NovelToon NovelToon
Dendam Dibalik Cinta Mu

Dendam Dibalik Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Pernikahan Kilat
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Miutami Rindu

Kepercayaan adalah tonggak dari sebuah hubungan. Mempercayai seseorang bukanlah kesalahan, namun mempercayai seseorang yang baru kita kenal itulah yang bisa menjadi sebuah kesalahan. Dan.. Inilah yang terjadi pada Nadien, hidupnya yang damai seketika berubah menjadi penuh tekanan dan rasa sakit. Jiwa dan raganya disakiti terus menerus oleh pria yang ia cintai, pria yang mulut nya berkata Cinta. Namun, terdapat dendam di balik itu semua.

Akankah Nadien mampu melewati ujian hidupnya dan membuat pria tersebut mencintainya? Ataukah, memilih menyerah dan pergi meninggalkan pria yang selama ini telah menyakitinya?

Penasaran..? Cuss langsung baca ceritanya, di cerita baru Author Dendam Dibalik Cinta Mu by. Miutami Rindu🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miutami Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sisi Romantis

Tak pernah Nadien bayangkan jika ia akan memakai pakaian yang indah dan mahal pastinya. Gadis itu tentu sangat bahagia, wanita mana yang tidak bahagia jika di perlakukan bak ratu seperti ini. Di bawa ke salon, di belikan pakaian indah dan sepatu yang mewah.

Pria yang awalnya Nadien kira akan bersikap dingin ternyata begitu hangat dan perhatian. Bahkan Nadien juga tidak menyangka jika ia akan jatuh cinta secepat ini pada Gavin. Apalagi perasaan nya tak bertepuk sebelah tangan, karna Gavin juga mencintainya.

Beberapa saat kemudian, mobil Gavin berhenti di sebuah Resort mewah yang ada di pinggiran kota. Nadien hanya berdua bersama Gavin, sedang Kendrick kembali ke rumah untuk mengantarkan Bi Sari pulang.

"Kita kenapa kesini?" Tanya Nadien yang kini sudah berada di luar menatap bangunan dengan banyak nya orang yang berlalu lalang.

"Ini adalah resort dimana istri dari rekan kerja merayakan ulang tahun. Aku sengaja mengajak mu, karna ingin mengenalkan mu pada teman-teman ku " Tutur Gavin menjelaskan.

"Jadi kamu melakukan semua ini untuk mengajak ku kesini?" Gavin mengangguk.

"Bukan cuma itu. Ada sesuatu yang ingin aku lakukan untuk mu, sesuatu yang sangat spesial.."

"Apa itu?"

Gavin tersenyum tipis, "Nanti dong. Kalo aku bilang sekarang bukan kejutan namanya," tukasnya menoel hidung Nadien yang mancung.

Gavin dan Nadien melangkah bersama, tak lupa tangan Nadien melingkar di tangan Gavin. Mereka begitu serasi, tampan dan cantik hingga pada saat ke duanya masuk mereka menjadi pusat perhatian dari para tamu yang hadir.

Gavin yang tak terlalu menghiraukan itu bersikap biasa saja, berbeda dengan Nadien yang nampak canggung dan malu menjadi pusat perhatian tamu-tamu yang hadir.

"Bukankah itu Gavin Bagaskara?" Bisik-bisik dari para tamu yang hadir.

"Iya, dia putra tunggal dari Zecky Bagaskara pembisnis besar yang sukses di bidang properti itukan?"

"Benar. Tapi Pak Zecky sudah lama meninggal, yang berarti bisnisnya itu jatuh ke tangan putra itu dong?"

"Waah.. Jadi yang di maksud tamu spesial itu Tuan Gavin, udah tajir tampan lagi."

"Bukan cuma tajir, Tuan Gavin itu salah satu orang terkaya di kota ini."

Mereka terus saja berbisik-bisik, "Tapi siapa wanita itu?"

"Mungkin saja itu kekasihnya?"

"Atau jangan-jangan dia istrinya?"

"Tidak mungkin. Tuan Gavin itu belum menikah,"

"Bisa saja mereka menikah secara diam-diam."

Sring!!

