apa jadi nya , jika kamu bekerja dengan seorang bos cantik ,masih muda dan sedikit genit , itulah yang di alami oleh Raka , ia bekerja sebagai supir serta asisten pribadi nya seorang CEO muda dan cantik , yang diam diam menaruh hati pada nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenangan
Masih di dalam kamar Bu Dewi saat ini , Bu Dewi semakin merapat kan tubuh nya , ku taruh tanganku di pinggangnya Menyentuh kulit nya yang halus , Bu Dewi tersenyum, ia berbisik di telinga ku .
" kali di sini tidak akan ada yang menggangu"
Bu Dewi tiba tiba mencium ku , mdi terus memeluk ku dengan erat nya seolah tidak ingin melepas nya .
Namun , " tok tok tok " suara ketukan pintu.
Bu Dewi langsung melepas kan ku
" ada apa ?" tanya Bu Dewi masih dalam kamarnya.
" maaf , ada tamu Bu " jawab seseorang dari balik pintu . " siapa ?" tanya Bu Dewi lagi .
" Bu Ratna , tetangga sebelah Bu " jawab orang itu lagi. " ya sebentar " jawab Bu Dewi lagi .
Ku Hela nafas panjang , hampir saja aku melakukan nya . " huh menggangu saja ! " gerutu Bu Dewi.
Bu Dewi menghampiri ku " kenapa wajah mu seperti itu, kamu gak suka sama saya ya ?" ucap Bu Dewi.
" enggak gitu Bu , hampir saja saya melakukan hal yang tidak tidak sama ibu " jawab ku .
" huh , dasar kamu , udah dikasih seperti ini masih aja sok gak mau " ucap nya sembari memakai kembali pakaian nya .
Lalu kami berdua keluar kamar dengan mengendap endap seperti maling ." stt, jangan berisik , itu di bawah ada orang" bisik Bu Dewi.
" yang berisik itu ibu, itu suara sepatu ibu , pelan pelan jalan nya " ucap ku .
Kami melakukan nya karena jarak kamar Bu Dewi sangat dekat dengan ruang tamu yang saat ini ada seorang wanita sedang duduk di sana .
Akhir nya aku bisa keluar dengan selamat, ku rebah kan tubuh ku di sebuah kursi panjang di bawah pohon yang berada di belakang rumah Bu Dewi. Kembali ku ingat kejadian tadi , ada apa dengan Bu Dewi? Bisa bisa nya di seperti itu .
Namun entah kenapa saat tadi begitu dekat dengan Bu Dewi , aku merasa seolah tidak asing dengan Bu Dewi, seperti aku sudah pernah mengenal nya .
Tanpa sadar aku tertidur di bawah pohon itu , ternyata Bu Dewi sedang mencari ku dan menemukan ku sudah tertidur .
Bu Dewi mengambil sebuah kursi plastik, di letakkan kursi itu dihadapan ku dan menemani ku sembari memegang dagu nya .
Mata nya melihat kearah ku , sambil tersenyum manis , pikiran nya melayang mengingat masa lalunya nya .
" FLASH BACK "
Dewi Prakasa adalah seorang putri konglomerat, namun itu tidak membuat nya bahagia , walaupun ia punya segala nya namun ia tidak pernah merasakan hangatnya kasih sayang kedua orang tua nya .
Sedari kecil ia diasuh oleh seorang baby sitter bahkan ia memanggil baby sitter itu dengan sebutan ibu . Orang tua nya terlalu sibuk bekerja, Dewi bertemu dengan orang tua nya hanya saat malam hari , itu pun kalau ia belum tertidur.
Bahkan saat hari kelulusan sekolah nya pun orang tua nya tidak hadir di sana , dan bahkan saat orang tua nya memutus kan di mana Dewi harus melanjutkan kuliah nya . Saat itu Dewi sangat marah dan sempat bersitegang dengan keputusan orang tua nya itu .
