cerita seorang menantu yang malang, yang di usir oleh mertua nya sendiri, setelah suami nya meninggal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faizah 1122, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16 ternyata oh ternyata
Aw,,, kamu apaan sih Ton, tiba tiba dorong aku kaya gini...
Baru saja Santi keluar dari kamar mandi, dan dia hendak mengenakan pakaian nya, tapi" tiba tiba saja Toni datang dan langsung mendorong Santi hingga dia jatuh, dan syukur nya Santi jatuh tepat di atas sofa yang ada di dalam kamar Toni....
"ini kan yang kamu suka bermain di atas sofa yang cukup sempit ini, sahut Toni dengan tatapan tajam ke arah Santi..
Santi yang melihat tatapan dari Toni yang begitu tajam membuat dia takut, dan Santi mencoba bangkit dari atas sofa untuk menghindari Toni, tapi belum sempat Santi berdiri, tubuh nya kembali di dorong oleh Toni, hingga Santi kembali jatuh dan telentang di atas sofa,, di tarik Toni secara paksa handuk yang menutupi tubuh santi hingga membuat Santi telenjang,....
"Kok kamu jadi kasar kaya gini sih Ton, ucap Santi pada Toni...
Toni tidak mempedulikan omongan dari Santi, justru Toni mulai menggauli Santi dari atas sampai bawah, hingga Santi tidak bisa berkelit lagi,, dan lagi lagi Santi hanya bisa pasrah dengan apa yang di laku kan Ooeh Toni pada tubuh nya,,
Santi yang diam tanpa perlawanan sedikit pun, dia hanya menggerak kan tubuh nya karna merasa geli sekaligus nyaman,, justru itu membuat Toni semakin bergerak dengan lincah" dan membuat Santi yang tadi nya hanya diam, kini akhir nya mengeluar kan suara desahan yang sangat di sukai oleh Toni...
Merasa puas bermain di atas sofa, kini Toni mengangkat tubuh Santi untuk ber'alih ke atas kasur, kasur yang ber'ukuran king size membuat Toni semakin leluasa bergerak ke kiri dan ke kanan,. namun ternyata Toni Punya niat terselubung dalam permainan kali ini, dia mengambil ikat pinggang nya, dan ikat pinggang itu dia gunakan untuk mengikat tangan Santi, agar Santi tidak berontak dalam permainan ini, mengingat awal mula permainan yang sempat di tolak oleh Santi...
"Ton kamu apa apa an sih, kenapa kamu ngikat tangan aku kaya gini, sakit tau Ton, ucap Santi mencoba untuk melepas kan ikatan di tangan nya, namun ikatan itu terlalu kuat, hingga Santi tidak bisa untuk melepas kan nya.....
"udah kamu diam san, kamu nikmati aja permainan ku ini, masih untung hanya tangan kamu aja yang aku ikat, ucap Toni dengan lantang...
"Mau kamu apa sih Ton, aku udah ngelakuin apa yang kamu mau, aku udah muasin Nafsu kamu, terus kamu mau apa lagi, sahut Santi yang tidak mau kalah dari Toni....
"Sebentar aku ambil sesuatu dulu, akan aku tunjuk kan pada mu, ucap Toni sambil melangkah ke arah lemari, dan dia segera membuka lemari dan mengambil benda yang dia simpan di sana....
Santi yang melihat itu pun, dia merasa bingung dengan olah Toni, hingga akhir nya dia melihat Toni mengeluar kan benda vibrator yang bergigi dari dalam lemari,, melihat benda itu, Santi merasa agak ngeri, dia takut benda itu yang akan di main kan Toni pada lobang intim nya....
"Buat apa benda itu Ton, tanya Santi
"Kamu tentu tau ini San, bersiap lah kita akan bermain menggunakan ini, dan tentunya rasa nya lebih jauh nikmat dengan vibrator yang aku gunakan kemarin, ucap Toni sambil tersenyum licik....
