NovelToon NovelToon
Love You More Than Ever

Love You More Than Ever

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta Terlarang / Menikah Karena Anak
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Arya wijaya

kisah seorang wanita yang berjuang hidup setelah kehilangan kedua orang tuanya, kemudian bertemu seorang laki-laki yang begitu mencintainya terbuai dalam kemesraan, hingga buah hati tumbuh tanpa pernikahan.
sungguh takdir hidup tak ada yang tahu kebahagiaan tak berjalan sesuai keinginan, cinta mereka Anita dan seno harus terpisah karena status sosial dan perjodohan dari kedua orang tua seno.
bertahun-tahun Seno menjalani kehidupan tanpa cinta, takdir tak terduga dan kini mereka di pertemuan kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arya wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TAMU ROOM 10

Kepergian kedua orang tua membuat Anita seorang diri berjuang hidup bekerja setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan juga putrinya sena, walaupun tantenya kini ada bersamanya dan selalu membantunya namun Anita tak ingin selalu bergantung pada orang lain.

Mencari pekerjaan di zaman sekarang memang lah tak mudah, bagi Anita bekerja apapun dan di manapun asalkan halal Ia akan lakoni bahkan bekerja di tempat bar ia sanggup kerjakan biarpun banyak orang mencibir dan menggunjing dirinya, Ia tak akan hiraukan yang yang terpenting baginya kebutuhan sena putrinya bisa terpenuhi.

Di malam hari lah Anita mulai bekerja dan seperti biasa sebelum berangkat bekerja Ia menitipkan Sena pada Tante nya.

"Tante Aku berangkat dulu ya, Aku titip Sena"

"Iya Anita, Kamu yang hati-hati ingat jaga iman kamu, dan jangan melakukan hal aneh-aneh disana"

Anita tersenyum tipis mengatakan ya sambil menganggukkan kepalanya.

Saat telah sampai di tempat kerja, seperti biasa Ia melakukan pekerjaan rutinnya, membersihkan setiap room, dan melayani pembeli sebagai waiters.

"Hai Anita, gimana kabar Kamu?"

Tanya Aldi pria yang selalu menggodanya setiap kali Anita sedang bekerja.

"Aku baik, Kamu mau minum?"

"Ya iya lah minum, emang disini mau apa lagi kalau bukan minum"

Aldi kini memperhatikan Anita dan mulai menggodanya dengan mencolek-colek pinggang Anita.

"Kamu bisa sopan gak, tolong jangan ganggu Aku sedang bekerja"

"Galak banget sih.."

Aldi bicara sambil cengengesan, lalu Ia bertanya hal yang tidak sopan pada Anita.

"Bisa plus plus ga sih?, sepetinya waiters disini banyak yang melayani dengan plus plus"

Anita mengerti maksud dari pertanyaan Aldi kepadanya, dengan tegas Anita menjawab.

"Saya bukan wanita seperti itu, tolong ya mas Aldi jangan ganggu saya, Saya disini hanya bekerja tidak lebih"

Lagi dan lagi Aldi selalu di tolaknya mungkin sudah sering Aldi di tolak Anita di tolak dalam segala hal, dari ajakannya ingin berkencan, hingga pernah suatu kali Aldi ingin memaksa mencium Anita, untungnya Anita bisa lepas dari genggaman Aldi.

Dan sebenarnya Anita selalu was-was juga takut jika Aldi terus ada di sampingnya Ia takut Aldi akan melakukan hal yang tidak Senonoh lagi padanya, untuk melepaskan rasa takutnya, Anita pindah melayani dari room ke room.

"Hei Anita mau kemana?"

"Mau kerja, sudah dulu ya"

Aldi melihat Anita dengan sinis, Ia berkata,

"Jual mahal, suatu saat Kamu akan saya taklukkan"

Ucapnya penuh keyakinan dengan wajah jahatnya.

Di saat itu juga handphone Aldi berbunyi, panggilan dari teman lamannya.

"Halo sen... Tumben Lo telepon Gue"

"Iya sorry ganggu, Lo di bar ya?"

Tanya Seno, yang berbicara sambil mendengar suara disko yang begitu kencang.

"Iya bentar gue pindah dulu"

Aldi berjalan mencari tempat dimana Ia bisa bicara dengan tenang.

"Sudah gak berisik kan?"

Lalu Aldi bertanya ada apa dirinya menelpon dengan tiba-tiba.

"Gue lagi kacau, Gue mau ke tempat Lo"

"Boleh, kesini saja Gue kenalin cewek-cewek cantik sexy disini dan pasti Lo akan terhibur dan melupakan masalah Lo sejenak"

Lalu Sam tertawa kecil mendengar tawaran dari Aldi.

