Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Tiga laki laki tertawa kecil melihat gadis kecil menangis dan memohon ampun.Bukannya kasihan tapi tangisan nya membuat ketiga nya bergairah.
Lama menjadi pengungsi yang kelaparan,membantu hati nurani manusia tidak ada lagi.
Kematian di mana mana, jadi mereka merasa tidak bersalah sama sekali.Adapun wanita di masa masa aman pun, sudah di anggap sebagai komoditas.
Apalagi sekarang,di mana tidak adalagi hiburan.
Wanita yang di ganggu, menangis dan memohon.
Suara nya sudah serak dan tidak lagi merasa ada harapan.Matanya sendu ketika Arui datang dan menghantam punggung pelaku dengan kayu.
Pak..
Aw.
Merasa sesuatu yang menghantam punggung nya, pelaku segera membalikkan tubuhnya.
Dia berkata," Siapa kau, berani nya menggangu pekerjaan baik ku?"
Dua teman nya yang menahan tangan wanita itu, juga bereaksi.Wanita ini tidak bisa lari jadi mereka menarik kayu di tanah dengan mata mengancam.
"Kakak pertama,ada domba besar.Ini rezeki nomplok hehehe" kata salah satu dari mereka.Arui sekilas terlihat berdaging, arti nya dia masih memiliki sesuatu yang bisa di makan bukan.
Ini adalah rayuan terang benderang
Ketiga nya menelan ludah.
Arui tidak tau apa yang di pikirkan orang mesum ini,dia menarik kayu lagi dan menyapa mereka dengan beberapa gerakan acak.
Hiaattt...
Buk..buk.. buk...
Ahhkk...
Hiaattt..
Arui tidak pernah belajar ilmu bela diri tapi pekerjaan berat membuat stamina nya terlatih.Sedangkan lawan, meskipun ada tiga tapi mereka sudah lama kelaparan jadi tenaga mereka tidak sebanding.
Tiga lawan satu.
Arui segera berada di atas awan,kayu nya mengenai lawan dengan akurat.Tiga orang yang tadinya galak, sekarang meringis dengan wajah babak belur.
"Mohon ampun, pahlawan.Kami bersalah,mohon ampun kan nyawa , pahlawan,aduh..."
"akhh... ampun!"
Adinda yang baru datang melihat Arui.Wajah nya penuh kemenangan , adinda tanpa sadar juga tersenyum bangga.
Inilah putra nya.
Pahlawan yang menyelamatkan kecantikan.Hebat kan.
Tapi...
Sekelompok orang masuk.Dari pandangan pertama,bisa di pastikan jika pelaku dan orang yang baru datang berasal dari grup yang sama.
Wanita yang malang meringkuk lebih dalam.Pakaian nya sudah robek di beberapa tempat. Menyadari hal ini dia tidak memiliki keinginan untuk hidup.Matanya sudah redup ,dia hanya melihat ke arah orang yang datang dengan pandangan kosong.
Air mata mengalir di pipi nya.
Seorang wanita tua berteriak ketika melihat wanita itu.Dia berkata,"Tang Yuan,dasar pelacur kecil, berani nya kau menggoda orang di siang bolong!"
"Ku katakan, perilaku mu busuk,kau pantas mati.Leluhur tang tidak beruntung karena mu,kau membawa sial dalam delapan darah.Wanita sial yang tidak tau malu "pekik nya lagi dengan keinginan untuk membunuh.
Adinda tercengang.
Kok bisa, korban di marahi.
Wanita yang diteriaki segera bergetar hebat.Wajahnya tidak baik,dia tidak bisa menahan tangis.
"Huhuhu..hiks .. bukan..aku..aku huhu "
Orang lain tidak membantu tapi melontarkan kata kata jelek kepada nya dengan keras.Tidak terkecuali dengan para gadis seumuran yang menuding nya sebagai wanita perayu.
Adinda hanya bisa mengurut dada.