"aku ga mau Ton,, bisa bisa nanti punya aku jadi lecet menggunakan itu, ucap Santi
"Justru itu yang aku mau San, biar kamu ga bisa ngelayani suami kamu itu, sebelum hari perjanjian kita berakhir, sahut Toni
"Tapi ga usah pakai itu juga Ton, aku mohon Ton, aku janji mulai malam ini aku ga akan pulang nemui suami aku, sebelum tgl perjanjian kalian berakhir, ucap Santi..
"Tapi sayang nya udah terlambat San, aku udah terlanjur marah sama kamu, maka kamu harus aku beri pelajaran, tenang lah Santi, ini tidak akan sakit kok, ucap Toni
Dan mendekat ke arah Santi, dia pun mulai membuka kaki Santi dan mulai memasuk Kan alat vibrator itu di area intim Santi....
Perlahan vibrator itu pun mulai bergetar di lobang milik Santi, sengaja Toni memulai dengan voleme rendah, hingga beberapa menit kemudian volome nya makin di tambah oleh Toni, hingga membuat tubuh Santi kelonjotan seperti cacing kepanasan.
Toni yang melihat reaksi dari tubuh Santi, membuat dia senang dan terus tersenyum sendiri,, Santi bagai kan boneka yang bisa dia main kan dengan sepuas nya...
"Gimana San enak kan rasa nya,, semakin kencang pasti nya semakin enak, iya kan, ucap Toni
Santi yang mendengar ucapan dari Toni, dia hanya mengangguk kan kepala nya saja,,
Dua kali sudah Santi khlimak, namun Toni tidak memberi ampun pada nya, justru dia malah bermain dengan buah dada Santi, hingga Santi semakin kelonjotan, dan melayang layang merasakan sensasi yang luar biasa..
Hingga satu jam lama nya, baru lah Toni melepas kan ikatan di tangan Santi, dan juga melepas alat vibrator dari area intim Santi, tapi tidak cukup di situ saja, justru Toni malah menggauli santi lagi, Santi yang terkejut pun mulut nya menganga, dia pikir setelah alat vibrator di lepas, dia tidak akan lagi di gauli oleh Toni, namun dugaan nya salah....
"aww sakit ton, ucap santi dan mendorong tubuh toni, namun tidak berhasil, tenaga nya kalah jauh dari tenaga toni..
"tahan San" sebentar aja, sahut toni, yang tidak mau mengalah..
Mau tak mau Santi yang merasakan sakit di bagian intim nya, tidak bisa berbuat apa apa, terpaksa dia harus menahan nya, sampai Toni benar benar puas dan melepas kan nya lagi...
cukup lelah dan meguras tenaga, Toni pun terkulai lemas jatuh di samping Santi yang juga terkulai lemas dan tak berdaya....
*******
Pagi telah tiba, Santi terbangun dari tidur nya, dia pun ingin melangkah ke kamar mandi untuk membersih kan tubuh nya, namun saat Santi turun dari atas kasur nya dan dia ingin melangkah, Santi pun meringis ke sakitan...
"Aduh sakit banget, gara gara Toni, punya aku jadi lecet, ucap Santi ngedomal sendiri..
Sedang kan orang yang bersangkutan masih tidur dengan nyenyak, seolah tidak ada beban dalam hidup nya,, meski menahan sakit yang begitu perih, Santi pun berjalan dengan pelan, agar dia bisa masuk ke dalam kamar mandi meski dengan tertatih tatih....
cukup lama, dan akhir nya Santi pun sampai di depan pintu kamar mandi,, dan segera membuka pintu kamar mandi, agar dia bisa masuk ke dalam....
Dalam waktu 40 menit, akhir nya Santi pun kembali keluar dari dalam kamar mandi, meskipun masih terasa perih, tapi dia tetap berusaha untuk berjalan dan mengambil pakaian nya agar segera dia pakai..
Tepat pukul delapan pagi, Toni pun akhir nya bagun dari tidur nya,, dia pun segera duduk untuk menyegar kan mata nya terlebih dulu, sebelum turun dari kasur nya.....
Di pandangi nya sekeliling kamar nya, tapi tidak ada Santi di dalam kamar nya,, Toni pun berpikir apa kah Santi sudah lama bangun, tapi di mana dia sekarang.....
(Bersambung)