Dahlia anak yatim piatu yang menikah di usia 23 tahun dengan Roy atas dasar cinta. 2 tahun pernikahan tanpa kehadiran buah hati membuat dahlia direndahkan oleh mertuanya dan selalu dibandingkan dengan cyntia istri dari arya adek kandung roy, karena pekerjaan membuat arya hidup terpisah dengan cyntia sehingga roy yang mengambil alih tugas arya selama kehamilan cyntia, perhatian roy membuat cyntia ingin memiliki roy hingga sengaja membuat kesalahpahaman antara roy dan dahlia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linhakarken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16 KMK
"Silahkan masuk dahlia" pak daniel mempersilahkanku masuk ke dalam ruang kerjanya lalu aku duduk berhadapan dengannya. "ini adalah ruang kerja pak joko semasa hidupnya, gak ada yang saya rubah masih sama seperti dulu" ungkap pak daniel menjelaskan. kulihat setiap sudut ruangan sangat simple.
"jadi begini dahlia, mulai hari ini kamu akan menjadi sekretaris pribadi saya yang akan selalu ikut saat saya bertemu dan rapat dengan klien baik itu di dalam perusahaan atau luar perusahaan, tugasmu nanti hanya mempelajari dan mencatat poin poin dari pertemuan itu sendiri dan merangkum hasil pertemuan dengan klien"
"apa itu termasuk kalau pak daniel ketemu atau rapat di luar kota?" aku bertanya untuk memastikan karena sebentar lagi aku akan menikah.
"tentu saja dahlia, mengingat kamu juga harus belajar jadi mau tidak mau kamu harus ikut walau itu keluar kota karena kita juga punya cabang yang berada di luar kota"
"hmmm... Baiklah pak saya mengerti" jawabku pelan
"sebenarnya saya ingin kamu segera menempati posisimu dahlia, jujur saja sejak pak joko masih hidup saya juga mempunyai perusahaan sendiri, pak joko yang mengajari saya dari nol hingga saya berani membuka perusahaan sendiri dan alhamdulillah perusahaan saya sudah cukup berkembang, jadi saya harap kamu bersungguh sungguh dalam belajar nanti agar saya tenang melepas amanah dari pak joko kepada anaknya" ungkap pak daniel tegas, memang cocok jadi pemimpin aku mulai menganggumi sosok pak daniel dia punya kharisma yang terpancar.
Omg kalau aku belum punya pasangan gak menutup kemungkinan aku akan jatuh cinta sama pak daniel. "sadar lia kamu udah ada mas roy" ungkap suara hatiku.
"ekhm...saya dengar kamu akan menikah minggu depan, sebelumnya saya ucapkan selamat ya dahlia, karena saya sudah menganggap pak joko sebagai orang tua saya maka saya akan menganggap kamu adalah adik saya jadi saya harap kamu jangan sungkan, jika butuh bantuan kamu bisa langsung hubungi saya, sementara ini ruang kerjamu disini nanti akan saya suruh OB untuk membawa perlengkapan kerja buat kamu, kamu gak masalahkan jika harus seruangan dengan saya?" ungkap pak daniel tegas dengan menatapku tajam, seolah mengatakan jika keputusannya gak bisa dirubah dan hukumnya wajib.
"baiklah pak bagi saya gak ada masalah jika harus seruangan dengan bapak" jawabku tegas.
"jika tidak ada orang lain panggil saja kak daniel karena sebenarnya saya bukan atasanmu" pinta pak daniel.
"emm...baiklah kak daniel, senang bekerjasama dengan anda" ungkapku mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan pak daniel.
pak daniel menghubungi seseorang melalui sambungan telepon kantor gak berselang lama sekretaris dan beberapa OB datang membawa meja kerja dan diletakan di dalam ruangan.
"Anita perkenalkan dia dahlia, dia akan menjadi sekretaris pribadi saya, saya harap kalian bisa bekerjasama dengan baik, nantinya kamu yang akan menangani urusan di dalam perusahaan dan dahlia yang mengurus masalah diluar perusahaan" setelah memperkenalkan kami pak daniel langsung kembali kemeja kerjanya
"saya dahlia mbak anita mohon bimbingannya" ucapku menjabat tangan mbak anita yang kisaran umurnya 2 tahun di atasku.
"jangan sungkan dahlia, kalau kamu butuh sesuatu langsung saja hubungi mbak ya" ku anggukan kepala sambil tersenyum.