Tatapan Gavin seolah menusuk hingga ke jantung, membuat mereka semua mendadak bungkam.

"Jangan dengar kan mereka !" Ucap Gavin dengan nada pelan.

"Kamu gak perlu khawatir, aku tidak peduli dengan apa yang mereka katakan." Balas Nadien tenang.

Gavin tersenyum, di balas senyuman manis oleh Nadien. Keduanya menghampiri pemilik acara ini, dengan senyuman keduanya berdiri di depan pria dan wanita yang menyambut keduanya dengan antusias.

Gavin menyalami rekan nya itu bergantian, "Selamat ulang tahun untuk Mu " Ucap Gavin.

"Thank you." Sahutnya tersenyum ramah.

"Waah, apakah ini calon Lo ?" Kata pria di samping wanita itu.

Nadien bersemu malu, "Kenalin Nadien dia adalah Gerri teman sekaligus rekan satu tim ku, dan ini istrinya Nita." Ucap Gavin memperkenalkan.

Nadien mengulurkan tangan nya, berjabat tangan "Nadien.." Ucap Nadien memperkenalkan diri.

Pria itu mengangguk, lalu beralih pada wanita di samping nya. "Selamat ulang tahun mbak Nita " Ucap Nadien.

"Terimakasih Nadien," Wanita itu pun memeluk Nadien hangat.

"Senang bertemu dengan mu " Ucapnya melerai pelukannya, "Kamu cantik sekali." Pujinya tersenyum simpul.

"Eum, terimakasih. Kamu juga sangat cantik," ucap Nadien tersenyum kikuk, menatap wanita yang umurnya lebih dewasa darinya.

Wanita itu tersenyum ramah, "Tidak. Aku masih tidak ada apa-apanya di banding kamu," sahutnya merendah.

"Jangan seperti itu, semua wanita itu cantik. Yang membedakan itu sifat dan sikap nya saja," ujar Nadien tersenyum lembut.

"Hmm, kamu memang tidak salah memilih calon istri Gavin " Kata Nita melirik Gavin.

Gavin mengangkat sudut bibirnya sedikit, pandangan nya tertuju pada gadis di sampingnya.

"Kalian bicara dulu saja, ada yang ingin kami bicarakan dulu." Kata Gerri.

"Kamu tunggu sebentar ya di sini sama Nita. Gak papa kan?" Nadien mengangguk tersenyum.

Setelah kepergian Gavin, Nita mengajak Nadien menemui teman-teman nya. Mereka juga saling berkenalan, Nadien yang semula merasa canggung dan kaku kini mulai bisa berinteraksi. Bahkan obrolan Nadien dan teman-teman Nita cukup nyambung dan Nadien mulai nyaman berada di antara mereka semua. Nadien merasa punya teman baru sekarang.

"Jadi, kapan kalian akan menikah?" Tanya Jihan teman dekat Nita.

Nadien tersenyum, "Belum tau juga. Aku sih gak terlalu memikirkan sampai ke sana, kami saja belum lama dekat." Jawab Nadien apa adanya.

"Kalo boleh tau, bagaimana kalian bisa bertemu? Beruntung banget kamu bisa bertemu dengan Tuan Gavin, padahal setau kami Gavin Bagaskara itu sangat sulit di temui " Ujar yang lain nya.

Nadien diam, gadis itu memikirkan jawaban apa yang harus ia katakan. Sedangkan pertemuan nya dengan Gavin adalah sebuah ketidak sengajaan itupun pada saat yang tidak mengesankan sama sekali.

Tiba-tiba suara bariton seseorang mengalihkan perhatian para wanita yang berkumpul bersama. Sama dengan yang lain Nadien pun mengalihkan pandangan nya.

"Kendrick?"

"Dimana Bos Gavin?" Tanya nya.

"Gavin lagi bicara sama Gerri di atas," bukan Nadien melainkan Nita yang menyahut.

Kendrick menatap Nadien sebelum ia berlalu pergi, Nadien kembali melanjutkan obrolan mereka. Namun kini obrolan mereka sudah berubah topik tak bertanya tentang Nadien dan Gavin lagi.

Cukup lama mereka berbincang, bahkan hari semakin larut. Nadien merasa bosan sekarang, pasalnya Gavin tak kunjung kembali.

