Putri Perawan Milik Daddy "Balas Dendam Daddy"

"Jadi..kalian kehilangan Ailee?

Laki-laki itu bertanya sambil membenahi kancing lengan kameja nya sebelah kiri, tidak ada yang bisa menebak ekspresi wajah nya saat ini, tapi yang paling jelas laki-laki itu cukup kecewa

"Maafkan kami tuan"

Laki-laki itu duduk di atas kursi sofa yang ada disampingnya, kembali membenahi kancing tangan kameja nya yang di bagian sebelah kanan.

"bahrat tidak berhasil bicara padanya?"

"Tidak tuan, Aland dan teman-temannya datang dengan cepat, Lea gagal membawanya"

"Bagaimana ekspresi Ailee ku saat melihat Aland?"

"itu..."

"Katakan saja"

ucap laki-laki itu langsung kembali berdiri, lantas meraih jam tangan di atas nakas kemudian mulai memasang jam tangan nya.

"Maafkan kami tuan.."

pria yang ditanya menundukkan kepalanya pelan

"Penuh cinta dan gairah"

laki-laki yang dipanggil tuan Sejenak menghentikan gerakan tangannya, kemudian dia menaikkan ujung bibirnya.

"Aland benar-benar membawa nya Begitu jauh, dia menepati janji nya pada Valentine"

Laki-laki itu meraih botol parfum

"Sudah menemukan adik perempuan Aland?"

dia masih Terus bertanya sambil menyemprotkan parfum ke pakaian dan tangannya.

"Ya tuan, dia baru kembali dari Prancis semalam"

laki-laki itu kemudian mulai memasang kan jas hitamnya.

"Kau tahu ? lawan tangguh harus dihadapi dengan tangguh, ketika dia memegang titik kelemahan kita, itu artinya kita harus juga memegang titik kelemahan nya"

ucap laki-laki itu cepat.

yang di ajak bicara menundukkan pelan kepalanya.

"Atur bagaimana caranya aku dan gadis itu bisa bertemu, aku ingin tahu betapa indah dan nikmat nya adik perempuan Aland"

"Baik tuan"

laki-laki itu kembali mengangkat ujung bibirnya

" aishe, adik kesayangannya"

laki-laki itu menuangkan minuman Vodka kedalam gelas dihadapannya, Kemudian menerjunkan 2 cincin didalam gelas itu.

"Jika dia bisa mendapatkan Ailee dengan mudah, membuatnya terjerumus dalam percintaan yang panjang, maka mari kita dapatkan balik aishe dengan cara yang mudah juga dan membuat gadis itu bertekuk kaki di bawah ku"

Setelah berkata begitu dia mulai menyesap Vodka nya, lantas menuang sisa nya ke atas meja.

"mendapatkan gadis itu lantas membuangnya"

Seketika pria dihadapannya serta beberapa orang dibelakang pria itu menelan kasar saliva mereka.

Jika big bos sudah berkata begitu, mereka bisa apa? dapat dipastikan kehancuran gadis yang tidak tahu apa-apa jelas semakin mendekati diri gadis itu, bahkan menolak nya pun tidak bisa.

"Tarik Lea untuk segera pulang ke USA, jangan kembali hingga dia menyelesaikan SMA nya"

"Baik tuan"

"Sayang?"

tiba-tiba seorang perempuan masuk dari arah depan, mendekati laki-laki itu dengan cara yang begitu menggoda dan manja.

"Sudah siap hmm?"

perempuan itu bicara sambil menyentuh dada laki-laki itu, punggung indahnya terpampang begitu jelas, mulus menggoda, bahkan wajah serta penampilan nya pun bisa membuat laki-laki manapun menggila, yah menggila di atas kasur bersama nya.

"Kau sudah menginginkan nya?"

laki-laki isi berbisik, mencium lembut leher perempuan itu.

"Aroma mu begitu nik..mat "

bisik nya, sambil matanya menatap tajam ke arah para orang suruhannya.

"Kau begitu pandai menggoda sayang"

perempuan itu terkekeh, balik mencium hangat leher laki-laki itu.

"Pergilah, pastikan aku bertemu adik nya dalam 1 x 24 jam"

ucap laki-laki itu kemudian.

"Baik tuan"

setelah berkata begitu, mereka langsung melesat pergi meninggalkan sepasang manusia itu begitu saja, membiarkan mereka menikmati kebersamaan mereka.

"Aku fikir kau menginginkan nya sekarang"

"Jika kau menginginkan nya"

goda perempuan itu, lantas dengan cepat menautkan bi..bir mereka untuk waktu yang begitu lama.

"Kita harus ke pestanya dulu, baru setelah kembali melakukan sesi ber.. cin..ta nya"

bisik laki-laki itu sambil menyesap telinga perempuan itu dengan lembut.

"Seperti yang kamu mau"

*********

"Ohhhh.... ya Tuhan"

aishe berteriak kesal ke arah Hanin.

"Aku bisa gila karena pria tua itu, hanya demi sebuah tanda tangan harus berjalan sejauh itu"

dia menggeram kesal, memukul-mukul kakinya yang sudah mulai sakit karena berjalan menggunakan Hells sejak tadi siang.

"Kita terpaksa masuk ke pesta nya aishe"

pekik Hanin cepat

"Undangan nya???"

"Oh God, ini membuat ku menggila"

ucap aishe, seketika ide cemerlang menghampiri dirinya.

"Pulang, mandi,berikan aku penampilan terbaik, aku akan mencari laki-laki yang bisa membawa ku masuk kedalam pesta nya malam ini"

hanin menaikkan alisnya.

"No sayang,no.. kau akan menjebak,menggoda dan membuang laki-laki dengan cara yang kejam lagi"

aishe terkekeh

"Aku selalu pandai memainkan peran bukan?"

"Oh tidak sayang, jika salah lawan kau akan mati kali ini"

aishe memajukan wajahnya, mendekati wajah Hanin

"Apa mafia Orlando bisa menekukkan kaki ku dulu?"

Hanin menggeleng pelan

"jangan pernah bermain hati, tapi...."

bammm

aishe tampak seperti menembak kepalanya dengan jari telunjuknya.

"Bermain menggunakan otak sayang"

setelah berkata begitu aishe mengedipkan sebelah sebelah matanya, lantas dia tertawa renyah.

"Kau benar-benar gadis terbrengsek yang tidak pernah jatuh cinta"

teriak Hanin penuh kegirangan

aishe meletakkan jari telunjuk di bibirnya

"Jangan pernah jatuh cinta, karena manusia yang jatuh cinta akan ceroboh pada waktunya"

pekik aishe sambil membentang lebar-lebar tanagnnya, mendongak menatap langit Cakrawala dengan mata terpejam nya.