NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Bule Sultan

Istri Kesayangan Bule Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mawar Jk

Kalila Maizah, seorang gadis yang bercita-cita ingin menikah dengan seorang bule. Saat bermain Instagram, diberanda nya lewat unggahan seorang pengusaha bersama rekannya. Maizah yang pada dasarnya pecinta cowok ganteng langsung gercep mencari Instagram si bule ganteng yang ada di dalam unggahan itu.

Maizah tidak nyangka bahwa dia diikuti balik oleh bule itu! Bahkan dia minta untuk ditampar oleh temannya saking tidak percayanya.

Bagaimanakah kisah Maizah selanjutnya? Bagaimana dia bisa mendapatkan cita bule itu? Mampukah dia mewujudkan impian untuk menikah dengan bule?
Saksikan kisah nya dengan membaca cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Jk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 22

Mentari pagi menyinari Desa Sukamulya, embun masih menempel lembut di dedaunan. Maizah dan Arvid, bergandengan tangan, menikmati kesejukan pagi yang menyegarkan.  Udara desa yang bersih dan segar membelai kulit mereka.  Langkah kaki mereka pelan, menikmati setiap detail pemandangan di sekitar. 

Rumah-rumah penduduk dengan halaman yang rapi, ibu-ibu yang sibuk menyapu halaman, anak-anak yang berlarian bermain—semuanya terasa begitu damai dan tenteram.

“Pagi, Bu!” sapa Maizah ramah pada seorang ibu yang sedang menyapu halaman rumahnya. Ibu itu membalas sapaan Maizah dengan senyum hangat.  “Mampir, Nak.  Minum teh dulu,” ajaknya.

Maizah tersenyum, “Terima kasih, Bu. Kami lagi jalan-jalan saja.” Mereka melanjutkan perjalanan, tangan mereka tetap bertaut erat. Kehangatan cinta mereka terasa begitu nyata di tengah suasana desa yang tenang.

Tak jauh dari situ,  seorang wanita paruh baya, yang dikenal Maizah sebagai Bu Darma, memanggil mereka. 

“Eh, Maizah!  Sini dulu.  Ada jambu air, siapa tahu suamimu suka,” ujarnya sambil menunjuk ke arah pohon jambu air yang rindang di halaman rumahnya.  Buah-buah jambu yang menggantung tampak ranum dan menggiurkan.

Maizah memang sangat menyukai jambu air.  Aroma manisnya yang khas langsung menggugah selera. “By, kita ambil jambu air, yuk,” ajaknya pada Arvid, sambil menunjuk ke arah pohon jambu tersebut.

Arvid, pria bule tinggi besar dengan rambut pirang yang tertiup angin pagi, tersenyum.  “Kamu mau?” tanyanya.

“Mau, dong!” jawab Maizah dengan semangat.

“Oke, ayo.”  Maizah tersenyum seraya mengikuti langkah Arvid yang menarik menuju pohon jambu air tersebut.

Bu Darma menyambut mereka dengan ramah. “Ini galahnya, Zah,” ujarnya sambil memberikan sebuah galah bambu yang panjang dan ringan.

“Terima kasih, Bu,” kata Maizah.

“Biar saya saja yang ambil, Honey,” kata Arvid, mengambil alih galah dari tangan Maizah. Ia begitu perhatian dan penuh kasih sayang pada istrinya.

Bu Darma juga memberikan kantong plastik bening.  “Masukkan jambu airnya ke dalam plastik ini, ya,” katanya.

"Ah, iya."

Maizah mendongak menatap buah-buah jambu air yang menggantung di pohon. “Masukkan jambu itu ke dalam jaringnya dulu, lalu tarik."

Arvid mengangguk mengerti, kemudian dengan cekatan ia mengarahkan ujung galah ke buah jambu yang sudah tampak merah muda. Dengan sekali tarikan, buah jambu pun jatuh tepat ke dalam jaring yang terpasang di ujung galah.

“Good job, By!” seru Maizah penuh semangat. 

Arvid tersenyum bangga, lalu menurunkan galah dan mengambil buah jambu dari jaring. Ia memasukkannya ke dalam kantong plastik.

“Cukup?” tanya Arvid.

“Ambil lagi, Nak.  Isi plastiknya sampai penuh,” kata Bu Darma sambil tersenyum.

Arvid kembali mengulangi aksinya, memetik buah jambu air hingga kantong plastik itu penuh terisi.  Senyum bahagia terpancar dari wajahnya.

“Galahnya di situ saja, Nak,” kata Bu Darma.

“Terima kasih banyak, Bu,” ucap Maizah. 

"Iya, sama-sama. Cuma jambu aja kok, kalah sama oleh-oleh yang kamu bawa."

"Bisa aja, yaudah kami pulang dulu ya." Keduanya pun pamit lalu berjalan pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, Melati, ibu Maizah, sudah menunggu di depan rumah. “Dapat jambu dari mana itu?” tanyanya.

“Dari Bu Darma, Ma,” jawab Maizah.

