Hitam tak selamanya buruk dan kotor, putih tak selamanya bersih dan suci. Hidup seorang diri membuat Letnan Rilanggana menjadi pribadi yang keras, dingin dan tidak mudah di taklukkan. Banyak yang tidak paham atau mengerti akan jalan pikir serta 'caranya bekerja'.
Berawal dari pertemuan pertama yang tak terduga, dirinya bertemu dengan adik kesayangan seniornya yang membuatnya kesal. Namun menang taruhan dengan rekannya membuat takdirnya harus mendekati gadis itu kembali.
Niatnya yang hanya bermain-main akhirnya menimbulkan perkara dan harus berhadapan langsung dengan seniornya tersebut. Hingga waktu berganti, kisah masa lalu di antara mereka membuat prahara.
KONFLIK, silakan SKIP bagi yang tidak tahan KONFLIK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Semua demi adek ( 2 ).
Shita terbangun dari tidurnya dan melihat Bang Bayu tidur di atas sofa dengan posisi terkapar bertelanjang dada.
"Aawwwhh.. sshhh." Shita sampai mendesis merasakan sakit dan ngilu, entah kenapa baru semalam tidur di mess laki-laki tapi sekujur tubuhnya terasa sakit. Ia pun melihat alas tidurnya. "Ya ampun, aku kenapa??? Tapi kenapa rasanya seperti tertusuk??"
Mendengar kasak kusuk di kamarnya, Bang Bayu pun terbangun. Matanya mengerjab sembari mengumpulkan nyawa. "Ada apa, dek?" Tanya Bang Bayu.
"Badan Shita tiba-tiba nyeri, Om."
Akhirnya Bang Bayu ikut bangkit dan membenahi letak sarungnya yang berantakan. "Apa yang sakit?? Sini saya lihat."
"Iihh.. nggak boleh. Tempatnya tersembunyi." Jawab Shita.
Sesaat kemudian Bang Bayu memahami situasi. Ia melangkah menghampiri Shita, pria itu mengecup dan mengusap puncak kepala Shita.
"Apa sih, Om. Shita nggak suka, pokoknya sesuai dengan apa yang Om bilang sama Papa kemarin. Semua hanya untuk menyelamatkan harga diri Shita..!!" Ujar Shita lantang.
"Okee..!!" Bang Bayu tidak ingin banyak bicara. Kejadian semalam sudah membuatnya tidak tega.
Shita terus memercing kesakitan. Mungkin karena terlalu sakit, ia sampai hampir menangis.
"Mau ke toilet?? Ayo saya bantu..!!" Kata Bang Bayu menawarkan bantuan.
"Nggak usah." Tolak Shita ketus.
Bang Bayu hanya bisa melihatnya dari jauh hingga Shita berdiam diri di dalam toilet. Beberapa saat lamanya ponsel Shita bergetar, ada nama 'SAYANGKU' disana.
Tak hilang akal, Bang Bayu mencari nama pemanggil tersebut. Seketika itu juga darahnya mendidih.
//
Bang Rilo terbangun dari tidurnya karena ponsel Lira terus berdering. Tempurung kepalanya nyaris retak melihat nama pemanggilnya.
'B******n, apa Lira masih ada hubungan dengan dia???? Apa bagusnya si musang pandan itu??'
Awalnya mata Bang Rilo masih merasa mengantuk tapi setelah melihat nama pemanggil di ponsel Lira, matanya berkilat merah penuh amarah.
...
Bang Rilo membuang puntung rokoknya asal kemudian lanjut dengan batang rokok baru. Hatinya masih panas karena mengetahui Lira masih memendam rasa pada Sertu Priyadi padahal jelas nyata pria tersebut sudah membuat Lira menderita bahkan sampai menduakannya. Rasa jengkelnya membuatnya tidak pamit saat akan berangkat kerja.
Disisi lain, wajah Bang Bayu nampak kusut. Tidak terbayangkan olehnya jika Shita masih memiliki hubungan dengan Sertu Priyadi, hubungan yang membuat emosinya begitu menekan perasaan.
"Kenapa lesu begitu???? Belum tanam sangkur???" Tegur Bang Rilo meskipun perasaannya sedang campur aduk.
Bang Bayu belum menjawabnya tapi sebagai pria sekaligus sebagai sahabat, tentu Bang Rilo bisa menebak dan memahami pasti ada perkara yang terjadi.
"Ono opo, Kang?" Tanya Bang Rilo masih memberikan respect pada sahabatnya.
Bang Bayu mengambil sebatang rokok lalu menyulutnya. Di hisapnya perlahan batang rokok tersebut. Mata Bang Bayu yang memerah semakin menunjukkan ada hal yang tidak beres.
"Bay..!!!!!" Bang Rilo menarik lengan Bang Bayu.
"Nggak apa-apa." Jawab Bang Bayu berusaha menahan diri.
