NovelToon NovelToon
Cinta Habis Di Orang Lama

Cinta Habis Di Orang Lama

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Cinta yang habis di orang lama itu, nyatanya bukan karna belum move on, tapi karna dia punya ruang tersendiri.
-anonim-

Kisah cinta pertama yang harus berakhir bukan karena tidak lagi saling mencintai.

"Aku terdiam menutup mataku, berpikir apa yang akan kukatakan. Akhhh Malika... kenapa ini begitu sulit? Tuhan tau betapa keras usahaku untuk melupakanmu, tapi sepertinya kini hanya dinding yang ada di hadapanku. Dulu ada satu titik, kita yakin pada kata selamanya, saat kamu meninggalkanku, rasanya aku menjadi seperti zombie. Aku yakin aku telah melewatinya tapi melihatmu kembali dihadapanku, kenapa aku jadi menggila seperti ini?."

Full of love,
From author 🤎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

"Loh Lo... sejak kapan kamu disini?".

""Baru sebentar kok Ka".

"Aku ga apa-apa Lo, jangan menjemputku begini, lagipula aku pasti melewati rumahmu kan, jadi ga perlu menjemputku lagi ya Lo".

"Hmm... ya. Ayo kita berangkat sekolah".

Sepulang sekolah aku menuju perpustakaan. Di rumah aku merasa kesepian, belum lagi terbayang kejadian lalu, lebih baik aku menghabiskan waktuku disini, sampai menjelang tutup. Aku mengeluarkan earphoneku dan terlarut dalam catatan teman sekelasku, karena aku tidak masuk 2 hari kemarin.

"Ka...", Carlo menepuk bahuku, lalu duduk dihadapanku.

"Apa kamu masih lama di perpus?".

"Ya mungkin", jawabku.

"Kita pulang bareng ya Ka, aku juga mau main bola dulu".

Aku mengganguk mengiyakan dan kembali dengan earphoneku sambil melambaikan tangan membalas Carlo yang pamit keluar perpustakaan.

Setelah beberapa lama badanku mulai pegal, sambil melakukan peregangan, kulihat melalui jendela langit mulai berwarna oranye, kulihat juga petugas perpustakaan mulai membereskan barang-barang mereka. Akupun mulai membereskan barangku bersiap pulang.

Begitu keluar pintu perpustakaan, kulihat Carlo menungguku di depan.

"Loh kenapa ga masuk Lo?".

"Aku lihat kamu sedang bersiap pulang jadi aku tunggu aja disini".

Kami berjalan menuju gerbang sekolah, tidak ada obrolan hanya berjalan bersama menuju halte bis.

Kami turun di halte bis dekat perumahan, dari situ kami akan berjalan menuju rumah.

"Apa kamu punya makanan untuk makan malam?", tanya Carlo.

"Ya, mama sudah menyiapkan makan untukku selama 2 hari kedepan. Sisanya nanti aku akan belanja dan memasak sendiri".

"Bilang aja kapan kamu mau belanja, nanti aku temani Ka".

"Ga usah, aku bisa sendiri Lo".

"Bukankah lebih baik ditemani Ka, aku bisa bantu bawa belanjaan".

"Lo jangan, aku ga enak kalau begitu. Kamu tau kan aku ga suka merasa dikasihani".

"Aku ga bermaksud gitu Ka, aku cuma pengen jalan bareng aja sama kamu".

"Lo seperti biasa aja ok, jangan begitu, aku ga enak Lo. Kamu juga ga perlu menungguku tiap pulang sekolah, kaya biasa aja Lo, aku butuh teman bukan rasa kasihan. Semua orang pasti melalui sesuatu yg tidak enak, semua orang punya jalan hidupnya masing-masing, aku percaya Tuhan memberi cobaan sesuai kemampuan tiap tiap orang. Keadaanku sekarang lebih baik daripada aku melihat mama menderita, sekarang setidaknya semua sudah lebih baik Lo".

"Kamu memang luar biasa Ka, kamu yang terbaik dari semua teman yang aku kenal".

Kami saling terdiam lagi, hingga tiba di jalan rumah Carlo.

"Sampai ketemu besok di sekolah ya Ka".

Aku melambaikan tangan padanya, dan berlalu menuju rumah.

