My Sexy Old Man

"Cuci mata Om ! Karena Om udah berani melihat pepaya gantung yang mau jatuh itu ! " Raya langsung menyeret Devan ke toilet yang ada di ruangan itu.

"Pepaya gantung?" Beo Devan,walau begitu pria itu tetap menuruti Raya.

"Pake tanya lagi !"Ketus Raya. Ia merasa kesal karena Devan menatap pepaya gantung milik wanita lain.

"Ya jangan salahkan aku lah !" Jawab Devan tidak mau kalah ,sambil mengelap wajahnya dengan handuk kecil yang di berikan Raya.

"Puas ! Mataku sekarang sudah bersih dan Suci !" Ucap Devan sewot.

"Puas ! puas banget malahan" Jawab Raya tak kalah sewot.

"Hei,mau kemana ?" Teriak Devan Saat meliha Raya ingin pergi dari ruangannya.

"Pulang !".

"Lho kok ? Pulang?" Tanya Devan lalu mendekati Raya dan menutup kembali pintu yang sudah terbuka lalu menguncinya,bahkan kuncinya ia ambil dan di masukan ke kantong celananya.

"Mana kuncinya ? Aku mau pulang !" Raya kesal sambil menghentakan kedua kakinya kesal.

"Kenapa kau marah-marah ? Aku tidak bersalah " Devan menarik tangan Raya dan mendekap gadis kecilnya itu dengan erat.

"Kamu pikir aja sendiri ! Ngapain kamu berduaan sama uget-uget gatel itu!" Kesal Raya masih dalam dalam dekapan Devan.

"Oh,jadi kamu cemburu ?" Devan terkekeh.

"Ck. Pikir aja sendiri" Kesal Raya,lalu menginjak kaki Devan dengan hellsnya,membuat pria itu memekik kesakitan lalu melepas pelukannya.

"Owhhh,kau tega sekali sama calon suami mu sendiri !". Devan mengibaskan salah satu kakinya yang terasa ngilu.

"Masih mending bukan golokmu yang aku tendang !" Kesal Raya.

Devan secara spontan mengapit kedua pahanya dan sambil meringis ngilu,membayangkan jika hal itu terjadi.

"Jika kau menendang golokku,kau akan kehilangan masa depan mu dan kau tidak akan merasakan enak-enak" Ucap Devan membuat Raya melotot sebal.

Benar-benar pria mesum. Batin Raya kesal.

"Mudah ! aku akan mencari pria lain yang mempunyai golok yang lebih besar dan panjang dari pada punya mu" Kesal Raya,sambil merentangkan kedua tangannya.

Devan memijit pelipisnya,singa betinanya tengah mengamuk karena cemburu.

"Dan kau tidak akan pernah mendapatkannya,karena golokku tidak ada tandingannya dan limited edition !" Jawab Devan menyeringai dan berhasil membuat Raya melongo.

Yang benar saja limited edition !

"Terserah lah ! Sini kuncinya aku mau pulang" Raya menengadahkan tangannya dengan malas kearah Devan.

"Tidak ! sebelum kau mendengar penjelasan ku" Ucap Devan lalu dengan cepat menggendong Raya seperti koala.

Raya dengan spontan mengalungkan kedua tangannya di leher Devan dan juga kedua kakinya mengapit pinggang Devan dengan erat.

Kemudian Devan mendudukan dirinya dan Otomatis Raya menjadi duduk di pangkuannya.

Raya menatap Om mesumnya itu dengan malas.

"Tatap aku dengan benar" Devan mengapit dagu dengan jari telunjuk dan ibu jarinya,lalu menatap kedua bola mata indah berwarna abu milik kekasihnya itu.

"Dengarkan penjelasan ku. Clara datang mewakili ayahnya untuk membahas proyek yang sedang berjalan. Ya dia memang sudah lama menyukai ku dan selalu mennggodaku tapi percayalah aku tidak pernah tertarik dengannya bahkan menatapnya saja aku jijik" Ucap Devan berkata sejujurnya.

"Cih ! Kau bahkan mengingat namanya !". Devan memijat pelipisnya lantaran pusing jika menghadapi Raya sepeeti ini.

"Maksudku uget-uget gatel itu" Ralat Devan. "Aku tidak pernah tertarik padanya walaupun telanjang sekalipun di hadapanku" Ucap Devan,membuat Raya menyipitkan matanya.

