Pernikahan yang awal bahagia harus goyah saat sang mantan istri dari suami Delia Ismawati kembali dari Hongkong. Mampukah Delia mempertahankan rumah tangganya dengan Husni sang suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khaula Azur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI
Bab 31
Hati Husni tercubit mendengar Rentetan-rentatan kesalahannya yang di ucapkan istrinya, hatinya begitu sakit melihat lelehan cairan bening keluar dari mata Delia, dan itu karena dirinya yang sudah membuatnya menangis.
"Maaf, maaf. Aku memang suami yang bodoh, berkali kali menyakiti hati kamu." Husni sahutnya dengan penuh penyesalan.
"Mas, pulanglah.. aku sedang tidak ingin melihatmu, dan aku gak mau bicara sama kamu." Delia usirnya.
"Gak! Aku gak akan pulang sebelum kamu memaafkan aku." Husni dengan menggelengkan kepalanya.
"Pulanglah, Mas! Kalau kamu masih menganggap aku ini istrimu." Delia dengan nada dingin.
"Baiklah, untuk sementara aku pulang, tapi setelah ini aku tidak akan meninggalkan kamu." Husni terpaksa menuruti permintaan sang istri. Baru beberapa langkah kaki Husni berhenti diam menengok ke belakang, menatap Delia dengan tatapan sendu.
"Aku janji Del, setelah ini aku akan kembali merebut hati kamu dan memenangkan kembali hati kamu. Aku janji.." Husni dalam hati, tekadnya.
*. *. *
"Bah, kenapa ya? Umi kok merasa kalau hubungan putri kita dengan nak Husni sedang tidak baik-baik saja?." Ucap wanita paruh baya, yang sedang duduk di sofa setelah kepulangan Husni dari rumah mereka. Ya, wanita paruh baya itu adalah Umi Rosni, ibunya Delia yang sedang duduk di sofa beriringan dengan Abah Herman, ayahnya Delia.
"Ya.. namanya juga rumah tangga pasti ada cekcoknya, Mi!." Sahut Abah Herman santai.
"Isshh.. Abah ini, Abah kok kaya santai gitu, gak peduli sama anak sendiri?." Ucap Umi Rosni sewot.
"Bukannya Abah gak peduli sama anak sendiri, Mi! Emang Umi pikir Abah gak curiga apa? Saat Delia pulang kesini malam-malam. Dan Abah liat mereka terlihat tegang saat mereka bicara. Tapi balik lagi ya, Mi! Putri kita sudah menikah, biarkan dulu dia menghadapi permasalahan rumah tangganya. Nanti kita bantu Delia kalau misal dia butuh bantuan kita." Abah Herman menjelaskan alasannya.
"Bah, kalau mereka cerai gimana?." Tanya Umi Rosni celetuknya.
"Istighfar, Mi! Jangan bicara yang gak- gak. Kita doain aja permasalahan mereka cepat selesai dan bisa kembali lagi." Abah Herman mengepuk bahu istrinya. Umi Rosni hanya mengangguk.
Husni sampai di depan rumahnya, ia keluar dan turun dari mobilnya berhenti di depan rumah. Husni melangkah kakinya masuk ke dalam rumah. Ia langsung duduk di sofa, memijat dahinya yang pusing memikirkan cara meluluhkan kembali sang istri. Ia masih terngiang dengan Percakapannya dengan Delia sewaktu di halaman rumah mertuanya.
"Ayah...!" Suara anak kecil memanggilnya. Suara itu tak lain ialah Mia, anak bungsunya. Husni menengok ke samping nampak Mia tengah mendekatinya.
"Yah.. Ayah udah ketemu Mama, Kan? Mama mau pulang, kan?." Mia tanyanya penuh harap.
Husni memegang kedua lengan tangan anaknya yang berdiri di hadapannya.
"Maafin.. Ayah, ya! Ayah belum bisa bawa Mama pulang." Husni tanpa menatap Mia.
"Kenapa, Yah? Apa Mama masih marah sama ayah, Mama belum maafin ayah, Hiks." Mia dengan Isak tangisnya, ia kecewa pada ayahnya.
