Cowo dingin namun mempunyai wajah yang nyaris sempurna dipertemukan dengan cewe cerewet dan ceria tidak bisa diam sedikit susah untuk di atur
Namun di dalam kecerewetan dan keceriaan nya dia menyimpan banyak luka
Akankah happy and atau sad and? Stay tune terus yah guyss
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MonAmour19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
marah? (4)
Sesampainya di rumah Ava Ethan pun langsung turun dari mobil sedikit berlari untuk membukakan pintu mobil gadisnya.
"Emmm kalo gitu gue masuk dulu, makasih udah anterin gue sampai rumah" setelah mengatakan itu Ava pun pergi baru beberapa langkah Ethan langsung menahan pergelangan tangannya.
"Gue anter, gue tau Abang Lo bakal khawatir karena itu gue anter Lo dan bicara sama Abang Lo" setelah mengatakan itu Ethan pun langsung pergi menuju pintu depan rumah Ava
"Eh eh ngapain? Gak usah gue bisa sendiri lagian tadi udah ij-" belum sempat menyelesaikan nya pintu rumah pun di buka oleh abangnya
Dengan kaget ava pun langsung melepaskan tangannya dari tangan lelaki itu dan langsung maju kedepan untuk memberikan beberapa alasan yang mungkin masuk akal
Namun sang kakak melihat itu semua tidak terima bahwa adiknya di antar oleh sang lelaki dan tunggu tunggu tadi lelaki itu sempat mencekal tangan adeknya kan
"Siapa dia Ava? Kenapa baru pulang? Tadi janjinya jam berapa hm?" William terus melemparkan beberapa pertanyaan kepada ava dan langsung Ethan menjawab nya
"Kenalin gue pacarnya Ava, kita habis first date" dengan santai dan muka datarnya pria itu menjawab dengan yakin sehingga membuat dua orang yang berada di hadapannya langsung melotot karena tidak percaya dengan ucapannya
"Eng_ngga ko bang itu tem-" belum sempat menyelesaikan ucapannya William pun langsung bertanya dengan nada yang sedikit marah
"Engga apanya, orang dia sendiri yang bilang Lo pacarnya, kita masuk Ava" dengan mata yang tajam dan nada yang marah William langsung mengajak Ava masuk kedalam rumah Ava pun sedikit tersentak karena tindakan kakanya
"Inget urusan kita belum selesai" dengan nada yang di tekan dan mata menajam William berbicara kepada Ethan
dan mendapatkan kekehan dari sang empu
"Oke gue tunggu, jangan bentak dia, dia cewek gue" dengan nada yang tak kalah tajam dia berbicara kepada William.Dan berhasil membuat William memelototinya
"Dia adek gue kalo Lo lupa" setelah mengatakan itu William pun langsung masuk ke dalam rumahnya dan menemui Ava.
"Ava apa apaan ini kamu bohong sama kakak hah?" Sentak william, dan itu berhasil membuat ava terkejut karena baru pertama kalinya Ava di sentak.
"Abang marah? Emang bener ko tadi Ava ke rum-" belum sempat menyelesaikan ucapannya William langsung memotongnya begitu saja
"Ke rumah temen Iyah? Itu yang kamu maksud? Terus tadi itu apa hah? cerita ke Abang semuanya sekarang Ava " dengan suara yang tak kalah meninggi dari sebelumnya William terus menyudutkan adeknya untuk menjawab semua pertanyaan nya
Ava pun langsung terkejut dengan tingkah abangnya, Dia cape, dia butuh istirahat, karena masih terkejut dengan ucapan Ethan tadi, tetapi pulang ke rumah bukannya di tanya baik baik malah ngajak bertengkar bukan ini yang dia mau.
"AVA CAPE ABANG AVA BUTUH ISTIRAHAT BISA KAN NANYA NYA PELAN PELAN GAK USAH BENTAK AVA JUGA,AVA JUGA UDAH GEDE UDAH DEWASA AVA BERHAK DONG MILIH KEHIDUPAN AVA SENDIRI" Dengan menjerit dan nada terisak Ava pun langsung pergi untuk masuk ke dalam kamarnya namun belum sampai di kamarnya perkataan sang Kaka membuatnya berhenti melangkah.
"Abang cuman pengen tau apa itu salah Ava? Abang cuman khawatir sama kamu, karena cuman kamu yang Abang punya Ava, sebelum Abang pergi ninggalin kamu Abang pengen kamu baik baik aja tanpa Abang dan mendapatkan cowo yang tepat untukmu Ava" dengan nada yang melirik di akhir kalimatnya cowok itu pun langsung berbicara seperti itu.
Dan itu semua didengar oleh Ava, Ava pun langsung membalikan badannya dan berbicara dengan lirih namun masih mampu didengar oleh abangnya.
"Ava kira setelah ibu ayah pergi Abang ga bakal ngomong gini dan gak bakal tinggalin Ava sendiri Abang ternyata sama kaya mereka jahat" setelah mengatakan itu Ava pun langsung pergi dan masuk kedalam kamarnya.
Pertahanan lelaki itu pun runtuh dan langsung luruh ke lantai begitu saja.
"Maafin Abang va, abang ga bisa nahan ini semua" dengan air mata yang terus mengalir lelaki itu berbicara sangat lirih
•••
Jangan lupa vote and komen yah guyss ikuti juga akun akuuu maksa nihh😭👏🏻👏🏻