Ini adalah kisah perjalanan seorang mafia italia yang bernama Ken dari keluarga Gatto salah satu keluarga mafia kelas kakap yang ada di italia,lika liku kehidupan gelap mafia ia jalani menjadi mesin pembunuh terbaik di keluarga Gatto,awal mula ketika ia diculik oleh sindikat perdagangan manusia di korea dan ia dibawa ke italia untuk dijadikan pekerja paksa namun siapa sangka ketika ia mencoba kabur dari sindikat tersebut ia bertemu dengan bos mafia di sana.Ken pun menjadi anak angkat bos mafia yang bernama Emilio itu.ia disekolahkan dan didik menjadi mesin pembunuh yang kejam hingga tidak ada satupun di dunia mereka yang tidak mengenal seorang Ken,orang yang kejam,berdarah dingin,diskriminatif dan berani itu menjadi pembunuh nomor satu di italia,bahkan namanya tidak hanya terkenal di keluarga mafia yang ada di italia saja,keluarga keluarga mafia dari berbagai belahan dunia mengenal baik nama seorang Ken
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gatto Pieno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
kedua utusan keluaraga itu berangkat mengguankan pesawaat pribadi keluarga Gatto menuju ke prancis
"Hai.." Argus menyapa pria yang menjadi rekannya kali ini
Tidak ada respon sama sekali dari pria itu,ia hanya diam menatap ke arah jendela sambil memegang pisau kecil dengan ukiran kepala kucing di peganganya.
"sepertinya ia tidak ingin diganggu" Argus bergumam dalam hatinya
"ada apa kau menyapa ku" kata Ken dengan dingin masih menghadap ke jendela
"aku hanya ingin menyapa mu,kita kan sesama rekan harus saling mengenal buakan" senyum Argus, pria ini memang ramah dan murah senyum,tetapi dibalik senyumnya itu ia adalah pria dengan kepribadian ganda,jika ia dihadapkan dengan situasi yang sulit maka kepribadianya yang kejam dan juga psikopatnya akan keluar,
"Argus asli Milan,aku suka matematika dan juga segala jenis minuman,intinya aku suka minum,salam kenal" Argus menjulurkan tangannya
"aku Ken,tidak banyak yang kusuka didunia ini,salam kenal" ia menjabat tangan Argus
''rupanya kau tidak terlalu mengerikan seperti yang dibicarakan orang orang'' Argus tertawa
"maksudmu?" Ken kebingungan
"orang orang banyak membicarakanmu mereka bilang kau itu kejam,bengis ,tidak meimliki hati nurani,padahal kau sama saja seperti yang lain,kau juga butuh teman, juga butuh kasih sayang sama seperti yang lain,walaupun itu tidak berlaku di dunia yang kita jalani ini" Argus hanya tersnyum menatap muka Ken
Mendengar kata kata Argus hati Ken begetar hebat,berkat kata katanya ia menyadari jika di dunia bukan hanya urusan dia dengan uang akan tetapi,bagaiman ia memilih prinsip jalan hidupnya,bagaiman ia harus melindungi orang orang terdekatnya.sesampainya mereka berangkat menggunakan mobil jemputan dari keluarga Martinez menuju kota Lyon,kota yang menjadi pusat perdagangan industri di Prancis itu menjadi tempat yang cocok bagi keluarga Martinez untuk menjalankan bisnis mereka.bisnis pasar gelap yang menyelundupkan barang barang terlarang masuk ke Prancis.ketika mereka telah sampai dimarkas keluarga Martinez mereka disambut oleh kepala keluarganya langsung
"selamat datang di prancis tuan tuan sekalian,silahkan masuk" sambut kepala keluarga Martinez
''aku tidak ingin berlama lama disini aku masih memiliki banyak urusan lain " jawab Ken dengan dingin
"dimana kapal itu sekarang' ken bertanya denga ketus
"aku sebenarnya tidak ingin memperpanjang urusan ini akan tetapi akan sangat amat rugi jika aku melepaskan kapal yang sangat mahal ini'' Kepala keluarga itu mencoba menolak perintah dari Ken
"kalian rupanya sudah berani menusuk kami dari belakang ,kalian akan tau akibatnya kan" Ken berbalik badan dan mengajak Argus pergi dari markas keluarga Martinez
dengan bingung Argus mengikuti langkah kemana Ken pergi
"kenapa kita pergi,kenapa kita tidak langsung hajar saja mereka" Argus mengeluh
"mereka memiliki lima puluh anggota dengan persenjataan lengkap ,saat ini aku hanya membawa sepucuk pistol dan pisau kecil" Ken menjelaskan
"apakah kau takut,kau sedang bersama ku kawan,asal kau tau pria yang ada di depamu ini adalah petarng terbaik" Argus tersenyum,ia belum menunjukkan sisi lain dirinya
"Apakah aku bisa mempercayaimu" Ken masih agak curiga dengan perilaku pria yang ada di depannya
"Kau lihat muka tanpanku ini,apakah mukaku ini terlihat seperti penjahat" Argus meyakinkan
"Kita kan memang penjahat,memang kau pikir kita adalah orang baik baik,kau bodoh atau bagaimana" Ken kebingungan dengan pernyataan laki laki di depannya
"Kita memang penjahat tapi aku masih memiliki kehormatan sebagai petarung" mata Argus menatap serius ke arah Ken
kata kata Argus cukup membuat hati seorang Ken bergetar,ia cukup kagum dengan partnernya kali ini,bagaimana mungkin seorang penjahat seperti mereka masih memikirkan yang namanya kehormatan,kata kata itulah yang selama ini jarang didengar didalam dunia hitam mereka ,yang mana selama ini dunia mereka hanya dipenuhi hal hal kotor,pengkhinatan dan segala hal yang jauh dari kata hormat,tapi pria ini dengan percaya diri berkata kata seperti itu,seolah olah hanya dirinya lah yag paling benar di dunia ini.