"Maaf, sayang! Ayah sudah berusaha meminta maaf tapi Mama belum maafin ayah, mama masih marah." Husni sesalnya menundukkan wajahnya.
Malam telah larut Delia duduk di ranjangnya, ia belum mengantuk padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Namun ia belum ngantuk juga. Delia memegang perutnya yang masih rata, usia kandungannya sekarang sudah sepuluh Minggu. Delia mengelus-elus perutnya, ia teringat saat Husni memegang perutnya dan seketika perutnya yang sakit langsung reda.
"Kamu kangen sama ayah, ya. Dek? Hem.." Delia gumamnya.
"Maafin Mama, ya! Mama gak bermaksud misahin kamu sama ayah. Tapi mau bagaimana lagi, ayah kamu saja gak seneng denger kehadiran kamu, Dek? Tapi, gak papa jangan sedih, ya! masih ada Mama, yang siap menjadi ibu sekaligus seorang ayah." Delia yang berbicara dengan anaknya yang masih di dalam perutnya.
Tok
Tok
Tok
Mendengar suara ketukan pintu Delia pun segera menghapus air matanya yang sempat menetes.
"Ya, silahkan masuk!." Teriak Delia.
Seseorang muncul setelah membuka pintu yang ternyata adalah Umi Rosni.
"Loh, kamu belum tidur, Del?." Tanya Umi Rosni heran melihat sang anak belum tidur. Ia kira putrinya lupa mematikan lampu kamarnya hingga ia berniat mematikan lampu kamar Delia. Umi Rosni duduk di tepi ranjang, duduk berhadapan dengan Delia.
"Delia belum mengantuk, Mi!." Jawab Delia.
Umi Rosni mengambil telapak tangan putrinya dan memegang tangan putrinya.
"Umi, tahu kamu sedang ada masalah sama suami, kamu, kan?." Bu Rosni tebaknya.
Delia langsung menatap wanita yang sudah melahirkannya.
Delia membuka mulutnya seakan ingin bicara namun ia urungkan niatnya. Ia teringat ibunya mempunyai penyakit jantung, ia tak ingin membuat ibunya drop setelah ia menceritakan tentang rumah tangganya. Delia pun akhirnya bungkam.
"Tanpa kamu cerita pun, Umi sudah bisa menebak. Baiklah.. kalau kamu gak mau cerita masalah kamu, sama Umi. Tapi kalau kamu butuh bantuan Umi dan Abah, kami siap, kami sebagai orang tua berharap yang terbaik untuk kalian berdua." Umi Rosni. Delia terharu mendengar penuturan ibunya. Delia pun langsung memeluk ibunya.
Umi Rosni membalas pelukan putrinya memberi kekuatan pada Delia.
Rindu mengajak ketemuan dengan kekasihnya di sebuah cafe, saat ini Rindu dan kekasihnya yaitu Doni sudah duduk di kursi mereka duduk berhadapan.
"Kamu kemarin kemana aja sih, Don? Aku udah beberapa kali telfon tapi gak ada satu pun yang kamu balas!." Rindu rajuknya.
"Iya, kemarin aku sibuk." Jawab Doni singkat.
"Kamu, gak selingkuh, kan?." Rindu tuduhnya.
"Apaan sih? Kok kamu jadi nuduh aku yang enggak-enggak." Jawab Doni ketus.
"Ya abisnya sekarang kamu jarang hubungi aku, terus apalagi kalo gak selingkuh?." Rindu tuduhnya lagi dengan tatapan selidiknya.
"Bukannya kamu yang jarang hubungi aku, aku tahu kok kalau kamu sedang berusaha mendekati mantan suami kamu, iya'kan?." Doni balik menuduh Rindu.
"Kok kamu jadi balik nuduh aku? apa aku salah kalau aku dekat dengan mantan, kamu tahu,kan. Ada anak-anak di antara kami."
kmu ntti x dapat penggan ti..
yg lebih baik segalax ...