Orang Jelek Tidak Pantas Jatuh Cinta

Sebuah mobil sport berwarna hitam berhenti didepan kampus,semua nampak takjub dengan kemewahan mobil tersebut.

Indah dan Dodit pun turun dari mobil itu, semuanya melongong menatap indah tajam ketika turun dari mobil sport tersebut bersama dengan seorang laki laki bertubuh gedut dan berkacamata.

Semua orang menganggap indah dan Dodit adalah sepasang kakasih.pasangan kekasih yang sangat serasi menurut mereka.

" Indah aku boleh minta tolong ngak"

" Minta tolong apa"?

" Tolong temenin aku keruangan ku ya,aku baru dikampus ini jadi aku belum terlalu tau tentang kampus ini".

"Ok sip"

Ucap indah sambil menaikan jempol tangan kananya.

"Makasih ya"

" He he he sama sama"

" Indah"

Teriakk Anna disamping indah

"Astagfirullah,nna. Kamu kebiasaan bikin kaget aku" ucap indah sambil mencubit pinggang sahabat nya.

Anna terkekeh melihat indah yang mengemaskan,karna terlihat lucu ketika diusili olehnya.

" Kenalin ini Anna, Anna kenalin ini Dodit"

Indah memperkenalkan Anna kepada Dodit begitu pun sebaliknya.

Anna pun mengulurkan tanganya sambil tersenyum kearah pria berkacamata itu, Dodit pun membalas senyuman Anna dan menyambut tangan Anna dengan ramah.

" Dodit ini mahasiswa baru,dia baru masuk kuliah hari ini dan dia ambil jurusan manajemen sama kayak kamu,kalau gitu kalian keruangan ya bareng aja"

Mendengar hal itu Dodit mengernyitkan dahinya,padahal dia meminta tolong kepada indah itu akal akalanya aja biar bisa dekat dengan indah.

" Hmmm kamu kan udah janji sama aku buat nganterin aku" ucap Dodit menolak permintaan indah.

" Ia indah kamu aja yang anterin Dodit soalnya aku mau keperpustakaan ngerjain tugas, Minggu ini aku banyak banget tugas dan ngak ada satupun yang udah selesai"

" Sepertinya sekarang kamu sudah punya pengemar hi hi hi" ucap Anna berbisik ketelinga

Indah

Muka indah merah merona mendengar ledekan dari Anna.

" Apaan sih lo sana cepetan loe kerjain tugas loe" ucap indah sambil sedikit mendorong tubuh sahabatnya agar segeraenjauh darinya.

******

Tiara terus berjalan tergesa gesa ketika melihat Dito berada diparkiran motor.

" Heyy "

Dito menyapanya dengan senyuman yang berseri di wajahnya karna melihat gadis pujaan hatinya, akan tetapi Tiara tidak menjawab sapaan dari laki laki itu .

Ia terus berjalan dan memasang mimik muka yang datar seolah menandakan ada kemarahan di hati perempuan itu.

"Tiara kamu kenapa,tiba tiba kamu cuekin aku, aku salah apa ? Ucap dito sambil meraih kedua tangan Tiara dan mengenganya dengan erat.

Seketika Tiara melepaskan tanganya dari gemgaman Dito.

" Kamu fikir aja sendiri kenapa aku bisa marah sama kau" !

Kini bibir perempuan itu seakan maju 5 cm kedepan yang semakin membuat Dito merasa games.

"Bagaimana aku bisa tau aku salah apa kalau kamu ngak ngomong sama aku,aku ini bukan para normal yang bisa tau isi kepala orang"

" Kamu kemarin kemana aja sampai chat aku ngak kamu balas, panggilan aku pun ngak kamu jawab" akhirnya dengan lantang Tiara mengukapkan isi hatinya.

" Ya ampun cuma gara gara itu kamu marah"

" Cuman, kamu bilang mungkin dari awal aku yang terlalu kege'eran sama kamu toh kamu ngak pernah ngangap aku ada"

" Kamu kok bicara seperti itu sih,aku tuh kemarin sibuk motor aku mogok ditengah jalan jadi seharian aku dibengkel jadi aku ngak sempat balas Chat kamu atau ngangkat telfon kamu"

Tapi tetap saja Tiara tidak mau menerima penjelasan dari laki laki yang kini berada didepannya,gadis cantik itu terus melangkahkan kakinya menjauh dari Dito.

Laki laki itu tidak mau menyerah dia meraih tangan Tiara dan mendekatkan wajah perempuan itu dengan wajahnya,kemudian ia memegang dagu Tiara dan mengangkatnya sedikit mendogah keatas diapun menempelkan bibirnya dengan bibir Tiara.

Deggggggg

Degub Jantung Tiara berdebar lebih kencang dari yang biasa jantungnya seakan memompa lebih kencang sesekali Dito melumat bibir kecil yang kini menjadi candunya, sampai nafas Tiara terengah engah,ciuman panas itu berlangsung cukup lama sampai akhirnya Tiara mendorong tubuh Dito menjauh darinya dan melepaskan bibir mungilnya dari cengkraman bibir Dito.

