The Last Class

...Hallo hallo sayang sayangku 🌷...

...۪ ׄ ۪ 🎀 Disclaimer‼️: ׂ 𖿠𖿠...

...Semua cerita ini hanyalah cerita fiksi. Jika ada kesamaan dari nama, karakter, lokasi, tokoh, itu semua karena unsur ketidaksengajaan. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam menulis. ...

...۪ ׄ ۪ 🌷 Happy Reading 🌷: ׂ 𖿠𖿠...

If you're tossin' and you're turnin' and you just can't fall asleep

I'll sing a song beside you

And if you ever forget how much you really mean to me

Every day I will remind you, oh

Terdengar lirik lagu Count on me by Bruno Mars memenuhi ruangan kelas IPS 5. Karena sekarang waktunya istirahat ke dua, mereka memilih mendengarkan musik di tengah-tengah panas terik siang ini.

Juan, yang sedang menikmati es cincau di dekat pintu, menggumam mengikuti lirik lagu tersebut. Siang siang panas terik kaya gini, biasanya anak-anak pada diem ngadem di dalam kelas.

Luna, yang duduk di meja Sherly dekat jendela, berkata, "Eh, lagunya bikin nostalgia, pas awal kita akrab, gak sih?"

Nade yang lagi kutekan bareng Gisella dan Kalisha di meja Jendra, seketika menghentikan aktivitas nya dan berfikir sejenak. "Lah iya ya? Lagunya beneran bikin nostalgia anjir!"

Heera, yang duduk di sebelahnya, menambahkan, "Gue masih inget pas hari pertama MPLS, Squad Jamet malah kesiangan, bukannya malu, malah dadah-dadah kaya artis di red carpet."

Sherly tertawa dan berkata, "Iya, gue inget waktu itu, sebel banget gue liat wajah tengil mereka."

Jika kalian menebak kalau Squad Jamet itu dulunya satu SMP, maka tebakan kalian salah. Ini legend sih, mereka berlima benar-benar gak saling kenal sebelumnya. Lalu di pertemukan dan dipersatukan oleh keadaan yang membuat mereka terlambat masuk pas MPLS di hari pertama, lalu dihukum dan menghadap langsung ke matahari.

Bukannya nunduk karena malu, mereka malah narsis dadah dadah kaya artis kalau lagi di red carpet. Pas tahu ternyata sekelas, makin heboh lah mereka.

"Tapi kalau gue, dulu mikirnya Nade sama Kalisha ini udah temenan lama, eh tau taunya engga satu SMP sama sekali," ucap Sandi membuat Kalisha dan Nade tertawa.

Memang, banyak sekali yang mengira kalau Nade dan Kalisha itu berteman sudah lama. Tapi nyatanya, Nade dan Kalisha saling kenal itu ya pas kelas 10. Awal mereka berteman itu pas awal masuk, waktu itu Kalisha diantar sama cowo ke kelas, eh tau taunya ternyata itu cowo pernah dekat sama Nade waktu SMP. Makin ke sini, makin satu frekuensi, dan jadilah dekat sampai sekarang.

Sebagian besar anak-anak kelas tidak saling mengenal, hanya beberapa saja yang saling kenal. Lalu sisanya? Ada yang cuma sekedar kenal karena satu followers, ada yang tetanggaan, atau engga ya satu kelompok waktu pas MPLS.

Awalnya, mereka pikir kelas mereka gak bakalan kompak dan  solid kaya sekarang, melihat dari anak-anak kelas yang jarang atau bahkan tidak mengenal satu sama lain membuat mereka sulit untuk bersosialisasi, ditambah kelas mereka yang mendapat stigma sebagai 'kelas kurang pintar' membuat mereka menutup diri dan enggan untuk bersosialisasi.

Beruntungnya, mereka mempunyai ketua kelas seperti Jia. Jia memikirkan berbagai cara supaya kelasnya kompak dan memiliki sifat kekeluargaan yang erat. Saking niatnya Jia, ia sampai konsultasi pada psikologi untuk membantu menemukan solusi dari masalahnya.

Kalau di pikir-pikir, pengorbanan Jia untuk kelas IPS 5 ini banyak sekali, apalagi pas awal awal mereka belum kenal dan enggan untuk bersama. Dari mulai Jia berusaha membawa Natta dan Hanna yang introvert supaya terbiasa dengan mereka, lalu Bian yang sangat cuek pada sekitar, belum lagi sifat squad jamet yang sulit untuk diprediksi, dan masih banyak lagi lainnya.

Pokoknya, Jia harus benar-benar mempelajari sifat dan sikap para anak-anak kelasnya. Memahami sifat dan sikap ke-23 murid itu tidak mudah, tapi dengan tekad Jia yang kuat dan konsisten, akhirnya semuanya terwujud.