"kalau gitu mbak kembali keruangan mbak dulunya, kamu selamat bekerja" mbak anita langsung meninggalkan ruangan bersama OB.
"dahlia kemari, ambil berkas ini lalu kamu pelajari, mulai hari ini kamu sudah harus tanggap dan cepat belajar, nanti siang kita makan bersama dengan klien jadi pelajari bahan meting kita hari ini" kuhampiri meja pak daniel dan membawa map berisi berkas untuk kupelajari. Huf...hari pertama kerja sudah harus kerja rodi.
"Semangat dahlia, kamu calon pemimpin jangan lembek dan banyak mengeluh" ungkap pak daniel dengan suara baritonnya tanpa melihat kearahku.
"Siap pak daniel" ku buka berkas yang tadi ku ambil dari meja pak daniel lalu mempelajarinya dengan cermat.
"Sudah waktunya kita berangkat, dahlia bawa semua berkas yang kita butuhkan jangan sampai ada yang ketinggalan" astaga naga ternyata orang ini diktaktor ya, kenapa sikapnya berubah jadi dingin gini. "iya pak segera saya siapkan" kumasukan semua berkas dalam satu map kedalam tas yang kubawa.
"Semangat dahlia, sebenarnya pak daniel orangnya baik hanya saja saat bekerja dia jadi lebih tegas dan dingin" ucap mbak anita pelan saat aku hendak berpamitan tugas luar. Aku hanya bisa menganggukan kepala karena pak daniel menyuruhku segera mengikutinya.
"kamu duduk disebelah saya, saya bukan supirmu" aku yang hendak duduk dibangku belakang harus pindah duduk di bangku depan.
"hari ini kita akan rapat dengan Pt. Hygastya, pelajari cara saya bicara dan cara saya menghadapi klien, kamu mengerti?"
"iya pak" selama perjalanan aku hanya melihat ke luar jendela menikmati pemandangan diluar walau hanya terlihat gedung dan kendaraan.
"Saya harap kamu mengerti dengan sikap tegas saya karena saya ingin kamu jadi wanita yang tangguh dalam menghadapi masalah, menjadi pemimpin kita harus lebih kuat dari pegawainya karena kamu yang akan memikul tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup para karyawanmu kalau kamu lembek dan gampang terpengaruh maka perusahaan yang kamu pegang akan segera gulung tikar, ingat dahlia masalah pribadi jangan kamu bawa kedalam masalah perusahaan jadi kamu harus bisa mengontrol emosimu, jika kamu menikah nanti saya harap kamu tetap profesional jika kamu tidak bersungguh sungguh menjalankan perusahaan ayahmu saya juga akan dengan senang hati melepas urusan perusahaan ayahmu, semua kendali ada ditanganmu, jika kamu bersungguh sungguh maka saya akan tetap mendukungmu dan akan terus membantu untuk urusan perusahaan jika tidak maka saya juga akan melepaskannya" semua perkataan pak daniel langsung tertancap dalam ingatanku. Intinya selama aku bersungguh sungguh maka pak daniel akan tetap membantuku jadi aku harus profesional.
"Maaf pak daniel apa bisa bapak merahasiakan soal perusahaan?saya gak mau sampai calon suami saya dan keluarganya tahu jika saya mempunyai perusahaan" pintaku serius
"Apa ada masalah dengan keluarga calonmu sampai kamu harus merahasiakan soal penting begini? Katakan semuanya karena saya mendapat amanah untuk menjaga dan melindungin kamu" pak daniel melihatku sejenak lalu kembali fokus kejalan
"sebenarnya ibunya awalnya gak setuju dengan hubungan kami pak dan awalnya mas roy mau dijodohkan dengan wanita pilihan ibunya hanya saja mas roy hanya ingin menikah denganku, aku gak mau kalau ibunya tahu kalau aku pemilik perusahaan lalu sikapnya jadi berubah rasanya gak tulus kalau mereka menerimaku hanya karena harta yang kupunya, jadi aku mohon pak daniel merahasiakannya ya, jadilah atasanku saat dihadapan mereka, bapak mau kan? Mau ya pak please" aku meminta dengan sedikit manja menggoyang goyangkan lengan pak daniel. "oke saya setuju asal kamu bersungguh sungguh menjalankan perusahaan ayhmu"
