Satu tahun telah berlalu, banyak hal yang terjadi. Namun Chen Xuan, pangeran sampah dari Istana Raja Chen telah bangkit menjadi praktisi terkuat di usia 18 tahun. Mengguncang Benua Timur dengan Pedang Penguasa Naga Hitam. Menghancurkan Faksi Laut Biru dan mempermalukan mantan tunangannya yang telah menghina ibunya.
Tapi meski demikian, setelah semua itu berakhir. Chen Xuan masih harus terus maju. Membuka rahasia besar tentang masa lalu dan masa mendatang, memenuhi janjinya kepada Ling Xia, serta mencari keberadaan ibunya.
Namun di saat janji begitu penting, Chen Xuan sekali lagi di hadapkan dengan pilihan sulit antara melindungi anaknya yang akan lahir atau terus maju dengan hati dingin ke arah takdir yang di tentukan!!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30 ~ FORMASI KAPAL RUANG!
Ledakan keras dan beruntun terdengar seperti guntur menggema, membuat lubang cacing berguncang hebat dan menggetarkan ruang sekitarnya. Suara "Bang! Bang! Bang!" tersebut terus-menerus berdentang, menimbulkan getaran kuat yang mengancam kestabilan lubang cacing.
Melihat lubang cacing yang semakin tidak stabil, Chen Xuan menyipitkan matanya, lalu berbalik menghadap Xu Murong dan Duan Yue. "Keluarkan semua inti monster yang kalian miliki, sekarang juga!" perintahnya dengan nada mendesak.
Dengan gerakan cepat, Xu Murong mengeluarkan lima puluh inti monster dari cincin penyimpanannya dan melemparkannya ke arah Chen Xuan tanpa mengatakan apapun.
"Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Duan Yue dengan ekspresi ragu dan khawatir.
Chen Xuan menangkap lima puluh inti monster yang dilempar Xu Murong, lalu berbalik menghadap Duan Yue dengan tatapan serius. "Jangan banyak bertanya, cepat berikan inti monster-mu!" perintahnya dengan nada mendesak.
Duan Yue ragu-ragu sejenak, lalu mengeluarkan seratus inti monster dari cincin penyimpanannya dan melemparkannya ke arah Chen Xuan dengan ekspresi penuh kekhawatiran.
Dengan seratus lima puluh inti monster di genggamannya, Chen Xuan menutup matanya perlahan dan memfokuskan kesadarannya, memasuki dimensi spiritualnya.
Dengan cepat, kesadaran Chen Xuan muncul di dalam ruangan spiritual yang gelap dan misterius. Di atas kepalanya, ratusan gulungan energi spiritual mengambang di udara, berputar-putar dengan cahaya lembut yang memancarkan aura mistis. Gulungan-gulungan tersebut terstruktur rapi dan berkilauan dengan cahaya biru keunguan yang menandakan kekuatan spiritual yang sangat besar.
Tatapan Chen Xuan segera tertuju pada gulungan hijau terang yang berada di sudut ruangan spiritual. Dengan gerakan tangan kanannya yang santai, gulungan tersebut bergetar dan terbang menuju ke arahnya, lalu mendarat dengan lembut di telapak tangannya.
Chen Xuan membuka gulungan hijau tersebut dan memandangi isi tulisannya dengan mata tajam. Wajahnya semakin tegang, menunjukkan ekspresi serius dan berhati-hati.
Sementara Chen Xuan terfokus membaca isi gulungan, di luar kesadaran spiritualnya, lubang cacing terus berguncang hebat dan retakan pada langit-langit semakin melebar. Retakan tersebut mengeluarkan suara gemuruh yang menggetarkan, menampakkan kehampaan gelap yang mengerikan di baliknya. Cahaya redup yang masuk melalui celah retakan tersebut menimbulkan bayangan-bayangan mencekam di sekitar, menambahkan kesan mendesak dan bahaya yang semakin mengancam.
Wajah Duan Yue memucat karena kecemasan, sementara Xu Murong terlihat sangat khawatir. Keduanya berbalik, menatap Chen Xuan dengan pandangan penuh harap, berdoa agar dia segera menemukan solusi untuk mengatasi krisis ini.
"Apa yang sedang dia lakukan? Mengapa dia menutup matanya?" tanya Duan Yue dengan suara bergetar dan ekspresi cemas.
Xu Murong menanggapinya dengan nada serius, "Jangan mengganggunya! Biarkan Chen Xuan menyelesaikan apa yang sedang dia lakukan."
Xu Murong memiliki kepercayaan tak terhingga kepada Chen Xuan. Baginya, tidak ada orang lain di dunia ini yang lebih dapat dipercaya selain pria ini. Dia yakin bahwa dengan kehadiran Chen Xuan, tidak ada masalah yang terlalu sulit untuk dihadapi.
Menurut Xu Murong, keajaiban yang ditunjukkan Chen Xuan saat ini belum sebanding dengan pencapaian luar biasa yang telah dia capai di kehidupan sebelumnya. Pria yang selalu tenang dan tidak terlalu menunjukkan emosi ini memiliki kemampuan luar biasa untuk bangkit dari keterpurukan.
