seorang dokter yang terkesan cuek dan dingin di jodoh kan dengan calon dokter yang cantik dan ceria, bagai mana kiasah mereka selanjutnya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aily sauri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 1
Pagi hari di sebuah rumah yang terlihat cukup megah satu keluarga tengah menikmati sarapan.
Aminah adalah wanita paruh baya yang memiliki dua orang putra dan satu putri, putra laki laki yang bernama Arkan putra pertama, putra kedua nya bernama Abimana dan yang paling di sayang oleh mereka adalah putri Bungsu keluarga tersebut bernama Azqiara Almashira Azzani.
Azqiara Almashira Azzani atau bisa di panggil kia adalah gadis cantik,manis dan priang namun semua nya berubah ketiga hal buruk menimpa mereka.
Kedua Abang kia tidak tinggal bersama nya di jakarta namun mereka memilih tinggal di luar kota melanjutkan pendidikannya dan membangun bisnis di sana mungkin mereka akan sesekali mengunjungi kia dan juga uminya.
Dulu saat kia masih SD hal yang paling ia suka adalah saat makan bersama entah sarapan makan siang ataupun makan malam karena di atas meja itulah terjadi canda gurau antara keluarganya namun semua itu berubah saat Abinya berkhianat terhadap uminya dan hal itu seketika langsung merubah kia yang tadinya penuh keceriaan menjadi anak yang pembangkang.
Abi kia lebih memilih wanita lain dibandingkan uminya dan Abinya dengan teganya meninggalkan keluarga itu demi wanita lain di saat itu walaupun kia masih kecil namun dia benar-benar benci dengan Abinya hingga saat ini.
Hingga luka itu masih membekas sampai saat ini, kia yang waktu kecil menggunakan hijab dari saat kejadian itu ia berani melepas hijab nya, bahkan kadang kia suka memakai pakaian yang cukup terbuka.
Sang umi sudah kewalahan memberikan nasehat kepada Putri bungsunya itu bahkan kedua abangnya pun sudah menasehati adiknya berkali-kali namun tak pernah mempan walaupun di rumah dia akan menjadi anak yang sangat manja kepada umi dan kedua abangnya namun di luar rumah dia akan menjadi gadis yang sangat berbeda.
"Abang kok tumben sih pada ada di rumah biasanya sibuk terus" ucap Kia pada kedua abangnya.
"Emangnya nggak boleh abang pulang ke rumah, bang juga kan kangen sama adik Abang yang bandel ini" jawab Arkana sambil mengacak-ngacak rambut adiknya.
"Iya dek Abang juga kangen banget sama kamu udah lama juga kan kita nggak ketemu" timpal Abimana.
"Ya itu karena abang berdua yang sibuk sampai nggak ingat sama kia" cibir nya.
"Iya iya maafin Abang ya dek"
"Hmm"
"kia..." Panggil sang umi dengan lembut.
"Hmm"
"Kamu kapan mau berubah masa mau seperti ini terus sih nak"
"Berubah apa nya sih umi, Kia bukan power rangers yang bisa berubah umi" jawab nya dengan santai, umi Patimah hanya bisa menghela nafas mendengar jawaban putri bungsunya itu.
"Dek maksud nya bukan gitu loh" ucap Arkana.
"Trus gimana bang??"
"Kamu itu udah dewasa, kuliah udah mau semester akhir loh masa kelakukan masih nakal aja kaya anak SMA, coba tutup aurat nya kaya dulu " ucap Arkana.
"Nanti kia fikir fikir dulu ya bang" ucap nya lalu bangkit dari duduk nya dan berpamitan kepada ketiga nya untuk pergi karan kia sudah ada Jaji dengan teman nya untuk pergi ke toko buku.
Sebelum pergi Kia menyempatkan kan memeluk dan mencium pipi ketiga orang yang paling dia sayang.
"Bay aku pergi ya" ucap nya.
"Walaikumsalam salam kia" ucap Abimana sambil geleng gelang kepala melihat kelakuan adik nya.
"Heheh lupa bang, assalamualaikum semua nya"
"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarakatuh " jawab semua nya.
"Umi bingung harus bahagia mana lagi ngadepin adek kalian itu"
"Sabar mi"
"kia seperti ini karan kecewa pada Abi mi, dulu dia anak yang manis dan pintar " ucap Arkana mengingat Azqiara kecil dulu.
"Ya kamu bener mungkin ia belum bisa menerima itu" jawab umi nya dengan sendu.
****
kia dan Amelia sudah berada di dalam sebuah toko buku. Amelia adalah sahabat kiat dari SMA nyampe kuliah.