Tidak mudah menjadi wanita di era ini, ckckck.
Sementara itu seorang laki-laki tua menatap Arui dengan pandangan ingin membunuh.Bagi nya Arui adalah orang asing yang usil.
"Bajingan, siapa kau, apakah kau yang memukuli putra ku" katanya dengan sinis.
Arui yang berpikir dia adalah pahlawan, segera terdiam.
Dia tidak tahu jika wanita yang di bantu dengan pelaku sebenarnya ada di tim yang sama.Memang dia memukuli orang orang ini tapi niatnyakan untuk membantu.
Tapi sekarang,dia juga tidak tahu harus berkata apa.
Adinda bengong lagi.
Pemikiran macam apa ini.
Dia maju di depan Arui, langsung berhadapan dengan pria tua yang seumuran dengan kepala desa Dingzhau.
Melihat Adinda maju, pria tua langsung mundur.Mereka tidak punya kebiasaan untuk bertarung dengan wanita.
Tau mental lawan, Adinda meletakkan tangannya di pinggul ,dia berkata,"Putra ku membantu orang ,tidak tahu jika yang di bantu adalah hewan tidak tahu bahasa manusia "
"Apa?"kali ini yang menjawab adalah para wanita yang sedang memarahi korban.
"Apa aku salah?dia melihat ada hewan yang membuat keributan.Putraku datang membantu tapi hewan tetap lah hewan yang tidak tahu benar dan salah.Dia hendak di perkosa tapi kata nya sedang merayu,cih ini jelas perilaku orang buta dan tuli "
Pedas.
Wanita tua juga tidak kalah,dia terbiasa berlidah tajam di desa asal.Jika cuman melawan kata dengan Adinda,dia juga tidak mau kalah.
"Jadi apa, ini bukan urusan mu.Jika dia tidak menarik perhatian para pria, bagaimana mungkin ada yang berpikir meniduri nya di jalan!" katanya
Wanita lain menambah kan lagi"Siapa kau ikut campur urusan kami, aku hanya orang asing yang usil.Putra mu sama usil nya dengan mu.Pergi lah"
Adinda menyentuh dadanya dengan acuh tak acuh.
Sabar, adinda, sabar.
Mereka hanya orang orang tidak beradab dan pemikiran jika wanita hanya alat , tidak bisa di ubah hanya dengan satu kata kata.
Arui menarik Ibu nya, mereka benar,ini bukan urusan nya sama sekali.Lebih baik pergi tanpa membuat masalah.
Salah kan dia yang tidak berpikir panjang.
Melihat Adinda tidak menjawab, Wanita tua merasa menang.Dia tertawa rendah,"Tang Yuan, seharusnya kau di rendam dalam kandang babi.Perilaku mu sangat memalukan.Bagaimana gadis klan kita bisa menemukan rumah suami.Kau harus memberikan penjelasan hari ini, jika tidak, jangan salah kan kami meminta kepala desa mengusir mu dari klan "
Wanita lain juga berkata kotor, bahkan ada beberapa gadis muda yang menuding korban dengan julukan tidak tahu malu.
"Wanita seperti mu pantas mari dengan air mendidih, jangan berengkarnasi setelah itu, lebih baik jadi binatang dari pada jadi manusia .Klan tang sangat tidak beruntung karena mu.Mati saja lah"
Adinda cenat cenut , dia marah sekali.
Apapun masalah nya, wanita pasti akan di salahkan.Tapi yang terjadi sekarang , malahan wanita pun menyalahkan wanita lain.
Adinda masih tidak diam.Dia sebagai wanita tua segera mengutuk."Pelaku kejahatan tidak di hukum tapi korban yang harus menanggung akibatnya.Kalian semua tidak masuk akal, kalian buta dan tuli.Hukuman manusia tidak bisa di hindari tapi hukuman Tuhan akan tiba cepat atau lambat.Aku mengutuk kalian,pria dan wanita yang buta mata hati,aku mengutuk untuk memberi kan penjelasan pada semua wanita di dunia.wanita juga manusia, bukan binatang "
Jedarrr...
