NovelToon NovelToon
JADE ( Who Stole My Virginity)

JADE ( Who Stole My Virginity)

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Cinta Murni
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Esma_04

............. Call Me Jade ..........

" Tetaplah seperti ini Jade, sebentar saja, ijinkan aku melepas rinduku." Lirih pria itu ditelingaku sambil melingkarkan tangannya di perutku.

Aku tahu ini salah, hatiku mengakuinya. Tapi kenapa tubuhku berkata lain, aku bahkan membalas perlakuannya.

Aku membalikkan tubuhku, hingga kami saling berhadap-hadapan. Aku menatap indah manik matanya mencoba mencari kebohongan di sana tetapi aku tidak menemukannya. Hanya pancaran kasih sayang dan ketulusan yang aku dapatkan.

Dia semakin mendekatkan wajahnya, kemudian mengecup keningku lama....

Penasaran kan dengan kisah lanjutnya?
Ikuti terus updatenya yuuukk 👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Esma_04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Pak Sammy terlihat mondar mandir di dalam kamarnya sambil terus memegang ponselnya. " Kenapa Dandy belum memberi kabar, awas saja klo dia sampai lepas kendali, aku babat habis burung perkututnya." Gumam Pak Sammy.

Sementara di luar kamar utama di lantai satu, tiba-tiba saja lampu padam dan dari pantulan cahaya rembulan, nampaklah seorang gadis dengan piyama panjangnya tampak mengendap-endap membuka pintu kamar utama dengan kunci cadangan.

" Ceklek".... Pintupun terbuka dan kemudian dikunci lagi dari dalam. Gadis itu nampak mendekati ranjang dan tersenyum smirk. " Baiklah... pemandangan yang cukup woooow." Ucapnya lirih.

Dengan perlahan dia mengangkat kaki Dandy hingga terbaring seutuhnya di atas ranjang, membuka semua kancing kemejanya dan melepaskan ikatan sabuk di celananya. Setelah itu mendekati Jade dan membuka selimutnya: "Wooow....pose yang sempurna." Ucapnya setelah melihat tubuh Jade dengan seragam sekolah yang sudah tidak pada tempatnya.

Diapun segera berlalu untuk meninggalkan kamar tetapi dia berhenti sejenak.

" Tunggu...bagaimana dengan hiasan sedikit darah? Tapi dari mana?" Gumamnya lirih.

Tak sengaja sorot matanya menatap tajam pada tempat sampah disamping nakas dan melihat ada suntikan di sana.

" oke...sepertinya boleh juga." Ucapnya lagi.

Dia berjalan mengambil suntikan itu dan menyentilnya cepat.

" Bagus...aku hanya butuh sedikit saja."

Gadis itu mengamati dua insan beda gender yang nampak tertidur lelap. Dia mendekati Jade, memegang tangan kanannya dan mencari letak pembuluh venanya.

" Ini dia...syukurlah aku memakai sarung tangan." Ucapnya pelan dan sedetik kemudian dia menyuntikkan jarum itu tepat di pembuluh vena dan mengambil darah Jade hingga mencapai garis di angka 10 ml.

" Cukup."

Dengan perlahan dia menyingkap long skirt Jade dan " Creeeeeett".... Terdengar suara percikan darah mengenai underwearnya.

" Perfect."

Gadis itu memasukkan suntikan itu ke dalam tempat sampah kemudian menutupinya dengan beberapa lembar tissue yang sengaja di sobek-sobek.

Dia melangkahkan kakinya ke pintu dan membuka kunci.

" Ceklek".... Pintu terbuka dan dia pun menguncinya kembali.

" Selamat menempuh hidup baru, Jade Ong Kah Suan." Gumamnya lirih sambil menuju ke kamarnya. Dia menuju laptopnya yang masih menyala dan mengotak atiknya sebentar hingga listrik di lantai itu kembali menyala.

Dia mematikan laptopnya dan kembali bergelung di bawah selimut.

