NovelToon NovelToon
Ipar Benalu

Ipar Benalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dehas Ryuka

Delisha adalah seorang Gadis yang ingin membahagiakan ibu dan adiknya, namun perjuangan Delisha tak mudah karna kakak iparnya selalu mencari cara untuk memanfaatkan sang ibu untuk kesenangannya sendiri, sedangkan kakak laki lakinya sangat bucin pada sang istri,bagaimana kah cara Delisha menghadapi kakak iparnya yang sangat serakah dan egois itu...kita baca bersama sama yukk marii...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dehas Ryuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Motor Baru 3

"Bu mau kemana kok udah rapi banget" Delisha bertanya pada ibunya,saat melihat ibunya sudah rapi memakain gamis krem dan hijab istan berwarna senada "ibu mau ke warung bu fatma Del...persediaan di dapur habis" jawab bu.Aini "Deli antar ya bu"tawar Deli "boleh...tapi kita kesananya jalan saja ya nak" jawab bu.Aini "kok gitu bu? Apa gak lebih mudah kalau bawa motor" tanya Delisha "gak usah nak...cuma deket ini, sekalian jalan jalan" jawab sang ibu "baiklah kalau begitu, Deli ganti baju dulu ya bu" kata Delisha yang diangguki oleh ibunya,setelah berpamitan pada pipit yang sedang belajar, ibu dan Delisha pun keluar rumah, tak lupa menutup pintu, dengan berjalan beriringan mereka menuju warung bu Fatma yang berjarak 200 meter dari rumahnya,sambil mengobrol ringan tak terasa mereka berdua sudah sampai di warung bu Fatma.sore ini warung bu.Fatma nampak tak begitu ramai,mungkin karna tanggal nya sudah akhir, jadi jarang yang berbelanja. Bu.Aini dan Delisha berjalan menuju rak sembako, dengan membawa keranjang seperti di supermarket, bu.Aini dibantu Delisha mencari barang barang yang dj perlukannya, bu.Aini membeli beras, gula, minyak ,susu kesukaan pipit, kecap,teh,kopi,mie,dan beberapa snack camilan untuk mengisi toples yang ada di rumah.belanjaan mereka jumlahnya 2 keranjang full, setelah di rasa cukup bu.Aini mengajak Delisha menuju kasir untuk membayar belanjaanya.ketika mereka antri untuk membayar tiba tiba terdengar suara seorang wanita dari barisan sebelah mereka, "wahh banyak juga belanjaan kalian ya" kata wanita itu dengan Lantang, sonta Delisha dan bu.Aini menoleh ke arahnya, dan mereka melihat Bude Lasmi sedang mengantri buat membayar belanjaan nya. " Iya mbak kebetulan stok di rumah habis bersamaan" jawab ibu pelan. "Emang kamu punya uang buat bayar sebanyak itu, jangan banyak banyaklah kalau ambil belajaan, sesuai kemampuan saja" kata bude Lasmi dengan lantang menghina kami, dan mendengar suara bude Lasmi banyak pasang mata yang sedang mengantri bareng kami menoleh kearah kami, malu rasanya, namun ibu masih berusaha tersenyum "iya mbak" jawab bu.Aini. "aku ga k bisa bantu lo Ni,kalau uang kamu kurang" kata bude Lasmi dengan pongah "Insya Allah enggak mbak" jawab ibu masih sabar menghadapi sifat bude Lasmi yang ajaib itu, "jangan jangan kamu mau ngutang ke bu Fatma ya, malu maluin banget kamu itu" omel bude Lasmi lagi, ibu diam saja tak.menganggapi lagi ocehan bude Lasmi. Bude Lasmi dan kami bersamaan sampai di de0an kasir,ibu memberikan 2 keranjang yang di bawa,begitupun