NovelToon NovelToon
Setelah Pengingkaran Janji

Setelah Pengingkaran Janji

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / PSK
Popularitas:960
Nilai: 5
Nama Author: Misshunter_

Kepergian wanitanya menyisakan luka yang teramat dalam bagi Agra. Dari sekian banyaknya waktu yang ia tunggu, hanya pertemuan yang ia harapkan,

Setelah pengingkaran janji yang sempat ia terima, pertemuan masih menjadi keinginannya dalam setiap tarikan nafasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Misshunter_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bocah Copet

 "gimana semalem ketemu sama Kiara?"

Agra mengendikan kedua bahunya tanda tak tahu, sementara Reino tersenyum kaku "yaa maaf Gra, namanya juga udah lama gak ketemu. Mana gue tahu sekarang betis Kiara kekar begitu"

 "bukan cuma kekar, berbulu lebat. Bangke!" umpat Agra

 "jadi semalem siapa, bukan Kiara?" celetuk Asep bingung

 "noh tanya aja sendiri sama si anjeeengg!" Sahut Agra sembari menunjuk kearah Reino dengan bibirnya

 "maaf Gra, ah elah pendendam lo! namanya juga lampu malem, barang salah ngenalin doang"

 "ya tapi gak banci juga, Tai!!" ujar Agra kesal

 "buahahaaa.. Jadi bukan Kiara, tapi banci?" ulang Asep lagi disela tawa renyahnya,

 sementara Agra mendelik kesal sembari menyesap kopinya sedikit demi sedikit, Agra pun bangkit dari duduknya saat tanpa sengaja tatapnya menemukan sesuatu yang memilukan

 "woy mau kemana? Sorry napa sih Gra. Sensian amat lo kaya cewe pms" tahan Reino

 "gue kesana dulu" ujar Agra sembari berlalu, ia hampiri bapak penjual gerobakan yang tanpa sengaja terjatuh disebrang cafe tempatnya nongkrong barusan

 "kakek gak apa apa?" Agra celingukan, ditempat seramai ini kenapa tidak ada yang bersimpati sedikit saja pada si kakek, jelas jelas kakek terjatuh jaraknya lebih dekat dengan mereka ketimbang Agra. huuhh miris rasa simpati

 "kakek gak papa, anak muda" sahut kakek sembari berusaha berdiri dibantu Agra

sementara tak jauh dari si kakek dan Agra, dua bocah laki laki dengan pakaian lusuh tengah berjalan bersisian dengan membawa karung kosong berteriak, "kakek nian.."

 "kakek kenapa kek?" ujar bocah laki laki itu

 "tadi kakeknya tersandung dek, untung aja gak kenapa kenapa. Ini kakek kalian?" ujar Agra

 "iya kak, ini kakek kami"

 mendengar itu sedikit membuat Agra lega, ia bisa meninggalkan kakek itu bersama kedua cucunya

 "kenapa Gra?" seru Asep saat Agra sampai dihadapan mereka

 "biasalah" Agra menatap arloji yang melingkar ditangan kirinya "balik yuk"

 setelahnya ketiganya pun bergegas meninggalkan cafe itu, namun saat Agra hendak meninggalkan parkiran, ia meraba saku belakang celananya tak ia temukan dompet yang biasa ada disana "Astaga, dompet gue"

 kembali memastikan kedalam cafe barangkali tertinggal disana, namun nihil

 "argh sialan, kayanya jatuh" sedetik kemudian ia mengingat sesuatu, tanpa ragu ia kembali menaiki motor sport nya, melaju perlahan pada bahu jalan tepat dimana kakek Nian jatuh tadi,

 Tuhan masih berbaik hati padanya, namun bukan kakek Nian yang Agra temui, tapi kedua bocah laki laki dengan pakaian lusuh itu baru saja keluar dari minimarket dengan dua plastik belanjaan yang mereka jinjing

 "dek.." panggil Agra

 kedua bocah itu mendongak, secepat kilat senyumnya surut dengan wajah pucat pasi, seolah yang mereka temui adalah hantu, bukannya menghampiri keduanya malah berlari cepat menjauhi Agra. Agra yang menyadari ada yang tidak beres dengan keduanya ikut berlari mengejar

 hingga masuk ke sebuah gang kecil dengan tikungan tajam, dan happp...

 "aarrkkhh..." pekik satu bocah yang berhasil Agra tangkap

 "kena kamu! Kenapa gue panggil malah lari?" sungut Agra

 "Sean.." teriak bocah lain

 "Soni.. Tolong aku son" ujar bocah yang berhasil Agra tangkap

 "kagak kagak! mana ada. Sini kamu!"

