NovelToon NovelToon
SUDDENLY MY DOCTOR HUSBAND

SUDDENLY MY DOCTOR HUSBAND

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: almaadityaa

Takdir dari Tuhan adalah skenario hidup yang tak terkira dan tidak diduga-duga. Sama hal nya dengan kejadian kecelakaan sepasang calon pengantin yang kurang dari 5 hari akan di langsungkan, namun naas nya mungkin memang ajal sudah waktunya. Suasana penuh berkabung duka atas meninggalnya sang korban, membuat Kadita Adeline Kayesha (18) yang masih duduk di bangku SMA kelas 12 itu mau tak mau harus menggantikan posisi kakaknya, Della Meridha yaitu calon pengantin wanita. Begitu juga dengan Pradipta Azzam Mahendra (28) yang berprofesi sebagai seorang dokter, lelaki itu terpaksa juga harus menggantikan posisi kakaknya, Pradipta Azhim Mahendra yang juga sebagai calon pengantin pria. Meski di lakukan dengan terpaksa atas kehendak orang tua mereka masing-masing, mereka pun menyetujui pernikahan dikarenakan untuk menutupi aib kelurga. Maksud dari aib keluarga bagi kedua belah pihak ini, karena dulu ternyata Della ternyata hamil diluar nikah dengan Azhim. Mereka berdua berjanji akan melakukan pernikahan setelah anak mereka lahir. Waktu terus berlalu dan bayi mereka pun laki-laki yang sehat diberi nama Zayyan. Namun takdir berkata lain, mereka tutup usia sebelum pernikahan itu berlangsung. Bagaimanakah kehidupan rumah tangga antara Azzam dan Kayesha, yang memang menikah hanya karena untuk menutupi aib keluarga dan menggantikan kakak mereka saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon almaadityaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. SMDH

Kayesha kamu ngapain masih disini?

Azzam menghampiri Kayesha yang sedang menulis sendirian diruang tamu, padahal jam sudah hampir menunjukkan pukul 12 malam. Ia pun duduk disebelah Kayesha, padahal tadi niatnya ingin mengecek pintu luar apakah sudah ditutup atau belum.

"Ya ini, ngerjain rangkuman fisika bab 1 sampai 3."

"Kenapa bisa gitu? Banyak banget ini tugas kamu, saya bantuin ya?"

Kayesha menguap, "hoamm— gausah Mas, satu bab lagi kelar kok, lagian tulisan Mas Azzam sama aku beda, yang ada ntar aku makin diomelin."

"Iya sih, terus saya bantuin apa ini?" Tawar Azzam.

"Mas ke kamar aja gapapa, sejaman aja paling lagi ini, pasti Mas Azzam mau ngecek pintu luar kan tadi? Udah aku kunci mas."

"Oalah gitu, yaudah saya temenin aja disini ya sampai selesai."

"Gausah, mas, mas mending bobo aja udah jam berapa juga ini, kan besok mas juga kerja, seharian juga udah cape," Kayesha masih fokus menulis, daritadi ia benar-benar tak melihat Azzam.

"Iya kamu juga, Kayesha, kita sama aja. Mending sambung besok subuh habis sholat."

"Ga bisa mas, keburu telat nanti, aku mau kelarin malem ini aja biar nanti besok tinggal siap-siap sekolah gada beban lagi, Mas Azzam bobo gih," Kayesha lembut.

Azzam menggeleng, "yaudah saya tungguin disini aja, gapapa ga ngapa-ngapain daripada dikamar."

"Yaudah seterah kamu lah, Mas, aku ngerjain ini dulu ya fokus biar cepet."

"Iya, semangat ya Kayesha," Kayesha tersenyum dan mengangguk meski tanpa menoleh ke Azzam.

Waktu terus berlalu, jam sudah hampir mau setengah satu dini hari, diantara mereka berdua masih tak ada obrolan, Azzam tidak ingin mengganggu Kayesha yang fokus bertugas itu.