Bang Rilo terdiam, tidak bisa ikut campur dan masuk jauh dalam rumah tangga Bang Bayu apalagi dirinya pun tengah di landa masalah hati.
"Mabuk yuk, Ril..!!" Ajak Bang Bayu.
"Haaaahh???????"
"Ayo mabuk..!! Apa setelah punya istri kau mendadak tobat??" Kata Bang Bayu.
"Ya ayoo aja. Tapi setelah kamu sadar dari mabukmu apa masalahmu akan selesai begitu saja??? Syukur kalau kamu tidak menyakiti Shita, bagaimana kalau sikapmu yang setengah sadar malah akan menyakitinya.. dari perkataanmu, sikapmu..!!"Jawab Bang Rilo. "Sebenarnya ada apa, Kang???? Kalau memang kamu merasa berat, terlalu penuh untuk di rasakan dan kamu berkenan cerita, aku siap dengarkan."
Lama kelamaan Bang Rilo pun menjadi tidak tega melihat raut wajah Bang Bayu. Memang selama ini Bang Bayu lebih banyak menutup diri tapi kali ini seakan nyata Bang Bayu menahan perasaan.
"Shita sudah 'di press' orang." Jawab Bang Bayu. Ucapnya terbata kemudian menghisap rokok dalam-dalam dengan tangan gemetaran, mungkin menahan amarah dalam dada. "Dengan orang yang sama, yang sudah menghancurkan hubunganku dengan Tania."
deg......
Denyut jantung Bang Rilo seakan berhenti berdetak. Kini rasa sakit itu juga menjalar di hatinya. Gemuruh emosinya merangkak naik.
Tau reaksi Bang Rilo sudah berbeda, Bang Bayu pun mendekap sahabatnya.
"Eeehh.. Ril, kenapa lu??"
"Sampai sekarang, Lira juga masih ada hubungan dengan Musang pandan itu. Benar-benar predator. Rasanya si Priyadi ingin ku kuliti hidup-hidup..!!!!!" Ujar Bang Rilo.
ggllkk..
Bang Bayu menelan ludah dengan kasar. Ia paham betul, diamnya Letnan Rilo lebih bahaya daripada pria yang nampak agresif.
"Jadi bagaimana??? Aku sudah tidak tahan dengan kelakuan bejatnya." Pikiran Bang Bayu sudah buntu tertutup emosi.
"Request skep di tempat tugasnya lah, hajar dia sampai m****s..!!!!!!" Kata Bang Rilo kesal. "Kau juga gitu, tidak sepenuhnya salah Shita. Kau tau Shita seperti apa, polosnya nggak kira-kira. Lira pun sama saja, terlihat pintar tapi otaknya juga kopong.. sampai sakit kepalaku pikirnya. Aku tadi sempat mengabaikan Lira dan sekarang aku sendiri yang kelabakan. Jangan sampai sikap kita sebagai suami malah membuat Lira dan Shita semakin lari ke pelukan manusia satu itu." Gerutu Bang Rilo.
Bang Bayu mengurut pangkal hidungnya. Semua terasa begitu melelahkan. Di saat itu Bang Rilo mengusap punggung rekan seperjuangannya. Nampak setitik air mata meleleh.
"Aku tidak mempermasalahkan apapun yang terjadi dengan Shita, aku sudah memilihnya dan aku pantang mengingkari janjiku di hadapan Tuhan. Ibarat perawan ataupun janda.. aku tidak masalah. Masalahnya.. aku tidak terima ternyata si Priyadi juga yang 'nge_press' Shita, hatiku seperti koyak."
Dalam-dalam Bang Rilo menarik nafasnya lalu membuangnya. "Kita harus segera selesaikan kekacauan ini. Jangan sampai Papa Rama, Bang Ribas dan juga seluruh perisai istri kita tau keadaannya. Cukup kita yang tangani..!!! Aku pun menyimpan sakit hati dengan si Priyadi. Tadi pagi.. dia berani mengirimi Lira foto 'kebersamaan' mereka berdua. Lira mabuk parah."
"Streess juga itu orang. Lira di press juga????????" Tanya Bang Bayu.
"Alhamdulillah tidak sampai. Tapi tetap dadaku ini rasanya panas mendidih." Jawab Bang Rilo jujur.
"Kau yakin????"
"Pertanyaan ruwet, jelas yakin lah. Aku sendiri yang nge_bobol brangkas." Ujar Bang Rilo kesal.
"Oohh.. sorry. Tapi ngomong-ngomong, Bang Ribas geser kesana. Yang lebih parah.. kubu daerah tiga.. ada Bang Arre. Mumet.. mumet, dah."
.
.
.
.
apa Lira dan Sitha ga bisa lepas dr Priyadi??
semoga menjadi Keluarga yg samawa yah Bang Rilo dan Bang Bayu😇
bikin penasaran...
lagi rame ini,
ayo lanjuuut kak 💪💪💪♥️♥️♥️