"apakah kau punya rencana untuk menghabisi mereka sekarang" Ken bertanya dengan Argus
"apakah kau sadar jika ada satu sniper yang mengawasi markas mereka diatas gedung yang ada disebelah gedung ini,kau cukup ambil alih kendali sniper itu dan bantu aku dari sana,sisanya kau serahkan saja padaku,aku cukup pandai bermain kata kata dengan mereka" Argus menjelaskan rencana yang se simple itu
"apakah hanya itu,kau yakin bisa menyelesaikannya sendiri" Ken bertanya
"kau serahkan saja padaku" Argus tersenyum
Argus pun kembali datang ke markas keluarga Martinez itu ia dengan percaya diri masuk kedalam gedung itu bermodalkan pistol ditangannya.itulah sisi lain dari dirinya,ia berubah bagaikan orang lain,sifat psikopat dan kejamnya keluar bagaikan air yang mengalir deras didalam tubuhnya.tiga orang ditembaknya didepan pintu markas tadi setelah itu ia meramaps senjata api MP-40 dari salah satu musuh yang tewas tadi.dengan cekatan ia menembak membabi buta pertahanan musuh didalam markas,bagi Argus yang telah lama hanya mengurus berkas berkas di kantor,misi ini adalah hiburan baginya,membunuh adalah hiburan yang menyenangkan yang tidak dapat digantikan oleh apapun.
satu per satu musuh tumbang tinggal menyisakan dua pengawal yang menjaga ruangan kepala keluarga Martinez,ia berjalan santai melewati pengawal itu sambil menatap tajam kearah pengawal didepannya.dan ia dengan cepat menembak kedua pengawal itu tepat dikaki mereka masing masing
"Hei kau ingin mati dengan cara apa aku sudah bosan menembak" ujar Argus sambil tertawa kecil kearah dua pengawal yang menjaga pintu ruangan kepala keluarga Martinez itu.
"kok kalian tidak menjawab,haruskah ku iris lidah kalian agar kalian benar benar bisu" Argus terkekeh senang
"ampuni kami,kami hanya menjalankan tugas disini" kedua pengawal itu memohon ampun
"aku juga hanya menjalankan tugas tapi pemimpin kalian mempersulit tugasku,jadi aku permudah saja dengan membantai kalian disini,oke" Argus mengeluarkan pisau dari jasnya
"apakah kalian tau ini adalah pisau tumpul,aku sengaja membawanya untuk menyiksa seseorang,seperti kalian , kalian beruntung mendapat kesempatan ini" Argus tersenyum
Ia pun memulai aksinya,ia mulai menyiksa satu persatu pengawal yang ada di depannya itu perlahan atapi pasti setiap pengawal itu menjerit kesakitan membuat dopamine di dalam dirinya terus meningkat tak terbendung hingga ,Argus pun meninggalkan kedua pengawal itu dan masuk kedalam ruangan kepala keluarga Martinez.ketika ia masuk kedalam ia sudah ditodong dengan pistol tepat di depan kepalanya,dengan refleknya Argus mengangkat tangannya.
"kau hebat juga bisa menghabisi seluruh anak buahku,tapi kau tidak bisa meremehkan ku,kau pikir aku menjadi kepala keluarga hanya bisa memerintah orang saja" ujar kepala keluarga Martinez.
Keadaan semakin rumit sekarang,jika ia salah langkah sedikit saja ia bisa terbunuh disana,akan tetapi keajaiban tiba tiba datang,tiba tia saja kepala keluarga Martinez terjatuh,kakinya tertembus peluru dari kejauan,Agus sempat lupa jika ia memilii rekan yang membantunya.