Ya Allah cape ih!

"Mas tolong ambilin pulpen aku di tas, pulpen yang ini macet macet kayanya mau abis."

Azzam menurut saja, ia membuka tas Kayesha yang berisi beberapa buku itu, di dalam tas Kayesha Azzam menemukan pulpen, namun yang membuat Azzam salah fokus ada secarik kertas notes, ia pun tak sengaja membacanya sampai habis.

Zam, lo tu suka ga sih sama gue? Kok gue ngerasa perhatian lo lebih ya ke gue, atau karena lo cowok dewasa dan gue nya yang berlebihan ke lo? Gue gatau ah intinya gue cinta deh, Zam, sama lo. Kalo lo? Udah pasti engga lah, orang kaya lo tu tipenya yang juga umurnya 20 an keatas dan ga anak-anak kaya gue, ya :(

Azzam tersenyum kecil membaca itu sampai habis, perasaannya menjadi senang bahagia tak tertahan meski ia juga merasa lucu dengan isi curhatan Kayesha di kertas itu.

"Kay—"

Hiks, Mas... hiks... aku cape ih Ya Allah... ga sanggup tugasnya banyak banget... hiks-hiks..

Azzam tak jadi bicara Kayesha malah menangis karena terlalu banyak tugas yang ditulis, Azzam yang tak tega pun memeluk Kayesha.

"Sini," Azzam merentangkan kedua tangannya.

Kayesha yang sudah berpasrah itu sambil menangis ia langsung menghamburkan diri memeluk Azzam. Kayesha menangis terisak dalam dekapan Azzam, bahkan air matanya itu ikut bercucuran jatuh ke dada bidang pria itu langsung karena Azzam tidak mengenakan atasan.

"M-Mas, aku minta maaf hiks... aku dari tadi pulang sekolah bawaannya marah marah soalnya aku cape mikirin tugas ini, hiks hiks... m-maafin aku Mas..."

Azzam menggeleng, tangannya mengelus surai rambut Kayesha.

"Engga, gapapa, saya tau kok, kamu udah sekolah capek, beresin rumah, masak, mana kerjain tugas jadi extra capek," Azzam lembut.

"Iya t-tapi Mas Azzam lebih capek seharian ngurus pasien, itu lebih capek daripada aku, mana jemput aku sekolah, a-aku minta maaf hiks..." Azzam terkekeh saja.

"Gapapa, udah ya? Jangan nangis lagi, tugasnya sisa dikit lagi kan? Sambung nanti subuh aja ya? Ini udah malem saatnya kamu tidur ya," Kayesha mengangguk.

"Ini gausah diberesin, kan nanti disambung lagi juga," lagi dan lagi Kayesha hanya mengangguk saja.

Azzam pun membawa Kayesha ke kamarnya, gadis itu pun nampaknya mau mau saja mungkin karena merasa... nyaman dengan Azzam? Entahlah.

Setelah berada di kamar Azzam, mereka berdua pun tidur satu kasur seperti kemaren malam ketika Umi dan Abi menginap, tapi bedanya Azzam langsung merebahkan diri di samping Kayesha tanpa embel embel tidur di lantai segala.

Tiba-tiba bunyi ponsel Kayesha berbunyi, ketika Kayesha lihat itu panggilan dari Ocha padahal udah jam setengah satu.

Assalamualaikum, Cha?

Iya gue aja belum kelar, sampai nangis gue sumpah ga kuat banyak banget Cha...

Lo belum juga?

Hah seriusan Pak Andi ga masuk jam pertama sampai kedua?

Iya iya sip Cha, thanks ya, gue juga mau cek grup dulu.

Ya dadah see you, assalamualaikum.

Tut.

Kayesha mengecek grup kelas di handphonenya, benar saja ternyata Pak Andi pengajar matematika itu izin tidak hadir pada jam pertama dan kedua karena ada seleksi OSN di kecamatan untuk siswa.

