NovelToon NovelToon
Perjuangan Si Gadis Kecil

Perjuangan Si Gadis Kecil

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Seorang anak kecil yang kuat dan tangguh sehingga menjadi sukses diusia dewasa, mampu melawan kerasnya kehidupan dunia.

Diusianya yang memasuki belasan tahun ia harus diuji dengan lingkungan yang toxic sehingga menjadikan dia perempuan tangguh dan harus mampu menjalani kerasnya hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

"Reni, kamu mau ngapain? Sana temani adikmu main." Ujar ibu Wati.

"Ini mau nyicipin bu."

"Nanti kita makan sama² Nak." ucap bibi Yati lembut.

"Iya bi," jawabnya patuh.

***

Saat menemani Nayla dan Naysa main, Reni dipanggil ibu Wati.

"Nak, panggil ayah dan paman²mu untuk makan siang." ucap ibu Wati seraya menyusun makanan dimeja makan. Kebetulan hari Adah atau Minggu jadi Nayla dan Reni di rumah.

***

Seusai makan mereka berkumpul diruang keluarga berbincang hangat.

"De, besok lusa Mas rencana mau pulang, kalau Reni diajak boleh kah?" tanya Paman Joy.

"Loh kok cepat sekali sih Mas, kalau Reni diajak gimana sekolahnya Mas?" tanyanya dengan berwajah sendu, ibu pikir Mas Joy akan lama disana, "Tapi tidak mungkin Mas Joy bisa lama tinggalkan rumahnya" gumam ibu dalam hati.

"Kalau boleh Reni Mas ajak ya nanti tinggal tanya Reni mau gak ikut paman?"

"Mau paman hehehe." jawabnya pelan karena khawatir ibu Wati tidak mengizinkan.

"Kalau masalah sekolah kan bisa diurus pindah sementara de!" jawab Mas Joy lagi.

"Terserah Mas saja, kalau Reni mau juga gak apa² biar belajar mandiri."

"Besok paman antar ke sekolah sekalian minta surat izin pindah sekolah sementara. Nanti kamu kesana kalau puasa sekalian jemput Reni."

"Iya Mas." jawab ibu sambil melirik ekspresi ayah Ahsan.

***

"Yah, Reni mau ikut Mas Joy boleh kah?" tanya ibu pelan sambil menemani Naysa tidur.

"Ya mau gak mau ya diizinkan bu, ibu juga sudah setuju!" ucap ayah merasa ada kekhawatiran yang dia rasa karena jauh dari anaknya.

"Udah gak apa² yah, biar anak kita mandiri disana, nanti puasa kita kesana yah!"

"Iya terserah ibu saja." ucapnya pasrah.

***

Di Rumah

"Reni ayo berangkat nak, ajak adikmu, paman sudah siap ini." panggil bibi Yati.

"Iya bi, Reni pamit sama ayah dan ibu dulu." keluar kamar lalu mengajak Nayla untuk berpamitan kepada ibu dan ayah yang berada di dapur.

"Kamu gak makan dulu kak?" tanya ibu hendak membereskan piring kotor. Sedangkan bibi berada di ruang keluarga bersama Naysa karena telah sarapan duluan.

"Gak bu, nanti saja pulang kalau lapar, ayo de." jawabnya lalu menggandeng tangan adiknya untuk berangkat sekolah.

"Ayo paman kami sudah siap."

"Ayo semangat." ucap paman Joy. Paman Joy memiliki satu isteri namanya Putri dan satu anak bernama Felix. Dia ingin memiliki anak lagi hanya isterinya telah tutup kandungan pasca operasi pengangkatan rahim.

***

Di sekolah

"Dimana kelasnya Reni?"

"Disana paman yang dekat sumur, kalau Nayla kelasnya di atas harus naik tangga dulu." jelas Reni pada paman Joy.

"Kalau ruang gurunya?"

"Di atas juga paman, itu yang ujung, kalau naik tangga yang sebelah kiri paman."

"Ya sudah sana kalian masuk kelas, paman akan ke kantor dulu untuk ketemu kepala sekolah. Rajin belajar ya kakak dan adik?"

