NovelToon NovelToon
AIR MATA SURGA

AIR MATA SURGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Pengganti / Beda Usia / Teen Angst
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Ciara Tamara, hanya memiliki sahabat yang dirinya punya. bukan tanpa alasan ia berpikir seperti itu Cia cukup berhutang budi terhadap orang tua sahabat nya Daliya Karimatun Nisa.

apapun akan Ciara lakukan demi kebahagiaan sahabatnya sekali pun ia harus berpindah agama, menaruh dirinya sebagai istri kedua untuk sahabat Suaminya Keenan Algazi Ustman.

Demi permintaan Daliya yang mengalami sakit kanker otak selama bertahun-tahun Cia harus rela mengorbankan kebahagiaan untuk diberikan kepada Gus Azi yang terpaksa menikahinya demi permintaan terakhir Daliya sebelum wanita itu pergi untuk selamanya.

Daliya cukup beruntung bisa dicintai dan disayangi suami dan keluarga nya, wanita yang begitu sempurna tapi hanya satu kekurangannya ia tidak bisa memberikan kehadiran anak dalam rumah tangga mereka.

Daliya ingin memberikan keluarga yang utuh untuk suaminya, cuman Ciara saja lah yang bisa memenuhi keinginannya walaupun dirinya terkesan egois Cia rela melakukan nya dengan ikhlas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMS-15

Belum sempat Cia mengambil pakaiannya terdengar suara pintu terbuka. 

KLEK... 

Cia menolehkan kearah pintu yang terbuka menampilkan Gus Azi yang baru saja masuk kedalam kamar. lelaki itu tertegun melihat penampilan Cia dengan rambut basah yang menetes ke pundak tubuh yang masih belum dikeringkan. 

Dengan susah payah Gus Azi menelan Saliva nya jakun pria itu naik turun tidak karuan. Walaupun Cia hanya menggunakan Bathrobe yang sudah dilihatnya beberapa saat lalu tapi dibalik kain itu tubuh wanita itu tidak mengenakan apapun. 

" K-kira Gus Azi, sedang makan tadi. " ucap Cia memulai pembicaraan menghilangkan rasa gugup nya. 

" Tidak, saya hanya mengurus beberapa pekerjaan bersama salah satu anak Santri saya. " jawab Gus Azi. 

" Kau sedang apa? " tanya Gus lagi sembari mendudukkan dirinya diatas kasur menatap lekat Cia yang tidak berani menatapnya masih dalam posisi yang sama. 

" M-mau ambil baju dulu. " jawab Cia tergagap. 

" Tahan Azi!!! tidak mungkin kan kami melakukannya tanpa dasar cinta. walaupun perjanjian pernikahan kami sebenarnya untuk mendapatkan anak . aku tidak sebejat itu memperkosa nya secara paksa. " batin Gus Azi berteriak. 

Gus Azi memejamkan matanya sejenak mencoba menetralkan deru nafasnya. tanpa Cia sadari Gus Azi mulai melangkahkan kakinya pelan mendekati Cia yang masih membelakanginya. 

Entah, apa yang dicari wanita itu kenapa begitu lama sekali? yang pasti Gus Azi sudah kalah dengan nafsunya jika memang Cia menolak Gus Azi tidak akan memaksa wanita itu. 

GREP... 

DEG...

DEG...

DEG... 

Cia tersentak, saat Gus Azi tiba-tiba memeluknya mesra dari belakangnya wajahnya ditempelkan di pundak Cia menenggelamkan batang hidung nya sampai keceruk leher Cia. 

Cia tidak mampu bergerak kegugupan melandanya saat ini, Cia hampir tidak bisa bernafas saat hembusan nafas lelaki itu mengenai tengkuk belakangnya. 

" Semoga Gus Azi tahan imannya!!! ya tuhan aku belum siam di unboxing huhuhu!!! tapi aku tidak mau mendapat laknat mu tuhan!!! " batin Cia. 

" Gu-gus, ap-apa yang kau lakukan. " tanya Cia pura-pura bego. 

Otak wanita itu seperti tumpul seketika. 

" Memeluk mu. " jawab Gus Azi terdengar suara serak dan basah. 

" Bi-bisa lepaskan? aku harus pakai baju dulu. " balas Cia mencoba menyingkirkan tangan Gus Azi di sisi pundaknya. 

" Cia... " panggil Gus Azi lagi dengan lirih dan terkesan hot. 

" Y-ya. " jawab Cia gugup. 

" Bolehkah, saya meminta hak saya? " tanya Gus Azi. 

DEG... 

" Cia, kalau kau tidak mau, saya tidak akan memaksamu. " sambung Gus Azi hendak melepaskan pelukan nya namun Cia langsung membalikkan tubuhnya mereka saling berhadapan satu sama lain Cia menarik tangan Gus Azi pelan kembali ke posisinya. 

Tanpa menunggu jawaban Cia menyambar bibir Gus Azi yang membuat lelaki itu syok ditempatnya. 

" Tu-tunggu! " seru Gus Azi melepaskan ciuman mereka. 

" Kita harus sholat dulu. " ucap Gus Azi mengatur nafasnya yang terengah-engah. 

" Sholat? apalagi ? bukannya ini sudah lewat sholat Isya? " tanya Cia sama seperti Gus Azi terengah-engah. 

" Sholat untuk melakukan hubungan suami istri agar tidak dilaknat Tuhan dan dianggap halal. " ucap Gus Azi. 

