sudah 6 tahun Freya menikah dengan Abigail Maulana Ferdian, mereka telah di karuniai seorang putri yang sudah berusia 5 tahun.tapi Abi tidak pernah menganggap mereka karena Abi tidak mencintai Freya bahkan saat Freya mengandung dan melahirkan dia tidak perduli karena pernikahan mereka terjadi karena suatu insiden.
"5 tahun mas,,, selama 5 tahun apa pernah mas menggendong atau memperhatikan Dania? " tanya Freya yang mengangkat satu tangan nya.
"karena saya tidak Sudi menggendong anak itu!" ucap Abi.
"kenapa, apa karena Dania terlahir dari wanita miskin seperti ku dan bukan anak seorang model, ingat mas yang anak kandung mu adalah Dania bukan Sherin!" ucap freya.
"iya karena anak itu terlahir dari wanita kampung seperti mu!"ucap Abigail kejam setelah itu dia meninggalkan Freya yang mematung mendengar ucapannya.di saat Freya menangis sebuah tangan kecil menghapus air mata nya.apakah Freya akan bertahan sedangkan yang menjadi alasan nya bertahan sudah menyerah??
baca cerita selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
"ada apa ini?" tanya seseorang yang baru datang
"jangan ikut campur!" jawab Abi setelah melihat seseorang yang berada di hadapan nya.
"ini sudah menjadi urusan ku,karena Freya adalah Klain ku!" ucap orang itu lagi.
"tapi tidak untuk sekarang!"kata Abi setengah membesar kan suara nya.
"setelah Freya menunjuk ku menjadi kuasa hukum nya apa pun yang menyangkut Freya akan menjadi urusan ku apalagi melihat Abang berada di sini!" kata Arsil santai namun sangat menyebalkan di mata Abi.
"saya sudah pernah bilang jangan pernah kamu ikut campur urusan rumah tangga ku dan tidak akan ada perceraian!" ucap nya tegas menatap arsil dengan tajam.
"aku tidak bisa mundur karena surat nya sudah di proses dan besok abang harus menghadiri nya, semua nya bisa Abang bicara kan dan memberi tahu hakim besok, tugas saya hanya membantu Freya masalah membatalkan itu urusan Freya" terang Arsil santai tapi tidak dengan Abi
"aku pastikan tidak akan ada perceraian!" ucap Abi menekan kata -kata nya.
"kita lihat saja besok?" sahut Arsil memberikan senyum simpul yang menyebal kan di mata Abi.
tanpa dua orang itu sadari Freya telah tidak ada di antara mereka.
"ini semua karena kamu,sehingga Freya masuk!" kata Abi tang nash kan Arsil.
"jangan menyalah kan ku bang? Ini tidak akan terjadi jika Abang tidak egois, seandainya Abang menerima pernikahan kalian dan tidak menyiksa mereka!" ucap Arsil yang buat Abi bungkam.
"sebaik nya Abang pulang dan siap kan jawaban untuk besok, karena Arsil yakin Abang tidak akan bisa menjawab pertanyaan pak hakim besok!" lanjut nya lagi yang di benarkan oleh abi dalam hati. tapi Abi tetap saja berlagak tenang padahal hati nya sudah ketar ketir.
Sedangkan para anak kos masih saja melihat perdebatan itu tapi ganti pemeran.
Lama mereka berdebat sehingga dua orang gadis yang beda usia berada di hadapan mereka.
"papa Arsil?" panggil dania yang memberikan senyum manis nya ke pada Arsil.
"Nia?" panggil Arsil yang juga memberikan senyum nya.
mendengar panggilan yang di sematkan oleh Nia ke pada Arsil membuat Abi menatap Arsil tajam.
"bang Abi?" panggil Cika.
"kalian dari mana?" tanya Arsil karena ini sudah jam 9 malam.
"dari mall?" jawab Cika jujur.
"kalian masuk lah, ini sudah malam besok Nia sekolah?"titah Arsil yang menyuruh Cika dan Dania masuk.
"baiklah,,, papa juga harus pulang,Besok harus kerja" ucap Dania yang memberikan senyum ter manis nya ke pada Arsil tanpa ingin melihat ke arah Abi.
tapi beda dengan Abi, dia tidak terima Nia memanggil Arsil dengan sebutan papa. padahal sebelum nya dia hanya cuek saja dan tidak perduli.
"ayok Nia kita masuk, Tante sudah mengantuk" ucap Cika yang menarik tangan Nia.
"tunggu!" ucap Abi yang memegang tangan Kecil Nia dan itu membuat ke tiga orang itu menatap Abi, apa lagi Dania. Dia menatap nanar tangan nya yang di pegang oleh Abi dan ini adalah pertama kalinya Seorang Abi memegang tangan nya tanpa paksaan dan drama.