"Iya paman." jawabnya serempak.

***

Di kantor

"Assalamu'alaikum. Bisa ketemu sama kepala sekolahnya?"

"Waalaikumsalam pak, iye bisa masuk dulu, silahkan duduk akan saya panggilkan beliau." jawab bu Harti ramah. Lalu melangkahkan kaki ke ruang kepala sekolah.

tok tok tok

"Masuk".

"Maaf pak, ada tamu yang mencari bapak."

"Siapa?" tanya kepala sekolah.

"Wali murid kayaknya pak, saya tidak sempat tanya namanya."

"Iya suruh tunggu sebentar, biar nanti bu Nuri yang temui karena saya buru² mau ke kota ini ada rapat kepala sekolah! Saya datang hanya mengambil berkas." ucapnya masih sibuk dengan berkas²nya.

"Baik pak, saya permisi dulu."

"Eh, tunggu! Sekalian tolong panggilkan bu Nuri untuk menemui tamu." ujarnya lagi.

"Baik pak. Permisi."

"Ya Terima kasih." bu Harti keluar, sebelumnya mengangguk tanda mengerti.

***

"Permisi bu Nuri." setelah keliling mencari dimana bu Nuri mengajar ternyata di kelas 6. Bu Nuri merupakan isteri kepala sekolah sekaligus wakil kepala sekolah.

"Ada apa bu Harti? Sebentar ya anak²!" melangkahkan kaki keluar pas depan pintu menyambut bu Harti.

"Ada tamu bu di kantor, bapak mau ke kota jadi ibu disuruh untuk menggantikan menemui tamu."

"Kamu gak ngajar tah?"

"Nanti jam kedua bu." jawab Bu Harti sopan.

"Ya sudah, tolong tangani dulu anak² kelas enam ini!" seraya melangkahkan kaki menuju kantor.

"Iya bu."

***

Kembali ke Kantor

"Eh, ada tamu, kok tidak ada yang temani ini." gumam ustadz Anwar seraya menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan paman Joy.

"Saya Anwar pak, guru di MTs sini, bapak cari siapa?"

"Saya pamannya Reni mau cari kepala sekolah, tapi masih dipanggil sama guru tadi kemudian gurunya keluar!"

"Oh. Iya pak, kepala sekolah ada rapat di kota pak. Bapak dari mana? Kayaknya saya tidak pernah lihat bapak disini." tanyanya penasaran.

"Saya dari Sumber Wangi di Selatan, saya kakaknya Wati ibunya Reni."

"Oh pantas saya baru lihat." setelah berbincang² datanglah bu Nuri.

"Maaf ya pak nunggu lama, tadi masih ngajar!" ucapnya sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat dan duduk dikursi single.

"Saya permisi dulu pak, bu." ucap ustadz Anwar berlalu keluar kantor karena harus mengajar juga.

"Iya pak." jawabnya kompak.

"Bagaimana pak, ada yang bisa kami bantu? Atas nama siapa ya pak? Kita walinya siapa?" tanya bu Nuri beruntun.

"Nama saya Sanjoyo, panggil saja Joy bu, saya pamannya Reni, saya kesini mau minta izin untuk membawa Reni pindah, maksudnya minta surat izin supaya Reni bisa pindah sekolah sementara di Sumber Wangi karena saya akan mengajaknya. Apakah bisa bu?"

"Kenalkan saya Nuri pak, guru sekaligus wakil kepala sekolah disini, saya mengizinkan Reni pindah sekolah sementara jika memang sudah dizinkan oleh orang tuanya, begitu pun dengan Reni jika memang dia mau ikut dengan bapak sekolah disana. Saya akan buatkan surat pindah sementaranya. Tunggu sebentar ya pak!" bangkit menuju ruang staf disebelah yang hanya disekat oleh tripleks.

"Iya bu." jawab paman Joy. "Alhamdulillah kalau diizinkan." gumamnya senang dalam hati.

*

"Tolong buatkan surat izin sementara untuk Reni karena dia mau pindah di sekolah dekat rumah pamannya."