Dan lihatlah hasilnya sekarang, Jia benar-benar berhasil membuat mereka nyaman dan menganggap kelas mereka sebagai keluarga ke-dua.

Hanna berkata, "Waktu awal-awal masuk kelas ini, gue gak berekspektasi kalau kelas ini bakalan solid kaya gini."

Yira menambahkan, "Bener, gue juga sempat mikir kalau kelas ini bakalan circle-circle dan gak asik."

Gisella yang lagi ngemil kacang bareng Haikal mengangguk setuju, "Mana iya lagi, soalnya kan awal awal masuk jarang banget kan yang saling kenal? Yang gue perhatiin yang udah saling kenal tuh, Luna sama Jia, Kalisha sama Nade, gue yang cuma kenal Shaka cuma bisa diem aja anj*r."

"Makanya jangan jadi introvert. Kaya gue dong, gue awal masuk enjoy enjoy aja, apalagi pas satu kelas sama Sandi, Hanif, Yuda terus Raden, makin asik," ucap Haikal dengan cengengesan.

"Lu mah enak Kal kagak introvert, lah gue? Susah banget pas awal masuk buat bersosialisasi," ucap Sabi yang langsung diangguki oleh anak perempuan lainnya.

"Sama anjir, gue juga pas awal masuk galau banget, kagak ada yang nanya gue terus ngajak temenan sama gue, iri pas liat Nade, Kalisha, Luna, sama Jia udah saling kenal dan bisa canda candaan, modelan introvert kaya gue mana bisa," sahut Sherly dengan nada sedih tat kala mengingat awal masuk kelas ini.

Eric yang duduk di sebelah Sherly terkejut sampe keselek kacang yang tengah ia makan, "Lu? Introvert? Yang bener aja?!" Eric tertawa ngakak mendengar pengakuan Sherly kalau dia itu introvert.

"Sherly, Sherly, mana ada introvert yang awal awal kenal udah main peluk cowo?!"

Bugh!

"Diem ya, an*ir! Jangan di ingetin, kan engga sengaja!" sewot Sherly setelah berhasil menampol Eric dengan buku paket tebal milik Bian.

"Gue masih inget pas si Sherly meluk si Eric, ngakak banget sumpah!" sahut Sabi ikut ikutan menggoda Sherly.

"Gue nih, waktu pertama kali liat si Sab, asli serem cuy, gak ada senyum senyumnya, tapi gak jadi takut soalnya pendek! Hahahah!" ucap Raden diakhiri tertawa ngakak setelah berhasil meledek Sabi.

"Waduh tinggi shaming si Raden."

Soal Sherly yang tiba-tiba peluk Eric, itu beneran tidak sengaja. Waktu itu, pas awal awal masuk kelas, mereka melakukan kerja bakti untuk membersihkan kelas.

Sherly yang waktu itu kebagian buat nyapu lantai, tiba-tiba ada kecoa yang bergerak ke arahnya, karena Sherly ini pobhia terhadap kecoa, ia reflek berlari dan memeluk Eric, yang pas banget posisinya itu di sebelah Sherly lagi ngelap kaca.

Ngomong-ngomong soal lagu Count on me milik Bruno Mars yang bikin mereka nostalgia, itu lagu emang vibes awal awal mereka kenal dan mulai akrab. Waktu itu, Jia mengajak semua anak kelas untuk liburan bersama untuk pertama kalinya.

Lokasi yang mereka pakai waktu itu adalah pantai, mereka camping bersama selama 2 hari 1 malam. Pada malam hari, mereka menyalakan api unggun, dan bernyanyi bersama menyanyikan lagu Count on me by Bruno Mars sesuai request dari Luna.

Hingga sampai sekarang, lagu itu akan menjadi lagu andalan mereka ketika bersama.

"Kalau sekarang kelasnya seru ga? Kalian seneng gak bisa sekelas bersama?" itu pertanyaan dari Jia ditunjukkan kepada mereka semua.

Mereka saling adu pandang satu sama lain, "JELAS SERU DONG!" ucap mereka dengan serempak lalu tertawa bersama.

...🌷 🌷 🌷...

...Aku gak bakalan bosan bosan mengingatkan kalian, jangan lupa tinggalkan jejak ya, seperti vote, komen, dan tambahkan ke favorit kalian ya😉🌷...

...Sampai ketemu di part selanjutnya 🌷...

...ִ ׄ ִ 𑑚╌─ִ─ׄ─╌ ꒰ To be continued꒱ ╌─ׄ─۪─╌𑑚 ۪ ׄ...