Entah kenapa ada suara petir di siang bolong.Adinda sendiri terkejut.Dia tidak sadar jika kutukan yang di barengi petir sebenarnya sangat mumpuni di era ini.
Jika hukuman manusia tidak begitu ditakuti oleh para penyintas,akan berbeda jika ada hukuman dari dewa.Pada era ini,dewa dan iblis masih begitu ampuh.
Para gadis yang tadinya mengutuk langsung kabur dan berlindung di balik para pria di kelompok mereka. Meskipun mereka menyalahkan gadis yang hampir diperkosa itu tapi di dalam hati mereka tahu jika korban sama sekali tidak bersalah.
Tapi siapa yang meminta dia begitu menarik sampai menimbulkan niat tidak baik dari anggota tim sendiri.
Mungkin dia adalah reinkarnasi dari seekor rubah.
Mereka marah tapi kutukan disertai oleh petir membuat mereka takut. Sakit karena melihat orang lain di tikam pisau pasti tidak akan membuatmu jera sampai pisau itu melukai tulang sendiri.
Karena itu,para gadis ketakutan.Tapi bagaimana dengan pria pria dalam tim.Terutama dengan para pelaku dan kepala desa tentunya.
Rasa takut tetap ada di dalam hati mengingat kutukan itu, tapi sifat egois mereka masih mendominasi saat ini. Adinda yang mengutuk hanyalah seorang wanita tua. Sementara di hati mereka wanita hanyalah alat reproduksi.
Wanita sejak dari dulu adalah hal yang bau dan tidak perlu di anggap serius.
Jadi kenapa mereka harus takut dengan kutukan sebuah alat.
"Pergi, pergi sana, jangan ikut campur urusan klan kami" kata kepala desa pada Arui.Dia mengingat wajah Arui dan akan membalas dendam ini suatu hari nanti.
"Pergi,dasar wanita tua" kata para wanita pada Adinda pula.
"Ya pergi sana,dasar orang usil"
Para pelaku turut mengambil kayu dengan gaya menyerang.Mereka bangga dan tidak merasa bersalah sama sekali.
"Ini urusan klan kami, siapapun tidak bisa ikut campur"katanya dengan mata licik.
Adinda tidak takut, Dia segera menyingsingkan lengannya dengan gerakan ingin menantang lawan.
Jangan katakan Adinda sebagai gadis yang lembut tapi di era modern Dia belajar gerakan bela diri sanda maupun taekwondo .
Berhadapan dengan pemuda Desa mungkin dia tidak akan kalah.
Arui melihat mata ibunya dan berpikir ibunya hilang akal lagi.Dia segera menarik ibunya .
"Ibu ayo pergi ini bukan masalah kita"bisiknya pelan.
"Tapi...
"Ibu ayo lah"
Arui segera membujuk ibunya dengan beberapa kata dan kemudian mereka pergi.Tapi Adinda masih tidak puas dengan itu.Hanya saja Arui benar,ini bukan urusan nya .
gadis yang dilecehkan itu tidak membuka suara satu kata pun. dengan kata lain gadis ini juga tidak berharap diselamatkan.
Jadi untuk apa dia membuang air liur.
Setelah mereka pergi, Adinda mendengar suara kutukan dari beberapa wanita dan korban jelas dipukuli. Ada suara permintaan tolong tapi Adinda tidak ingin masuk campur lagi meskipun wanita itu akan mati dipukuli oleh kerabatnya sendiri.
Dia bukanlah bunda Maria, jadi dia menutup kupingnya dan bergerak maju.
"Ibu maafkan aku seharusnya aku tidak membantu terburu-buru membantu orang lain. Jika saja aku buat pikir panjang mungkin Ibu tidak akan dihina seperti tadi"Arui sudah lama menyesalkan tindakannya untuk menjadi pahlawan yang menyelamatkan kecantikan.
