Terpaksa Membagi Cinta

"mas Agus sudah makan belum,?"tanya Rani manja.

"udah ran tadi,ya udah ran aku pulang dulu ya,"ucap Agus pamitan.

Ketika Agus hendak pergi,akan tetapi Rina menarik tangannya dengsn erat dan menahannya.

"mas jangan pulang dulu mas,mas Agus mandi aja dulu mas,itu kamar mandi nya disana.dan ada handuk juga di dalam,"sahut Rani dengan tatapan horny.

"aduh ran,kamu aneh aneh aja,"Agus sambil ngelus ngelus rambut Rani,kemudian Rani menarik tangannya Agus dan mengerat jari jemarinya Dengan jemari agus erat erat.

"silahkan mas Agus mandi dulu,"ucap Rani.

Dan Agus pun terpaksa menuruti kemauan Rani ,Karena sudah tau sifat Rani kalo tidak dituruti,bisa ngambek nya lama.

Byuuuuurrrrr byuuuuurrrrr.....

Ketika Agus sedang mandi,tiba tiba aja Rani Masuk ke kamar mandi nyelonong tanpa dosa.

karena bagi Rani Agus ini sudah di anggap seperti suami dan orang tua nya,memang walupun usia nya terpaut belasan tahun .

Rani pernah melihat Agus waktu umur dua puluhan tahun , Agus idola para wanita remaja bahkan anak anak pun menyukai Agus, termasuk Rina yang waktu masih kecil dulu sangat nge fans terhadap Agus.

dan Agus memilih nya sebagai pacar sejatinya.

Kreeeeeeetttt....

Pintu kamar mandi pun di buka Rani.

Rani.....Agus kaget dengan aksi nekat Agus...karena begitu Rani masuk sudah tidak mengenakan pakaian sehelai benang pun.

Dengan tubuh se indah Rani mulus putih bersih dan besar,lelaki normal mana yang tidak tahan pas. di depan mata .

"mas dani,"ucap Rani langsung memeluk Agus yang lagi mandi dan akhirnya tongkat Agus pun berdiri tegap, langsung memeluk Rani dan menghajar Rani di kamar mandi.

Serangan Demi serangan di antara Rani dan Agus semakin sengit,dan tak sedikit pun terlewatkan.

Setelah setengah jam akhirnya mereka berdua pun terduduk berdua di kamar mandi setelah Mereka berdua berpisah puluhan tahun lamanya.

Dan mereka berdua bisa melepas rindu dengan bahagia, walupun tidak saling bersama.akan tetapi cinta mereka berdua tidak akan hilang meski tertelan waktu.

"istri mu dimana mas sekarang,"ucap Rani nanya.

"aku dah cerai ran,tiga tahun lalu," Ucap agus sedih.

"aduh yang sabar ya mas,kalo ada keperluan apa apa mas Agus datang aja kerumah,"ucap Rani .

"pintu rumah Rani akan selalu terbuka untuk mas Agus sampe kapan pun,"ucapnya lagi.

"terima kasih banyak ran,kamu sudah peduli sama aku,"ucap Agus lagi.

"mas,mau lagi ,"ucap Rani manja sambil merangkul Agus erat,dan Agus pun langsung menggendong Rani dengan posisi gendong depan .

Sehingga terjadi lagi pertarungan lanjutan,,Agus dengan semangat menggendong Rani, diangkat turun naik turun naik dengan gagah perkasa.

Dengan brewok Agus yang membuat Rani semakin bergairah,dan melahap bibir Agus dengan ganas nya.

Setelah satu jam lamanya, akhirnya berakhir jugalah pertempuran mereka berdua, setelah keduanya melakukan serangan pamungkas nya dengan mengerang bersamaan,dan puncak nya pun tiba.

ahhhhhhhk .....

Sahut mereka berdua mengerang ke enakan.

Setelah selesai akhirnya mereka berdua pun keluar dari kamar mandi, sambil Agus menggendong Rani seperti biasanya Rani selalu manja kalo sudah bertemu Agus.

