NovelToon NovelToon
Istri Amnesia Tuan G

Istri Amnesia Tuan G

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengganti / Beda Usia / Wanita Karir / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:108.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Joy Jasmine

Awalnya Elodie adalah ibu rumah tangga biasa. Istri yang penurut dan ibu yang penuh kasih. Namun sebuah kecelakaan mengubah segalanya.

Sikap dan Perilaku wanita itu berubah 180 derajat. Melupakan segala cinta untuk sang suami dan putra semata wayangnya. Mulai membangkang, berperilaku sesuka hati seingatnya di saat 19 tahun. Namun justru itu memberi warna baru, membuat Grayson menyadari betapa penting istri yang diremehkannya selama ini.

"Mommy."

"Nak, aku bukan mommy kamu."

"Elodie Estelle."

"Grayson Grassel, ayo kita bercerai!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joy Jasmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

"Kembalikan uang kami! Kembalikan!" Suara teriakan hampir semua pelanggan membuat Elodie kewalahan. Wanita itu berdiri dengan dilindungi pelayan dan juga Philo.

"Kembalikan! Dasar penipu! Kalian menghalalkan segala cara tanpa peduli kesehatan pelanggan!" teriak mereka lagi sembari melempar kursi dan meja.

Elodie memegang bahu pelayannya. Meminta mereka memberikannya tempat untuk maju.

"Tenanglah! Ini tidak seperti yang kalian dengar!" Elodie berteriak kencang, namun mereka sama sekali tidak mau mendengar. Justru salah satunya malah semakin maju.

"Dia pemilik tempat ini! Pasti dia yang mengatur semuanya. Dia yang memasukkan plastik dan lilin ke dalam penggorengan demi keuntungan." Pria itu berteriak hingga mereka semakin maju.

Elodie refleks mundur. Begitu juga para pelayan dan Philo yang berusaha melindunginya.

"Akhhh!" Wanita itu terdorong hingga hampir jatuh, namun untung tubuhnya ditahan seseorang.

"Kak," panggilnya membuat sang kakak mengangguk dan membantunya berdiri tegak. Pria itu menyembunyikan sang adik ke belakang tubuhnya, lalu menghadap pelanggan yang protes berbarengan itu.

"Saya sebagai kakak dari pemilik restoran ini akan bertanggung jawab. Di luar ada seorang pria berkacamata yang merupakan asisten saya, kalian boleh keluar dan meminta ganti rugi padanya!" Elbert menunjuk ke arah luar, mereka pun berbondong-bondong keluar demi mendapatkan uang mereka kembali.

"Kak, aku tidak salah! Kenapa harus ganti rugi?" Elodie berkata dengan wajah kesal.

Elbert menghela napas, sifat keras kepala adiknya ini memang mendarah daging dari dulu sampai sekarang. "Elli, dengar! Walau pun tidak bersalah, ada kalanya kita harus mengalah sejenak untuk menjaga keselamatan. Kamu tidak lihat tadi? Jika kamu terus keras kepala, mereka bisa menyerangmu kapan saja."

Elodie mendengus, wanita itu beralih duduk di salah kursi dengan kedua tangan bersedekap di dada.

Elbert kembali menghela napas, ia memberi kode pada para pelayan untuk membereskan kekacauan yang terjadi. Pria itu lalu mengambil kursi lain dan duduk di sebelah sang adik.

"Elli, Elliiii!" Elbert melambaikan telapak tangannya di depan wajah sang adik saat Elodie tak menyahut.

"Iya Kakak, aku paham. Aku hanya sedang berpikir cara keluar dari masalah ini." Elodie menoleh menghadap Elbert yang refleks mengelus kepalanya. Wanita itu jadi menyandarkan kepalanya pada bahu sang kakak.

"Kakak percaya kamu pasti bisa. Kakak juga akan selalu ada di belakangmu dan membantumu!"

Elodie tersenyum, namun di dalam kepalanya sudah menumpuk rasa ingin tahu siapa dalang yang membuat restorannya jadi seperti ini. Wanita itu meraih tangan sang kakak dan menggenggamnya dengan erat.

"Terima kasih Kakak sudah datang dan membantuku. Kakak pasti mendadak meninggalkan kantor kan? Lebih baik Kakak kembali dulu, aku baik-baik saja di sini. Aku akan membantu mereka membersihkan restoran dulu."

Elbert enggan, ia menggeleng karena tidak mau meninggalkan sang adik.

"Kak, aku baik-baik saja. Mereka juga sudah keluar semua setelah mendapat ganti rugi dari Kakak. Aku hanya membantu membereskan ini saja, setelah itu aku akan pulang."

