pada zaman dahulu kala, di semenanjung barat. terdapat sebuah kerajaan bernama kerajaan kamra, kerajaan itu di pimpin oleh bala kamra dan istrinya bernama Dwi kamra.
suatu hari, Dwi kamra melahirkan seorang anak bernama Ruy kamra, ia memiliki 3 kepribadian yang berbeda. sehingga, Ruy kamra di anggap ancaman oleh pamanya yang bernama Aden kamra. ia di buang oleh pamanya, yang di bantu istrinya ayu kamra. ia meminta bantuan penyihir kerajaan. mereka bekerja sama, untuk membuang Ruy kamra yang masih kecil itu, di sebuah hutan rimbun yang jauh dari kerajaan.
bagaimana kelanjutanya ?
apakah ruy kamra berhasil kembali ke kerajaan ?
simak novelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Ruy dan cut Fatimah
cut Fatimah sang assasin dari tanah persia.
Pertempuran sengit itu terjadi antara gadis muda dan beberapa kelompok bertopeng misterius itu." hey anak manis. bersiaplah, kau akan mati di tangan kami." ucap salah satu kelompok misterius itu.
gadis itu tersenyum dan santai berkata." kita lihat saja kalian atau aku yang akan mati."
Sekelompok orang itu maju menyerang gadis muda itu, dengan lincah ia mengelak dari segala arah. sekelompok orang misterius itu merasa tak percaya, dengan keahlian gadis muda itu.
"Apakah kau seorang pendekar ?" tanya salah satu kelompok dari mereka.
"kau tak perlu tau, aku hanyalah seorang pendatang, dari tanah persia." ucap gadis muda itu.
Dengan pernyataan sombong gadis muda itu, sekelompok orang misterius semakin marah.
mereka terus menyerang gadis itu tanpa ampun, dengan lincah dan gesit gadis muda itu mengelak semua tebasan pedang ke 7 kelompok orang misterius itu.
Gadis itu memegang 2 pedang kecil di kedua tangannya. "sekarang giliranku." ucap gadis itu dengan senyum.
"Terima lah tarian pedangku." ucap gadis muda itu.
Gadis muda itu menari dengan seni yang indah, ia memainkan pedang dengan mahir, Ruy kamra terperangah dan merasa takjub.
"apa ia seorang pendekar. ?" gumam nya di dalam hati.
gadis itu berputar melawan ke 7 kelompok misterius itu. mereka kuwalahan menangkis serangan nya, ia tanpa henti menyerang dan tidak memberikan kesempatan kelompok itu untuk membalas seranganya.
"kurang ajar ! Kita tak bisa mengimbangi seranganya." teriak kelompok misterius itu.
gadis itu berhenti menyerang ia melompat ke belakang dan berkata.
"itu adalah Trian pedang ke 2 dari tanah persia." ucap gadis itu tersenyum.
Mereka tak menyadari jika tubuh mereka telah terluka Dangan goresan-goresan kecil.
"kalian lihat ? Kalian tak menyadari jika kalian terluka, apakah hanya ini kekuatan seorang pendekar." ucap gadis itu tersenyum.
sekelompok orang itu saling memandangi, betapa terkejutnya mereka, semua pakaian mereka sobek akibat terkena serangan gadis itu.
"jangan meremehkan seorang pendekar !" teriak mereka.
Mereka semua maju menyerang gadis itu dengan bersamaan. seketika, "bomm.." suara ledakan. mereka terpental agak jauh dan tumbang akibat terkena ledakan.
Mereka tak menyadari, jika gadis itu menaruh bom kecil di tanah yang mereka injak. Pada saat gadis itu menyerang mereka tanpa ampun.
salah satu dari kelompok misterius berkata." apa yang terjadi ?" ucapnya.
"aku menaruh bom kecil. itu hasil rakitanku, aku adalah seorang assasin dari tanah persia. Aku bukan pendekar asli dari tanah ini." ucapnya.
Semua kelompok misterius itu terdiam, gadis itu melanjutkan perkataanya lagi.
"Seorang assasin adalah mengandalkan kecepatan dan kepintaran. mereka harus bisa memanipulasi lawanya, aku ingatkan sekali lagi, jangan berani-berani menganggu ku." ucap gadis itu dengan lantang.
Semua kelompok itu mundur dan lari. Gadis itu bergegas pergi meninggalkan lokasi pertempuran. Tiba-tiba, Ruy kamra melompat mendekatinya. "tunggu !" ucap Ruy kamra.
"siapa kau ?" ucap gadis itu.
"maaf, namaku Ruy. aku berasal dari hutan semenanjung barat." ucap Ruy kamra yang memberikan jabat tangan.
Gadis itu terdiam, ia tak memberikan jabatan tangan Ruy. "kau terlalu jauh. Ini sudah memasuki hutan wilayah timur, maaf aku tak bisa menyentuh laki-laki. Aku harus pergi."
