"Dua kali lipat usaha, sepuluh kali lipat keuntungan!"
"Kamu sudah ketinggalan zaman. Angkatan Laut baru saja memperbarui sistem mereka ke 200 kali lipat!"
"Apa?! Jadi kalau kru bekerja dua kali lebih keras, kaptennya mendapat keuntungan sepuluh kali lipat?"
"Tidak masalah! Seperti yang kita semua tahu, Sistem Kapten adalah sistem terbaik, dan aku—Lion D Andi—juga kapten yang hebat!"
---
Andi terbangun di dunia bajak laut dan tanpa sengaja membangkitkan Sistem Kapten. Dengan sistem ini, usaha para krunya berlipat ganda, sementara keuntungannya melesat hingga ke langit!
Dari perairan Lautan Timur hingga Samudra Dunia Baru...
Dari seorang Pahlawan hingga menjadi Raja Bajak Laut
Dari buronan dengan hadiah 8 juta hingga menjadi legenda bernilai 10 miliar Bailey...
Saat Andi menoleh ke belakang, lautan telah dipenuhi mayat para bajak laut. Dan di sisinya, berdiri kru yang telah menjadi legenda:
Thief Cat, Shura, Black Foot, Dan Lain - lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimpi Fiksi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 - "Keadilan Monka"
Monka, yang berdiri tegak dengan kapak raksasa di tangannya, memandang lautan dengan tatapan tajam.
Tubuhnya yang besar dan kokoh, yang dulu tampak tidak begitu istimewa, kini menjadi simbol kekuatan dan keteguhan.
Tidak ada lagi keraguan yang menggerogoti dirinya, Kepercayaan diri yang luar biasa kini mengalir dalam setiap gerakannya. Dia adalah puncak dari segala yang telah dia perjuangkan, bahkan lebih dari sekadar seorang pejuang.
Ini adalah Monka yang baru, yang dipenuhi dengan aura yang hampir tak terhentikan.
Namun, meskipun begitu, ada rasa penasaran yang mengusik pikirannya.
Kebakaran besar yang membumbung tinggi di pulau terpencil itu menarik perhatian seorang prajurit angkatan laut yang tengah berpatroli.
Dengan langkah cepat, prajurit itu menghampiri Monka, lalu menyampaikan laporan yang membuatnya terdiam.
"Sebuah kapal bajak laut ditemukan di teluk pulau itu, Kami yakin itu adalah Kelompok Bajak Laut Andi, melihat dari spanduk yang terpasang."
Monka mengerutkan keningnya. Ada yang aneh dalam laporan itu. "Apa lagi?" tanyanya, suaranya berat, penuh ketegangan yang mulai menyusup.
"Yang lebih aneh lagi adalah kapal itu terbelah menjadi dua, dan bekas luka pada bagian yang terputus... sangat rapi, hampir seperti itu sengaja dipotong, bukan oleh alam," kata prajurit itu, ragu-ragu. "Sepertinya ada kekuatan luar biasa yang terlibat."
Monka terdiam, mata hitamnya menatap jauh ke teluk di kejauhan. Sejenak, pikirannya terbang kembali ke masa lalu. Suatu kejadian yang terjadi beberapa tahun lalu, ketika Karp datang ke Lautan Timur untuk menumpas bajak laut.
Pada saat itu, Monka ingat betul, pedang seorang pria bernama Bogart yang membelah kapal bajak laut hanya dengan satu tebasan. Qi pedang yang luar biasa saat itu hampir seperti membelah laut.
Monka menggigit bibirnya. "Bogart..." gumamnya. "Apakah ini mungkin Andi yang melakukan ini?"
Mengingat kekuatan Andi yang ia tahu, Monka merasa ragu. Andi mungkin cukup kuat untuk menjadi ancaman, tetapi apakah dia mampu mencapai tingkat itu? "Tidak, itu bukan Andi," kata Monka pada dirinya sendiri, meskipun masih ada keraguan. "Mungkin bajak laut lain. Tapi yang jelas, ini bukan hal yang bisa dianggap sepele."
Monka menurunkan teleskopnya dengan gesit dan menatap ke laut yang bergejolak. Kepercayaan diri yang semula bulat kembali menguat. "Mereka pasti mengalami kerugian besar setelah serangan itu," pikirnya. "Tidak mungkin mereka selamat tanpa dampak."
Saat Monka melihat ke kapal perang yang menghadap ke teluk, prajurit di belakangnya sudah memulai tembakan artileri. Meteor-merah peluru artileri jatuh dari langit, membakar pulau itu dalam kobaran api yang menghanguskan segalanya.
"Mayor Monka, kita tidak bisa menunggu lebih lama," salah seorang prajurit angkatan laut mendekat dengan wajah yang bersemangat. "Bajak Laut Andi berada di sana, Ini saatnya kita menuntaskan semuanya."
Monka tersenyum, sebuah senyuman yang penuh percaya diri dan sedikit kekejaman. "Saudara-saudara," ujarnya, suaranya bergema dengan kekuatan yang sulit ditahan. "Malam ini adalah saatnya kita menegakkan keadilan."
Ada kegelisahan yang mengalir di antara para prajurit angkatan laut, namun kata-kata Monka seperti api yang menyulut emosi mereka. Mereka tidak hanya mengejar keadilan untuk negara, tetapi juga untuk harta yang menggiurkan. "Andi... kepala bajak laut yang telah merusak ketertiban, itu adalah harga yang layak," salah seorang prajurit berkata dengan penuh semangat. "Demi keadilan, demi masa depan!"
"Keadilan!" seru mereka bersama-sama, suara mereka semakin keras, membangkitkan semangat kolektif yang luar biasa.
Monka menatap mereka dengan tatapan tajam, matanya penuh kebanggaan. "Keadilan bukan hanya tentang hukum," kata Monka, suaranya serak namun tegas. "Ini tentang menghancurkan apa yang menghalangi kita."
Sementara para prajurit laut di belakangnya bersemangat, Monka merasakan sesuatu yang lebih dalam di dalam dirinya. Sebuah tantangan besar menanti di depan, dan dia tahu, dia tidak akan berhenti sampai keadilan yang dia cari tercapai.