"Percayalah, Kak." Elodie berkata dengan begitu meyakinkan hingga Elbert akhirnya setuju. Pria itu juga perlu melakukan sesuatu untuk sang adik.

"Baiklah, tapi kamu harus hati-hati!"

Elodie mengangguk, wanita itu tersenyum mengantar kepergian sang kakak hingga raut wajahnya langsung berubah setelah Elbert menghilang di balik pintu kaca.

Tanpa mengatakan apa pun ia berjalan menuju ke lantai dua. Sementara di sela-sela membantu, seseorang selalu bergerak dengan was was.

Elodie menghidupkan laptopnya dengan tidak sabaran. Wanita itu memang memasang CCTV tersembunyi di setiap ruangan restorannya.

"Jadi dia!" gumam wanita itu dengan kesal. Ternyata seorang chef muda yang ia rekrut beberapa hari yang lalu adalah pelakunya.

Ia bangkit berdiri, berjalan keluar dan turun ke lantai bawah. Wanita itu berdiri dan mencari keberadaan pengkhianat itu. Namun saat melihatnya, gadis itu sudah berjalan ke arahnya. "Bagus sekali, antarkan dirimu sendiri padaku!"

"Bos, saya ingin berbicara sebentar," kata gadis itu dengan tenang, namun Elodie bisa melihat ada kegugupan di kedua matanya.

"Bicara di ruangan saya!" titah Elodie yang sudah berjalan lebih dulu. Wanita itu mempersilakan sang gadis masuk kemudian menutup pintu dengan rapat.

"Bos, saya ada urusan mendadak di kampung. Ibu saya sakit, jadi saya harus pulang untuk sementara waktu," jelas gadis itu tanpa basa basi.

"Tenang dulu, Bella. Tidak perlu terburu-buru!" Elodie berjalan ke arah kursinya, wanita itu duduk di sana melihat pancaran kemarahan dari sang gadis.

"Apa maksud Anda, Bos? Ibu saya sakit tentu harus buru-buru. Saya tidak bisa membiarkannya sendirian di kampung."

Elodie bergeming, membuat Bella merasakan aura tidak biasa dari sang bos yang biasanya baik dan lembut itu. "Ma-maaf, Bos. Saya tidak bermaksud untuk membentak Anda."

"Coba kamu ke sini!" pinta Elodie yang enggan dituruti Bella. Gadis itu takut bosnya akan bermacam-macam padanya.

"Sini!" Elodie memerintah diikuti isyarat tangan. Bella mau tidak mau menurut, gadis itu melangkah dengan pelan ke arah meja sang bos.

"Coba kamu lihat ini siapa! Sepertinya kamu kenal, deh." Elodie menggeser layar laptopnya hingga menghadap Bella. Kedua matanya melebar saat menyadari perbuatannya yang terekam.

"B-bos. A-aku ...." Tidak tahu mau menjelaskan apa, gadis itu langsung berlari menuju pintu. Ia membuka pintu yang tidak terkunci seakan mendapat angin segar. Namun sekali melangkah sudah menabrak seseorang yang berdiri di sana.

"Mau ke mana?" tanya Philo dengan senyuman manis yang di mata Bella begitu menyeramkan.

Pria itu maju sehingga Bella refleks mundur. Terus mundur hingga ia merasakan ada orang di belakangnya.

"Hah!" Gadis itu tidak tahu mau ke mana lagi. Ia menangis sekarang.

"Aku minta maaf. Aku, aku khilaf."

Elodie memandang dengan dingin. "Ceritakan semuanya atau saya bawa kamu ke ranah hukum!"

...

Epilog.

"Glenca!" Elodie yang baru keluar dari kelas berlari menghampiri salah satu sahabat terbaiknya itu. Ia meraih lengan Glenca dan mengapitnya dengan erat. "Kamu pulang sama siapa?" tanya gadis itu membuat Glenca tersenyum malu-malu.

"Tunanganku."

"Apa?" Elodie melepas tangannya dengan kaget.

"Tunanganku."

"Aku enggak salah dengar kan? Kamu udah punya tunangan?" Elodie bertanya sembari menutup mulutnya dengan sebelah tangan. Sementara Glenca mengangguk, masih dengan senyum malunya.

"Ada apa nih?" Seorang gadis lainnya yang baru datang langsung menimbrung. Namun sama sekali tidak ada jawaban. Ia berdecak kesal dan mendengus.

