NovelToon NovelToon
Jebakan Cinta Pawang Sapi

Jebakan Cinta Pawang Sapi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Slice of Life
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Realrf

Fakultas peternakan x Fakultas Hukum

Nyambung nggak jelas ngak Nyambung bangetkan, bau sapi sama tumpukan undang-undang, jelas tidak memiliki kesamaan sama sekali. Tapi bagaimana jika terjalin asmara di dalam perbedaan besar itu, seperti Calista Almaira dan Evan Galenio.

Si pawang sapi dan Arjuna hukum yang menjalin hubungan dengan dasar rasa tanggung jawab karena Evan adalah pelaku tabrak lari kucing kesayangan Calista.
Kamu sudah melakukan tindak kejahatan dan masih bertanya kenapa?" Calista sedikit memiringkan kepala menatap Evan dengan tidak percaya, laki-laki yang memakai kaos putih itu pun semakin bingung.

"Nggak usah ngomong macen-macem cuma buat narik perhatian gue, basi tau nggak!" Hardik Evan emosi.

"Buat apa narik perhatian pembunuhan kayak kamu!"

Beneran kamu bakal ngelakuin apapun?" Tanya Calista yang gamang dan ragu dengan ucapan Evan.

Evan mengangguk pasti.

"Hidupin joni lagi bisa?"

"Jangan gila Lu, gue bukan Tuhan!" sarkas Evan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ceramah brokoli

Parkiran Kampus Nolite University, sore hari yang masih sangat cerah meski mulai memasuki musim hujan.

Evan baru selesai kelas, pria yang memakai kemeja navy dengan celana bahan itu berjalan ke mobilnya sambil membawa tas dan bekal yang sudah kosong... eh, hampir kosong. Di depan mobilnya, Calista sudah berdiri dengan senyum lebar, menunggu dia Evan lima belas menit yang lalu, karena dia sudah selesai kelas lebih dulu. Tentu saja dia membersihkan diri setelah berjibaku di kandang Elisabeth siang tadi, Calista selalu pulang dalam keadaan bersih dan wangi vanila, khas dirinya, manis.

“Emm, kamu udah makan bekalnya kan? Gimana rasanya? Enak, kan?” cerca Calista saat Evan sudah mengentikan langkahnya di depan gadis itu.

Evan melirik wadah bekal di tangannya, ragu sejenak, sebelum akhirnya menyerah tas bekal dengan motif kucing hitam pada Calista.

“Hmm... daging sama ikannya oke. Tapi lain kali sayur.”Calista menyipitkan matanya curiga mendengar kata sayur yang sengaja Evan tekankan.

“Jangan bilang...”

Evan dengan santai mengeluarkan wadah bekal dari dalam tas lalu membukanya. Mata Calista melebar saat Evan menunjukkan brokoli yang masih utuh, bahkan tidak tersentuh sedikit pun. Melihat wajah pacar sementaranya yang terkejut dan menatapnya Evan hanya menaik turunkan alis.

“Epan! Kenapa nggak makan sayur?! Ini brokoli, loh. Sayur mahal, kaya vitamin dan serat. Kamu tau nggak manfaat serat buat pencernaan?”

Evan menghela napas panjang, tak menghiraukan Calista. Dia berjalan ke samping mobil membuka pintu mobil untuk calista dan mengisyaratkan wanita itu untuk masuk dengan dagunya. Calista pun terpaksa masuk, tapi sebelum itu dia mengambil wadah bekal dari tangan Evan lalu memasukkan wadah bekal ke dalam tasnya dengan sedikit kasar. Evan acuh saja dengan apa yang Calista lakukan, ia segera menutup pintu mobil berlari memutar untuk sampai di sisi lain mobil, ia pun masuk dan duduk di kursi kemudi.

“Calista, gue nggak daftar jadi mahasiswa hukum untuk diceramahin soal pencernaan," ujar Evan setelah melirik Calista yang sudah mau membuka mulutnya.

“Ya terus? Kamu maunya sakit magh atau sembelit, gitu? Udah lah, mulai sekarang aku bakal bikin kamu makan sayur. Mau kamu suka atau nggak!”

“Kalau lu suka nyusahin diri sendiri, ya, silakan. Tapi gue nggak akan makan itu.” Evan memasukan kunci mobil dan mulai menyalakan mesin mobil hitamnya.

“Epan, denger ya. Aku ini pacar kamu, ya walaupun cuma sementara, tapi aku mau menjalankan tugasku sebagai pacar dengan baik. Aku mau kamu sehat. Jadi kalau aku masak sayur, kamu makan! Titik! Lagian mubazir tau buang-buang makanan!"

