sebelum membaca, saya ingatkan bahwa latar cerita ini bukan di indonesia tapi di luar negeri. cerita dewasa ++++ untuk yang suka silahkan membaca , untuk yang tidak suka silahkan skip☺️
perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil(
S. 1)
***
Eliza Louis atau lebih dikenal dengan Eliza arabella seorang model papan atas amerika yang sedang naik daun tengah berkencan dengan Elgard Rodrigo salah satu pebisnis terkaya di newyork.
berita tersebut menjadi headline di penjuru kota newyork "apa pendapatmu tentang ini om?" tanya eliza
Elgard terkekeh "biarkan saja... toh kita sudah melakukannya" bisk elgard (S.2)
SELAMAT MEMBACA ()
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
hai ini adalah hari perayaan kelulusan maura dan teman-temannya. sekolah mengadakan sebuah pesta untuk semua murid dari kelas pertama hingga angkatan maura.
"dad... Aku berangkat sekarang ya" pamit maura pada daddy willian
"oke ... Hati-hati dijalan.. Jangan pulang terlalu malam maura" ujar daddy willian
"apa kau berangkat sendiri atau dijemput tuan darren maura?" tanya mommy emira
"darren sibuk mom..dia ada meeting ..jadi aku sendiri saja..nanti darren yang mengantar aku pulang" ujar maura
"ah baiklah... Baik-baik kamu disana..jaga diri.. Rey akan selalu bersamamu... Setelah kejadia kemarin mommy rasanya tidak tenang meninggalkanmu lagi" ujar mommy emira
"mom ..tak usah khawatir..darren sudah menyurih beberapa pengawalnya .. jadi mommy tenang saja" ujar maura
mommy emira memeluk maura " have fun sayang... Nikmati masa mudamu ya... Jangan terlalu memikirkan pria..."
"tenang saja mom..aku dan darren juga biasa saja tidak ada pembahasan kemana-mana..dia mengerti keadaanku" ujar maura
Mommy emira dan daddy willian saling pandang sesaat lalu mommy maura mengusap pelan lengan maura " mommy percaya"
Maura pun lantas perhi meninggalkan kedua orangtuanya. Saat dia memasuki mobil ponselnya berdering
"hallo baby..apa kau sudah akan berangkat ?"
"yes...sir" gurau maura
"maura jangan membuatku gemas" ujar darren
"aku biasa saja..kau saja yang berlebuhan tuan darren"
darren tersenyum simpul " bagaimana aku tidak gemas... Kekasihku saja selalu punya tingkah lucu setiap saat" ujar darren
"hangan menggombal darren..apa meetingmu sudah selesai?"
"ah..belum..ini masih istirahat... yang terpenting begitu selesai aku akan menyusulmu" ujar darren
"ahh pasti semua teman-temanku terpesona padamu... Dan pasti mereka akan berlomba mencari perhatianmu" ujar maura pura-pura sedih
"apa kau cemburu? Hm?"
"tidak darren..hanya kesal saja membayangkan mereka menatapmu dengan tatapan memuja" gerutu maura
"yang terpenting dimata ku hanya ada maura arabella davion saja... "
"sudah dulu..ini mau sampai darren"
"tidak usah dimatikan maura.. Aku akan pakai earphone agar aku bisa mendengar kau berbicara dengan siapa saja"
"posesif sekali om mesum ku ini" cibir maura
"biar saja... Aku hanya tidak mau terjadi sesuatu seperti kemarin..kau bawa earphone juga kan?" tanya daree
"bawa... Sebentar aku pasang" ujar maura
Setelahnya maura memasukkan ponselnya ke dalam tas. Dia lalu menghampiri megan dan grace yang sudah dayang lebih dulu
"hai guys..." sapa maura
"hai maura..kau cantik sekali" puji megan
"hai maura... Ku kira kau marah padaku soal kemarin" ujar grace
"tidak... Aku tau kau sebenarnya tidak ingin melakukannya kan? Jadi aku anggap kemarin kau sedang mabuk" ujar maura
Grace yang mendengar ucapan maura semakin menggertakan giginya pelan. Dia sebenarnya masih tidak terima namun bukan sekarang waktu yang tepat untuk marah
"oh iya maura..aku dengar kemarin dari teman-teman ada om-om tampan yang mengajakmu pulang... Dia..siapa? Apa om tampan yang diparis itu?"
