Cherry Cute Edouard Matulessy nama yang begitu panjang, tapi tak sepanjang kisah asmaranya. Gadis 23 tahun dengan fisik sempurna, tapi lagi-lagi tak sesempurna kisah percintaannya.
Yang pada akhirnya memilih berlayar untuk melupakan nasib percintaannya atau malah menemukan cinta baru di dalam kapal pesiar.
Bagaimana cherry si gadis cantik menyempurnakan kisah cintanya???
Yang penasaran bisa mampir!!! 🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riska nur agustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keberangkatan
"Morning mom! " sapa Cherry kembali mengawali harinya lebih baik dari sebelumnya. "Aku mau di bawakan bekal, Cherry akan sibuk banget hari ini! " pintanya.
"Why? " bingung mom Diolinda tapi tetap menuruti permintaan putrinya.
"Aku memutuskan untuk memakai tiket undangan kemarin! Karena itu Cherry harus selesaikan semua pekerjaan Cherry sebelum pergi! " terang Cherry.
"Keputusan yang tepat! " ucap dad Matteo nimbrung. " Kau perlu liburan, Cruise nya berlayar di banyak tempat, itu bagus untuk refreshing pikiran kamu, dad akan membatu pekerjaanmu setelah ini! " lanjutnya bahagia mendengar keputusan anaknya, duduk bergabung memulai sarapan dengan keluarga kecilnya.
"Thanks dad! "
"Sama-sama sayang, habiskan sarapan mu, kita berangkat bareng hari ini! " ucap dad Matteo di angguki sang anak.
5 Hari nonstop Cherry kerja lembur demi menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai CEO perusahaan Matulessy, berkat di bantu dad Matteo dan Rita semua berjalan sesuai waktu yang di tentukan, selebihnya akan kembali beralih pada sang dad untuk sementara waktu.
Di kamar bernuansa peach, kombinasi antara mom, anak, dan dad berbaring berpelukan di satu kasur yang sama, setelah tadi begitu sibuk membantu persiapan putri tercinta mereka dengan hasil 2 koper besar berjejer di samping meja rias.
Untuk pertama kalinya dad Matteo dan mom Diolinda membiarkan Cherry bepergian sendiri dalam waktu yang cukup lama.
Besok adalah hari dimana Cherry akan memulai perjalanan liburannya, Sedikit merasa berdebar untuknya tapi juga merasakan tantangan baru yang sepertinya akan seru nantinya.
"Jaga diri baik-baik di sana, Dad hanya bisa memasukkan dua orang suruhan dad untuk menjagamu, kau harus ingat wajahnya nanti! " wanti-wanti dad Matteo, bahkan ia menyiapkan pepper spray, self-defense stick, sampai stun gun demi menjaga putrinya dalam bahaya yang tak terprediksi.
Bukan tanpa alasan, Dad Matteo mendapatkan informasi perubahan aturan hanya pemegang tiket undangan gold yang bisa masuk, tak boleh membawa orang-orang tak berkepentingan, penjagaan begitu ketat juga, sialnya ia baru tau kemarin, tau gitu ia tak akan membiarkan anak gadisnya ikut serta, walaupun dari segi keamanan sudah pasti terjamin di dalamnya.
"Dengarkan ucapan daddy mu, sering sering telpon mommy kalau sudah di sana, kalau ada apa-apa langsung hubungi rumah, oke? " kata mom Diolinda ikut menasihati putrinya.
"Iya mom! " patuh Cherry.
"Putri kesayangan mom, semakin besar semakin bertambah cantiknya, membuat magnet tersendiri bagi pria di luar sana, Putri cantik mom harus bisa menjaga kehormatan Cherry sebagai seorang wanita, mom percaya dengan Cherry, tapi tidak dengan pria di luar sana, kamu harus benar-benar menjaga dirimu dengan baik sayang! "
Malam ini keluarga kecil itu kembali tidur besama setalah beberapa hari belakangan penuh kesibukan, saling bercerita, memberi wejangan wejangan kecil, berpuas diri akan kebersamaan mereka sebelum Cherry pergi.
Cukup dramatis hanya untuk di tinggal liburan, tapi begitulah keluarga harmonis yang mulai mengarungi mimpi mereka.
Pagi hatinya, keluarga Matulessy sudah standby di bandara, mengantar kepergian sang anak dengan hati sedikit berat.
Cherry menggunakan perjalanan udara dengan jet pribadi keluarganya, dari prancis ke Los Angeles membutuhkan waktu setengah hari dan jet pribadi menjadi transportasi paling nyaman dalam jarak tempuh waktu yang cukup lama.
Di dalam pesawat hanya ada Cherry dan awak kabin, sebenarnya cukup menggunakan pesawat komersil menurutnya, tapi sikap berlebihan serta paksaan orang tua membuatnya duduk sendiri di satu pesawat dan membuatnya tanpa sadar termenung cukup lama.
"Bagaimana keadaan mereka sekarang?atau mungkin diam-diam sudah menikah! " batin Cherry malah di arah 2 penghianat itu. "Akkhhh! " jerit kecilnya menyadari apa yang di laluan.
Mengikhlaskan dan melupakan, dua hal terberat yang harus di lakukan dalam satu waktu, Cherry akui dia belum melakukan itu sepenuhnya, semoga saja dengan liburan ini ia akan lebih legowo mengikhlaskan dan berlahan melupakan kejadian beberapa waktu kemarin.
.
.
. Jalan-jalan yuk😍😍