Evan melirik Calista yang duduk di sebelahnya sambil menyilangkan tangan di dada dengan bibir yang mengerucut. Si bawel merajuk rupanya, apa punya pacar memang seribet ini. Semua mau diatur udah kayak istri, ini salah satu alasan kenapa Evan tidak ingin pacaran tapi lucu juga melihat wajah Calista yang manyun seperti itu, cukup menghibur. Walau terlihat acuh tapi ada senyum kecil di sudut bibir Evan.

“Dasar bawel. Kalau nggak mau dibuang ya tinggal masak yang gue mau makan, simple nggak usah di ributin kayak gini. RIbet!" tukas Evan.

"Nggak boleh-nggak boleh Epan harus belajar makan sayur, dan aku bakalan buatin bekal sayur buat Epan!" kekeh Calista.

Lagi-lagi Evan hanya bisa mendesah dalam.

"Nggak usah maksain gue makan sayur, gue nggak suka Ca, Masak aja daging sama ikan kayak tadi. Enak, gue mau itu lagi."

“Beneran?!” Seketika Calista menoleh dengan mata berbinar terang seterang senter dikegelapan mendengar pujian Evan.

“Jangan GR. Gue cuma jujur.”

Calista tersenyum lebar lagi, langsung lupa soal brokoli, tapi dalam hati sudah merencanakan untuk mencampur sayuran lain di bekal berikutnya.

“Tapi aku yakin lama-lama kamu bakal suka makan sayur gara-gara aku! Brokoli itu makanan super, tau nggak? Dia kaya vitamin C, bagus buat daya tahan tubuh kamu, biar nggak gampang sakit. Terus ada kalsium juga, penting buat tulang kamu. Bukan hanya brokoli, sayur lain juga baik dan banyak manfaatnya, pokonya Epan harus belajar makan sayur.

Evan mengerutkan dahi, sekarang Calista ngomel cosplay jadi ahli gizi.

“Ca, gue nggak butuh brokoli atau sayur lain buat bertahan hidup. Udah dari kecil juga gue nggak makan sayur, buktinya sehat-sehat aja. Lu nggak perlu repot-repot deh. Udah," Evan menyetir dengan satu tangan sementara satu tangan lain menopang di jedela mobil.

Calista berdeck kesal, susah sekali membujuk si kepala beton ini untuk makan sayur. Calista merasa sedang membujuk anak TK tapi versi dewasa, susah sekali.

“Sehat dari mana?! Coba bayangin, kalau kamu makan junk food terus tanpa sayur, itu namanya ngundang penyakit. Kamu mau, nanti umur 30-an udah asam urat? Belum lagi kolesterol, diabetes, atau yang paling parah, kamu nggak bisa jadi kepala keluarga yang kuat karena tubuh kamu melemah gara-gara kurang sayur," lanjut calista berceramah.

“Kenapa sampai kepala keluarga segala sih? Nggak relevan,” sahut Evan heran, pembahasan Calista sudah sangat jauh dari sepotong brokoli yang tidak ia makan.

“Relevan dong! Aku ini visioner, Epan. Aku mikirin masa depan kamu. Kamu nggak sadar, ya, ini tandanya aku perduli sam Epan?”

“Perduli kok maksa?”

“Bukan maksa, ini namanya membimbing. Kamu tuh nggak sadar aja kalau aku ngajarin kamu jadi orang lebih baik. Dan kalau kamu mikir makan sayur itu nyusahin, coba pikir gini: lebih susah mana, makan sayur sekarang atau bayar rumah sakit nanti?”

Evan cuma menggeleng sambil mengemudi, tapi matanya sesekali melirik Calista yang masih bawel soal manfaat brokoli. Entah kenapa, dia nggak merasa terganggu sama sekali.

“Lebih susah denger lu ngomel, sih," sindir Evan yang membuat Calista mendelik tajam, pipi gadis itui mengembung lucu sambil berkacak pingang.

“Kalau Epan terus-terusan ngeyel gini, aku bakal kasih kamu bekal full sayur sampai kamu nyerah. Aku bisa masak sop bayam, capcay, bahkan salad, pokoknya sampai kamu doyan!”

Mata Evan melebar, melirik sekilas pada Calista dengan sorot mata tak percaya. Dia mau perduli atau mau menyiksanya. Fix pacaran memang seribet ini, kalau udah pas dua bulan dan perjanjian mereka selesai. Evan kapok buat pacaran lagi, setidaknya sampai mentalnya lebih kuat untuk menghadapi ribetnya perempuan.