Wanita itu pergi berlari meninggalkan Ruy. "hey tunggu, kau tidak memperkenalkan dirimu." ucap Ruy kamra.
"namaku cut fatimah." ucapnya.
Ruy kamra merasa kagum dengan cut Fatimah, ia ingin mengenalnya lebih jauh.
"aku harus mengejarnya." ucap Ruy kamra.
Ruy kamra melompat dari pohon ke pohon, ia melihat cut Fatimah berlari dengan cepat.
"cepat sekali larinya, apakah ia seorang pendekar wanita ?" gumam Ruy kamra.
Ruy kamra melompat tepat di hadapan wanita itu. Sontak, cut Fatimah melompat mundur, Menjauhi Ruy kamra.
Cut Fatimah menarik kedua pedangnya yang berada di pinggang nya. "kau mau apa ?" ucap wanita itu.
Ruy kamra tertegun, melihat kecantikan dan kehebatan cut Fatimah. "aku ingin berteman dengan mu." ucap Ruy kamra tersenyum.
"pergilah, aku tak mau berteman dengan laki-laki." ucap cut Fatimah.
Cut Fatimah melemparkan bom asap. seketika, pandangan Ruy kamra terganggu, ia tak bisa melihat. Ruy kamra melompat ke atas pohon melihat sekelilingnya, ia mencari cut Fatimah. Namun, cut Fatimah menghilang entah kemana.
"suatu saat nanti kita akan bertemu Fatimah." gumam Ruy kamra.
hari menjelang sore. Ruy kamra bergegas mencari dedaunan Obat-obatan untuk nenek Yuni. Ia mengumpulkan tumbuhan herbal itu dan bergegas pulang.
Tiba-tiba Sin muncul di samping Ruy kamra.
"tuan gawat !" ucap sin panik.
Ruy kamra merasa bingung. "ada apa ?"
"Sekelompok orang tadi, berlari menuju hutan semenanjung barat. mereka telah dekat dengan gubuk anda." ucap sin.
Sontak, Ruy kamra panik. Ia bergegas pulang, ia tak mau jika nenek Yuni dalam keadaan bahaya. Ruy kamra meminta bantuan Yon sang raja siluman kera, agar ia lebih cepat sampai di sana.
"baiklah aku mengerti." ucap Yon.
Seketika tubuh Ruy kamra di selimuti energi yang besar, ia bersiap melompat ke udara. bagaikan angin, ia melompat pepohonan itu dengan mudah. Tak berapa lama, Ruy kamra sampai di gubuk tempatnya.
Para orang misterius itu mengikat nenek Yuni di sebuah pohon di depan rumahnya. Mereka mengancam nenek Yuni, untuk meninggalkan gubuk itu. mereka akan menjadikan gubuk itu sebagai tempat persembunyian mereka.
"dengar ! Mulai sekarang gubuk ini milik kami." teriak mereka.
Nenek Yuni yang tak berdaya akibat usianya yang sudah tua ia hanya pasrah dan menangis, memanggil Ruy kamra. "Ruy.. Pulang lah nak." ucap nenek Yuni sedih.
Ruy kamra segera turun dari pohon tinggi itu dan akan menghajar mereka semua. Tetapi, sin melarang Ruy kamra. Ia ingin menunjukan kekuatan sang pemimpin jin.
"tuan Ruy, biar aku saja menghadapi mereka." ucap sin.
Ruy mengangguk dan ia duduk berdiam diri di atas pohon itu.
"haha.. Lihat lah Sok sekali sin." ucap Yon mengejek.
Tiba-tiba seorang berjubah hitam yang tak terlihat wajahnya muncul di balik pohon besar itu.
"kau siapa ?" teriak mereka.
"Aku adalah jin penunggu hutan ini, dengar pecundang. Jangan berani lagi membuat kekacauan di sini." ucap sin dengan nada marah.
salah satu anggota misterius itu maju menyerang sin, ia mengacungkan pedangnya ke arah sin. Dengan cepat sin mencengkram baju pemuda misterius itu dengan satu tangan dan mengangkatnya.
Sontak, pria misterius itu tak menyentuh tanah akibat cengkraman sin dan mengangkatnya. " terbakar lah." ucap sin dengan lantang.
pria itu merasakan panasnya api, tubuhnya terbakar dan berteriak. "panas..tolong aku." teriak pemuda misterius itu.
seketika, api membakar tubuh pria misterius itu. Ia lalu pingsan dan tak sadarkan diri akibat merasakan panas.
"tunggu bodoh kau berlebihan." ucap Yon panik.
Para pemuda misterius itu terperangah. "kurang ajar !" ucap pemuda misterius itu semua.
Semua pemuda itu maju menghadapi sin, mereka menyerang sin dengan tebasan pedangnya.