NovelToon NovelToon
Cinta Di Antara Kaset Dan Surat Cinta

Cinta Di Antara Kaset Dan Surat Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan
Popularitas:931
Nilai: 5
Nama Author: mom alfi

Di era 90-an tanpa ponsel pintar dan media sosial, Rina, seorang siswi SMA, menjalani hari-harinya dengan biasa saja. Namun, hidupnya berubah ketika Danu, siswa baru yang cuek dengan Walkman kesayangannya, tiba-tiba hadir dan menarik perhatiannya dengan cara yang tak terduga.

Saat kaset favorit Rina yang lama hilang ditemukan Danu, ia mulai curiga ada sesuatu yang menghubungkan mereka. Apalagi, serangkaian surat cinta tanpa nama yang manis terus muncul di mejanya, menimbulkan tanda tanya besar. Apakah Danu pengirimnya atau hanya perasaannya yang berlebihan?

“Cinta di Antara Kaset dan Surat Cinta” adalah kisah romansa ringan yang membawa pembaca pada perjalanan cinta sederhana dan penuh nostalgia, mengingatkan pada indahnya masa-masa remaja saat pesan hati tersampaikan melalui kaset dan surat yang penuh makna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom alfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16: Sinyal yang Terlalu Halus

Dari luar jendela, tampak langit senja yang mulai merona dengan warna jingga keemasan. Rina duduk di dekat meja belajarnya, menatap kaset yang tergeletak di atas tumpukan buku. Kaset yang baru saja diberikan Danu, yang berisi lagu-lagu dengan lirik yang semakin membuatnya bingung dan penasaran. Setiap kali mendengarkan kaset itu, ia merasa seperti ada pesan tersembunyi di balik lagu-lagu tersebut, pesan yang hanya bisa dipahami jika ia cukup peka untuk menangkapnya.

Rina menghela napas, lalu menekan tombol play pada Walkman-nya, membiarkan alunan musik mengisi udara di sekitarnya. Lagu pertama dimulai, dan kali ini, ia tidak hanya mendengarkan melodi yang familiar, tetapi juga mencoba untuk mengerti lebih dalam lirik-liriknya. Namun, semakin lama ia mendengarkan, semakin sulit untuk menangkap makna di balik lagu-lagu itu. Setiap lagu terasa penuh dengan perasaan, tetapi entah kenapa, ia merasa seperti ada bagian yang hilang—sinyal yang tidak jelas.

“Rin, kamu nggak ngerti juga sih!” seru Sari, sahabatnya, yang tiba-tiba muncul di depan pintu kamar Rina. Rina mengangkat wajahnya dan tersenyum canggung. Sari sudah cukup sering menyarankan agar Rina lebih peka terhadap sinyal yang Danu kirimkan lewat kaset-kaset itu. Tapi setiap kali Rina mencoba, rasanya semakin sulit.

“Gimana sih, Sar? Aku udah dengerin berkali-kali, tapi aku nggak ngerti apa yang dia coba omongin lewat lagu-lagu ini,” keluh Rina, sambil merapikan rambutnya yang sedikit acak-acakan.

Sari melangkah masuk ke kamar dan duduk di sebelah Rina. “Kamu harus lebih fokus, Rin. Setiap lagu itu punya arti. Misalnya lagu yang tadi, itu lagu tentang seseorang yang bingung karena dia mulai suka sama orang yang dekat dengan dia, tapi nggak tahu gimana cara ngomonginnya.”

Rina mengernyitkan dahi. “Tapi… itu kan cuma lagu, Sar. Nggak mungkin Danu ngomongin aku gitu, kan?”

Sari mengangkat alisnya, seolah mengajukan pertanyaan besar. “Kenapa nggak? Lagu-lagu itu kan kayak surat cinta, cuma tanpa kata-kata langsung. Kalau kamu perhatiin baik-baik, ada banyak petunjuk di sana. Kamu harus lebih peka, Rin.”

Rina terdiam, merenungkan kata-kata Sari. Sebenarnya, dia ingin sekali bisa menangkap pesan yang ada di balik lagu-lagu itu, tetapi entah kenapa, selalu terasa seperti ada dinding tak terlihat yang menghalangi dia untuk benar-benar memahaminya. Dan di sisi lain, Rina juga merasa bingung. Apakah Danu benar-benar berniat menyampaikan perasaannya lewat lagu, atau apakah ia hanya memberikan lagu-lagu itu sebagai bentuk persahabatan semata?

Pada hari berikutnya, di tengah istirahat sekolah, Rina dan Sari duduk di bangku taman sekolah, menikmati roti isi cokelat yang baru saja mereka beli dari kantin. Suasana cerah dan ramai dengan suara teman-teman sekelas yang sedang bercakap-cakap. Namun, perhatian Rina lebih terfokus pada Danu yang sedang duduk di bangku lain, berbincang dengan teman-teman sekelas yang lain. Tanpa disadari, ia merasa sedikit cemburu melihat Danu tertawa bersama teman-temannya, terutama Nina, yang selalu terlihat begitu ramah dan dekat dengan Danu.