Duan Yue melayang di samping, menatap Xu Murong dan Chen Xuan dengan ekspresi heran. Dia tidak mengerti, bagaimana seorang wanita secantik dan seberbakat seperti Xu Murong bisa begitu percaya dan setia kepada pemuda berusia 18 tahun seperti Chen Xuan.
Pada saat itu, guncangan dahsyat melanda lubang cacing, menyebabkan getaran yang jauh lebih kuat dari sebelumnya. Retakan-retakan seperti jaring laba-laba menyebar dengan cepat, meluas dengan kecepatan yang sangat tinggi sehingga sulit dilihat dengan mata telanjang.
Gravitasi di dalam lubang cacing tiba-tiba terganggu, menyebabkan pergerakan mereka melambat dan akhirnya terhenti. Mereka mengambang di sana, kehilangan dorongan energi untuk melanjutkan perjalanan.
Rasa putus asa terpancar dari wajah Duan Yue saat dia berbicara dengan suara sedih dan penuh keputusasaan. "Sudah berakhir. Kita akan mati di sini. Portal telah kehilangan kekuatannya untuk membawa kita ke tujuan!"
Xu Murong menghela nafas dalam-dalam, lalu menatap Chen Xuan dengan penuh harap. "Chen Xuan, tolong, bawa kita keluar dari sini! Kamu telah melakukannya sebelumnya, kamu pasti bisa melakukannya lagi!"
Saat suara Xu Murong berakhir, badai ruang tiba-tiba mengamuk melanda lubang cacing. Tekanan dahsyat menghancurkan langit-langitnya, dan badai yang membawa energi kehancuran menyergap Duan Yue, Xu Murong, dan Chen Xuan dengan kekuatan penuh.
Melihat kejadian itu, Duan Yue berseru dengan nada putus asa dan ketakutan, "Tidakkkk!"
Xu Murong menggenggamkan tinjunya dengan kuat dan menunjukkan ekspresi wajah yang tegar dan penuh tekad.
Saat badai ruang hendak menyapu mereka, Chen Xuan tiba-tiba membuka matanya. Dengan gerakan cepat, ia menyatukan kedua tangannya, membentuk segel tangan kompleks. Seratus lima puluh inti monster yang mengambang di depannya memancarkan sinar cemerlang, melindungi ketiganya dari badai ruang yang mengamuk.
"Formasi Kapal Ruang Angkasa!"
"Whossh!" Cahaya intens dari seratus lima puluh inti monster berubah secara ajaib menjadi kapal raksasa yang mengangkut Chen Xuan, Duan Yue, dan Xu Murong. Dengan kecepatan luar biasa dan tenaga cahaya yang dahsyat, kapal itu melesat ke depan, membelah kehampaan ruang angkasa. Mereka berhasil menjauh dari dampak susulan badai ruang yang menghantam tempat mereka berada sebelumnya, meninggalkan kehancuran di belakang.
Berdiri di atas Kapal Ruang Angkasa yang megah, dengan lambung kapal berbentuk elips dan sayap samping yang menjulang, Duan Yue menyapu pandangannya ke sekitar dengan rasa takjub dan tidak percaya. Kapal itu memiliki ukiran kompleks yang menghiasi permukaan hull-nya, berkilauan dengan cahaya perak dan emas. Lalu, tatapannya berhenti pada sosok pemuda berambut merah yang sedang berdiri dengan tangan di balik punggung, berdiri tegak di buritan kapal. Chen Xuan, pemuda itu, menatap ke kejauhan, seolah memandang ke ujung semesta. Ekspresi tenangnya menunjukkan kekuatan dan keyakinan tak tergoyahkan.
Melihat pemandangan tersebut, Duan Yue menghela nafas lega dan menggelengkan kepalanya dengan rasa penyesalan. Senyum pahit dan puas terukir di wajahnya saat mengingat bagaimana dia pernah meragukan kemampuan pemuda berambut merah itu. Kini, dia menyadari mengapa Xu Murong begitu percaya kepada Chen Xuan. Kemampuan luar biasa, kekuatan tak terkalahkan, dan ketenangan yang mengesankan membuatnya layak mendapat kepercayaan. Duan Yue merasa bersyukur telah menyaksikan sendiri kehebatan Chen Xuan.
Tiba-tiba, suara Xu Murong yang santai dan sedikit bermain kata memasuki telinga Duan Yue. "Jangan terlalu lama memandangnya, dia milikku!" Katanya dengan senyum manis.
Wajah Duan Yue memerah padam dan dia memalingkan wajahnya, mencoba menyembunyikan rasa malu. "Aku tidak memandangnya!" ujarnya dengan nada kesal dan sedikit defensif.
...
apapun yang jadi hambatan dan rintangan mu Thor... never give up... kau sudah ciptakan tokoh yang kuat di kisahmu maka jadilah kuat juga sperti tokoh yang kau kisahkan jadi sekali lagi never give up Thor... tiga gift meluncur untuk mu ... ✍️🙏