My Psycho Man

Setelah memastikan jika Andra telah pergi dari kafe tempatnya bekerja, wanita cantik itu kembali ke meja para tamu untuk membersihkannya. Hingga seorang pelayan yang beberapa saat lalu membantu menggantikannya, memberikan sebuah kertas berukuran kecil seperti memo.

" Ini, dari pelanggan pria tadi" ujar pelayan tersebut, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya

Tertera sebuah nomor ponsel beserta sebuah nama pria yang akhir-akhir ini mulai terlupakan. Andra Hermawan, membaca namanya saja membuat wanita cantik itu merasa terganggu. Karena tidak ingin berurusan kembali dengan sang mantan, memo berisi nomor tersebut ia buang kedalam tong sampah.

...----------------...

Hingga pada keesokan harinya, seperti hari-hari biasanya, wanita cantik berbulu mata lentik itu terlihat sibuk melayani para pelanggan di kafe tempat kerjanya. Dikarenakan sudah memasuki akhir tahun, banyak tugas yang harus dikerjakan oleh wanita cantik tersebut, termasuk mendekorasi kafe agar tampak lebih indah.

" Akhirnya selesai!" seru salah satu pelayan kafe merasa puas dengan hasil kerjanya

" Baiklah kalau begitu, kalian bisa langsung pulang, biar aku dan Ernar -suami Jovita, yang membersihkannya" ujar Jovita mempersilahkan pulang para karyawannya.

Hingga setelahnya Erina beserta pelayan lainnya mulai mengemasi barang bawaan masing-masing, kemudian bergegas keluar dati kafe tersebut.

Namun, baru saja beberapa langkah ia berjalan, tiba-tiba saja pergelangan tangannya ditarik oleh seseorang yang sudah berada tepat dibelakang nya. Hal itu tentu sangat membuatnya terkejut, hingga harus mengeluarkan jurus pertahanan yang pernah dipelajarinya ketika berlatih taekwondo.

Wanita cantik itu dengan cepat berbalik kearah pria yang masih menggenggam salah satu pergelangan tangannya, kemudian menendang keras bagian perut si pria dengan salah satu lututnya.

Tentu saja, si pria yang terkena tendangan itu langsung melepas genggaman tangannya dengan ekspresi wajah meringis kesakitan.

" Aww ! Erin, kau menyakitiku!" seru si pria memegangi bagian perutnya

' Andra?! mengapa dia ada disini?' batin Erina terkesiap

Dilihatnya dengan seksama wajah pria yang sudah membuat perasaannya hancur berkeping. Memori mengenai kejadian kelam antara dirinya dengan pria dihadapannya itu, kembali memenuhi pikirannya, hingga membuat wanita cantik itu merasa muak.

" Ini, untuk berobat, dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku" tegas Erina sembari menyodorkan beberapa lembar uang dalam pecahan tenge pada pria yang merupakan mantan kekasihnya.

" Tidak perlu, aku hanya ingin berbicara denganmu" ujar Andra dengan wajah yang memelas, sembari menahan sakit

" Sepertinya sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, pergilah, aku harus pulang" sahut Erina memasukkan kembali beberapa lembar uang pecahan tenge kedalam saku mantelnya.

" Please Rin, untuk kali ini saja" bujuk Andra mulai mendekat, namun langkahnya terhenti setelah melihat Erina yang berusaha menghindar dengan menjaga jarak darinya

Tak ingin menyerah, Andra kembali meraih pergelangan tangan mantan kekasihnya, bermaksud mengajak bicara. Namun ditepis kasar oleh Erina, kali ini ia langsung pergi menaiki sebuah mobil taxi.

...----------------...

" Sedari tadi kita hanya berputar saja, sebenarnya anda ingin kemana?" tanya si supir taxi dengan heran

" Maaf, turunkan saya di sini saja" ujar Erina yang otomatis membuat si supir taxi menghentikan kemudinya.

Setelah membayar, wanita cantik itu segera berlari menuju halaman tempat tinggalnya, kemudian masuk kedalam lalu mengunci rapat pintu masuk rumah tersebut. Benar, ia sengaja melakukan hal itu untuk mengecoh mantan kekasihnya. Mengingat sifat Andra yang pantang menyerah ketika menginginkan sesuatu, pastinya pria berkumis tipis itu akan melakukan apapun hingga ia berhasil mendapatkannya.

Firasat akan perasaan waspada semenjak kepergian Yerkhan beberapa hari yang lalu, seperti sebuah pertanda jika akan ada sesuatu hal yang akan mengusik hari-harinya.