dengan bude Lasmi, belum puas dengan hinaannya saat barang kami masih di hitung, bude lasmi menegur kasir yang ada di depan kami,"mbak..hitung tuh dengan benar, jangan salah...entar kebiasaan cari gratisan mereka" kata bude Lasmi pada kasir yang bernama mbak Ana itu, mbak Ana cuma tersenyum simpul "hati hati mbak jangan samoai kamu berani ngasih hutangan pada mereka ya, bisa bisa kamu di pecat oleh bu.Fatma" cerocos bude Lasmi lagi "iya bu" jawab mbak Ana yang nampak mulai risih melihat kelakuan bude.Lasmi itu. Tak lama kemudian barang kami dan bude Lasmi sudah selesai dihitung "totalnya 3.879.000 bu kata mbak Ana pada ibu" lalu ibu mengambil 4 lembar uang berwarna merah, lalu di berikan pada mbak Ana, saat mbak zana menghitung,terdengar suara kasir yang melayani pembayaran bude Lasmi "total 235.000 bu" kata kasir yang bernama ika itu, nampak wajah bude Lasmi pucat pasi, keringat dingin nampak keluar dari dahinya, saat melihat uang yang ada di dalam dompet nya, dia melihat hanya 1 lembar uang berwarna merah, 3 lembar uang berwarna hijau, serta 5 pecahan 2 ribuan, dengan lirih bude Lasmi bilang ke mbak Ika " mbak maaf ini uang saya kurang, bisa gak kalau ini saya bawa dulu nanti saya kembali lagi setelah pulamg dari atm" kata bude Lasmi lirih sekali seraya matanya melirik pada kami, "maaf bu saya tidak berani, begini saja ini belanjaan nya biar disini dulu,silahkan ibu ambil uang ke atm dulu" kata mbak ika pelan namun dbernada tegas "mbak masak gak percaya sih sama saya" kata bude Lasmi masih ngotot "maaf ibu saya tidak berabi jika bu.Fatma sampai tau" kata mbak ika lagi,"Baiklah saya titip dulu ya " kata bude Lasmi sambil cemberut "makanya ngaca dulu sebelum ngatain orang" celetuk seorabg ibu yang ada di barisan antrian itu, "huuuu.." dengan kompak orang orang menyoraki bude Lasmi, dengan tergesa bude Lasmi segera pergi dari sana, "Aini...Aini" bu.Aini mendengar namanya di panggil ,sontak Delisha dan bu.Aini menoleh , mereka melihat bude.Lasmi sedsng berlari ke arah mereka "Ada apa ya mbak?" Tanya bu.Aini setelah jarak bude semakin dekat "Aini boleh gak aku pinjem uang 200.000 saja" kata bude Lasmi "maaf saya kurang tau mbak ada atau tidaknya, saya lihat dulu ya mbak" kata bu.Aini sambil membuka dompet nya,"maaf mbak ini uang saya tinggal 65.000" jawab bu.Aini "kalau mau di bawa dulu monggo" tawar ibu "Halahh uang segitu sih masih kurang Ni Aini, dsar miskin pelit lagi " cerocos bude Lasmi "lah udah ngatain miskin ehh mau minjem duit, aneh" umpat Delisha dalam hati. "Awas ya kamu kalau kamu nanti gak bisa bayar angsuran motor,jangan pinjem padaku,gak sudi aku minjemin kamu"kata bude Lasmi denga ketus, lalu pergi meninggalkan kami,aku dan ibu melongo mendengar ucapan bude yang merasa aneh,karna tak ada niatan sedikit pu dari bu.Aini buat meminjam uang pada kakak iparnya itu.Dengan membawa belanjaan masing masing 1 kantong, bu.Aini dan Delisha berjalan beriringan, di saat sudah hampir sampai mereka melihat pintu ruang tamu terbuka, dan tampak di depan ada 2 pasang sendal wanita dan laki laki, setelah makin dekat dengan rumah nya mereka baru tau jika sendal sendal itu milik Rena dan