Sementara itu, Joe yang sedari selesai makan malam langsung menginstall beberapa aplikasi di laptop barunya terlihat merenggangkan kedua tangannya. Dia sengaja meminjam ruang perpustakaan di rumah Pak Sammy agar bisa lebih fokus.

Joe menatap sudut layar laptop dan menunjukkan waktu sudah hampir jam 11 malam.

" Astaghfirullah....apa malam ini ada rencana dadakan untuk menginap di sini? Kenapa tidak ada yang mengajak pulang?" Gumamnya sambil melihat ke arah pintu.

Dia membereskan kekacauan di meja itu kemudian menyimpan laptopnya ke dalam backpack dan beranjak keluar dari ruang perpustakaan.

" Kemana semua orang? Kenapa sepi sekali?" Joe terus saja berjalan hingga mendapati Shawn dan Pak Lee sedang berkaraoke di tengah malam.

" Oh...ayolah Paman. Ini sudah larut." Ucapnya sembari menghampiri keduanya.

" Tidak apa Joe, ini ruangan kedap suara, tidak akan menggangu tetangga." Seloroh Pak Sammy yang terlihat menuruni tangga lantai dua.

" Memangnya Pak Sammy punya tetangga?" Sambung Joe yang sontak membuat mereka semua tergelak karna pada kenyataannya rumah Pak Lee berada persis di samping rumah Pak Sammy tetapi karna dia adalah single parent dan hanya ada Jannice sebagai anggota keluarga yang tinggal bersamanya, maka Pak Lee sering menginap di rumah Pak Sammy karna suasana rumahnya cukup ramai dan nyaman.

" Shawn...di mana kak Dean?" Joe mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan sembari menanyakan keberadaan kakaknya pada asistennya itu.

" Oh....itu... Kakakmu ada di ruang kerja. Dia katanya ada meeting dadakan jadi buru-buru ke sana dan tidak mau diganggu." Jawab Pak Sammy cepat dan asal bunyi.

" Shawn...kamu udah dipecat ya? Kok kak Dean meeting nggak ajak ajak kamu?" Tanya Joe.

" Aaahh..itu..tadi Tuan katanya cuman meeting dengan klien biasa, ah ya klien biasa jadi tidak memerlukanku." Jawab Shawn tergagap.

" Klo klien biasa, justru harusnya cukup sama kamu dan nggak perlu sama kak Dean kan?" Joe mulai menatap curiga dengan jawaban-jawaban memutar dari para tetua itu.

" Aaaaaaaaaahhhhhhhh......"

Tiba-tiba saja terdengar jeritan seorng wanita dari kamar utama di lantai satu.

" Jadee..." Seru mereka bersamaan. Mereka pun berlari sekencang-kencangnya menuju ke asal suara. Joe yang sampai lebih dahulu segera membuka knok pintu dan terkunci.

" Jade...apa kau di dalam? Ada apaaa..?" Teriaknya mulai khawatir.

" Tidaaakkk....tidaaaaakkk...." Terdengar suara isak tangis dan teriakan dari dalam.

" Minggirlah...aku buka dulu kuncinya." Pak Sammy yang baru saja sampai hendak membuka pintu tetapi malah kuncinya terjatuh.

" Tidaaaakkk....tiiiddaaakkk..." Terdengar jeritan disertai isak tangis yang semakin memilukan.

" Pak Sammy biar saya saja yang buka." Marry mengambil kunci yang sempat terjatuh dan mencoba membuka kunci pintu.

" Ceklek"

Pintu kamar terbuka, terlihat Jade yang menggulung badannya dengan selimut di pojok kamar dan Dandy yang masih terlelap nyenyak di atas ranjang dengan baju yang masih sama persis seperti saat tragedi mati lampu.

" Jaaaddeee..."

" Kaaaak Deeeaaannnnn...."