" Aku baru mendengarnya. " jawab Cia polos. 

" Makanya sekarang saya akan mengajari kamu agar kamu tahu. " ucap Gus Azi. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

PUKUL 04.30.

Gus Azi terbangun dari tidurnya seperti alarm yang sudah disetel dalam di ingatannya, lelaki itu mengerjapkan matanya yang masih mengantuk berat. ia melirik ke samping kasur Cia masih tertidur nyenyak dalam balutan selimut tebal dan hangat. 

Ingatan lelaki itu kembali berputar ke kejadian semalam, dimana dia menghabiskan waktu bersama Cia saling menghangatkan tubuh dibawah selimut. 

" Aku tidak menyangka akan melakukan secepat ini bersama Cia, memang tidak pernah terpikirkan dalam kepalaku tapi aku bertekad akan mempertahankan pernikahan ini apapun yang terjadi. " 

" Aku telah mengambil mahkota berharga seorang wanita tidak mungkin aku akan membiarkan nya pergi begitu saja. semoga Tuhan menitipkan malaikat kecil dikehidupan kita. " batin Gus Azi menatap Cia senyuman terukir tulus. 

Gus Azi bangun dari kasur, setelah membersihkan diri untuk kedua kalinya ia membangunkan Cia jam sudah menunjukan pukul 04.50 pagi. 

" Cia, Cia bangunlah. " panggil Gus Azi. 

" Enggh... apaan. " gumam Cia lirih. 

" Mandi dulu, baru kita sholat berjamaah sebentar lagi subuhan. " ucap Gus Azi kembali mengelus kepala Cia membangunkan wanita itu. 

Sayangnya, si pemilik empu malahan semakin tertidur merasa di usap lembut kepalanya. Gus Azi menghela nafas lelah melihat kelakuan Cia. 

" Cia! bangun Tidak! " ucap Gus Azi mulai tegas. 

" Ck, jam berapa sekarang? " ucap Cia kesal saat Gus Azi menyingkap selimut dari tubuhnya. 

" Jam 04.54 bangunlah. " ucap Gus Azi lagi menarik tangan Cia paksa agar duduk di kasur. 

Dengan terpaksa Cia bangun dari kasur matanya masih menyesuaikan sekitarnya. 

" Errggghhh.... tubuhku rasanya seperti di gebukin sekampung. " batin Cia berteriak kesal.

Wanita itu melirik kearah Gus Azi yang menggelar sajadah disana. tanpa memperdulikan tatapan Cia yang menatapnya tajam. 

" Gara-gara Gus Azi gak kasih ampun! Gus Azi seperti  harimau lepas aja ! kayaknya Daliya gak pernah kasih jatah deh, berasa sasaran empuk banget gue... " batin Cia ingin menangis rasanya. 

" Sepertinya aku harus pergi ke tukang urut Emak Erna kalau gini. " batin Cia. 

Dengan susah payah Cia beranjak dari kasu dibantu Gus Azi tentunya walaupun terpaksa Cia tidak perduli toh ini semua karena ulahnya juga. 

Kalau bukan karena Cia yang merengek-rengek mungkin Gus Azi tidak perduli. setelah selesai Sholat berjamaah Cia kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur. 

Mata wanita itu sudah tidak bisa diajak kerja sama lagi, saking ngantuk dan lelahnya tubuhnya entah sampai berapa jam Gus Azi menggarapnya. 

Cia kembali melanjutkan tidurnya tanpa perduli Gus Azi yang sudah membuka Al-Qur'an nya lelaki itu menggelengkan kepalanya melihat kelakukan Ciara. 

Tapi Gus Azi tidak marah, ia memakluminya karena perbuatan nya juga Cia jadi lemas seperti ini. 

...✿ ✿...

CUIT...

CUIT...

CUIT...

Bunyi alarm mengusik tidurnya, Cia mengambil ponsel yang tergeletak disamping Gus Azi. dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi. 

Mereka kesiangan rupanya, Cia menatap Gus Azi ternyata lelaki itu ikut tertidur juga. 

" Siapa yang pasang alarm, siapa juga yang bangun. " dengus Cia. padahal wanita itu masih mengantuk karena sudah bangun rasanya tidak elit jikalau tidur lagi. 

Cia mencepol rambut nya bergegas keluar kamar, pagi ini ia berniat membuat sarapan paginya.

Selama tinggal sendirian Cia yang selalu memasak untuk ia makan Bibi Narsih hanya dia tugaskan membersihkan rumah dan pekerjaan lainnya.

Tapi kalau Cia ada pekerjaan lembur Bibi Narsih yang akan menggantikan nya masak dirumah.

Dan itu sudah jadi rutinitas Cia untuk masak sendiri, sebab itulah saat tinggal dirumah baru Cia memberi tahu Art yang disiapkan Gus Azi untuknya.

Menu pagi ini, Cia akan memasak nasi goreng dengan omelette serta sereal dan segelas susu hangat.

Cia sudah berkutat di dapur sekita 20 menit tanpa wanita itu sadari Gus Azi memperhatikan nya memasak dari daun pintu masuk.

" Aku tidak menyangka dia bisa masak. " batin Gus Azi memperhatikan Cia yang begitu lincah memotong-motong.

1
Samsiah Yuliana
lanjut kak,,,
Ana Isti
bagus sih cerita nya tapi sayang daliya sama gus azi terlalu egois sama cia
Ana Isti
daliya terkesan sangat " egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!