maura mendadak salah tingkah "ka-kalian pasti salah dengar .. "
"kau terlihat seperti pembohong maura" ujar grace tersenyum sinis
"itu urusanku grace... Jangan mencari tahu lebih lagi " jelas maura
"oke... Baiklah.."ujar grace
"kalian kenapa ? Sepertinya kalian ada masalah?" ujar megan
"ah tidak apa megan... Ini hanya salah paham saja... Iya kan grace?" jawab maura
"tenang saja megan... Kami hanya sedang berdebat biasa saja" ujar grace
Acara puncak segera dimulai pertanda acara akan berakhir. Mereka bertiga menikmati acara itu namun tiba-tiba maura didatangi oleh segerombolan pemuda dari angkatannya
"hei maura.. Maukah kau berdansa denganku?"ucap salah satu temannya
"tidak maura..denganku saja" ucap yang lainnya
"hei..kalian ini berani sekali mengajak maura berdansa... Lihatlah diri kalian tidak pantas berdekatan dengan maura apalagi berdansa" ujar kevin tiba-tiba
Maura hanya diam menatap malas pada mereka semua. Jujur saja dia sebenarnya ingin pergi namun dicegah oleh kedua temannya
"silahkan kalian semua pergi " ujar maura
"lihatkan? Pergilah..hanya aku yang pantas berdansa dengan maura" ujar kevin
Maura menatap malas pada lelaki tidak tahu diri itu. Sudah ditolak di depan teman-temannya tapi masih saja tak tahu malu
"maaf kevin... Aku juga tidak mau denganmu.." ujar maura sinis
Sontak semua krang menertawakan kevin. Kevin yang ditolak dua kali pun merasa dipermalukan dia mengepalkan kedua tangannya namun tiba-tiba saja ada yang menepuk pundaknya
"kevin... Tidak usah kau pedulikan dia... Biarlah aku yang memberinya pelajaran" ujar eleanor
"eleanor bukan?" tanya maura
"ya ... Aku eleanor chartes ..kenapa?"
Maura tersenyum miring " oh... Ini yang menyuruh sahabatku untuk menjebakku hm?"
Eleanor seketika diam menatap grace .grace yang merasa ditatap pun menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu jika maura mengetahui semuanya
"tenang grace..aku sudah tau dari ketiga penjahat itu" ujar maura lagi
"apa yang kau bicarakan maura..aku tidak mengerti" ujar eleanor
Menurut keterangan ketiga orang bayarannya mereka sudah mengerjai maura dan mereka sudah memfoto nya dan foto nya juga ada di dalam ponselnya namun kenapa sekarang maura dengan percaya diri menceritakan kejadian kemarin
"maura.. Sudahlah.." ujar megan
maura hanya menatap megan dan tersenyum
"apa alasanmu biarlah kau yang tau eleanor..tapi maaf aku selama ini tidak oernah bermasalah denganmu ..dan soal foto yang kau punya itu adalah foto yang diedit...kalau kau jeli maka kau akan mengetahuinya" ujar maura
Eleanor membuka ponselnya dan benar saja.. Foto yang dikirmkan adalah foto hasil rekayasa
"br*ngs*k mereka! " umpat eleanor
"aku hanya ingin menegaskan bahwa berhentilah menggangguku kevin ... Dan kau eleanor.. Aku hanya mengampunimu sekali setelahnya kau akan menrima akibat yang lebih parah..tidak peduli kau anak dari pejabat dan rekan bisnis daddyku" sarkas maura
Eleanor diam. Dia merasa dipermalukan sekarang. Dia berjanji akan membalas perbuatan maura. Dia akhirnya berbisik pada kevin lalu keduanya meninggalkan tempat itu
"maura., grace..apa yang terjadi" tanya megan
"bukan apa-apa megan ..lain waktu aku ceritakan" ujar maura
Grace hanya diam menatap kedua sahabatnya. Dia merasa jengah dengan maura karena hidupnya selalu beruntung bahkan jika ada yang menjahatunya pun semua akan kalah. Diam-diam grace pergi meninggalkan mereka berdua dan akan pulang.
Namun belum sampai di gerbang sekolah dia melihat pria yang tak asing baginya. Dia lalu dengan gaya manja menghampiri nya
"malam om" sapa grace
lelaki itu hanya diam dan menatap grace dari atas sampai bawah " menjijikan" gumamnya
"om kesini oasti mau cari maura ya.." ujarmya lagi
Mendengar kata maura darren seketika menatap grace" dimana dia?"
"ikuti aku om..akan ku tunjukan dimana maura" ujar grace
***