Suara-suara teriakan semakin memekakan telinga. Marry dan Jannice berhambur mendekati Jade sedangkan Pak Sammy menarik kerah baju Dandy dan memukul tepat di rahangnya.

" Banguuuuunnnn...! Apa yang kau lakukan? Banguuuunnnnn....!" Teriaknya lantang.

Dandy yang sedang terlena dalam mimpinya tiba-tiba merasakan sakit yang teramat sangat di bagian rahangnya hingga dia membuka matanya dan mencoba mengumpulkan kesadarannya.

" Baaanngguuuun..! You're the fuck liar...! Apa yang sudah kau lakukan?" Ucapnya lantang sambil menarik kerah baju Dandy semakin kuat.

" Paman...apa maksudmu?" Dandy benar - benar tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi.

" Tinggalkan aku....tinggalkan aku...kumohon." Lirih Jade sambil menelungkupkan kepalanya kedalam lutut.

" Jade...." Lirih Pak Sammy.

" Ayah...aku ingin ayah." Lirih Jade kemudian.

" Baiklah...aku akan hubungi ayahmu. Semuanya keluar biarkan Jade sendiri dulu." Sambung Pak Sammy.

Satu persatu dari mereka mulai melangkah keluar dan menyisakan Joe yang masih berpegangan pada pintu di sampingnya. Matanya sayu, menatap nanar ke arah Jade hingga sebutir cairan bening mulai lolos dari sudut matanya.

" Joe...ayo." Tepukan lembut Pak Lee menyadarkannya. Lekas dia menengadah, menatap langit-langit kamar itu, menyeka air matanya dan beranjak mengikuti yang lain.

Dandy dengan pandangan mata yang berkunang-kunang, berjalan perlahan dengan dipapah oleh Shawn hingga sampailah mereka di ruang keluarga dan menempatkan diri mereka masing-masing.

Dandy menatap lekat ke arah asistennya itu: " Shawn, ada apa?"

Hanya helaan napas panjang yang terdengar dari mulut Shawn hingga tiba-tiba saja.

" Braaaakkkkk..."

" Praaaannnngg..."

Joe terjatuh dan kepalanya tepat mengenai guci hias hingga hancur berkeping-keping.

" Jooooooeeeee...."

Kembali teriakan teriakan lantang menggema di rumah itu.

______ To Be Continued ____________

1
Defie0282
apa
DityaR
Keren, semangat, Thor! /Smile/
Esma_04: makasih kak Ditya 🙏
total 1 replies
ZyffaR
otw
Esma_04: makasih kak Zyffa
total 1 replies
Ambar
kaya kisah fabel nggak sih ?
Esma_04: hehehehe
total 1 replies
jadi beneran saudara kandung ?
Esma_04: ho oh
total 1 replies
/Sob/
Esma_04: kenapa
total 1 replies
adiiik
Rianawati
semangat kak, keren ceritanya /Rose/
Esma_04: makasih kak riana
total 1 replies
Delita bae
salam kenal 👋saya mampir😇 jika berkenan mampir juga👍🙏
Delita bae: mksh ya saling dukung🙏😁
Esma_04: otw..
total 2 replies
unboxing kah
Esma_04: hu um
total 1 replies
katanya mau jaga Jade buat adiknya
Esma_04: emang buat adiknya /Facepalm/
total 2 replies
Defie0282
ini unboxing beneran apa mimpi lagi?
Esma_04: beneran
total 1 replies
Defie0282
bukan muhrim kali
Esma_04: hhmmmm
total 1 replies
Defie0282
definisi suami idaman
Esma_04: setujuuuu
total 1 replies
Defie0282
cie...cie...
Defie0282
mungkin maksudnya keluarlah
Esma_04: emang gitu
Esma_04: emang gitu
total 4 replies
Defie0282
bibit pelakor
Esma_04: katanya minta konflik
total 1 replies
Defie0282
co cweeeeet
Defie0282
kapan updatenya lagi?
Defie0282
cuaks
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!