Makanya Rani sayang banget sama Agus ini, dihatinya spesial banget.

' mas Agus tinggal lah beberapa hari lagi di sini,"ucap Rani manja sambil mengelus pipi Agus yang brewok dengan pipi Rani.

"kasian Andi di rumah sendirian ran,"ucap Agus lagi.

"nih mas bawa ATM Rani untuk semua keperluan mas Agus,"ucap Rani sambil memberikan kartu ATM nya.

"gak apa apa ini ran,"ucap Agus kaget.

"Gak apa apa mas,lagian mas Andi sudah ku anggap suami sendiri sekali ayah angkat bagiku,"ucap Rani manja lagi.

"kalo masih kurang nanti tingal telpon aja ke no itu ya mas,"ucapnya lagi.

,ok ran kalo begitu , terima banyak ya ran ,"ucap Agus sambil memeluk mesra Rani dan mencium bibir Rani selama beberapa menit.

"dadah mas Andi,"ucap Rani lagi.

Dan akhirnya Agus Pun pergi dan mampir ke ATM sebentar untuk mengecek ada berapa uang yang di kasih Rani dengan penasaran.

"astaga banyak sekali Rani ngasih uang sama aku"ucap Agus hampir pingsan yang membuat orang di belakang nya yang antri sampai terkejut juga.

"aduh mas kenapa sampai terperangah gitu ,"ucap orang yang antri di belakang Agus.

"oh tidak ada apa apa mbak," ucap Agus sambil menengok wajah wanita itu yang kena injak dan meminta maaf.

"eh Agus,,?"ucap wanita yang kena injak agus itu menyapa Agus.

"eh ana , gimana kabar nya kamu sekarang,?,"tanya Agus dengan pakaian lusuh Agus.

Agus memang orang tidak punya, sehingga istri ana meninggal kannya dan anak laki lakinya.

Sedangkan anak perempuan nya di bawa oleh ana pergi.

dan ana melihat Agus dengan pakaian lusuh dan mengejek Agus di depan umum.

"huh,,untung saja aku minta cerai dengan mu ,kalo tidak mungkin aku akan lusuh nya sama kayak kamu sekarang,"ucap ana yang merupakan mantan istri nya tiga tahun yang lalu.

Dan ana sekarang menikah dengan seorang manajer di salah satu perusahaan terbesar di tempat nya itu.

Dan penampilan ana pun seperti orang kaya lain pada umumnya.

"sudah ah awas pergi sana ,jijik aku liat muka kamu,di saldo ATM mu pasti gak ada duit nya, makanya kamu terkejut sampai mau Pingsan,"ucap ana dengan nada sombongnya.

"ana kamu kok bicara seperti itu padaku, walaupun begitu,aku tetap pernah menjadi suami mu,"ucap Agus meyakinkan ana.

"cih,kalo saja waktu terulang kembali,aku benar benar menyesal pernah jadi istri mu,"ucap ana lagi merepet kayak ember mulut nya.

"Ingat ana,di atas langit Masih ada langit,jadi kamu jangan sesombong ini,dan gimana kabar lusi anak kita,apa kah baik baik saja,?"ucap Agus lagi.

"cih...kamu gak usah mikirin Lusi mulai dari sekarang,,Lusi jelas akan baik baik saja klo sama aku pasti senang,"ucap ana lagi.

"huh anak ku andi pasti Jandi gembel kalo kamu yang urus, kasian sekali nasib si Andi,"ujar ana sombong.

"kenapa sayang,kok pada ribut disini,?"tanya Wendi yang baru saja keluar dari pintu mobil Alphard, karena mendengar keributan istri nya.

"gak ada sayang, hanya seorang gembel yang mengganggu,awas minggir,"ucap ana sambil mengibaskan tangannya kepada Agus,dan langsung masuk keruangan ATM.

"tunggu....,"ucap Wendi kepada Agus, ketika Agus hendak pergi.

"oh aku baru ingat sekarang,"ucap Wendi sambil meremehkan liat Agus dengan pakaian lusuh nya.