“Yaudah, ayo masuk. Sarapan dulu, baru makan jambu,” ajak Melati. Ia sudah menyiapkan sarapan yang lezat untuk mereka.

Saat Melati hendak menyusul Maizah dan Arvid, langkahnya terhenti. Romlah, tetangganya, memanggilnya.Romlah membawa sebuah mangkuk berisi rendang. 

“Ini, Melati. Pacar Melani kasih rendang banyak banget, jadi aku bagi-bagi ke tetangga,” ujarnya.

Melati menerima mangkuk itu. “Terima kasih, Rom,” ucapnya. Namun, ia sedikit risih dengan komentar Romlah selanjutnya. 

"Sama-sama, biasalah pacar Melani itu, suka banget kasih banyak makanan. Kalau mereka sudah menikah pasti hidup Melani sangat bahagia." Ucap Romlah dengan ekspresi yang menyebalkan menurut Melati.

Ekspresi yang selaku wanita itu pakai ketika membicarakan putrinya. Sehingga dia sudah hapal bagaimana tabiat tetangganya itu.

"Emang kenapa enggak di lamar-lamar sih?"

"Mereka kan masih muda, biarkan mereka bersenang-senang dulu,"

Melari tersenyum tipis saat ekspresi Romlah berubah. "Kena kau,"

"Aku doakan semoga mereka tetap langgeng ya, kalau begitu saya masuk dulu." Melati tersenyum terpaksa lalu masuk ke rumahnya.

Di dalam rumah, Akhdan, Maizah, Arvid dan Lily sudah duduk melantai menunggu Melati. “Nih, ada rendang,” kata Melati sambil memberikan mangkuk rendang pada Lily, putrinya. “Dari Romlah,” tambahnya.

“Sudah, ayo duduk. Kita mulai sarapan,” ajak Akhdan. Ia tahu bagaimana istrinya selalu sedikit risih jika berurusan dengan Romlah. 

.

.

.

Romlah memasuki rumahnya dengan raut wajah kesal. "Kenapa lagi sih ma, pagi-pagi udah cemberut aja," ucap suaminya yang meminum kopi seraya main hp.

"Tuh, si Melati--Melati itu tuh. Heran deh sama dia suka banget buat aku emosi, bukannya berterima kasih sudah di kasih rendang malam ngatain Melani."

"Ngatain Melani?" Tanya Melani yang baru datang dan duduk di kursi meja makan.

"Iya. Dia ngatain kamu kalau Rizal itu enggak mau nikah sama kamu karena sampai sekarang Rizal enggak lamar kamu."

"Melani juga belum mau nikah ma," ujar Melani menuangkan air ke gelas dan meminumnya.

"Mama udah bilang gitu tadi tapi kamus tau sendiri lah bagaimana si Melati itu. Dia dan saudaranya itu kayak ada dendam pribadi dengan Mama. Apa-apa tuh bilangi Mam ria lah, sombong lah. Gak sadar diri mereka itu." Cerocos Romlah panjang kali lebar.

"Sudahlah ma,"

"Papa juga ini, suka banget bela-bela si Melati. Jangan bilang Papa suka sama dia lagi!" Ujar Romlah marah.

"Apaan sih ma, mai tuduh Papa kayK gitu. Papa ngomong kayak gini tuh demin kebaikan Mama sendiri, ingat darah tinggi Mama kalau marah-marah terus." Jelas suami Romlah yang tidak ingin di tuduh-tuduh.

"Iya nih Mama," timpal Melani mendukung Papanya.

"Yaa maaf, soalnya Papa enggak ada bela Mama sih. Kan enggak salah kalau Mama berfikir seperti itu." Kata Romlah yang tidak ingin di salahkan balik.

"Sudahlah... lupakan itu dulu. Sekarang kita makan aja." Kata Melani seraya mengambil nasi goreng buatan Romlah lalu mengambil rendang sebagai lauknya.

"Enak ini rendang nya, enggak keras. Papa suka kalau yang begini ini mah." Komentar Suami Romlah,   Irwan, biasa di panggil Iwang.

Pria itu tidak ada pas Rizal membawa rendang itu karena kerja, hingga ini kali pertamanya mencoba rendang itu.

"Iya kan pa? Lain kali suruh Rizal bawa beginian ya mel." Ucap Romlah pada sang anak.

"Iya, ma. Tapi enggak janji, soalnya ini dia bawa karena ada acara di rumah tantenya." Kata Melani.

"Iya, yang penting kamu bilang aja dulu. Biar ada yang bisa Mama banggakan di depan dua saudara bunga itu."

"Hm," deheman Iwang menghentikan pembicaraan Romlah hingga wanita kembali memakan makanannya.

Tbc.

...Jangan lupa like dan komen ...

^^^Mawar Jk^^^

1
Adinda
sifat maizah seperti aku kalau dideketin bule lewat ig, semangat thor
Kang cilok: Mampir juga kak ke “KAU DAN AKU, BERSAMA”😄
total 1 replies
dana
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!