"Gue bukan mau cari cewek lagi, Gue cuma mau minum sedikit"

Aldi pun tersenyum kemudian mengatakan,

"Kenapa, Lo ga dapat jatah dari istri Lo"

"Bukan itu, sudah lah Lo ga penting harus tahu masalah Gue apa, sudah ya Gue kesana"

"Oke Gue tunggu ya"

Seno langsung menghentikan obrolan dan segera berangkat ke bar menemui teman lamanya.

Di perjalanan Ia selalu merenungi nasibnya, yang harus menikahi Tania karena paksaan dari kedua orang tuanya, padahal cintanya selalu untuk kekasih hatinya hingga kini perasaan itu tak pernah hilang, Ia masih sangat mencintai kekasihnya dahulu, bahkan jka takdir mempertemukannya kembali Ia akan memperjuangkan cintanya dan tak akan melepaskan kekasih hatinya.

"Seandainya Aku bertemu Kamu Anita"

Seno berbicara dengan wajah bersedih, mengingat betapa jahatnya Ia dahulu telah memutuskan hubungannya dengan Anita secara tiba-tiba.

Sampailah Seno di parkiran, melihat Seno yang turun dari mobil mewah membuat para penjaga bar menyambut hangat Seno.

"Selamat datang Pak, silahkan masuk"

Ucap penjaga pintu bar, Seno tersenyum kemudian Ia membuka ponselnya dan mencoba menghubungi Aldi.

"Lo di sebelah mana?"

"Sini nih Gue ada di pojok sebelah kanan"

Dengan segera Seno berjalan menghampiri Aldi.

Anita menuangkan sebotol minuman kepada pelanggan, tak di pungkiri kebanyakan tamu yang datang adalah laki-laki dengan berbagai macam sifat, kemudian salah satu tamu berkata,

"Nama Kamu siapa?"

Anita terdiam sejenak lalu menjawab dengan tersenyum menghargai sebagai bentuk pelayanan yang baik.

"Saya Anita"

"Kamu cantik, sudah punya pacar?"

Sungguh pertanyaan yang tak seharusnya tak ditanyakan.

"Sudah Mas"

Lalu tamu itu tertawan kecil kemudian berkata,

"Mas... panggil saya Tuan"

Anita diam dengan wajah bingung, namun apapun yang di katakan tamu, Anita ingat SOP pekerjaan nya tamu adalah raja, dan Anita pun menjawab dengan senyum terpaksa.

"Iya Tuan"

Lalu tiba-tiba tamu itu mulai kurang ajar, dengan menyentuh paha Anita hingga menjalar ke bokong Anita.

"Tolong Tuan, jangan seperti itu"

Anita berkata dengan rasa takut, tangan si Tamu terdiam berhenti sejenak, kemudian mengatakan,

"Bisa service diriku, kalau bisa kita keluar dari sini sekarang"

Anita mengerti akan maksud dari ucapan si tamu, tamu ini menganggap dirinya wanita bayaran.

"Saya bukan wanita seperti itu, tolong jangan kurang ajar Tuan"

Anita menjawab dengan tegas.

Baru saja si tamu ingin menjawab ucapan Anita, ponselnya berbunyi panggilan masuk dari seseorang, dan ini sempatan Anita untuk segera pergi dari room tersebut, Anita pun segera melangkah, dan akhirnya Ia pun keluar dari room itu.

Anita terdiam tegang dalam hatinya penuh rasa takut setiap hari bekerja di tempat ini, begitu banyak lelaki mata keranjang dan laki-laki yang kurang ajar, jika hanya kata-kata atau gurauan Anita masih bisa mengelaknya, namun jika sudah menyentuh dan memaksa, sungguh hal itu yang di takutkan Anita.

"Ya Allah Aku ingin sekali berhenti bekerja dari tempat ini, tapi bagaimana jika aku tidak bekerja, Sena pasti akan kekurangan dan siapa yang akan membantu Kami"

Anita mulai bersedih terkadang Ia menyesali perbuatannya terdahulu mengapa Ia bisa percaya dengan laki-laki yang berjanji akan segera menikahinya, padahal Ia tahu bahwa kasta di antara Mereka sangatlah mustahil untuk di persatu kan.

Lalu rekan kerja Anita yaitu Lia datang bertanya.

"Anita, Kamu kenapa?"

"Aku gak apa-apa Li"

Anita menjawab sambil mengusap air mata di pipinya.

