NovelToon NovelToon
Lestari Kesayangan Cowok Dingin

Lestari Kesayangan Cowok Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rofiwan

Lestari аdаlаh cewek SMA gaul yang pernah dibuat hamil oleh seseorang, Sеtеlаh kepergian nya, Lestari menemukan cinta baru nya.

Tарі seiring waktu berjalan, orang yang membuatnya hamil itu datang sebagai murid baru di sekolah nya. Mulаі dаrі situlah drama dimulai dаn Lestari mulаі mengetahui kаlаu cinta dаn benci іtu jaraknya tidaklah jauh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16 — Merasa Memiliki

Hari sudah semakin pagi, Adit bangun berusaha mengendalikan tubuhnya untuk pergi ke sekolah, adiknya melarang cuma dia tidak bisa terus meninggalkan pelajaran.

Dia langsung pergi ke kamar mandi dengan wajah sedikit kusam namun terlihat samar, tubuhnya masih setengah sakit. pastilah dia bisa menahan tubuhnya, ditambah dia adalah cowok kuat dalam segala sisi.

Saat sudah berpakaian rapih dengan seragam sekolahnya, dia langsung mengikat tali sepatu untuk melengkapi kerapihan nya.

Tiba-tiba pintu rumah di ketuk seseorang, Adit mengernyit kening dan langsung membuka pintu itu.

"Ih kok kamu berangkat sayang" Protes Maudy, dengan membawa bubur hangat untuk dia sarapan.

Adit bersikap dingin menatapi nya "Kalau ga sekolah, gue ketinggalan pelajaran banyak" Jawab nya penuh emosi.

Maudy memegang kening nya lembut untuk mengecek suhu tubuhnya, terasa hangat tapi tidak sepanas kemarin "Oke, kali ini gue akan jaga kamu di sekolah" Kata Maudy yang serius dengan janjinya.

Adit mengangguk tersenyum, karena beruntung mempunyai pacar tukang marah namun peduli.

Fatimah turun, dia juga sudah siap untuk pergi ke sekolah "Abang mau bareng gak pergi ke sekolah?" Katanya yang menawarkan sambil menenteng ransel di pundak sebelah kanan.

"Duluan aja ya bontot, Abang sudah ada orang yang mau mengantar" Jawab nya sambil menunjuk wajah Maudy dengan gestur kepala nya.

"Oh oke — Fati duluan ya kalau gitu" Fatimah berpamitan sambil berlari menuju sepeda motor dan mulai melajukan motornya.

Di susul oleh Maudy yang di bonceng oleh Adit pakai sepeda motor miliknya, karena motor Adit masih di perbaiki di bengkel, memerlukan waktu cukup lama untuk memesan mesin yang rusak parah akibat tabrakan.

"Ayo sayang, gue sudah siap" kata Maudy sambil melingkarkan tangan nya di pinggang Adit dari belakang.

Adit melajukan kecepatan motor nya sedang, tampak mereka terlihat romantis di motor, sampai akhirnya tidak sengaja bertemu lestari di jalan yang dalam masalah.

Adit menghampiri lestari yang sedang adu mulut dengan gadis dari sekolah lain.

"Lu tuh kalau jalan ga hati-hati, motor gue rusak bego, ganti rugi lu" Kata salah satu wanita dari sekolah SMA Cendekia

"Lah, elu yang nabrak gue, masa gue yang tanggung jawab, ga mikir apa" Protes lestari tidak terima.

Gadis dari SMA Cendekia membanting tas karena sudah kesal ingin menjambak nya keras, beruntung ada Adit yang berlari sampai TKP langsung memisahkan keributan.

Dibantu dengan Maudy menarik gadis dari sekolah lain menjauh dari Lestari.

Anehnya semua orang sekitar hanya terpaku melihat kedua gadis yang sedang ribut, tanpa memisahkannya.

Setelah gadis itu pergi dan situasi sudah mulai kondusif, Lestari mengucapkan terima kasih dan langsung pergi tanpa berpamitan.

Mereka pun menyusul Lestari dari belakang, sampai akhirnya mereka sampai gerbang sekolahan.

Lestari sehabis memarkiran kendaraan, dia melewati Adit, mendiamkannya tanpa kata ataupun sapaan.

Adit bingung kenapa sekarang lestari menjadi pendiam, bahkan menyapa nya saja tidak.

"Woy, Adit lu ngapain sih liatin Tari terus" Sentak Maudy menghampiri langsung menggandeng tangan nya.

Lestari berhenti sejenak karena ada penertiban dari Osis di gerbang sekolah, beruntung. lestari ke sekolah tanpa pakai makeup lebih sehingga lolos dari pemeriksaan.

Sambil menoleh ke arah Adit yang sedang bergandengan dia langsung melangkahkan kaki nya dengan cepat menuju kelas.

"Hari apes emang tidak ada di tanggalan mana gue di jalan tabrakan sama gadis sinting, di sekolah ngeliat orang yang gue cinta semakin mesra" Kata lestari dalam hatinya.

Saat dia sudah di dalam koridor tiba-tiba ada sahutan dari sahabat nya "Lestari" Kata Catherine yang di ikuti monisha dari arah belakang.

Lestari membalik badan, berlari dan meraih pergelangan kedua teman nya dengan bahagia tanpa berekpresi sedih.

"Lu tanpa makeup tetap cantik banget Tari" Kata Catherine yang menatap nya penuh kagum.