"Iya bu." jawab Sari staf di sekolah tersebut. Karena berhubung belum ada komputer dan juga laptop maka surat izinnya ditulis tangan. Ada meskin ketik hanya biasa khusus dipakai oleh kepala sekolah.

"Ini bu." seraya menyerahkan surat izin pindah sementara yang telah ditulis tangan.

"Wah cepat juga cara kerjamu Sari." memuji kinerja Sari yang lincah. "Tabe pak, bisa tanda tangan disini." lanjutnya.

"Dua lembar ini bu saya tanda tangan semua?"

"Iya pak, satu yang akan kita bawa kesana dan satu untuk disini sebagai arsip pak."

"Iya bu, ini sudah selesai."

"Iya pak, tunggu di stempel dulu. Nah sudah pak, kita bisa bawa ini, nanti disetor di sekolah yang akan di tempati Reni."

"Baik bu terima kasih, ini ada sedikit rezeki untuk beli minum."

"Wah kenapa repot² pak! Terima kasih banyak, saya terima ya pak." pura² nolak padahal mau juga, malu² tapi mau!

"Tidak apa² bu, tidak baik menolak rezeki." jawabnya jujur. "Saya permisi bu." lanjutnya.

"Iya pak silahkan." dengan senyum mengembang dapat amplop. "Alhamdulillah rezeki." gumam dalam hati.

***

"Sudah pulang Mas, kenapa lama?" tanya bibi Yati. Diangguki oleh ibu Wati karena paman Joy cukup lama di sekolah.

"Iya ngobrol² dulu sama gurunya."

"Gimana dapat surat izinnya?" tanya bibi penasaran.

"Dapat ini! Tadi itu saya mikir mau ngasih amplop apa gak, untung saya siapkan kalau gak malu²in saja! Kamu gak bilang de!" jawabnya seraya menatap bu Wati heran.

"Ya mana saya tau Mas kalau ada amplopnya juga, cuma minta surat izin sementara kok disana juga kan Reni sekolah Mas?" jawabnya cemberut kok disalahkan.

"Ya sudahlah, yang penting aman." sahut bi Yati menengahi percekcokan mulut kakak²nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung☆☆☆

Jangan lupa mampir di karyaku "Ketemu Jodoh Siswa Ibu Kos".

1
Nurul Hanifah
☆☆☆☆☆
Hani
♡♡♡
Delita bae
👍👍👍👍👍👍🙏
Nurul Hanifah
mampir ♡♡♡
Azmori
Aku mampir kk🔥
Hani: makasih kak. dukung terus karya thor yaa... semangat juga
total 1 replies
yeti kusmirah
semangat kak, kita sama sama belajar yah
Hani: terima kasih kak
total 1 replies
yeti kusmirah
pejuang receh sudah mampir ya kak/Grin//Grin//Grin/
Hani: siap kak
yeti kusmirah: sama sama kak, saling dukung yah. kasih kritik dan saran juga boleh kak di karya ku
total 3 replies
Nurul Hanifah
wah ada karya baru thor /Rose/
Hani
siap kawan
Delita bae
hadir lagi jangan bosan ya dengan saya dan karya saya😂😁👍🙏
Hani
terima kasih. aku suka kalau ada teman saling dukung
Delita bae
semangat💪👍
Nurul Hanifah
semangat /Rose/
Hani
Lebih semangat lagi
SEPI RAMADHANI (SEPAY)🇮🇩
Seru kak cerita nya, semangat Terus ya
Hani: terima kasih ya /Heart/
total 1 replies
TAG
maaf kak izin koreksi, kalo bisa huruf pertamanya kapital /Smile/
TAG: ok oa
Hani: mksh koreksiannya /Smile/
total 2 replies
TAG
Keren Thor semangat /Smile/
Hani: terima kasih sudah mampir/Rose/
total 1 replies
Nurul Hanifah
aku akan mampir dikarya thor/Rose//Heart/
Nurul Hanifah
semangat mengajinya Reni
Nurul Hanifah
sedihnya kalau kehilangan orang yang disayang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!