NovelToon NovelToon
PENCULIKKU, CINTA MATIKU

PENCULIKKU, CINTA MATIKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Duniahiburan / Mafia / Sistem / Fantasi Wanita / Rebirth For Love
Popularitas:939
Nilai: 5
Nama Author: CACASTAR

Bram, lelaki yang berperawakan tinggi besar, berwajah dingin, yang berprofesi sebagai penculik orang-orang yang akan memberi imbalan besar untuk tawanan orang yang diculiknya kali ini harus mengalah dengan perasaan cintanya.Ia jatuh cinta dan bergelora dengan tawanannya. Alih-alih menyakiti dan menjadikan tawanannya takut atas kesadisan. Dia malah jatuh cinta dan menodai tawanannya atas nama nafsunya. Ia mengulur waktu agar Belinda tetap jadi sandranya. walaupun harus mengembalikan uang imbalannya dan ancaman dari pembunuh bayaran ketiga, dia tidak peduli. malam itu dia menodai Belinda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CACASTAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMARAH CINTA

Emosi Bram tersulut.

"Jawabbb!!!!"

"Aaaggghh!!!"

Belinda berusaha menjawab, tapi cengkraman Bram pada dagunya membuatnya tidak bisa berkata-kata.

"Saakiitttt, Bram."

"Saaa saakittt, sayangg."

Bram berusaha mengendalikan emosinya.

Belinda berusaha duduk sambil memegangi dagunya yang masih terasa sakit.

"Bram aku tidak ke mana-mana, aku ada di pondok ini sedari tadi."

"Okee!"

Bram turun bersimpuh di hadapan Belinda, dia memegangi kaki belinda. Berusaha menunggu jawaban dari Belinda.

"Katakan sayang, aku tidak akan marah, kamu di mana tadi?"

Ditekannya suaranya agar tidak terdengar kasar dan menakuti Belinda.

Belinda merapatkan badannya ke arah badan Bram,

"aku ada di atas loteng Bram, aaa akuu naik ke atas loteng."

Di atas loteng, kamu lewat mana tadi?"

"Lewat tangga di atas perapian dapur."

"Mau apa kau ke sana?"

"Aaaaku penasaran, ada apa di sana."

"Aakuuu, aku belum pernah ke perapian dapur, dan ada tangganya, menuju ke atas, akuuu penasaran dan ada cerobong asapnya juga"

"Apa aku salah, Bram?

"Kamu tidak salah, aku yang terlalu kuatir kamu akan kabur!"

"Sayang, maafkan aku, yah" Belinda memegangi tangan Bram.

"Aku membuat kekacauan, bahkan dari awal."

Bram lalu bangun, dia memeluk Belinda.

Tidak sayang kamu tidak salah."

"Aku takut kehilanganmu, aku panik."

Bram memeluk lebih erat Belinda, Belinda membalasnya. Belinda memegangi tangan Bram.

"Besok-besok kalau kamu mau beranjak dari kamar ini harus melapor padaku dulu."

"Aku panik sekali tadi."

Bram,, kamu takut aku pergi, benarkah?"

"Iyaa,, sangat takut."

Ia lalu melepaskan pelukannya, memandangi Belinda.

Mengingat kepanikannya tadi hingga berlari ke luar hutan untuk menapaki jalan setapak yang dilewati tadi membuatnya hilang akal bahkan sampai menodongkan pistol pada temannya sendiri.

Belinda benar-benar membuatnya panik. Otaknya tidak bisa bekerja sepertinya bila Belinda benar-benar pergi. Apalagi bila nanti dia harus menyerahkan kembali Belinda pada kedua orang tuanya. Bisa-bisa tidak berhasrat makan dia selamanya.

Dipandanginya wajah Belinda, begitu juga Belinda. Belinda masih memegangi tangan Bram. Lalu Belinda mencium telapak tangan Bram,

dia merasakan kekuatiran Bram tadi.

Bram begitu memperdulikannya, bahkan tidak bisa hilang dari pandangannya sedikit pun. Bram kecintaannya. Bram marah karena panik. Dia pikir aku akan lari. Mana mungkin aku pergi. Aku saja tidak tau ini di mana, bagaimana harus terpikirkan lari, semetara dia tidak bisa lepas dari Bram. Dia tidak bisa jauh dari Bram.

Bram terlihat kuatir sekali tadi, Belinda merasakan kekuatirannya, ia berangsur mendekatkan ke badan Bram yang masih setengah berdiri dan meringkuk ke arahnya, Belinda bangun dari duduknya, dia memeluk Bram, lalu menghadiahi Bram sebuah ciuman. Bram sedikit kaget Belinda malah menciumnya pada saat genting ini.

"I love you, Bram..."

Belinda mencium bibir Bram dengan lembut. Bibirnya yang berwarna pink tanpa polesan lipstik satupun, membasahi bibir Bram dengan bibirnya. Mulutnya beraroma cerry, Bram menjadi memejamkan mata. Aaagh manis seksi rasanya bibir gadis ini.

Belinda terus mencium bibir Bram, aroma rokok sisa semalam masih terasa di lidahnya. Bram berusaha mengikuti gerakan bibir belinda.semakin lama, bibir mereka semakin menghisap kian dalam. Kini lidah Bram mulai masuk kedalam rongga mulut Belinda. Yang membuat Belinda kewalahan.

"Amm..mmmmm..."

Dia yang mulai kewalahan dengan balasan ciuman Bram. Bram memeluk erat pinggangnya tidak mau Belinda lepas dari tubuhnya.

Aku tidak akan melepaskan mu sayang, walaupun nyawa taruhannya, batin Bram bergumam.

Aah, aroma cerry di bibir Belinda wangi sekali, mulutnya pun sewangi cerry..gadis ini begitu wangi badan, rambut, dan bahkan mulutnya. Bram suka dengan aroma semua anggota tubuh Belinda.

Ciuman hangat itu yang lambat laun berganti dengan ciuman brutal, Bram membalas ciuman tadi, dengan memainkan lidahnya, menjilati lidah Belinda, lidahnya keluar masih dari mulut Belinda. Ia berusaha menahan air ludah yang tertahan di rongga kerongkongannya.

1
BX_blue
Kreatif banget!
Achewalt
Tidak terlupakan
LaConstieConsti
Nambah lagi kegilaan sama penulis ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!