KAILA SAFIRA seorang gadis cerdas berusia 22 tahun, yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendiang orang tuanya.
Bukannya menuju alam barzah, Kaila justru masuk ke dalam tubuh KANAYA ADELINE. Seorang figuran yang hanya satu kali di sebutkan dalam novel yang berjudul 'MY DESTINY' tokoh dengan kehidupan yang tak diketahui bahkan oleh penulis itu sendiri.
Penasaran dengan kelanjutan kisahnya?
Mari kita ikuti ceritanya di bawah ini......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyalexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"KANAYA " teriak pak Lukman seraya menggebrak meja didepannya.
Kanaya yang namanya dipanggil pun langsung berdiri seraya cengengesan tak jelas.
" Kanaya, kenapa kamu tidak memperhatikan ke depan!.." seru pak Lukman yang sedari tadi masuk melihat kanaya selalu menatap keluar jendela.
" Ma'af pak, saya khilaf.." ucap Kanaya seraya duduk dan membuka bukunya mulai fokus pada pelajarannya.
Setelah 2 jam terlewat, kini waktu istirahat pun tiba, Kanaya segera membereskan bukunya dan berjalan menuju kantin guna mengisi perutnya yang sudah keroncongan.
"Nay bareng gue ya?" tanya Cici yang sudah berdiri di depanya
" Yok" ajak Kanaya menggandeng lengan Cici.
****
Sesampainya di kantin, Kanaya dan Cici memilih bangku pojok yang jarang di tempati.
Saat keduanya melewati koridor tadi, banyak siswa-siswi yang membicarakan tentang kanaya yang sudah mengalahkan queen bullying dan sekarang ia sudah menjadi idola dari banyaknya siswa-siswi disana, mereka respect dengan keberanian Kanaya saat menegakkan keadilan.
"Nay, gue setuju banget sih sama apa yang tadi mereka omongin " ujar Cici antusias, ia merasa kini Kanaya sudah berubah banyak setelah dua bulan absen.
" Biasa aja kali Ci...lagian tu nenek lampir juga yang duluan labrak gue, maksudnya apaan coba? cuma gara-gara cowok dia jadi stres gak jelas" ujar Kanaya tak suka dengan sifat Naomi yang terlalu obsesi dengan pria, sebagai seorang wanita ia selalu menjaga martabat dan harga dirinya.
" Hm.. gue juga setuju sih sama lo, tapi apa lo tau, katanya Naomi udah suka David dari umur 10 Tahun" ujar Cici dengan bisikan di akhir kalimat.
"SERIUS LO?" seru Kanaya terkejut.
"Syuttt...jangan kenceng-kenceng Nay, yang tau rahasia ini cuman anak kelas kita aja dan berita ini terbukti valid, soalnya Beni (Ketua kelas) yang ngasih tau ini semua. katanya dulu dia tetangga rumah Naomi, apalagi bokap Beni juga rekan bisnis ayahnya Naomi" jelas Cici membuat Kanaya speechless dibuatnya.
Sejak awal, ia pikir jika alur cerita akan tetap berjalan dengan semestinya sebelum kedatangannya, bahkan ia juga sempat menduga bahwa kehadirannya disini lah yang menyebabkan Butterfly effect sehingga alur novel menjadi tak sinkron, tapi tak disangka ia baru mengetahui ternyata jika memang sedari awal alur sudah melenceng sangat jauh dari cerita yang ia baca.
Kenapa ia berpikir begitu? karena dalam novel yang ia baca, Naomi akan bertemu pertama kali dengan David saat dirinya menjadi murid pindahan di Junior High School saat kelas delapan semester satu, jadi bagaimana mungkin Naomi menyukai David dari umur 10 Tahun.
"Lo yakin berita ini valid?" tanya Kanaya kembali memastikan.
"Gue jamin 100% Nay, bahkan Beni udah nunjukin foto-foto nya waktu Naomi ulang tahun bareng David " jelasnya terdengar serius.
"O-okey" anguk Kanaya meskipun belum sepenuhnya percaya.
"Oh iya Nay, tadi ada pengumuman kalo abis ini kelas free " ujar Cici seraya menyedot minumanya.
" Kenapa? "
" Ada pertandingan basket "
"Lah, cuma tanding basket sampek buat kelas free, ga jelas banget" remeh Kanaya.
"Lo tau, ini bukan sembarang pertandingan basket Nay, tapi ini ibarat pertandingan antara si hitam dan si putih " jelas Cici membuat Kanaya tak mengerti.
" Maksud lo? "
"Yang nanti tanding itu inti geng Demon sama geng Dragon Nay, bayangin aja kedua geng terkenal tanding basket, apa gak buat sekolah heboh" ujarnya antusias menceritakan kedua geng tersebut.
Kanaya yang mendengarnya langsung mengernyitkan alisnya, ia merasa familiar dengan nama geng Dragon.
Ah.. setelah lama di pikir, ia kembali mengingat jika geng tersebut adalah geng yang di pimpinan oleh Sagara. 'Huh! Dasar g*blok, bisa-bisanya gue lupain mereka'
"Nay, hei kenapa lo bengong" ujar Cici menggoyangkan lengan Kanaya agar membuatnya sadar.
"Ehm.. gue gak papa Ci, oh iya.. lo nanti nonton?" tanyanya bersikap biasa.
"Pastilah gue nonton, disana kan ada pacar gue? " jawabnya seraya tersenyum malu.
"Cieee, siapa tuh? "
"Devan, salah satu inti Dragon " ujarnya kini membuat Kanaya terdiam.
"Nay lo ko malah diem sih, apa lo gak tau dia ya?"