Sari menoleh ke arah Rina, menyadari perubahan ekspresi sahabatnya. “Rin, kamu cemburu ya?”

Rina terkejut dan mencoba menutupi perasaannya. “Cemburu? Gimana sih, Sar? Aku nggak cemburu kok.”

Sari tersenyum lebar. “Aduh, Rin, kamu tuh emang aneh. Kalau kamu nggak peduli, kenapa kelihatan kayak gitu? Lihat deh, Danu sama Nina tuh kayak teman biasa aja. Gimana sih, kalau kamu suka sama dia, ya bilang aja. Nggak perlu tutup-tutupan.”

Rina merasa malu, dan wajahnya memerah. “Aku nggak bisa gitu, Sar. Nanti kalau ternyata aku salah… gimana?”

Sari menggoda dengan nada ringan. “Yaudah, kalau gitu, coba deh tangkap sinyalnya dengan lebih peka. Kaset-kaset Danu itu kan kayak kode-kode rahasia. Dia pasti berharap kamu bisa ngertiin itu. Tapi kalau nggak, ya udah, berarti kamu memang nggak ngerti.”

Rina merasa semakin bingung. Dia ingin sekali mendengar Danu mengatakan sesuatu yang jelas, sesuatu yang membuat hatinya merasa tenang. Tetapi, di sisi lain, ia juga merasa takut. Takut jika perasaannya ternyata tidak berbalas. Takut jika ia terlalu berharap, namun pada akhirnya, tidak ada yang berubah.

Ketika bel masuk kembali, Rina dan Sari kembali ke kelas. Saat memasuki ruang kelas, Rina melihat Danu duduk di bangkunya, tampak lebih pendiam dari biasanya. Sepertinya Danu juga tidak tahu harus bagaimana dengan hubungan mereka. Ketika mata mereka bertemu, Danu memberikan senyum tipis, namun tidak ada percakapan yang terjadi. Rina pun kembali ke tempat duduknya dengan hati yang bergejolak.

Di tengah pelajaran, Rina mencoba fokus, tetapi pikirannya terus melayang. Tiba-tiba, sebuah ide terlintas di kepalanya. Mengapa tidak bertanya langsung kepada Danu? Mungkin itu adalah cara terbaik untuk mengakhiri kebingungannya. Namun, saat ia memikirkan hal itu, sebuah rasa takut muncul. Takut kalau Danu tidak akan menyukai apa yang ia katakan. Takut kalau Danu hanya menganggapnya sebagai teman biasa, tidak lebih.

Hari itu berlalu dengan cepat, namun perasaan Rina masih tetap terombang-ambing. Setelah sekolah selesai, Rina memutuskan untuk kembali ke toko kaset yang menjadi tempat favorit mereka berdua. Danu sering mengajak Rina ke sana untuk mencari kaset-kaset baru. Mereka akan saling merekomendasikan lagu-lagu, atau kadang hanya bercanda sambil memilih kaset yang menurut mereka paling menarik.

Ketika Rina masuk ke toko kaset, ia melihat Danu sudah berada di sana. Danu tersenyum saat melihat Rina masuk, dan Rina merasa sedikit canggung. Tetapi, kali ini, ia merasa ada kesempatan untuk berbicara dengan Danu tentang perasaannya.

Danu melirik Rina dengan mata yang sedikit penasaran. “Rin, kamu cari apa? Kaset baru lagi?”

Rina mengangguk, lalu mengambil kaset yang terletak di rak dekatnya. “Iya, kayaknya aku butuh yang baru. Kamu, lagi nyari apa?”

Danu tersenyum dan menunjuk rak kaset di sebelahnya. “Ada beberapa kaset yang baru keluar, coba deh dengerin.”

Rina mengangguk dan mengambil kaset yang Danu tunjukkan. Mereka berbicara tentang musik selama beberapa menit, namun Rina merasa percakapan ini semakin membuatnya cemas. Entah mengapa, ia merasa seperti ada sesuatu yang harus diungkapkan, tetapi kata-kata itu sulit sekali keluar.

Tiba-tiba, tanpa sadar, ia bertanya, “Dan… lagu-lagu di kaset itu ada yang berhubungan sama perasaanmu, nggak?”

Danu terdiam, sedikit terkejut dengan pertanyaan Rina. Rina merasa dirinya semakin gugup. “Maksud aku… maksudnya, kalau lagu itu kamu pilih, apa ada pesan khusus buat aku?”

Danu tersenyum tipis, menatap Rina sejenak sebelum akhirnya menjawab, “Mungkin ada, Rin. Tapi… kamu harus lebih peka.”

Rina menelan ludah, merasa kata-kata Danu seperti jawaban yang tak terungkapkan, sebuah sinyal yang terlampau halus untuk dipahami. Namun, di saat itu, Rina sadar—mungkin Danu tidak pernah berniat memberi jawaban langsung. Mungkin yang Danu harapkan adalah ia bisa menangkap sinyal-sinyal halus itu, seperti yang Sari katakan.

Namun, apakah Rina akan berhasil?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!