Dan hal itu terpampang nyata dengan kehadiran seorang Andra hermawan,sang mantan kekasih yang tiba-tiba kembali muncul dalam kehidupan nya.Tak hanya itu, bahkan memori kelam yang terus menerus datang ketika ia melihat wajah sang mantan pun tak dapat lagi terhindarkan.

Ditengah perasaan gelisah nya, tiba-tiba wanita cantik tersebut teringat sesuatu. Yaitu satu-satunya orang yang mengetahui keberadaannya saat ini -Maya.

Sampai satu jam lamanya, wanita cantik itu puluhan kali menghubungi Maya, namun tak ada jawaban dari sahabat karibnya tersebut. Bahkan setelah beberapa menit ia menelpon, sambungan selalu terputus, hingga nomor milik sahabatnya itu tak lagi dapat dihubungi.

' Maya, mengapa sampai seperti ini?!' batin Erina merasa kecewa dengan kenyataan jika Maya mulai menghindarinya, kemungkinan besar karena sudah memberitahu keberadaannya pada sang mantan kekasih.

Wanita cantik itu paham betul dengan sifat sahabatnya tersebut. Karena tidak seperti biasanya Maya bertingkah seperti ini, terlebih setelah kedatangan Andra beberapa hari ini, ia baru menyadari Maya sudah tidak pernah memberinya kabar lagi, seperti hilang ditelan bumi.

Drrrtttt.. Drrrtttt..

Getaran ponsel menyadarkan rasa campur aduk yang berkecamuk dalam benaknya. Dengan cepat wanita cantik tersebut menerima panggilan video dari seseorang.

" Darimana saja baru bisa dihubungi ?" tanya Yerkhan dengan ekspresi khawatir dari balik layar ponsel

" Oh, aku baru saja sampai, tadi ada pekerjaan tambahan di Kafe" ujar Erina beralasan, memasang ekspresi tersenyum paksa

" Benarkah? sampai selarut ini?"

Erina hanya mengangguk tanpa menceritakan kejadian yang baru saja ia alami. Bukan keinginan nya untuk menyembunyikan sesuatu dari sang kekasih, hanya saja ia tak ingin membuat Yerkhan merasa terbebani atas masalah nya. Terlebih saat ini kekasih tampannya itu sedang sibuk mengurus pekerjaannya.

" Kau terlihat lelah, kalau begitu istirahatlah" ujar Yerkhan melambaikan tangannya, bermaksud mengakhiri panggilan video

" Aku merindukanmu" ujar Erina tersenyum menatap layar ponsel, membuat pria tampan tersebut terdiam sejenak

" Coba katakan sekali lagi, aku tidak dengar" balas Yerkhan mencoba menggodanya

" Tidak bisa diulang, sudah lah aku ingin tidur" ujar Erina memasang ekspresi sebal

" Haha, baiklah kalau begitu selamat tidur, aku juga sangat merindukanmu zhanim" balas Yerkhan membuat wajah cantik tersebut merona dibuatnya.

...----------------...

Beberapa saat setelah melakukan panggilan video dengan kekasihnya, seorang dokter wanita berhijab bernama Aisha segera menghampiri pria tampan yang sudah beberapa tahun ini menjadi pasiennya.

" Sejak kapan kau bermimpi buruk lagi?" tanya dokter Aisha, sembari memberikan sebuah kertas berisi resep obat yang sudah dipersiapkan nya

" Mmm.. baru-baru ini" jawab Yerkhan singkat

" Apa ada yang mengusik mu akhir-akhir ini, atau ada sesuatu yang terjadi?" dokter Aisha kembali bertanya

" Kalimat itu terdengar lagi" sahut Yerkhan menatap tajam kearah dokter Aisha

Melihat ekspresi wajah Yerkhan yang tiba-tiba saja mengalami perubahan drastis, membuat dokter Aisha menggelengkan kepala. Pasalnya, sudah hampir 8 bulan ini, Yerkhan yang merupakan pasien tetap nya semenjak 10 tahun lalu itu, sudah tidak pernah lagi mengunjunginya.

Dokter cantik berhijab itu mengira jika Yerkhan telah sembuh sepenuhnya. Namun perkiraannya meleset, karena belum genap setahun sang pasien kembali dengan keadaan yang mulai memburuk.

Tak!

Srekk srekk !

Tanpa banyak bicara, dokter Aisha meletakkan sekotak kecil berisi puluhan tablet obat, lalu mengambil resep yang ia berikan sebelumnya, kemudian dirobek menjadi ukuran kecil.

" Kau tidak memerlukan resep lama, sementara minumlah ini, tinggi rendah nya dosis yang kuberikan tergantung bagaimana perkembangan kondisimu" jelas dokter Aisha yang langsung dibalas dengan sunggingan senyum oleh pasiennya tersebut.