PRIA BAYARAN ITU TERNYATA CEO2

Nayla marah pada Saga pasalnya gara gara dia terus memeluk Nayla di restoran, dia jadi terlambat untuk kuliah di jam pertama hari ini, Saga sudah meminta maaf berulang kali, tapi tetap saja Nayla merasa kesal, pasalnya Saga meminta maaf pun seolah tidak menyesal, dan dia juga mengucapkannya dengan diiringi tawa dan beberapa kali mencuri cium di pipi dan bibir Nayla.

" nanti selesai kuliah aku jemput ya.. "

" nggak usah.. aku bisa pulang sendiri.. " jawab Nayla dengan ketus.

" tapi aku mau menjemputmu, masa aku tega sih selingkuhan ku pulang sendiri " ucap Saga dengan sedikit merengek membuat Nayla makin kesal dengan kelakuan Saga.

" ck.. kamu ini kenapa sih Boo aku kan sudah bilang aku nggak mau jadi selingkuhan mu, aku nggak mau nanti nya dikatain pelakor Dalam hubungan kamu dengan Priska " berang Nayla.

" baiklah kalau begitu, bagaimana kalau aku membatalkan pertunangan ku dengan Priska, lalu setelahnya kita menikah " Nayla makin kesal dengan ucapan Saga, dia tidak menyangka kalau Saga akan sebrengsek ini, menyesal sudah dia mencintai pria brengsek seperti Saga, dia sudah menegaskan dirinya kalau dia tidak mau jadi perusak hubungan siapapun.

" teruslah bermimpi... karena sampai kapanpun aku tidak akan menikah dengan pria brengsek seperti kamu, yang hanya mempermainkan wanita saja " ucap Nayla dengan raut wajah yang penuh kekesalan, lalu dia pun membalikkan badannya dan berjalan memasuki kampus meninggalkan Saga yang masih berdiri tak jauh dari mobilnya dengan raut wajah bahagia karena sudah berhasil mengerjain gadisnya tersebut. Bagi Saga melihat raut wajah Nayla yang kesal dan terus marah marah menjadi hiburan tersendiri baginya, dia tahu bahwa sebenarnya Nayla bukan marah, tapi dia cemburu pada Priska, dia juga ingin melihat sampai mana Nayla bisa bertahan untuk menahan rasa cemburu.

.

.

.

Byurrr...

Sebuah ember yang berukuran sedang dan berisikan air ice diguyurkan pada seorang perempuan yang tengah pingsan, sekujur tubuhnya penuh dengan luka, tubuhnya kurus dan terlihat hanya seperti tulang saja, lingkaran hitam sekitar mata terlihat jelas, rambut yang acak acakan tak beraturan, baju yang sudah robek sana sini akibat sering terkena cambuk.

Perempuan itu bernama Priska, dia belum mati terakhir kali Saga menembaknya dua kali hanya mengenai bahu nya saja, sama persis dengan luka tembak yang Nayla terima padanya saat itu. Saga tidak akan membiarkan Priska mati begitu saja sebelum dia puas menyiksa perempuan tersebut.

Perusahan milik ayahnya Priska sudah tidak beroperasi lagi, semenjak hari itu dan tuan Yambudila sendiri dia mengalami stres dan depresi tinggi sehingga mengharuskan dia masuk ke rumah sakit jiwa.

Hos..

Hos..

Hos..

Nafas Priska tersengal, dia juga terbatuk beberpa kali, tenggorokannya sangat kering selama dia mendapat siksaan dia tidak pernah diberi makan ataupun minum. Priska merasa tersiksa sekali, dulu ketika dia menjadi pembunuh bayaran dia pernah diculik beberpa kali oleh rival nya, hanya saja dia masih bisa tahan dan bisa kabur, entah kenapa sekarang dia terlihat begitu lemah, setiap kali dia mendapat siksaan dia selalu memperhatikan situasi yang ada disekitarnya, mencoba mencari celah untuk kabur dan akan membalas semua perbuatan Saga terhadapnya.

" kau sudah bangun ja lang.. sudah cukup istirahat nya, sekarang waktunya makan siang " ucap salah satu penjaga yang selama ini diberi tugas oleh Saga untuk menyiksa Priska sehari tiga kali, seperti minum obat saja.

Sret... sret.. sret... penjaga itu mencambuk bagian depan Priska sehingga membuat baju nya sobek tepat di bagian salah satu gunung kembar milik Priska, ketika penjaga itu melihat dia merasa sedikit terpancing gairah nya, dia pun menghentikan cambukannya dan menyuruh anak buah yang lain yang saat ini mendampinginya untuk pergi dari ruangan tersebut.

( WARNING AREA 1821+ YANG TIDAK SUKA BOLEH DI SKIP )

Saat anak buah yang lain keluar, penjaga yang bernama Edo tersebut mendekati Priska yang sudah tertunduk lemah, Edo meraih payu dara Priska dan meremasnya secara perlahan dan hal itu sontak membuat Priska mengangkat kepalanya dan menatap tajam ke arah Edo.

" brengsek apa yang kamu lakukan... !!! Singkirkan tanganmu yang menjijikan itu.. " desis Priska namun masih dapat didengar oleh Edo, dia tidak mengindahkan ucapan Priska, dia malah meremas kembali bahkan kali ini lebih kuat dan diringi nafsu lebih besar kembali.

Priska berusaha memberontak namun dia tidak bisa apapun karena kedua tangan dan kaki pun dalam keadaan dirantai seperti huruf X, Priska benar benar tidak bisa berbuat apapun bahkan ketika mulut Edo meraup pucuk payu dara Priska.

Edo yang sudah terpancing tidak dapat menahan hasr*t nya lagi, dia membuka retsleting celana nya, dan hal itu membuat Priska terkejut dan juga was was.

" brengsek dasar banci hanya berani pada wanita lemah saja " umpat Priska yang diiringi tatapan tajam, dia bersumpah jika dia bisa lolos dari tempat penyiksaan ini orang pertama yang akan dia bunuh adalah pria yang saat ini ada dihadapannya.

" aku tidak peduli apapun yang kamu ucapkan, saat ini aku hanya ingin kamu menenangkan dia " ucap Edo dengan nada serak yang sudah dikuasai has rat nya, sudah beberapa hari ini Edo selalu menahan has rat ketika melihat bagian bagian tubuh Priska jika tak sengaja tersingkap.

Edo mencengkram rahang Priska dan menaikkan kepalanya sementara dia menunduk dan langsung mencium bibir Priska dengan ganas, hingga peristiwa naas itu pun menimpa Priska, sungguh ini adalah hukuman yang paling kejam didapat oleh Priska, selain siksaan fisik, tubuhnya pun di lecehkan, dia bersumpah akan membalas semua ini berkali kali lipat pada Saga dan juga Nayla.