"Gue tau kok..cuman kaget aja sih, lo bisa-bisanya pacaran sama Devan "
"Bisalah orang kita di jodohin,..upss " ucapnya keceplosan.
"Wait, lo di jodohin sama Devan Ci?"
"Iya nay, tapi lo jangan sebarin berita ini ya, gue gak mau di bully sama fans fanatik Devan, apalagi dia inti geng Dragon..bisa abis gue" ujarnya merasa takut apalagi saat ia berdekatan dengan Devan rasanya semua mata menatap tajam kearahnya.
"Santuy,.rahasia lo aman sama gue" ujar Kanaya menepuk bahu Cici.
"Yaudah yuk kita kesana, kayaknya udah mau mulai deh" ujarnya lagi setelah melihat banyaknya siswi yang berlarian keluar kantin, ia yakin pasti mereka menuju ke lapangan untuk menyaksikan pertandingan tersebut.
" Let's goo"
*****
Setelah keduanya tiba di Lapangan, mereka disambut dengan suasana yang luar biasa ramai, setiap sudut sudah dipadati oleh siswa-siswi maupun Guru yang sudah berada di tribun lapangan hanya untuk menyaksikan inti geng Demon melawan geng Dragon.
Kanaya berdiri bersama Cici dengan air mineral yang kini berada di tangannya. keduanya terlihat bingung mencari tempat duduk.
"Yah! udah penuh Nay..gimana dong?" lesu Cici terlihat sedih.
"Kita duduk di sana aja yok" ajak Kanaya menunjuk tempat duduk paling jauh dari lapangan.
"Tapi kalo di sana kita gak bisa liat Nay"
"Huft, yaudah kita cari dulu aja" jawabnya meskipun ia tak yakin akan akan mendapatkan tempat duduk yang nyaman melihat jika di sekeliling sudah di padati oleh sebagian siswa-siswi yang menonton.
Saat keduanya akan berjalan mencari kursi, mereka di kejutkan oleh kedatangan beberapa siswa yang menawarkan tempat duduknya.
"Hai Nay...belum dapet kursi ya, sini duduk deket gue aja " tawar salah satu siswa seangkatannya terlihat kagum menatap Kanaya.
Sebelum Kanaya menjawab, seseorang dari belakang sudah lebih dulu menyela ucapanya.
"Kanaya bareng gue" ujar suara seorang pria dari arah belakangnya yang ternyata adalah Verel.
"Ikut gue " ujarnya yang di angguki Kanaya, tapi sebelum pergi Kanaya mengucapkan maaf dan terimakasih pada siswi yang sudah baik menawarinya tempat duduk.
"Thanks and sorry " ucap kanaya setelahnya ia berjalan mengikuti langkah Verel dari belakang.
Sebenarnya Kanaya cukup senang dengan ajakan Verel padanya, karena ia lebih memilih duduk bersama Verel dari pada dengan siswa yang belum ia kenal.
Tak butuh waktu lama, mereka berjalan ke tempat duduk yang lumayan dekat dengan tempat istirahat para pemain.
" Thanks Rel " ujar Kanaya tulus menatap Verel
" It's oke " jawabnya tak masalah
"Gila Nay...sekarang gue lebih yakin kalo lo emang udah jadi idola baru di Ahs " ujar Cici antusias saat mengatakannya.
"Lebay lo " ujarnya memutar matanya malas
" Terserah lo mau bilang apa yang penting lo udah jadi idola bagi gue " ujar Cici lagi yang tak di tanggapi Kanaya.
Suasana lapangan langsung heboh ketika kedua geng besar itu datang, mereka masuk dengan mengenakan Jersey basket dan headband hitam dengan lambang kebanggaan geng masing-masing yang melingkari kepala mereka.
Ditambah semua pemain terlihat sangat tampan dengan Jersey basket yang memperlihatkan lengan yang kekar dan berotot.
Di depan sana, Kanaya bisa melihat jika para tokoh pria dalam novel memang terlihat sangat Amazing, ketampanan mereka selalu bersinar di antara banyaknya para Figuran yang ada.
'Wah...siapa sih Author yang buat tu novel, gila aja bisa-bisanya dia buat visual para tokoh sesempurna itu' batinya masih berdecak kagum melihat penampilan mereka.
"Liat Nay.. gila mereka ganteng-ganteng banget " pekik Cici di dekat telinga Kanaya.
" Santai Ci,..mereka emang ganteng tapi lo gak perlu teriak di kuping gue juga kali" protes Kanaya menatap datar Cici.
" Sorry Nay... hehehe" ucapnya cengengesan.
Kini, Kanaya memusatkan perhatian nya pada Sagara yang kini tengah tersenyum kearahnya, senyumnya manis tersebut langsung membuat tribun di tempatnya berteriak heboh tak kala melihat senyum manis Ketua Dragon.
"Wah gue di senyumin Saga dong " pekik seorang siswi yang memang tempat duduknya berada di belakang kursi Kanaya.
Sedangkan di sis lain, David bisa melihat jika Sagara tersenyum pada Kanaya, ia mengepalkan tangannya erat menahan segala gejolak emosi yang tertahan.
lannjjuuuttttt kakkk 😍🙏 semangat semangat semangat 💪💪💪
hayuk lannjjuuuttttt kak author 🙏🙏 semangat semangat 💪💪💪🥰
walaupun cuman gue yg baca cerita elo tapi jangan pantang menyerah thor, kan bisa sedikit-sdikit menjadi bukit🤗 pokoknya harus selesai ni cerita thor gue udah terlanjur suka pake banget ama ni cerita
SEMANGAT 💪