" papa , mama , selalu mengaturku , tapi kalian tidak pernah ada untuk ku , bahkan untuk hari hari penting dalam hidup Dewi pun papa dan mama Tidka pernah ada , atau jangan jangan kalian sudah lupa kalau punya anak ?" ucap Dewi sangat marah .
" kamu tidak pernah lupa dengan mu sayang , begitu juga dengan adik mu " kata mama Dewi .
" ya mungkin kalian tidak lupa punya anak , tapi kalian lupa bagaimana cara menjadi orang tua ! Papa dan mama tidak pernah ada untuk ku , dimana orang tua lain menemani anak belajar , bermain , mengantar nya sekolah , dimana orang tua yang selalu ada untuk anak nya , yang aku butuh bukan hanya uang , tapi kasih sayang dari kalian , apa ini juga akan terulang pada adik ku " ucap Dewi sambil menangis pilu .
" berhenti lah bersikap egois, jadilah orang tua yang sesungguhnya untuk anak anak mu " ucap Dewi langsung pergi meninggalkan kedua orang tua nya itu .
Semenjak kejadian itu , orang tua Dewi berubah , mereka lebih sering di rumah bahkan untuk pertama kali nya ia mengantar Dewi untuk mendaftar ke universitas yang Dewi inginkan .
Hanya dengan hal sekecil itu , bisa membuat Dewi sangat bahagia .
singkat cerita .
saat orientasi mahasiswa baru , Dewi terlambat datang dan parah nya lagi ia tidak tahu dimana letak aula yang akan di laksanakan nya kegiatan itu .
" mbak, tahu di mana aula nya gak ?" tanya seorang pria .
" ini saya juga lagi nyari mas !" jawab Dewi sambil terengah-engah karena berlarian kesana kemari .
" oh jadi kita sama dong , yaudah kita cari bareng aja " kata pria itu sambil berjalan melewati Dewi .
Dewi pun mengikuti pria itu , namun Dewi kewalahan karena langkah pria itu sangat cepat , kaki nya sudah terasa lelah dan panas , saat Dewi tertatih Tatih pria itu berbalik dan menghampiri Dewi.
" mbak tunggu di Sini aja , nanti kalau saya sudah ketemu aula nya baru saya jemput mbak " ucap nya langsung pergi meninggalkan Dewi .
Ada rasa kesal di hati Dewi karena di tinggal pergi , dalam hati nya ia berkata , mana mungkin ia akan kembali lagi kesini , palingan kalau sudah ketemu aula nya dia langsung masuk , dari pada dia di hukum kalau balik lagi kesini kan pasti telat !
" Dasar pria gak tanggung jawab , dia yang ngajak sekarang malah di tinggal pergi" gerutu nya sambil berjalan perlahan.
Cukup jauh Dewi sudah berjalan , pria itu kembali dengan terengah engah mengejar Dewi .
" hah hah , Mbak dari tadi saya cariin, ternyata udah sampai di sini " ucap nya sambil mengatur nafas nya .
Dewi terkejut pria itu ternyata balik lagi dan bahkan ia mencari Dewi.
" ayo mbak ,aula nya udah ketemu " ajak pria itu.
Dewi langsung mengikuti nya , pria itu menyamakan langkah kaki Dewi berjalan di samping nya .
" mas , kenapa repot repot kembali cari saya, nanti mas di hukum " ucap Dewi.
" gak apa apa di hukum sama sama , dari pada di hukum sendiri , gak ada teman nya " jawab nya sembari tersenyum.
" aneh " kata Dewi sambil mempercepat langkah nya .
benar aja sesampai nya disana acara baru saja di mulai, meskipun terlambat sedikit mereka tetap di hukum berdiri di belakang.
" maaf ya mas , jadi ikut di hukum gara gara saya " bisik Dewi.
" gak apa apa , tenang aja " ucap nya .
" aku Dewi " ucap Dewi sambil melihat kearah pria itu .
" Raka "
dewi tersenyum, ini pertama kali nya ia merasa ada orang asing yang peduli pada nya , bahkan rela di hukum karena dirinya.