Dia pikir itu adalah sebuah kebaikan, tapi siapa sangka dia akan membuat ibunya tersebut.
Adinda tidak marah sama sekali tapi Dia menepuk bahu putranya itu dan berkata,"Tidak nak, Apa yang kau lakukan adalah hal yang baik. Tapi ini juga sebuah pelajaran untuk mu . Jika ingin menolong seseorang di masa depan lebih baik perhatikan . Yang terbaik adalah tidak meninggalkan jejak apapun. Selalulah rendah hati dan tidak sombong ok"
"Hem"
Arui pikir juga begitu, kelompok itu adalah orang yang memang tidak bisa ditolong sama sekali. Korban juga adalah orang yang tidak mau membantu diri sendiri. Ketika ibunya diserang dengan kata-kata dia bahkan tidak berbicara.
Kami hanya bisa membantu sampai di situ ,selebihnya orang harus bisa bergantung pada diri sendiri.
Adinda memilih jalan kecil sampailah mereka tiba di pasar .Dulu semua toko di sini dibuka dengan megahnya. Tapi sekarang hanya ada baz penyintas yang mengobrak-abrik jalanan.
Beberapa rumah besar dijaga , tapi bagaimana dengan rumah para penduduk. Semuanya dijarah dengan rapi.
Adinda menarik Arui ke samping.Dia melihat sebuah gudang besar.Gudang ini tidak dijaga karena isi nya.Mungkin sudah lama di jarah tapi ini tidak masalah untuk Adinda.
Peta sistem sangat kompleks seperti gprs di era modern.Ada nama jalan dan nomor rumah serta pemilik bangunan.
Gudang besar yang kosong sebenarnya ada gudang rahasia di bawah nya.Setiap rumah bangsawan memiliki ruang rahasia.Mungkin pemilik bisa menarik semua harta mereka saat kabur.
Saat ini transportasi tidak senyaman di era modern. Meskipun sang pemilik berniat untuk mengambil alih harta yang mereka tinggalkan di masa depan. Tapi mungkin hal itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Harta semacam itu bisa dikatakan sebagai sesuatu tanpa pemilik.Tapi ini murah untuk Adinda.
Karena gudang kosong, cukup mudah untuk membukanya dari luar.Arui mengikuti langkah ibunya untuk masuk ke dalam gudang kosong.
"Bu pemilik gudang ini dulunya adalah tuan tanah.Ada banyak bahan makanan di sini, beberapa toko barang harian adalah milik mereka.Tapi gudang sekarang kosong, apa yang kita lakukan di sini" tanya Arui bingung.
Gudang jelas kosong tapi kenapa ibu menariknya ke sini.
Aneh
Adinda tidak menjawab tadi mencoba memindai arah yang ditunjukkan oleh sistem.Dia melangkah ke depan.
Lima meter sebenarnya mundur menjadi empat meter.. tiga meter...dua meter dan satu meter.
Tepat dalam satu meter, tidak ada apa-apa selain dari dinding.Tapi Adinda adalah orang yang sudah membaca novel.
Dia yakin ada ruang di balik dinding.
Adinda menilai sebentar.Arui bahkan tidak bertanya ketika ibu mengambil sesuatu di balik pakaian nya.
Benda panjang yang terbuat dari besi terlihat aneh namun sedikit familiar di mata Arui.
Adinda tahu apa yang akan dia lakukan jadi dia sudah membeli sebuah kunci universal .
Tidak ada kunci yang tidak bisa dia buka dengan kunci universal.
Adinda jelas melihat sebuah lubang kecil yang tidak begitu kentara. Mungkin pemilik gudang merasa nyaman meninggalkan gudang rahasia karena dikunci.
Tapi mereka tidak tahu,ada seseorang yang bisa membuka kunci dengan mudah.
