu klien." lirih Cika yang ternyata masih bisa di dengar oleh suaminya Damar.

"Sayang." tegur Damar pada istrinya dengan dengan nada lirih pula, Damar tak ingin keluarganya tau jika Cika tak begitu menyukai Sira ... mau bagaimanapun Sira adalah wanita yang di cintai sang adik, sama dengannya Cika adalah wanita yang di cintainya, jadi bisa di simpulkan kalau Davin bisa saja marah karena mendengar perkataan Cika.

"Sepagi ini?" tanya mama Dinar.

"Iya ma, soalnya dia mau pergi ke Kuala Lumpur untuk beberapa waktu kedepan, ada urusan bisnis juga di sana." kata Davin. "Dan dia akan terbang nanti jam 9, jadi minta ketemu sekarang." terang Davin.

"Ya sudah pergi sana." kata papa Diki. "Gak enak kalau klien harus menunggu lama." sambungnya.

"Iya Pa, kalau gitu Davin berangkat." pamit Davin. "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Hati-hati sayang, jangan ngebut-ngebut!" seru mama Dinar.

❤️

Pagi telah berganti siang dan Cika nekat datang ke perusahan yang Davin pimpin, semua orang tau jika mereka keluarga jadi tak ada yang curiga dengan maksud kedatangannya ke sana.

"Nyonya muda." sapa Tyas.

"Davin ada?" tanyanya.

"Ada, mari saya ... " kata Tyas.

"Gak usah, saya bisa sendiri." potong Cika dan langsung melenggang pergi dengan angkuhnya.

"Ck, untung menantu keluarga Ardiansyah, kalau enggak mungkin sudah aku ajak gelut tuh orang." decak Tyas merasa kesal dengan keangkuhan kakak ipar atasannya itu.

"Woi, ngomong sendiri." kata Riko yang datang dengan tiba-tiba sehingga mengagetkan Tyas.

"S**lan, jantung aku hampir copot tau ... dasar s*****k." kata Tyas dengan kesal.

"Baru juga hampir, belum copot." goda Riko yang membuat Tyas bertambah kesal dan melemparkan pulpen yang ada di dekat tangannya kearah Riko.

Tak

"Aduh ... " keluh Riko yang kepalanya terkena lemparan, Riko yang tak siap membuatnya tak sigap menghindar.

"Rasain." ejek Tyas. "Ngapain kamu kesini? Mau ketemu bos?" tanya Tyas.

"Iya ni, mau anterin berkas dari PT Sejahtera ke bos." jawab Riko dengan sebuah map di tangannya. "Bos ada?" tanya Riko.

"Ada di dalam sama Mak lampir." jawab Tyas secara asal.

"Maksudnya? Mak lampir siapa?" tanya Riko yang tak ngerti dengan apa yang Tyas maksud.

"Istri tuan Damar, Nyonya Cika." jawab Tyas.

"Ngapain tuh orang ke sini?" tanya Riko lagi.

"Mana aku tau." sahut Tyas. "Sudah sana kamu mau ketemu bos, bikin tambah kesel tau kamu itu di sini." usir Tyas.

"Bikin kesel tapi ngangenin kan? Ayo ngaku ... " goda Riko dengan kepercayaan tinggi tingkat dewa sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Kangen sama kamu?" kata Tyas dengan jari telunjuk yang mengarah pada Riko. "Ih sorry ya ... " ujar Tyas.

❤️

Disisi lain, Davin yang sedang fokus pada berkas-berkas yang ada di hadapannya langsung menoleh begitu pintu ruangannya di buka seseorang.

Bahkan saat ini Davin sudah bersiap untuk berteriak, karena orang itu telah begitu lancang masuk ke ruangannya tanpa permisi.

"Dav." sapa Cika.

"Bisa gak kalau masuk ke ruangan orang itu ketuk pintu dulu." kata Davin tanpa menyahut apalagi membalas sapaan dari Cika. "Gak sopan." hardiknya dengan ketus.

"Maaf aku gak bermaksud seperti ini." ucap Cika dengan nada yang di buat-buat sehingga membuat Davin semakin muak. "Aku kesini bawain makan siang buat kamu." katanya lagi sambil mengangkat ke atas tangannya yang membawa satu paper bag tanpa menghiraukan ekspresi serta tatapan tajam dari Davin yang tak begitu menyukai kedatangannya.

