anak perempuan yang melihat ayah nya meningal di depan mata nya, kini sudah menjadi wanita yang dewasa dan penuh dengan amarah,
dia tidak akan puas sampai dia membalas dendam dengan orang yang membunuh ayah nya, bahkan ia rela menjadi istri penganti agar bisa bakas dendam dengan pelaku yang sudah mengambil nyawa ayah nya,
Risa hanya ingat satu hal yang pasti dalam kejadian alam itu, anak kecil bernama Kenzo juga ikut menghabisi ayah nya, dia kini tumbuh dengan dengan yang membara,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
apa mau mu?
Kenzo dari jauh sudah melihat Risa yang masuk ke dalam pesta malam ini, dengan gaun yang bisa di katakan sangat sexy, dia bersama dengan Akbar, jelas Kenzo kenal Akbar, karena sebelum nya mereka sempat bertemu walau tidak terlalu lama bercerita,
Kenzo menatap Risa yang terlihat sangat bahagia, seolah dia punya dua topeng, saat di rumah dia memakai topeng nya yang polos, sedih dan juga selalu menuruti apa yang orang sekitar nya katakan,
Sedangkan saat dia berada diluar, dia terlihat sangat bahagia, bicara dengan siapa saja tanpa beban, orang yang terlihat sedang baik baik saja, padahal ada banyak hal yang ia sembunyikan,
Kenzo berjalan mendekati mereka dan berkenaan dengan Akbar, " sekretaris mu sangat cantik "
Akbar memegang tangan Risa dan mereka saling menatap " dia memang cantik " balas Akbar,
Kenzo menepuk pelan lenggang tanggan Akbar seolah mereka sudah akrab " bagaimana kalau malam ini kita duduk dan saling bercerita " menatap Akbar,
Akbar masih saja mengandeng tanggan Risa, dan Risa sama sekali tidak merasa keberatan ataupun risih dengan sikap Akbar kelasa nya, padahal Kenzo sudah muak dengan hal ini, " baiklah kita akan bicara di sana " Akbar menunjuk satu tempat dan akhirnya tanggan Risa ia lepas,
Sebelum pergi, Akbar membisikkan sesuatu kepada Risa, jadi jarak antara bibir Akbar dan pipi Risa sangat dekat, ingin rasa nya Kenzo marah, tapi siapa dia di luar, dan sekarang dunia juga sudah tau kalau istri nya adalah viola,
Setelah berisik akhirnya Risa pergi ke salah satu tempat, dan Akbar membawa Kenzo bersama nya untuk saling mengenal lebih dalam lagi,
Mereka duduk di satu meja, dengan dua kursi yang saling berhadapan dan ada wine juga beberapa minuman keras yang bisa membuat mereka mabuk,
Kenzo menatap Akbar " aku tidak tau jika sekretaris mu sangat cantik, aku rasa dulu dia bukanlah sekretaris mu ? " menatap Akbar,
" kita di sini untuk membicarakan diri kita, bukan tentang sekretaris saya, dan ya di kantor saya ada nama nya privasi, jadi saya tidak akan mengatakan apapun tentang nya " meminum wine yang sudah tersedia di dalam gelasnya,
Kenzo mengangguk seolah ia paham apa yang Akbar maksud " baiklah, mungkin aku tidak perlu memperkenalkan diri ku lagi, Karana kita sudah saling kenal, "
" iya kau benar, kita juga tidak terlalu akrab untuk saling duduk dan bicara seperti ini, di acar seperti ini " menatap sekitar,
" baiklah aku akan menjelaskan tentang dirimu ku, aku adalah anak dari kandidat presiden nomor urut dua, dan aku sudah punya.. " Kenzo sama sekali tidak bisa mengatakan bahwa dia sudah kubay istri, dan itu adalah Risa,
Akbar menatap Kenzo dengan gelas wine yang mungkin sudah empat kali ia isi ulang " kau sudah menikah? " menatap jari manis tanggan kanan Kenzo yang ada cicin nya,
Kenzo menatap cicin nya " ya aku sudah menikah, dan aku sangat mencintai istri ku, " membuka botol wine baru,
Akbar juga membuka botol baru, seolah tak mau kalah padahal ia sudah merasa pusing, dan pandangan sudah mulai buram " siapa nama nya? kenapa kau jarang membawa nya ke acara acara seperti ini? " seolah memancing Kenzo untuk mengatakan hal yang ingin dia ketahui,.seperti sedang mencari informasi
" kau tidak melihat di saluran tv, dia adalah istri ku, nama nya viola " ucap Kenzo dalam keadaan mabuk,
Risa yang melihat mereka berdua sepertinya sudah sangat mabuk, mendekati mereka dan menatap Akbar " pak, seperti nya bapak sudah sangat banyak minum, sebaiknya kita pulang saja pak " ingin membawa Akbar bersama nya,
Kenzo menatap Risa, dengan gaun yang sangat sexy itu tidak mungkin dia mampu membawa Akbar, " kau sangat tidak sopan, di rumah kau selalu menutupi nya dari ku, tetapi di sini, kau malah memperlihat kan nya kepada banyak orang " menatap Risa,
Risa melihat sekitar dan mengambil handphone Kenzo dia mengirim pesan kepada supir nya " baiklah pak, nanti supir bapak akan datang, jadi bapak tunggu di sini saja ya " menatap Kenzo,
Kenzo menarik tanggan Risa dan menatap wajah nya yang sangat cantik, dengan mata yang sayu karena mabuk " kau sangat cantik malam ini, kau membuatku gila! " ucap nya cukup keras,
Risa melihat orang sekitar, karena bisa saja mereka menjadi pusat perhatian " maaf pak, kita tidak saling kenal, jadi saya harap.... "
Risa tidak bicara bicara Karana Kenzo mencium sekilas bibir nya yang sangat sexy dan juga menggoda,.
Deg,
Deg,
Jantung Risa rasanya berhenti berdetak " aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada ku, aku tidak boleh jatuh cinta pada " ucap Risa menatap Kenzo,
Saat mereka saling bertatap, supir Kenzo datang dan menatap mereka " maaf bu, biar saya aja yang bawa bapak " menatap Risa,
Risa melihat sekitar dan takut jika ada yang dengar " bapak di sini panggil saya noona aja pak, karena ini bukan lingkungan rumah "ucap nya menatap supir mereka,
Supir itu membawa Kenzo bersama nya, dia memapah nya " baik noona, terimakasih atas bantuan nya " ucap nya sambil membawa Kenzo pergi,
Risa menatap Akbar, dan memapah nya, Akbar yang masih setengah sadar menatap Risa " kau sangat cantik Risa, aku ingin.. " ucapan nya tidak jelas karena sedang mabuk,
" kenapa? Apa yang ingin kau katakan? " menatap Akbar,
" malam hari, tanggal empat belas bulan satu, di rumah... " ucap Akbar melantur,
Deg, deg, deg,
Itu adalah tanggan dimana keluarga Risa di bantai oleh orang tak dikenal " dari mana kau tau tangal itu " menatap Akbar,
Namun karena mabuk, Akbar sama sekali tidak bisa menjawab pertanyaan Risa, dia malah tersenyum dan berkata hal hal yang melantur, Risa sudah berusaha membuat nya agar mau bicara, tetapi hasilnya nihil
" ayolah Akbar tolong katakan sekali lagi " menatap Akbar,
Akbar menatap Risa dengan tatapan sayu, " pusing... Mau pulang.. " ucap nya bermanja dengan Risa,
" aku kira ada informasi tentang malam itu, tetapi hasil nya sama saja " pasrah
...Happy reading guyss...
...jangan lupa like dan coment...