Satu klik dari Adinda membuat pintu dinding yang pintu yang berkamuflase sebagai dinding itu bergerak sedikit. Saat itulah Arui terkejut dan menganga lebar.
Oh kapan ibunya memiliki kemampuan sebagai pencuri.
"Ibu...
Ssttt..
Adinda buat gerakan agar putranya ini menutup mulutnya.Dia sekarang berkonsentrasi melihat sebuah tangga yang arah ke bawah.
Tangga ini sedikit bergerak dan berbunyi krek ketika diinjak. segera ibu dan Putra ini berjalan menuruni tangga.
Gudang ini tidak tahu mengarah ke mana Tapi ketika mereka tiba di bawah rupanya ruang ini tidak begitu gelap seperti yang seharusnya.
Ada juga pelita dengan sumbu lemak hewan berjejer rapi di beberapa dinding.Arui diminta oleh ibunya menghidupkan lampu.
Ketika lampu menyala segala sesuatu yang ada di gudang mulai nampak.
"Wow Bu,ini makanan, hahahaha"
Bahkan Adinda yang sudah pernah melihat gudang daerah modern juga terkejut.Semua ini seharusnya dijual dengan toko-toko yang dimiliki oleh pemilik gudang. Karena situasi barang-barang ini tidak tersentuh.
Tapi sekarang, barang ini milik Adinda.
Arui yang memiliki pemikiran polos tentang dosa mencuri, sekarang terkontaminasi dengan ibunya yang berpikiran bengkok.
lupakan tentang dosa mencuri tapi lihatlah begitu banyak beras gandum dan beberapa makanan kering.
Selain makanan kering ada juga beberapa gulungan kain yang tergeletak di sudut. Ketika pemilik melarikan diri ,hal pertama yang mereka bawa tentulah perhiasan dan pakaian bagus.
Beberapa makanan terbaik di juga dibawa tapi tidak mungkin bisa dibawa ke secara keseluruhan. Adapun kain tentu saja hal ini tidak begitu penting selain daripada makanan. Lagi pula hal ini akan menghabiskan banyak tempat di dalam gerbong.
Mungkin pemilik akan mengirim beberapa orang untuk mengambil makanan persediaan lagi di lain waktu.Tapi sekarang semua adalah milik Adinda.
Kepada pemilik asli Adinda hanya bisa mengucapkan ,sorry, milikmu adalah milikku.
Arui sendiri berlari dan membuka karung-karung makanan dengan bahagia. Dia tidak pernah sebahagia ini sejak dirinya kecil.
Matanya berbinar menantang menantang sang ibu yang saat ini di matanya seperti seorang Dewi.
Kenapa dia tidak tahu jika Ibu bisa membuka kunci.
Ibunya memang benar-benar hebat.
"Ibu, apa kita membawa semua ini pulang?" tanya Arui dengan semangat
"Tentu saja nak, sekarang pergi lah mencari gerobak besar.Kita akan memuat semuanya pada malam hari.Jangan menarik perhatian orang.Kita harus berhati-hati " kita adinda dengan tegas.
Arui kagum dengan pemikiran ibu nya.Dia bukan saja menemukan makanan tapi juga menemukan ide bagus.
Bukan saja makanan tapi ada juga kain yang tidak pernah bisa mereka beli sebelum nya.
Dia memiliki dua pasang pakaian selama tiga tahun.Ketika yang lain dicuci barulah dia mengganti pakaiannya.
Jika pakaian yang dia kenakan sudah tidak muat lagi, pakaian tidak akan dibuang tapi diberikan kepada adik kedua. Begitulah yang terjadi sepanjang tahun.
Tapi sekarang ada gunungan kain yang tidak akan habis mereka pakai seumur hidup.
Ibu hebat.
Arui yang kagum ,dia segera lupa jika saat ini sebenarnya mereka berubah, dari penduduk desa yang naif menjadi seorang perampok gunung.
terus lanjut update nya thorr
terus lanjut update nya thorr