"kia aku ke sana dulu ya mau nyari koleksi buku-buku terbaru di sini" ucapnya lalu melangkah meninggalkan Kia, Kia hanya menganggukan kepalanya.
"Hmmm" Kia pun mengangguk kan kepala nya.
kia melangkah kan kaki nya ny menuju buku buku tentang Islam, ia mengambil salah satu buku di antar banyak nya buka, hati nya merasa sedikit teriris membaca buku tersebut sungguh ia sangat jauh dari apa yang ada dalam buku itu, mulai dari penampilan,bahasa dan banyak hal nya lagi namun kia segera menepis nya karan perubahan nya saat ini adalah akibat ulah abi nya.
Brak....
Tiba-tiba ada yang menabrak Kia sampai ia terjatuh dan meringis kesakitan, dia mendongkang menatap siapa yang menang ternyata seorang laki-laki.
"Kalau jalan pelan pelan dong mas, mas nya gak punya Mata ya" maki kia ada laki-laki tersebut, namun laki-laki tersebut bukannya menolong kia yang masih tersungkur di lantai dia malah pergi begitu saja tanpa rasa bersalah.
"Woy dasar laki-laki nggak punya perasaan lo, bukannya nolongin gue malah pergi begitu aja, laki-laki kurang ajar percuma ganteng kalau tak punya hati" maki kia sedikit berteriak.
Amelia datang menghampiri sahabatnya dan membantu kia untuk bangun "Kamu kenapa sih kok malah duduk-duduk di lantai nggak ada kerjaan banget" grutu Amelia sambil membantu kia bangun.
"Enak aja siapa juga yang duduk-duduk santai di atas lantai, ini semua gara-gara cowok gak punya hati itu udah nabrak aku bukannya nolongin malah nyelonong begitu aja, dasar cowok kulkas" kesalnya.
"Kamu ini emang ada ya cowok kulkas" tanya Amelia dengan polosnya.
"Amelia, kamu nyebelin banget sih maksud aku tuh cowok itu teh mukanya dingin sama datar banget nggak ada senyum-senyumnya sama sekali" ucap kia greget sambil menatap amelia, Amelia hanya tertawa karena tadi ia hanya pura-pura polos saja.
"Udah ah jangan gitu entar jodoh loh" goda Amelia.
"Idih ogah banget aku jodoh sama laki-laki kayak gitu"
"Udah ah yuk pulang udah mau sore juga takutnya nanti hujan" ajak Amelia langsung diangguki oleh kia.
"Ya udah ayo" jawab kia dengan malas.
****
Hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja akhirnya kia sampai di rumahnya, seperti biasa saat nyampe ke rumah kia selalu berteriak memanggil uminya.
"Umi Kia pulang" teriaknya dengan kencang.
"Ya ampun kia masuk rumah bukannya ucapin salam malah teriak-teriak, ingat kamu itu anak perempuan yang anggun gitu loh nak" omel umi kia.
"Apa sih umi anaknya baru pulang langsung diomelin" ucapan nya sambil cemberut.
"Umi cuman mengingatkan loh kia dan ini lihat pakaian yang kamu pakai Sampai kapan kamu akan berdandan seperti ini mengumbar aurat?? Ke mana Qia umi yang dulu???" Ucapnya sambil mengelus dada beristighfar dalam hati.
" Umi berisik deh selalu itu yang diucapkan" ucap Qia sambil melangkah pergi meninggalkan uminya menuju kamar.
Ummu Fatimah hanya menggelengkan kepalanya sambil terus beristighfar melihat kelakuan Putri bungsunya, berdoa semoga Qia diberikan hidayah oleh Allah dan kembali ke jalannya seperti dulu.
***
Malam ini Qia bersama uminya sedang menikmati makan malam, mereka hanya berdua karena kedua Abang Kia sudah kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing mungkin mereka hanya akan sesekali mengunjungi uminya dan juga kia.
"Kia selesai makan umi ingin bicara sesuatu sama kamu??" Ucap umi KIA dengan lembut, iya hanya menganggukkan kepalanya.
Selesai makan malam umi iya benar-benar mengajak anak bungsunya untuk bicara serius di ruang keluarga.
"Ada apa umi??" Tanya dia saat mereka sudah berada di ruang keluarga.
"Anak umi udah besar dan cantik lagi" ucap umi Kia sambil mengelus rambut putrinya.
"Ada apa umi???" Tanya Kia karena merasa uminya agak aneh.
"Umi sangat menyayangi Kia dan umi mau Kia berubah seperti dulu gadis cantik umi yang solehah sudah waktunya kamu melupakan masa lalu dan memaafkan abimu" ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Umi Kia juga sayang banget sama umi, maafin Kia karena udah jadi anak yang durhaka tapi maaf Kia tidak bisa memaafkan Abi, Kia benci sama Abi umi Abi udah meninggalkan kita demi orang lain" ucap Kia yang mulai terisak.