"Benarkah ? Tapi kau tadi menatap pepaya gantungnya sampai liurmu ingin menetes" Ketus Raya.

Devan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tuh kan kau saja sampai tidak bisa menjawa--".

Cup

Devan dengan kilat menyambar bibir berwarna ceri itu. Beradu Argumen dengan Raya tidak akan ada habisnya,maka cara inilah untuk membuat Raya bungkam.

Dan benar saja Raya sudah menjadi jinak dan membalas setiap pagutan yang di berikan Oleh Devan.

"Eughhh" Raya melenguh saat tangan Devan mulai tidak terkondisikan,membuat Raya terbuai. Mereka berdua bahkan melupakan pesan dari Xander jika 'tidak boleh cium-cium sebelum SAH' .

Masa bodo lah. pikir Raya. Karena Daddynya saja belum SAH sudah sering nyosor Jeje.

Salah siapa coba ?

Yang jelas salah semuanya karena iman mereka begitu tipis setipis sehelai benang.😆

Devan mengelap bibir Raya yang basah,setelah melepaskan pagutannya lalu membenarkan kaos Raya yang sudah tersibak keatas.

"Ingat ini ini ini ini dan ini semua milik ku ! Awas saja jika kau berani menatap wanita lain !" Ancam Raya sambil menunjuk Mata,pipi,bibir,perut,dada dan bagian bawah milik Devan.

Devan terkekeh pelan sambil merapikan Rambut Raya yang berantakan karena ulahnya.

"Ya aku akan menjaga semua milikmu Tuan Putri" Ucap Devan ,mengecup bibir Raya Sekilas membuat Raya tersenyum malu-malu Embek.

"Aku suka jika kau cemburu itu artinya kau sangat mencintai ku,bukan ?" Tanya Devan dengan senyuman tengilnya.

"Isshh,tidak usah tanya kau pasti sudah tahu jawaban nya" Ketus Raya,masih malu untuk mengakui perasaannya,membuat Devan terkekeh pelan.

"Aduh,Rasanya sesak sekali" Kesal Devan sambil menekan pinggul Raya.

"Ih,Dasar mesum !" Raya memukul tangan Devan dengan keras,saat merasakan benjolan di bawah bokongnya.

"Yang di mesumin juga mau" Ucap Devan tak mau kalah.

"Jika Daddy tahu kelalakuanmu,pasti lehermu akan di patahkan olehnya" Ucap Raya.

"Aku tidak peduli,salah siapa putrinya selalu menggodaku". Ucap Devan sambil mengerling nakal.

"Hei !! Sejak kapan aku menggodamu ? Bukankah terbalik" Raya tidak terima,dengan ucapan Devan.

Baru saja baikan tapi keduanya sudah berdebat lagi.

Tidak terbayangkan jika mereka menikah nanti pasti rumah tangganya akan heboh setiap hari.

"Ck,mana kuncinya ? Aku malas berdekatan denganmu !".

"Ambil sendiri jika kau berani". Tantang Devan.

"Oh,kau menantangku ya?" Raya menyeringai licik dan tangannya di memasuki kantong celana Devan dimana kunci itu berada.

"Raya !!!! Ssttttt" Devan menggeram saat tangan Raya tanpa sengaja menyenggol golok saktinya.

"Apa ? Kenapa ? " tanya Raya dengan wajah tak berdosanya dan tangannya masih merogoh kantong celana Devan.

"Kau !! Auhhh" Devan memejam kan matanya.

"Oh Astaga,tangan suci ku" pekik Raya saat tanpa sengaja memegang beda kramat itu.

Aku tidak merasakannya. batin Raya.

"Ah Dapat" Raya dengan cepat mengambil kunci itu dan segera beranjak dari pangkuan Devan,dan segera berlari lalu segera membuka pintu itu.

"Rayaaa !!! Kau harus bertanggung jawab" Kesal Devan.

"I'm Sorry Om ku sayang" Raya,segera keluar dari Ruangan Devan sebelum ia di terkam oleh singa itu.

"Dasar gadis kecil ! Ah bersolo karir lagi" Ucap Devan sambil berjalan ke arah Toilet.

Sedangkan Raya yang sudah di dalam mobilnya,melihat tangannya yang baru saja menyentuh golok sakti itu.

"Rasanya kenyal-kenyal tapi keras gimana gitu".

Kenyal ? Keras ? Apa itu ? 🤭🤭

Hadiahnya jangan lupa yak 🌹🌹😘😘😘