LARA

Setelah anak-anaknya berangkat sekolah Karyadi pamit kepada istrinya ,"Bu ,aku berangkat ya ," ucap Karyadi diangguki Yumi tanpa sepatah kata pun ,ia merasa ada yang aneh pada suaminya namun bersikap biasa agar tidak diketahui oleh Karyadi .

Yumi tidak bekerja hari ini karena Darmi sedang pulang kerumah orang tuanya dikampung , ia mencari kerja sampingan lain agar ada pemasukan .Ada tetangga yang butuh tenaga bersih-bersih rumah ia pun langsung menyanggupi tanpa pikir panjang dengan semangat ia bekerja seperti biasanya .

"Mbak Yumi kalau misal mbak bertahan disini gimana soalnya aku akan repot sekali kalau sendirian lagi pula suami juga jarang pulang karena tugas keluar kota ,anak-anak masih sekolah , aku butuh tenaga banget buat bantuin tugas rumah ," ucap Salina tetangga baru pindah satu bulan lalu . "Baiklah nanti saya pikir-pikir dulu karena mbak Darmi juga belum kembali jadi aku belum bisa memutuskan sendiri aku merasa gak enak sama dia ," jawab Yumi berpikir keras .

"Baiklah tidak apa-apa tapi tolong pertimbangkan baik-baik tawaranku ," bujuk Salina berharap pada Yumi ." Iya mbak ," jawab Yumi .

Karyadi sudah sampai disuatu perusahaan ternama dikota besar ia langsung menemui presdir . "Apa kabar , mas ?" tanya Hartawan teman seangkatan waktu sekolah menengah atas ."Aku baik ,aku tidak menyangka kamu bakal jadi orang sukses ,aku ucapkan selamat semoga kedepan menjadi seorang dermawan yang tidak sombong ," jawab Karyadi menekan ucapannya .

"Terimakasih mau bekerja diperusahaanku semoga awal kita bertemu semakin erat dan berjaya untuk bisnis kita , oh iya aku dengar kamu diberhentikan karena perusahaan tempatmu bekerja bankrut benar begitu ?" tanya Hartawan . "Benar , jadi Aku diterima nih lalu aku bekerja dibagian apa ?" tanya Karyadi penasaran . "Maaf sebelumnya bukan maksud aku meremehkan kemampuanmu tapi saat ini yang ada lowongan dibagian lapangan yaitu bangunan kamu akan jadi mandor disana karena aku sedang membangun perusahaan cabang dikota Y ,apa kamu keberatan atau mau mundur silahkan aku tidak memaksamu ," jawab Hartawan sengaja mengetes kemampuan Karyadi .

"Baiklah ini awal aku bekerja jadi aku harus sanggup karena tidak ada hasil dengan cara instan ," jawab Karyadi tanpa pikir panjang karena ia sangat membutuhkan pekerjaan walaupun hatinya rasanya nyeri karena sebelumnya ia bekerja dibagian Administrasi dan sudah dipercaya kemampuan dalam bekerja sangat profesional namun itu baru berjalan beberapa bulan karena perusahaannya mengalami kebangkrutan secara mendadak .

"Baiklah mulai hari ini kamu bisa bekerja dan ini uang transport dan uang makan ," ucap Hartawan menyerahkan amplop coklat kepada Karyadi . "Terimakasih kalau begitu aku permisi undur diri ," ucap Karyadi beranjak dan keluar dari ruang presdir .

Karyadi bersama orang kepercayaan berangkat ke kota Y , sampai disana ia langsung mengawasi para pekerja yang sedang bekerja . "Hai bung , mandor baru ya ?" tanya pekerja yang bertugas membawa alat berat ."Benar ,aku baru maaf kalau boleh tahu nama anda siapa ,namaku Karyadi ?" tanya Karyadi seraya memperkenalkan diri ."Aku Kemal dari desa Z ," jawab Kemal keduanya berjabat tangan . "Selamat bekerja semoga sukses ," ucap Karyadi meninggalkan Kemal menjawab dengan anggukan kepala sambil mengacungkan jempol .

"Siapa dia ?" tanya pekerja yang lain kepada Kemal ."Dia mandor baru ," jawab Kemal singkat ,pekerja itu pun mengangguk paham ."Sepertinya bukan orang sembarangan ," ucap pekerja itu membuang napas kasar .