 "ampun kak Agra, jangan laporin kita ke pak polisi kita gak mau dipenjara kak" mohon Sean

 Agra mengerutkan keningnya dalam "tahu nama gue dari mana lu cil?"

 "dari sini kak" ia angsurkan dompet kulit berwarna hitam kehadapan Agra

 "ini dompet gue. lu nyopet cil? Astaga.. Kemana orang tua lu?" Agra alihkan tatapnya pada bocah yang saat ini berjongkok dipojokan tembok, karena saat ini mereka masuk gang buntu "sini cil, gue gak bakalan laporin kalian berdua ke polisi, asal kalian mau cerita sama gue kenapa kalian ngambil dompet gue"

 akhirnya Soni menghampiri, "maaf kak Agra. Soni sama Sean gak ada niat buat nyopet hanya saja kebetulan ada peluang aja"

 "Astaga.. Yaudah kalau gitu kakak mau ketemu sama orang tua kalian. Ayo bawa kakak ketemu sama mereka!"

 Soni dan Sean saling pandang, "kami gak punya orang tua kak, kami anak jalanan"

 seketika Agra terdiam, mendadak rasa haru menyeruak, anak sekecil mereka harus bertarung dengan kerasnya kehidupan, yang bahkan kebanyakan anak seusia mereka masih menikmati duduk dibangku sekolah namun karena keadaan mereka dipaksa dewasa sebelum waktunya

 "kalian gak punya orang tua?" ulang Agra

 keduanya menggeleng lemah, "tapi kami punya kakak asuh, dirumah singgah"

 "rumah singgah?"

 "iya kak Agra, kak Nora yang buatkan untuk kami. Tempatnya lebih nyaman dari rumah kami sebelumnya" seru Sean antusias "Kak Agra mau berkunjung kerumah singgah kami?"

 sejenak ia menimbang nimbang, apa tidak apa pikirnya, "emang kak Agra boleh main kesana?"

 "boleh dong kak, disana juga ada saudara saudara kami yang lain, kami tinggal rame rame disana" terang Soni

 "rame rame?"

 "delapan orang kak" timpal Sean "letaknya gak jauh kok kak dari sini, kalau kak Agra mau berkunjung jalan kaki sebentar juga sampai"

 setelahnya mereka bertiga pun berjalan bersama menuju rumah singgah yang katanya mewah itu. Sepanjang perjalanan keduanya tak henti henti menceritakan sosok malaikat bagi mereka itu, yang juga baru Agra tahu perempuan itu juga yang membuatkan rumah layak untuk anak anak jalanan ini

 "ini dia istana kami kak" seru Sean "baguskan? Kak Nora yang buat khusus untuk kami"

Agra tatap bangunan sederhana dihadapannya kini, ia menoleh saat temukan sorot mata Sean dan Soni yang berbinar seolah memang inilah rupa istana

 "ayok masuk kak.." ajak Soni "teman teman, lihat kita dapat makanan banyak" serunya saat sampai didalam rumah itu

"wahh asik.. Kak Soni sama kak Sean dapat banyak botol ya hari ini, uang kakak sudah banyak sekarang?" seru bocah perempuan

 "dapat jajanan dari mana kamu?" suara itu tiba tiba saja muncul dari pintu belakang rumah

 Soni mendongak takut takut, "Kak Nora. Kakak ada disini?" gumamnya

 "wah sudah banyak uang kamu Son? Dapat dari mana uangnya untuk beli jajanan segini banyaknya?"

 "eumm anu kak.."

 Nora alihkan tatapnya pada Sean yang juga tengah ketakutan itu, "Sean ayo jawab kakak kalian dapat uang dari mana?"

"anu kak.."

"anu apa?" kejar Nora

"kita ngambil uang dari dompet kakak baik" sahut Sean akhirnya

"astaga. Kalian nyopet? Udah berapa kali kakak bilang berhenti nyopet, apa uang dari kakak masih saja kurang untuk kalian makan?"

"mereka gak nyopet" Sela Agra tiba tiba saat mendengar suara gaduh dari dalam

Nora menoleh, sedetik kemudian dunia terasa berhenti berputar menatap dalam pria yang saat ini muncul bak pahlawan kesiangan "Agra.." gumam Nora

Agra membola, berkedip beberapa kali memastikan kalau yang ada dihadapannya kini seseorang yang ia kenal "kamu...".

1
Misshunter_
Guys untuk visual Agra dan Kiara udah aku up di igeh Misshunterv_ .thx❤️
Azure
Gue ngerasa kayak lagi masuk ke dunia dalam cerita ini, thor! Keren!
Misshunter_: thank you kak❤️
total 1 replies
Halcyon
Good job thor, teruslah menulis dan jangan pernah berhenti! ❤️
Misshunter_: makasih kak❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!