"Aku gak butuh." sahut Davin. "Aku masih bisa beli makananku sendiri, jadi silahkan bawa pergi." tolak Davin.

"Tapi Dav, aku sudah repot-repot datang ke sini loh, buat bela-belain anter makan siang untuk kamu ... jadi hargai walau sedikit saja." kata Cika yang mulai jalan mendekat ke arah Davin.

"Stop, berhenti di tempat kamu." kata Davin dengan tegas. "Aku gak minta kamu datang kesini dan seharusnya bukan aku yang kamu anter makan siang melainkan suami kamu." kata Davin.

"Tapi kamu taukan Dav kalau cinta aku itu buat kamu bukan sama Damar." kata Cika. "Aku bisa tinggalin Damar untuk kamu Dav." katanya lagi dengan tak tau malunya sehingga membuat senyum mengejek Davin terbit begitu saja.

"Gak waras." kata Davin sambil menggelengkan kepalanya.

"Dav aku ... " kata Cika lagi yang terpotong karena suara ketukan pintu.

Tok

Tok

Tok

"Masuk." seru Davin.

Cklek

"Ada apa Ko?" tanya Davin saat melihat Riko lah yang ternyata masuk kedalam ruangannya. Di dalam hatinya Davin begitu berterimakasih karena sang asisten datang tepat waktu.

"Saya mau mengantar berkas dari PT Sejahtera untuk di tanda tangani Tuan muda." jawab Riko.

"Sini." pinta Davin.

Davin memeriksa berkas yang di berikan Riko sebelum membubuhkan tanda tangannya.

Sedangkan Cika hanya bisa diam menunggu Davin selesai dengan segala urusannya, agar pengganggu itu segera keluar dari sana.

Pengganggu yang Cika maksud adalah Riko, padahal sebenarnya dirinyalah pengganggu yang sesungguhnya.

"Ada lagi?" tanya Davin setelah beberapa menit berlalu, rasanya tak enak juga kalau harus menahan Riko di sana terlalu lama meskipun dirinya begitu tak nyaman jika hanya berdua saja di dalam ruangan dengan Cika.

Davin pun mengambil ponsel miliknya dan mengetik pesan pada Riko agar membelikan makan siang untuknya dan Sira. Kemudian Davin juga mengirim pesan pada Sira dan tak lupa pula dia mengatakan kalau ada Cika di sana sebagai alasan untuk mengajak Sira makan siang bersama ... bener-bener tipe orang yang bisa memanfaatkan situasi, kalau di ibaratkan satu kali dayung dua tiga pulau terlampaui, jadi tak salah jika dirinya menjadi salah satu pengusaha muda yang sangat di segani.

"Dav, aku di sini ... kanapa kamu malah begitu sibuk dengan ponselmu?" protes Cika namun Davin sama sekali tak menghiraukannya, mungkin kalau yang melakukan hal ini orang lain ... Cika sudah mengumpatinya habis-habisan. "Dav, ini sudah masuk jam makan siang loh ... kita makan siang bersama ya? Maukan?'' tanya Cika dengan sedikit mendesak.

1
Tiwi
ke
melting_harmony
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Morin Morin
ceritanya bagus
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Yanti Sriyanti
Buruk
Nining Nurnaningsih
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
@Rinjani
Hadir Kak othor
ennita: terimakasih 🙏, semoga suka 😊
total 1 replies
Syarifah Alawiyah
Bagus dan simple
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Sariani
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
MaRyachi_97
👌
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
ct sara
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Andi wijaya
terus dilanjut nikah aja selesai
Ejan Din
rara manja...
Andi wijaya
sudah gila kau Cika sudah punya suami masih mencintai adik ipar
Irma Siregard
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ostim katulistiwa
Lumayan
Ostim katulistiwa
Biasa
Li Tho
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ifa Lai
sweet banget ceritanya 👍👍👍 suka banget 👍
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Erna Wati
⭐⭐⭐⭐⭐🌹🌹🌹🌹
ennita: terimakasih 🙏
ennita: terimakasih 🙏
total 2 replies
@@Ayyaa@@
ini mungkin namanya cerita novel di dalam novel, Sira... ☺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!