"Kenapa Gavin lama sekali?" Batinnya.

Nadien beberapa kali mencari-cari keberadaan Gavin, hingga senyuman gadis itu mengembang saat pandangan nya menangkap sosok yang sejak tadi ia cari.

"Maaf udah buat kamu nunggu lama " ucap Gavin yang kini sudah berdiri di depan Nadien.

"Kenapa lama sekali? Aku pikir kamu ninggalin aku disini," merengut kesal.

"Mana mungkin aku ninggalin kamu disini sendirian," Gavin mengulurkan tangan nya.

Nadien mengerutkan keningnya, Gavin menggerakkan kepalanya memberi kode seolah meminta Nadien untuk menyambut uluran tangan nya.

Tanpa bertanya Nadien menerima uluran tangan Gavin. Gavin membawa Nadien, menuntun gadis itu. Lalu mempersilahkan Nadien duduk di sebuah kursi yang sudah di siapkan untuk Nadien. Lampu di tempat itu seketika mati dan hanya menyisakan satu lampu yang menyorot langsung pada Nadien.

Nadien terkejut, gadis itu terkesiap dengan situasi saat ini. Gavin menaiki panggung yang tersedia, pria itu dengan gagah berjalan kemudian duduk di kursi dan memposisikan sebuah gitar. Wajah nya yang tersorot lampu membuat kadar ketampanan Gavin semakin bertambah.

Nadien masih mencerna apa yang akan Gavin lakukan di atas sana, hingga alunan musik mulai mengalun.

"Gadis ku yang cantik. This song is for you," ucap Gavin begitu lembut.

Ucapan Gavin sukses membuat sesuatu seolah menggelitik perutnya, Nadien tersenyum lembut. Alunan musik mengisi keheningan yang ruangan gelap itu, lampu remang-remang menghiasi ruang tersebut. Suara Gavin mengalun indah, Nadien baru tau kalau Gavin juga mempunyai suara yang merdu. Pria itu menyanyikan lagu At my worst dengan alunan yang lembut dan tenang hingga Nadien dapat menikmatinya.

Gavin bernyanyi dengan penuh penghayatan, perasaan yang di ungkapkan dalam lagupun seolah tersampaikan bagi siapapun yang mendengarnya termasuk Nadien. Gadis itu tak pernah pudar untuk selalu tersenyum, Nadien merasa bahagia sekaligus haru ia tidak pernah menyangka kalau Gavin memiliki sisi yang begitu romantis.

Selesai menyampaikan perasaan nya lewat lagu, semua tamu memberi tepuk tangan bahkan Nadien pun ikut bertepuk tangan. Gavin meletakkan gitarnya, lalu turun kembali mendekati Nadien. Nadien beranjak berdiri, tak ada yang Nadien lakukan hanya diam dengan senyuman menghiasi wajahnya.

"Kamu suka lagunya?" Nadien tersenyum lalu mengangguk.

"Makasih, suara mu bagus sekali dan kamu membawakan nya dengan indah. Aku sampai terharu," ungkap Nadien.

"Ini belum apa-apa. Ada yang masih ingin aku tunjukan lagi ke kamu," Nadien mengangkat kedua alisnya.

"Tapi sebelum itu aku ingin kamu menutup matamu," pinta Gavin.

"Kenapa musti tutup mata?" Ucap Nadien merasa keberatan.

"Karna ini puncak nya dan ini sangat-sangat spesial." Ucap Gavin.

"Emm, baiklah."

"Boleh?" Nadien mengangguk setuju.

1
Trisna Yati
Oalah....gantung critanya
Trisna Yati
aduuuhh thor critanya bikin penasaran bgt, dn GK bisa di tebak
Miutami Rindu: 🥰
Ikutin terus sampe akhir ya, karna ceritanya akan semakin seru dan menegangkan🤫
total 1 replies
Trisna Yati
critanya menarik dn seru
Trisna Yati
mampir thor,,,dri awal critanya udah menegangkan dn seru
Miutami Rindu: Makasih udah mampir🤗 Semoga bisa terus dukung Author dan ngikutin cerita nya sampe akhir🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!