Setelah selesai semua kegiatanku pada hari itu, aku bersantai sambil menelusuri berbagai macam platform di HP ku, mencari tau berbagai jenis pekerjaan part time. Aku melakukannya selama beberapa jam, sambil berpikir setelah sekolah aku akan mengambil jurusan kuliah apa? Jenis pekerjaan seperti apa yang ingin kulakukan nanti?.

Sejak kecil, aku suka menyendiri dan berkhayal, membayangkan aku tinggal hutan yang indah dan ada seorang pangeran berkuda putih yang akan membawaku ke istananya, lalu kami hidup bahagia. Cerita klasik anak-anak, kemudian imanjinasiku semakin berkembang seiring bertambahnya usia. Mungkinkah imajinasi itu aku tuangkan dalam bentuk tulisan? Ada banyak platform gratisan yang bisa aku coba sebagai penulis cerita. Lalu mungkin sisanya aku akan mencoba peruntungan sebagai pelayan atau petugas kasir toko kecil.

Aku mulai membuka berbagai platform gratisan yang cocok untuk memulai petualanganku sebagai penulis, tapi sepertinya ini masih menjadi mimpiku dulu.

Hari ini sepulang sekolah aku keluar masuk toko menanyakan apakah ada pekerjaan yang bisa aku lakukan. Aku juga bertanya persyaratan untuk bekerja sebagai petugas minimarket.

Setelah beberapa jam berjalan dari arah sekolah ke rumah, aku menyadari setidaknya butuh sertifikat lulus SMU, karena persaingan sungguh sangat berat. Tapi aku tidak berputus asa, setidaknya hari ini aku mengetahui beberapa persyaratan dan kekuranganku, jadi besok aku akan mencoba dengan cara lain.

Selama kurang lebih seminggu aku melakukan aktivitas yang sama setiap pulang sekolah, saat weekend aku akan pergi ke rumah tante Mur bertemu mama, tentu saja aku tidak mengatakan kepada mama kalau aku mencari pekerjaan part time.

"Bagaimana sekolahmu Ka?".

"Seperti biasa aja ma".

"Bagaimana dengan papa, apa dia pernah pulang ke rumah?".

Aku menggelengkan kepalaku.

"Ka, mama berpikir untuk pindah ke Jawa saja bagaimana? Disana biaya hidup lebih murah dari Jakarta".

"Aku terserah mama, yang penting aku ingin bersama mama saat mama sudah stabil".

"Baiklah, mama akan mencoba mencari pekerjaan disana ya".

Aku mengangguk menyetujui usulan mama.

Kini para tetangga sekitar rumah sudah banyak yang mengetahui keadaanku. Mereka tidak banyak bertanya, mungkin mereka hanya tau kini aku tinggal sendiri dan mencari pekerjaan part time. Beberapa diantara mereka suka datang memberiku makanan dari dapur mereka. Sebenarnya aku ingin menolak, namun aku itu adalah bentuk perhatian mereka jadi aku menerimanya meski merasa agak sungkan.

Di weekend berikutnya pada malam hari, papa datang ke rumah.

"Malika papa sedang proses bercerai dengan mama, tapi jangan khawatir papa akan tetap mengisi kartu atm mu", setelah itu ia pamit pergi.

Apa kini aku bisa tinggal bersama mama? Kataku dalam hati. Tapi mama menumpang di rumah tante Mur, rasanya sungguh tidak enak hati jika merepotkan tante Mur. Lebih baik aku menunggu sampai mama mandiri, lagipula sekarang sudah tahun terakhirku di SMU, aku bisa lebih leluasa tinggal bersama mama saat kuliah nanti. Saat ini sepertinya tidak ada pilihan selain tetap tinggal di rumah ini. Aku mencoba memikirkan jalan hidupku sambil mendengarkan lagu diatas tempat tidurku.

...----------------...

So keep your head up princess 'fore your crown falls

Know these voices in your head will be your downfall

I know it gets so hard but you don't got far to go

Yeah, keep your head up princess, it's a long road

And the path leads right to where they won't go

I know it hurts right now but I know you'll make it home

So keep your head up

Song by : Anson Seabra

Keep your head up princess

1
Mustika Wati
suka cerpen ini, singkat, padat, alurnya jelas, dan relate dengan realita
fien: makasih kak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!