"lepas kan tangan anak saya!" suara Freya yang langsung melepas kan tangan Dania yang di pegang oleh Abi.
"jangan berani memegang atau menyentuh anak saya!"kata Freya melarang Abi.
Freya masih takut dengan kejadian waktu itu yang membuat Dania menyerah.
"kenapa aku tidak berhak memegang nya" kata Abi yang protes dengan kelakuan Freya.
"apa anda waras menanyakan hal seperti itu pada ku?" ucap Freya yang tersenyum sinis ke pada Abi.
"Cika bawa Dania masuk?" titah Arsil karena Dania tidak boleh melihat atau mendengarkan perdebatan antara ayah dan ibu nya.
"saya minta maaf Freya" ucap Abi lantang yang menyebut nama freya.
"tidak semua harus di selesaikan dengan minta maaf tuan Abi! Saya tekan kan sekali lagi sama anda jangan coba-coba mendekati anak saya karena saya tidak akan membiarkan itu, jangan karena anda meminta maaf kami akan luluh, tidak tuan, malah saya merasa geli melihat anda yang tiba-tiba seperti ini!" terang Freya dengan menekan semua kata-kata nya menatap Abi tajam.
"apa yang harus ku perbuat supaya kau bisa memaafkan kan ku?" tanya Abi frustasi. baru juga sebulan Freya dan Dania mengabaikan nya dan meninggalkan rumah apa kabar dia yang mengabaikan diri nya dan juga anak nya.
"kembalikan senyum dania selama lima tahun terakhir !" ucap Freya tegas.
mendengar itu Abi bungkam dan menundukkan mata nya.
"kenapa diam,kamu tidak bisa kan?"tanya Freya yang lagi-lagi membuat Abi bungkam.
"jadi jangan pernah mengganggu kami lagi karena kami sudah menutup masa kelam dengan mu dan sekarang pulang lah dan jangan lupa besok hadir di persidangan!" lanjut nya lagi setelah mengatakan itu Freya langsung kembali ke dalam rumah dan mengunci pintu rumah.
"stasiun televisi mana yang bekerja sama dengan kalian sehingga kalian masih ingin mendengar atau melihat ini?" tanya Arsil kepada para anak kos yang masih melihat ke arah mereka .mendengar ucapan Arsil para anak kos pun membubarkan diri dan kembali masuk ke kamar masing-masing.
"apa Abang masih ingin menjadi patung di sini?" lalu melanjut kan ucapan nya dengan bertanya ke pada Abi yang berdiri dia.
"apa yang harus kulakukan agar Dania dan Freya bisa memaafkan kan ku?" tanyanya tanpa sadar ke pada arsil.
"terlalu banyak luka yang Abang berikan untuk mereka,dan sekarang Abang ingin di maaf kan,apa Abang waras?" kata Arsil yang mengejek Abi.
"Abang tau tapi apa yang harus Abang lakukan dan bagaimana cara nya untuk mendapat maaf mereka?" kata Abi yang masih mencoba bertanya ke pada Arsil
"cara nya Abang harus menghadiri perceraian itu besok dan melepas kan Freya dan Nia"jawab Arsil cepat dan tanpa perasaan.
medengar ucapan Arsil,Abi langsung melihat ke arah Arsil dan menatap tajam ke arah arsil yang juga menatap nya dengan tatapan serius.
"Jangan menatap ku seperti itu " kata Arsil
Tapi Abi tidak menggubris nya hanya menatap nya tajam setelah puas dia meninggalkan Arsil sendirian.
Melihat Abi yang telah memasuki mobil nya Arsil pun menghela nafas nya.
"aku sudah pernah bilang Abang akan menyesal setelah kehilangan Freya dan Dania dan saat menyadari itu Abang sudah terlambat, bahwa sebenar nya Abang memiliki perasaan untuk Freya tapi Abang menyangkalnya karena keegoisan Abang dan sekarang Abang baru menyadari nya tapi itu sudah terlambat"gumam Arsil yang masih menatap sang Abang sepupu.
"dan maaf kan Arsil, ini pekerjaan Arsil dan Freya adalah Klain Arsil,maka dari itu Arsil akan melawan Abang di persidangan nanti?" ucap nya lagi yang hanya diri nya yang bisa mendengar nya.
setelah melihat di sekeliling nya dan juga ke arah rumah Freya yang sudah terlihat sepi maka dari itu Arsil pun juga ikut pulang.
sedangkan di dalam rumah Freya sengaja mematikan semua lampu dan hanya menyala kan lampu di kamar Dania.
"tidak akan ku biarkan mas menyakiti Dania lagi" gumamnya yang masih mengintip ke arah luar.
....ceritanya bagus sekali
Tetap semangat 🤗🤗🤗🤗