Plakkkkkkkkkk

Disusul satu tamparan dari Tiara kewajah pria tampan itu, ia memegangi pipinya dicap jari Tiara dipipinya.

" Kamu kenapa nampar aku"?

" itu satu pelajaran buat cowok mesum kayak kamu Selalu aja kamu nyium aku seenaknya padahal diantara kita ngak ada status apapun kamu ngak pernah nembak aku dan kamu ngak pernah bilang cinta keaku dan kita ngak pacaran tapi dengan seenaknya kamu selalu nyium aku sesuka hati kamu"

Ucap Tiara dengan penuh penekanan.

Dito terdiam mendengar penuturan Tiara dia memang tak pernah mengatakan cintanya kepada Tiara, dia fikir dengan perlakuan nya yang lembut dan perhatian kepada Tiara itu artinya hubungan mereka sudah serius tapi dia sama sekali tidak mengerti terkadang perempuan butuh penjelasan atas sikap laki laki terhadap perempuan.tapi sayangnya dia memang laki laki yang tak pandai mengatakan cinta tapi haruskah kata itu diucapkan?

Tiara pun berlari menjauh dari Dito sambil melap bibirnya yang basah,sementara indah yang sedari tadi sudah duduk dikursinya merasa heran melihat Tiara masuk kedalam ruangan sambil menangis.

" Tiara kenapa kamu menangis" ?

" Aku sangat benci laki laki itu"!

Indah mengernyitkan dahinya merasa tidak tahu siapa yang dimaksud oleh Tiara.

Mungkin kah laki laki yang dia maksud adalah Dito,apa dia dan Dito sedang bertengkar ya.fikirnya

" Siapa laki laki yang kamu maksud telah menyakiti kamu "?

"Dito.kamu bayangin aja dia itu ngak pernah nembak aku, mda pernah menyatakan perasaannya sama aku, kita tuh ngak punya komitmen, hubungan kita ngak punya status makanya dia ngak pernah ngeprioritasin aku tapi dia seenak jidatnya aja selalu nyium aku"

Deggggg

Jantung indah berdengub kencang mendegar kata ciuman,dadanya terasa panas diselimuti oleh api kecemburuan yang membakar dadanya.

" Kamu ciuman sama Dito"? Ucap indah gugup

Tiara mengangguk ,

badan indah terasa lemas tak berdaya ia pun menheyangkan tubuhnya kesenderan kursi.

" Cuma gara gara motornya mogok dia ngak balas Chat aku dan ngejawab pangilan aku kan nyebelin"ucap Tiara frustasi

Indah menghelay nafas beratnya,.dia tak tahu harus berbuat apa disituasi seperti ini,mungkin kesempatanya untuk membuat hubungan Tiara dan Dito semakin ,tapi tidak. indah bukan tipikal orang yang mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dirinya sendiri.

" Aku sudah salah sangka aku fikir Dito itu laki laki yang baik, tapi ternyata aku salah dia sama kayak laki laki lainya yang suka memanfaatkan perempuan demi kesenangan mereka"

" Dito bukan laki laki separti itu" ucap indah tegas dengan nada yang tinggi

Seakan membelah suaminya.

" Mungkin Dito bukanlah orang yang perhatian,Dito itu dari SMA memang terkenal cuek, bahkan disekolah pun, dia tak punya teman sama sekali karena sifatnya yang dingin dan pendiam,mungkin Dito tak pernah nembak kamu atau mengukapkan rasa cintanya kepada kamu tapi kamu bisa merasakannya,aku tak pernah melihat dia ketawa lepas selain sama kamu,atau bahkan aku tak pernah dengar dia bicara dengan lembut seperti dia bicara sama kamu,cuma sama kamu Dito yang kaku berubah jadi cair" ucap indah dengan rasa sesak dan kesakitan didalam hatinya

Bahkan sama aku yang istrinya,dia tak pernah memperlakukan aku seperti dia memperlakukanmu.!!uguman indah dalam hati

Tanpa terasa bulir bulir air mata mengembung dipelupuk matanya yang berusaha ia bendung agar tidak tumpah ruah.

Mendengar ucapan indah Tiara membulatkan matanya sempurna merasa tak percaya dengan penuturan indah,tapi dia sadar betul indah tak mungkin berbohong hanya untuk sekedar menenangkan hatinya.

"Kamu ngak bohong kan,indah mengangguk dengan setitik air mata yang lolos dipipinya,Tiara memeluk perempuan yang duduk disampingnya, entah kenapa dia selalu merasa nyaman dengan indah.

" Makasih ya indah aku senang banget punya teman kayak kamu,aku ngak pernah dapat teman yang mau mendengarkan curahan hatiku,selama ini aku banyak teman mereka semua berteman dengan aku karna hanya ingin memanfaatkan ku doang"ucap Tiara dengan posisi masih memeluk indah.

Dibalik pelukan itu, indah menangis tak kuasa menahan air mata yang sedari tadi ia berusaha bendung akhirnya tumpah juga.