"Li, Aku gak mau melayani tamu di room 10 Aku takut Li"

"Kamu takut kenapa?"

Lia berkata lalu mendekati Anita.

"Tadi tamu itu kurang ajar dengan ku, Aku takut Li"

Kemudian Lia memanggil rekan kerja laki-laki untuk melayani tamu di room 10.

"Ajis, sini..."

Panggil Lia, kemudian Ajis mendekati dan menjawab,

"Kenapa?"

"Kamu layani tamu di room 10 ya, Anita sakit perut, Aku lagi sibuk membersihkan toilet"

Lalu Lia mengatakan jika akan mendapat fee melayani tamu di room 10, Ajis pun antusias saat mendengar hal itu, akhirnya masalah terselesaikan, Anita kini aman, dan Ia berterimakasih pada Lia telah menyelamatkannya.

"Kita sama-sama perempuan, Kamu butuh pekerjaan dan Aku juga sama, kita akan saling membantu Anita"

Anita tersenyum dan memeluk Lia.

"Makasih banyak ya Li"

Selesai obrolan Anita kembali ke counter, namun posisinya sedikit menjauh dari Aldi agar Aldi tak mengganggunya bekerja.

Seno banyak berbincang dengan Aldi tentang rumah tangganya dengan Tania, Aldi yang tak mengerti tentang cinta hanya mengatakan,

"Ya elah Seno... Kekasih lo yang dahulu itu gak penting, jadi sampai saat ini, Lo gak mau menyentuh Tania sedikit pun"

Seno terdiam hanya menganggukkan kepalanya, Aldi pun tertawa mengejek.

"Haduh... Kalau Gue jadi Lo, ngapain di biarin perempuan di depan mata, sikat hahahah"

Seno hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Aldi.

"Ya iyalah otak Lo kan sex terus, gak ada benarnya"

Lalu Aldi menceritakan soal sosok Anita kepada Seno, Ia menjelaskan tujuannya, dan mengatakan keinginannya ingin memiliki Anita.

"Berarti Dia wanita baik-baik Aldi, gak semua wanita yang Lo lihat disini itu wanita gampangan, murahan"

"Alah... Kalau dia gak murahan, gak gampangan yang seperti Lo bilang, Dia gak akan ada disini, Dia itu cuma jual mahal sama Gue, Gue yakin kalau Gue sudah kasih uang yang banyak di depan matanya, siapa sih manusia yang nolak uang, Dia pasti mau sama Gue"

Dengan percaya diri Aldi berkata seakan-akan Anita adalah wanita mata duitan, kemudian Aldi menunjukkan jarinya memberitahu Seno bahwa wanita yang di bicarakannya itu ada di counter depan, Seno memperhatikan arahan Aldi, sedikitnya Ia pun penasaran dengan sosok wanita itu.

"Yang mana sih?"

Tanya Seno dengan mata yang begitu fokus mencari arahan dari Aldi.

"Itu loh yang lagi melayani laki-laki yang pakai baju hijau"

Namun sayang saat pandangannya sudah fokus pada Anita, Anita malah berbalik badan mengambil botol minuman dan Seno pun tak dapat melihat dengan jelas sosok wanita yang di bicarakan oleh Aldi.

"Apa mau Gue panggilkan"

"Buat apa?"

Lalu Aldi tersenyum dan melanjutkan ucapannya.

"Siapa tahu kalau di rayu sama Lo dia mau"

Seno pun merasa kesal dengan apa yang di katakan Aldi.

"Eh Gue gak macam-macam ya, Gue kesini hanya untuk menghilangkan rasa jenuh Gue akan pernikahan Gue yang hambar ini"

Kemudian rekan kerja Anita memanggil.

"Nita, tolong yah meja nomor 10 minta wine dan cocktail buatkan sekarang, Gue mau ke toilet dulu"

"Oke"

Anita pun segera menyiapkan pesanan yang di minta oleh rekan kerjanya, setalah siap Anita segera membawa menuju meja nomor 10, meja tersebut dekat dengan meja tempat duduk Aldi dan Seno.

Namun karena banyaknya tamu yang mondar-mandir, Anita cukup kesusahan dengan membawa 5 gelas pesanan, tak sengaja kaki Anita tersandung dan akhirnya pesanan pun jatuh.

1
elaretaa
semangat Kak, ditunggu kelanjutannya 🍒
Arya wijaya: iya kak oke, makasih sudah mampir🥰
total 1 replies
Arya wijaya
thank you kak 😊
Vana Aretta
semangat kakk 😀😀
Arya wijaya: makasih kak😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!