"Cantik lu emang alami banget kalau ga make makeup" Sambung Monisha.

"Eh apa iya, masa seh" Kata lestari sambil menepuk-nepuk pipi dan berlari ke toilet untuk mengaca

Sampai di depan kaca wastafel toilet, dia berteriak alay "WAHHH GUE BARU NYADAR ANJIR, GUE SECANTIK INI" Katanya sambil memutar pinggang dengan centil dan menyelipkan anak rambut di telinga nya sambil menungging menatap cermin.

"Ya allah nyai rempong buruan masuk kelas napa, malah keganjenan di mari napa ya" Omel monisha langsung menggeret lengan gadis centil itu.

"Sabar ih engga tau apa princess lagi dandan cantik" Protes Lestari tak terima.

"Mana ada dandan, lu itu lagi ngaca oon" Kata Monisha langsung mengomel

Catherine menggeleng kepala ikut menyeretnya masuk ke kelas "Buruan bel sudah masuk ih"

Sampai memasuki jam olahraga nya mereka.

Adit terus memperhatikan gerakan kaki lincah nya Tari yang sedang bermain bulutangkis, mengayunkan raket sambil melompat indah di udara, sudah seperti orang profesional bahkan pukulan smash nya juga begitu indah sangat memanjakan mata.

Semua teman sekelas menyoraki, tak lupa juga dia sudah menjadi pusat perhatian siswa di sekolah yang melihat kelihaian nya.

Para cowok mulai berdengus samar menggosip kan ratu barbar di sekolahnya.

"Dia jago juga main bulutangkis anjir"

"Tipe gue banget nih cewek"

"Gosipnya dia lagi jomblo bro, gue mau deketin dia ah"

Adit kesal setelah mendengar semua obrolan miring sampai di telinga nya, dia langsung menghampiri dengan menatap wajah dingin

"Jangan berani kalian dekatin gadis itu" katanya penuh tekanan.

"Lah kenapa, emang lu siapa nya? Setau gue dia cuma pacar nya Erza raja di sekolah ini" Protes Budi yang berani memberontak.

Adit langsung mencengkram kerah karena sudah tersulut emosi, guru olahraga yang melihat langsung menghampiri Adit untuk menyuruhnya kembali bergabung.

Lestari mengerutkan kening sejenak, kemudian dia melanjutkan pukulan servis kedua nya.

Skor pertandingan 1 vs 1 dimenangkan Fina, semua orang bertepuk tangan riuh termasuk Erza yang sedang men-dribble bola basket dengan santai.

Saat jam istirahat Erza menghampiri Lestari di kantin karena kagum dengan permainan bulu tangkis nya "Lu keren tari sumpah" Puji nya dengan semringah.

"Lu ga muji gue nih" Sahut Catherine dengan protes

"Gue juga main dengan baik loh" Sambung monisha yang tak mau kalah dengan protesnya.

"Kalian juga hebat sih" Kata Erza dengan senyuman, Lestari terkekeh kecil melihat ketiganya sedang bertingkah konyol.

Adit yang baru saja sampai kantin sambil di temani Maudy, melihat kedekatan Tari dengan Erza yang semakin mengambang, dia ingin menghampiri cuma di tahan oleh Maudy "Gak boleh lu kemarin sudah membatalkan kontrak perjanjian, artinya lu milik gue sepenuhnya"

"Ingat perjanjian kita yang baru, lu bakal jauhin Tari demi gue, sedangkan gue janji tidak akan mengusik nya lagi" Sambung dengan nada protes.

Adit menatap dingin karena perjanjian yang dibuatnya itu secara tidak adil "Bahkan gue baru denger janji sepihak yang hanya menguntungkan lu" Kata Adit gusar melepaskan gandengan tangan Maudy dengan kasar yang membuat Maudy marah.

Maudy memekik menghampiri Adit dan dilihat oleh lestari dengan tatapan dingin tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Lestari menoleh ke Erza setelah dia memanggil namanya, dan dia fokus makan di kantin sampai akhirnya Erza membawanya ke rooftop untuk mengobrol.

"Gue sudah putus dari cewek itu demi lu Tari, tolong maafin gue, gue sayang sama lu"

Lestari menatap nya dingin "Hanya untuk ini lu sampai bawa gue kesini dengan paksa?"

"Gue gamau lu jatuh ke pelukan orang lain, gue ngaku salah, janji kelingking ga akan ngulang" Kata Erza sambil mengacungkan jari kelingking nya.

Permintaan lestari setelahnya ke Erza menjadi teman seperti biasa, tidak lebih dari itu karena sudah tidak mampu menampung seseorang lagi yang hatinya busuk.

"Tapi tari" Erza mau mengelak.

Lestari langsung menghentak nya "Gada tapi-tapian"

Lestari berlari meninggalkan Erza disana, Erza mengejar sampai akhirnya dia bertemu dengan Adit di persimpangan tangga.

Adit menatap serius dan menarik baju Erza karena terlihat agresif saat mengejarnya "Mau apa lu brengsek"

"Lu lagi, bosen gue liat wajah kumuh lu" Sarkas Erza membuat Adit mengepal kan tangan.

Beruntung ada Fatimah yang sedang lewat memisahkan mereka sambil memerahi Abang nya.

"Awas lu kalau berani sentuh-sentuh lestari" Ancam Adit tidak main-main yang di respon senyuman miring oleh Erza yang menatap kepergian nya.

1
gempi
j
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!