Terus apa hubungannya?

Jadi Kayesha besok pagi bisa pergi ke sekolah jam 8 lewat karena Pak Andi jamkos, sedangkan pengajar fisika itu jam ketiga dan keempat sehabis Pak Andi. Jadi ia juga besok pagi masih sempat mengerjakan PR remedial itu.

"Kenapa?" Azzam melihat Kayesha senyum-senyum.

"Gapapa, Mas, yaudah tidur ya, aku ngantuk banget."

Mereka berdua saling merebahkan diri bersamping-sampingan dengan jarak yang sangat dekat. Tidak ada angin tidak ada hujan, Kayesha menyeletuk.

"Aku mau peluk mas, aku cape, pengen peluk—"

Kayesha tersenyum, bahkan ketika omongannya belum selesai, Azzam langsung menarik pinggangnya hingga tubuh mereka bertempelan, Azzam meletakkan sebelah tangannya itu di punggung Kayesha dan mengelusnya.

Kali ini sensasinya beda, tetap merinding tapi ia lebih nyaman dan menikmatinya. Jantung Kayesha juga berdetak cepat, pipinya memerah untungnya tak dilihat oleh Azzam.

Kayesha memeluk Azzam, ia melingkarkan tangannya di pinggang Azzam.

"Kayesha," panggil Azzam dengan suara lembut dan sedikit serak.

"Eum?"

"Saya juga jujur, saya juga cinta kamu——"

Kayesha membulatkan matanya lalu melepas pelukannya, bahkan sedikit mendorong Azzam.

"H-hah? Maksudnya, Mas? A-aku ga paham."

"Haha, udah lah gausah pura-pura gatau, tadi saya pas ngambilin pulpen kamu ga sengaja baca kertas yang kamu tulis," rasanya Kayesha benar-benar malu.

"A-anu..." Kayesha kebingungan, ia tak bisa mengelak lagi.

"Kamu gausah boong, ya? Haha saya udah tau kok, lucu ya malahan surat kamu tuh —— kayak orangnya," Azzam mencubit gemas pipi Kayesha, membuat pipi Kayesha memerah lagi.

"Pipi kamu merah—"

Kayesha langsung memeluk erat tubuh Azzam, ia menenggelamkan wajahnya di dada Azzam, ia tak mau menatap wajah Azzam karena pasti ia blushing.

"Haha."

"Au ah! Ya emang buat mas sih, salah?"

"Engga, kan saya udah bilang juga, kalau saya cinta kamu," Azzam melingkarkan tangannya di pinggang Kayesha.

"Engga, boong!"

"Lah, saya seriusan, yaudah terserah kamu aja sih."

"Mana buktinya mas cinta aku?"

"Oh kamu mau bukti?" Kayesha mengangguk.

"Tunggu besok."

"Kok besok?" Kayesha mendongak melihat wajah Azzam.

Gila, ga sanggup imut banget batin Azzam.

"Ya tunggu besok, kalau sekarang ya gada apa-apa."

"Yaudah besok, emang apaan sih mas?" Kepo Kayesha.

"Ya nanti lah liat sendiri," Kayesha hanya mengangguk saja tak mau memperpanjang.

"Yaudah bobo sana besok sekolah," suruh Azzam.

"Aku aja nih yang bobo?" Tanya Kayesha iseng.

"Ngga sayang, aku bobo, kamu bobo juga ya cantik..."

DEG DEG DEG DEG DEG DEG!

Blush.

Kayesha tak bisa menahan rasa saltingnya, ia hanya bisa ngefreeze karena terlalu baper.

A-aku, kamu? Batin Kayesha.

1
vinc.
good
02. II Titik Rindu.
alurnya oke ajaa, ringan jugaa tapi ada beberapa kayanya perlu di revisi dari gaya font
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!