Baim, "Assalamualaikum"ucap salam ibu, melihat kedatangan ibu dan Delisha wajah kak baim nampak pias, "Gak tau aku kak" terdengar suara pipit dari belakang "gak mungkin kamu gak tau" terdengar suara kak Rena dengan menyentak, "mungkin di bawa oleh kak Delisha" jawab pipit dengan nada takut " gak mungkin, itu motor nya ada di rumah" jawab kak.Rena lagi masih dengan nada tinggi "cepat carikan kuncinya di kamar Delisha " perintah kak Rena "aku gak berani kak" jawab pipit masih enggan "kamu berani sama aku hah" kata Rena lagi, Baim, Delisha, dan bu.Aini mendengar itu semua, bu.Aini menatap Baim dengan tajam, Delisha dan bu.Aini sudah tau pokok masalahnya, Baim yang di tatap oleh bu.Aini hanya tertunduk "ibu kecewa sama kamu nak, kamu laki laki tapi membiarkan istrimu menyakiti adik adikmu,bahkan berniat merampas hak adik adikmu" lirih suara bu Aini namun penuh penekanan,bu.Aini berdiri dan berjalan menuju belakang menuju arah suara Rena dan pipit yang tengah berdebat, Delisha mengekor di belakang sang ibu.wajah ibu tampak mengeras. Namun sesaat kemudian wajahnya kembali biasa, dengan lembut ibu bertanya pada pipit yang nampak takut, dan didepannya Rena dengan wajah merah karna marah "ada apa nak" kata ibu lembut, mendengar kedatangan ibu dan Delisha wajah Rena nampak pias, "ehh ibu" kata Rena , aku pun langsung menuju ke dapur membawa barang belanjaan yang tadi baru di beli bu.Aini,meletakkan di dapur,lalu kembali ke ruang makan."baru belanja bu" basa basi Rena, namun tak di tanggapi oleh bu.Aini ,bu.Aini sibuk menenangkan pipit "ada apa nak" tanya ibu seraya membelai surai panjang pipit , tak ayal pipit langsung memeluk sang ibu "kak Rena jahat" kata pipit masih terisak ,mendengar itu Rena terbelalak memandang ke arah pipit, "kak Rena menapar aku bu, karna aku gak mau di suruh mencari kunci motor milik kak Delisha" adu pipit pada ibu, mendengar aduan ibu secara otomatis bu.Aini dan Delisha langsung menoleh kearah Rena,Pandangan bu.Aini Dingin dan tajam "apa kamu mau mencuri motor Delisha hah" tanya ibu dengan nada suara dingin menusuk, "ahh tidak bu, aku hanya berniat meminjamnya sebentar, calon cucu ibu pingin naik motor scoppo" jawab Rena gugup, bu.Aini tersenyum dengan sinis ,"kalau berniat meminjam apa kamu tidak bisa menunggu Delisha barang sebentar,karna motor itu milik Delisha" tanya ibu masih dengan tatapan tajamnya, mendengar bu.Aini membela anak perempuannya, Rena merasa tersinggung " bu. Saya menuntut hak mas Baim, ibu membelikan Delisha motor, seharusnya mas Baim juga dapat hak yang sama" jawab Rena dengan tak tahu dirinya, ibu tersenyum kecut mendengar nya "ibu tidak pernah membelikan Delisha motor, dia membeli dengan uangnya sendiri, justru Delisha membelikan ibu kulkas " jawab ibu "Halahh aku gak.percaya bu, Delisha dapat dari mana uang sebanyak itu, kerja juga belum?" Kata Rena sinis "Terserah kamu Rena, yang pasti motor itu adalah milik Delisha" tegas ibu menyudahi perdebatan ini, dia sudah capet menghadapi menantu nya yang toxic itu.

1
Cevineine
Lanjuttt😁
Cevineine
Salam kenal thor
Dehas Ryuka: siap kakak
Dehas Ryuka: suap kak
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!