“Jangan-jangan besok lu kasih aku brokoli aja tanpa lauk.” Evan melirik Calista penuh selidik.

“Itu ide bagus juga! Tapi tenang, aku nggak sejahat itu. Aku bakal campur daging, biar kamu tetap makan," jawabnya dengan senyum tengil.

"Lu ini... bener-bener nggak ada capeknya ya?” Evan menggeleng dengan helaan nafas pasrah.

“Capek itu nggak seberapa dibanding ngeliat kamu sehat, Evan. Jadi mulai sekarang, jangan harap kamu bisa kabur dari sayuran. Aku ini pacar kamu, bos besar soal makananmu!”

“Bos besar yang cerewet banget," celetuk Evan dengan senyum kecil

“Cerewet demi kebaikan itu nggak apa-apa!” Calista membuka wadah makan siang milik Evan tadi lalu mulai memakan brokoli yang tersisa di sana tanpa rasa risih kalau itu sisa makanan orang lain.

Sepanjang jalan, Calista tetap melanjutkan ceramahnya soal manfaat brokoli sambil menyisipkan berbagai ancaman soal menu sayuran lain. Evan cuma bisa pasrah, tapi diam-diam, dia menikmati cara Calista peduli padanya.

1
Zahra Nisa
evan sampai ga sadar udah makan sayur bener bener cinta bisa bikin mengubah kebiasaan
Zahra Nisa
Evan malu malu kucing kaya iya ja ngambek padahal dalam hatinya berbunga bunga d puji sama Calista udh akuin ja Evan kl udh mulai menyukai Calista
Jasmine
Ciee so sweet uluh uluh, cueknya Evan itu aslinya dia perhatian banget lho sama Caca . Fix sih ada perasaan Evan sama Caca😍🤭
Aishiteru❤‍🔥
wahhh si gaby mulutnya kayak. gak di sekolah in. padahal anak hukum loo bisa2 nya di merendahkan fakultas lain. yaa sama saja di menjelekkan kampusnya sendiri dong
Aishiteru❤‍🔥
cara ngebahagiain Caca gampang banget.
cukup dengan memberi makan kucing saja Caca udah bahagia banget
Aishiteru❤‍🔥
mau ngakak tapi takut bikin evan tambah bad mood. bisa2 nya si evan di kira kang maling burung 🤣🤣🤣🤣
Aishiteru❤‍🔥
miris banget kehidupan kamu Ca.
semoga kebahagiaan cepat menghampiri kamu
Desi Sari
gk enak bgt jd caca harus bisa menahan sakit hati yg tiap hari di kasih oleh Bibi nya, ini paman nya kmn kh gk tanggung jwb bgt minta caca disana tp dikasarin dan di kejamin sm istrinya diem2 bae
Desi Sari
kan bner evan udh beneran suka dan cinta tp blm mau ngaku itu cinta tp sekedar tanggung jwb pdhl perlakuan evan je caca udh ky org pacaran beneran loh bukan pura2
Desi Sari
syukurin gaby mlah menuai kritikan harusnya bikin dia sadar mlah mah sombong dan gk merasa bersalah
Aishiteru❤‍🔥
di mulut bisa gak khawatir sama Caca ehh di hati dia mengkhawatirkan caca
Aishiteru❤‍🔥
entah apa yang di sembunyikan sama caca. kok dia kekeh banget gak mau di antar pulang sama evan
Aishiteru❤‍🔥
helehhhh....
kalau pas lagi bawel saja bilang cerewet lah, berisik lah.
coba nanti kalau si caca diem. pasti kelimpungan tuh si evan
Jasmine
Ciee Evan pasti lama2 jatuh cinta beneran nih sama Caca wkwk
Caca tuh cerewet karena peduli sama kamu Evan . Ada ada Evan masa dari dulu belum pernah makan sayuran . Sayuran sehat tauuu
Desi Sari
evan omongannya bikin diabetes manis bgt ini dr dlm hati ngomong nya ap cuma buat nyenengin caca sih.
tp keknya evan udh cinta ke caca tp gk sadar deh
Aishiteru❤‍🔥
itu si Bobby mau makan apa gelut kok rusuh banget/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Desi Sari
wah ini evan beneran ngebela krn cinta ap krn harga diri calista
Desi Sari
evan nnti klo putus kebayang2 sm kelakuan unik caca gk sih
Risty Hamzah
Mungkin di balik ceria dan bawelnya caca buat nutupinn hidup nya menyedihkan
Fitri HY
.waowww Gaby "lucu"

.ciyeee Evan ciyeee🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!