"Kia umi punya permintaan apa kamu mau mengabulkan permintaan umi" tanya pada sang Putri.
"Apa umi jika Kia bisa melakukannya dia akan melakukan itu untuk umi"
"Umi sudah menjodohkan mu dengan anak sahabat umi dan umi yakin dia bisa membimbingmu kembali ke jalan Allah " ucapnya dengan lembut.
"Apa??? Dijodohkan umi?? Gak, kia nggak mau kalau harus dijodohkan umi" tolak Kia.
"Umi mohon nak, ini demi kebaikan kamu"
"Kia nggak mau umi, pokoknya nggak mau" kekehnya.
"Dengerin umi dulu Kia, umi melakukan ini semua demi kebaikan kamu"
"Pokoknya Kia tetap tidak mau umi" ucapnya dengan tegas, kemudian Kia pun bangkit dari duduknya dalam melangkah keluar rumah.
"Kia mau kemana" teriak umi Kia mengejar putri nya, mamun tak di hiraukan sama sekali oleh Kia.
"Ya Allah anak itu" laki laki umi Aminah hanya bisa mengelus dada.
Saat sedang dalam keadaan seperti ini Kia selalu pergi ke tempat haram yaitu ke club. Kiara berada di pojokan club tersebut sambil memegang satu gelas wine.
Hingga tiba tiba ada laki laki hidung bekang yang menghampiri nya.
"Hai cantik sendirian aja?? Sepertinya kamu sedang bersedih boleh aku temani" ucap laki-laki tersebut sambil mengelus pipi mulus.
Dengan kasar Kia langsung menepis tangan laki-laki tersebut dan pergi meninggalkannya begitu saja namun baru mau melangkah pergelangan tangan Kiara di cekal oleh laki-laki tersebut.
"Dasar brengs*k, mau apa lo hah, laki-laki kurang ajar" maki Kia sambil memberontak ingin tangannya dilepaskan.
"Kamu tidak akan aku lepaskan, Kamu harus menjadi milikku malam ini manis" ucapnya sambil kembali membelai pipi Kia.
"Dasar benar-benar kurang ajar Lo" Kia mulai ketakutan dan menangis.
"TOLONG..... TOLONG....." Kia berteriak minta tolong.
"Ngapain kamu minta tolong sayang percuma saja tidak akan ada yang akan menolongmu, kamu lupa ini adalah klub malam jadi semua orang bebas melakukan apapun....."
Bugh.....
Bugh....
Bugh....
Tiba-tiba ada seseorang yang memukul laki-laki hidung belang tersebut dan menyelamatkan Kia, Dia sangat bersyukur karena ada menyelamatkannya saat ini jika tidak ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya.
Setelah laki-laki hidung belang itu pergi Kia melihat seseorang yang telah menolongnya, ia menyipitkan matanya karena sepertinya tidak asing dengan wajah pria itu.
"Hah bukannya itu si cowok kulkas yang di toko buku ya, kok bisa sih dia nolongin aku" batinnya.
"Makanya kalau beli baju yang nutup badan jangan beli baju yang kekurangan bahan begini" ucap laki-laki itu pada Kia.
Dia melongo jujur ya kesal namun dia tetap bersyukur karena sudah ditolong "Makasih sudah nolongin gue" ucap Kia, dia ingin melangkah pergi namun tiba-tiba laki-laki tersebut menghentikan langkahnya.
"Tunggu mau ke mana??"
"Pulang"
"Biar saya antar kamu pulang tidak baik seorang perempuan pulang malam-malam begini" tawar laki-laki tersebut.
"Hah???" Iya kalau mau mendengar ucapan laki-laki tersebut.
"Di mana rumah kamu"
"Di perumahan X"
"Baik ayo" ajaknya pria itu pun melangkah lebih dulu diikuti oleh Kia di belakangnya menuju ke mobil laki-laki tersebut.
Sepanjang perjalanan tak ada pembicaraan apapun yang keluar dari mulut keduanya mereka sama-sama bungkam, Kia merasa gugup.
Tak lama mobil pun sampai di depan rumah kia kia langsung turun dari mobil tersebut dan mengucapkan terima kasih pada waktu yang mengantarnya namun tak ada jawaban sama sekali dari sang pemilik mobil malah Langsung kembali melajukan mobilnya tanpa berkata apa-apa.
Saat mau masuk ke dalam rumah nya ternyata rumah kia terkunci mungkin umi nya sudah tidur tapi untung nya ia selalu membawa kunci cadangan kadi bisa masuk.