Ketiganya memang berbeda jurusan, Elodie jurusan sastra, Clara jurusan seni, dan Glenca jurusan manajemen bisnis. Sehingga mereka hanya bisa berkumpul saat jam pulang saja.

"Itu mobil siapa?" Para mahasiswi grasak-grusuk saat melihat sebuah mobil mewah memasuki lingkungan kampus. Glenca yang senyam senyum tak lepas dari penglihatan dua sahabatnya yang tajam.

"Itu tunangan kamu?" Glenca mengangguk, ia langsung berjalan menghampiri seorang pria yang turun dari mobilnya.

"Kak."

"Ayo! Aku sudah harus kembali ke kantor." Gray berkata dengan dingin.

"Sebentar saja Kak. Aku mau mengenalkan Kakak pada sahabat-sahabatku." Gray berdecak, namun menurut saat Glenca menarik tangannya.

"Ini dua sahabat terbaikku. Elli, Ara, kenalin ini tunanganku, Grayson Grassel." Glenca berkata setelah sampai di depan Elodie dan Clara.

"Clara Claire." Gadis itu mengulurkan tangannya yang dibalas dengan enggan oleh Gray. Clara jadi mengernyit tidak suka.

Sementara Elodie yang sibuk sendiri dengan tasnya akhirnya menemukan ponsel yang terselip di sela-sela buku.

Cekrek.

Gadis itu tersenyum setelah melihat hasil jepretannya. "Serasi! Ternyata sahabat kecilku sudah dewasa!' ujarnya dengan antusias.

"Kenalin, aku Elodie Estelle, sahabat baik Glenca. Kamu tunangannya? Jaga dia baik-baik atau kamu akan berhadapan denganku."

Glenca tertawa kecil sekaligus terharu. Sementara Gray mengerutkan alis, gadis ini cukup unik menurutnya. Pria itu hendak membalas uluran tangan Elodie, namun tangan itu sudah tertarik oleh seorang pria.

"Hari ini waktunya Elli bersamaku, kalian tidak perlu mengganggu!" Axel berteriak sembari menarik pergi Elodie, membuat kedua sahabatnya tertawa sementara Gray diam-diam menatap dalam.

.

.

.

1
Mor Mintarsih
yaa aku juga setuju...mending cerai. suami dan anak sama
Mor Mintarsih
lanjuuuutttt
Amriati Plg
Sejak awal gray emang sudah suka sama elodie tapi elodie yang menyadari nya
Joey: Yups, hanya Glenca yang menyadarinya.
total 1 replies
Rahma Intan
Luar biasa
Joey: Terima kasih ❤️❤️
total 1 replies
Myra Myra
siapa dia
Myra Myra: ye Thor...
Joey: Ditunggu ya😁
total 4 replies
Murnia Nia
cerita nya sangat menarik
Joey: Terima kasih ❤️❤️
total 1 replies
devirafebri
Akhirnya, ada karya baru dari Author lagi. Semangat terus, Thor
Joey: Hehe, iya 🤭🤭. Terima kasih ya🥰
total 1 replies
Noveni Lawasti Munte
semangat Thor...graynya dibikin blingsatan dulu y pokoknya Elli jngan gampang luluh
Joey: Terima kasih, siapp❤️❤️
total 1 replies
devirafebri
Semangat terus Author, seru sekali ceritanya 👍🫰
Joey: Terima kasih❤️❤️
total 1 replies
RJ 💜🐑
keren banget ceritanya
Joey: Terima kasih ❤️❤️
total 1 replies
lena09
up terus ya kakk
Joey: Wokee
total 1 replies
RJ 💜🐑
semangat buat karya nya
Joey: Terima kasih
total 1 replies
lena09
sesuai dengan yang ingin saya baca
Joey: Terima kasih ❤️❤️
total 1 replies
ariyan
semangat Thor.....seru ceritanya
Joey: Terima kasih ❤️❤️
total 1 replies
SJR
Assalamu'alaikum, mampir thor saling suportnya 🙏
Siti Lestari
Luar biasa
Joey: Terima kasih ❤️
total 1 replies
Sahna Yulianto
Buruk
Sahna Yulianto
Kecewa
merry jen
berati glenca in msh hdpp yy buknn dia mngglll dan itu gr gr edolia
Joey: Scene terakhir yang huruf miring itu flashback cerita masa lalu mereka. Aslinya Glenca sudah meninggal 🙏
total 1 replies
Fitriana Muflihatul Afidah
wah jangan2 ayahny clara nich yg sama freya
Joey: Iya bukan ya?🤔😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!