"waktumu tepat kawan" Argus bergumam dalam hatinya
Melihat lawannya telah terjatuh ia mengambil kesempatan itu dan langsung membekap kepala keluarga Martinez itu.ia lansung mengambil pisaunya tadi dan memotong pembuluh dar tandon kakinya agar ia tidak dapat bergerak.
"hei kau lihat siapa yang tak berdaya sekarang" Argus tertawa kearah Kepala keluarga Martinez yang sedang meringis kesakitan
"sekarang kau pilih ingin mati dengan cara apa" tanya Argus memaikan pisau ditangannya
"begini saja,jika kau beri tau dimana kapal kami kau selundupkan aku tidak akan membunuhmu" senyumnya
"BREN*SEK KAU,AKU TIDAK AKAN MEMBERITAHUMU APA APA" teriak kepala keluarga Martinez
"baiklah aku akan membuatmu buka mulut" ia pun mengeluarkan silet dari saku jasnya
"apakah kau tau kenapa aku selalu membawa pisau kemana mana,akan ku sayat satu persatu urat nadi yang ada di tubuhmu hingga kau merasakan deritanya kehabisan darah,bagaimana apakah kau suka" Argus mulai mengeluarkan kembali sisi lain dirinya,memang banyak orang yang tertipu dengan penampilan pria itu,wajahnya yang tampan dan matanya yang coklat tajam,membuat ia bak malaikat yang datang dikala senja,hingga orang tidak takut apalagi segan melihatnya,akan tetapi hanya wajahnya saja yang seperti itu,sisi lain dirinya begitu menyeramkan.
"baikalah akan kuberitahu dimana aku menyelundupkannya" kepala keluarga Martinez gemetar mendengar siksaan yang akan diluncurkan pria itu kepadanya
"gitu dong...kan aku tidak perlu repot repot menyiksamau" Argus mendekatkan wajahnya ke kepala keluarga Martinez
"dimana kau menyelundupkan kapalnya" tanya Argus
"sebenarnya kami akan membawanya ke filipina,untuk membawa barang kesana" jawab kepala keluarga Martinez
"kau ini bodoh atau apa,aku tidak bertanya akan kau bawa kemana kapal kami,aku bertanya dimana kapal itu sekarang" ia menodongakn silet ke leher kepala kelurga Martinez
"kapalnya masih dipelabuhan racine di semenanjung normandia" jawab kepala keluarga Maritnez
"baiklah,terima kasih atas informasinya" Argus tersenyum ke arah kepala keluarga Martinez
"apakah kau akan membiarkan aku hidup" kepala keluarga Martinez tersenyum
"sepertinya tidak.., kau terlihat payah jika ku biarkan hidup" Argus tersenyum
"maksudmu kau akan tetap membunuh ku" kepala keluarga Martines ketakutan
"yap" jawabnya singkat sambil mengarahkan pisaunya keleher pria didepannya
"tenang saja ini akan berlalu dengan cepat,cukup kau rasakan saja sakitnya" ia tersenyum lalu menyayat leher pria yang ada didepannya
Tak lama dari itu Ken menyusul Argus yang telah keluar dari markas keluarga Martinez.
"bagaiman apa semuanya baik baik saja" tanya Ken
"kapalnya ada dipelabuhan racine,aku akan menelpon orang orang ku untuk mengambilnya nanti,termikasih ya" Argus tersenyum
"sama sama" jawab Ken
"bagaimana dengan keluarga kalian nanti,bukannya keluarga Martinez adalah anak perusahaan kalian di sini" tanya Argus
"kau tenang saja,kami masih memilliki kelaurga Gilbert disini yang akan mengurus semuanya nanti' jawab Ken
"apa..? kalian masih memiliki anak perusahan lain disini,kenapa tidak bilang dari tadi" oceh Argus
"memangnya kenapa" Ken kebingungan dengan temannya itu
"kan kita bisa meminta bantuan mereka untuk menyelesaikan semua ini,tanpa perlu repot repot aku bertarung" kesal Argus
"kan tadi aku ingin mengajakmu pergi,tapi kau bersikeras untuk melawan mereka,aku kan ikut ikut kau saja,bukannya kau juga senang bertarung" Ken menimpali ocehan temannya itu
"iya juga sih,jarang jarang aku bertarung seperti ini,hari hari ku hanya dipenuhi dengan berkas berkas keungan yang membosankan.” Timpalnya sambil tertawa
Mereka berdua tertawa bersama setelah menjalankan hal hal yang berat pada hari itu,semenjak itu hubungan mereka semakin dekat,mungkin itu adalah kali pertama Argus mendapatkan teman satu frekuensi dengan dirinya itu
Saran, lanjut thor, semangatt