Alya Nadira adalah gadis cantik imut, ceria, humoris,jujur,dan sering membuat orang di sekitarnya tertawa,namun dibalik senyum dan keceriaannya,terpendam luka dalam dan beban berat yang ia tanggung sendiri.
kemudian datanglah 3 cowo dalam kehidupan Alya Nadira, si tukang bolos tengil tapi jujur,si jutek cuek tapi diam diam perhatian dan si ketua geng motor yang di takuti di jalanan namun sangat tergila gila pada Alya.
siapakah 3 cowo tersebut,dan siapakah diantara mereka yang bisa melihat penderitaan Alya,pada siapa kah Alya menambatkan hatinya, jangan lupa mampir baca....☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cinta liya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AJARAN SESAT
"Alya ... Tante boleh tanya nggak.?" Ucap Mila sembari menatap Alya yang kini juga menatap Mila dengan mata polosnya.
"Boleh Tante." Jawab Alya,membuat pandangan dan pendengaran Kevin penasaran.Apa yang akan mamanya tanyakan pada Alya,sedangkan Hendi duduk bersama dengan Albar di teras rumah.
"Apa rencana Alya selanjutnya ...?" Tanya Mila disambut pandangan Alya yang kini tertuju pada tas berisi uang yang di tinggalkan ayahnya,Pandangan Mila dan Kevin pun ikut tertuju pada tas itu.
"Alya juga bingung Tante,mungkin untuk saat ini Alya akan gunakan uang di tas itu untuk bayar hutang hutang keluarga Alya pada kak Alex ,juga untuk bayar kontrakan,walaupun sebenarnya Alya masih takut menggunakan uang itu Tante, karna tidak tau asal muasalnya,mungkin..." Ucap Alya berhenti sejenak ,Mila dan Kevin menatap lekat gadis yang masih setia menundukkan kembali wajahnya itu.
"Mungkin apa Al ... ?" Kevin ikut bertanya.
"Mungkin Alya akan berhenti sekolah dan cari kerja untuk kelangsungan hidup Alya dan Albar." Sambung Alya, membangkitkan rasa terkejut ibu dan anak di depannya.
""Loh ... Ko berhenti sekolah.? Gini aja, Alya bantuin Kevin belajar nanti Tante yang bayar Alya,kaya les gitu, Tante denger denger Alya kan anak pinter, jangan putus sekolah yah, sayang dong."Ucap Mila memberi Alya harapan.
"mamah is the best ,love you mah,ide mamah bagus baget bakal betah gue kalau belajar bareng Alya." Batin Kevin senyum senyum sendiri menyembunyikan wajahnya di balik tembok.
"Tapi ... Tante ...Alya takut ngecewain Tante, takut nggak seperti yang Tante harapkan." Ucap Alya nampak ragu,dan tidak enak menerima tawaran dari Mamah Kevin itu,disambut wajah Kevin yang sedikit lemas takut Alya menolak.
"Tante yakin dan percaya Alya bisa dan mampu, mau yah.?" Bujuk Mila dengan senyum hangatnya.
"Em ...." Alya Menatap Kevin,seakan ingin tau apakah Kevin juga mau,Kevin menjawab anggukan Alya dengan senyum dan anggukan cepat, Alya pun kembali menatap Mila mengangguk menyetujui.
"yes yes yesssss ....!" Batin Kevin semakin berdansa seketika melihat anggukan Alya.
Saat Mila pertama kali mendengar tentang Alya dari Kevin, Mila sudah menyukai kepribadian Alya,yang tangguh jujur dan tulus,Apalagi setelah bertemu langsung dengan Alya,Mila bisa merasakan Alya adalah gadis yang baik apalagi Kevin jadi sosok yang lebih baik setelah dekat dengan Alya,Kevin jadi lebih menghormati dan menghargai diri dan orang sekitarnya.
"Vin kamu temenin Alya yah ... Mamah mau ke papah." Ucap Mila sembari membelai puncak kepala Alya dengan senyum menawannya.
"Iya mah." Ucap Kevin dengan wajah yang berseri,Mila terkekeh renyah melihat tingkah anaknya, Mila tau betul anaknya sangat menyukai Alya.
"Ini kopinya om, maaf yah om, di rumah Albar hanya ada kopi renceng warung." Ucap Albar merasa tak enak,terlihat dari pakaian Ayah Kevin pastilah orang besar.
"Nggak papa ... Kopi renceng juga enak, om malah bosen minum kopi di restoran." Jawab Hendi dengan senyum ramah,membuat hati Albar sedikit lega.
"Albar kelas berapa ...? Lanjut tanya Hendi lagi.
" Kelas 2 SMP om ..." Jawab Albar.
"Udah punya pacar ...?" Tanya Hendi membuat mata Albar kini membulat lebar terkejut, baru kali ini ada yang bertanya seperti itu padanya.
"Emmm ..." Albar menggeleng.
"Loh kenapa belum, cowo ganteng begini banyakin pacar, mumpung masih muda,sikat aja semuanya.," Ucap Hendra begitu serius padahal dia hanya menggoda Albar agar tidak berlarut larut sedih.
"HAAAAAA ????" Albar melompong membuka mulut lebar lebar mendengar Ucapan Hendi.
"Bila perlu guru yang masih muda juga di pacar_in biar nilainya bagus semua." Lanjut Hendi membuat Albar menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"SERUPUUUUUUUT ..... AH .." Hendi menikmati Kopi panasnya dengan hati geli melihat ekspresi Albar.
"Apaan sih pah ...! " Seru Mila menatap tajam suaminya,Hendi hampir menjatuhkan gelas kopinya karna saking terkejut mendengar suara cempreng istrinya.
"Jangan dengerin bar, om Hendi ini emang penyebar ajaran sesat." Ucap Mila mencubit gemas lengan suaminya.
"Aduh mah ampun..!! Seru Hendi mengelus lengannya yang ter cubit.
"Belajar aja yang bener biar jadi orang sukses,jangan jadi play boy sesat." Lanjut Mila menatap tajam suaminya yang kini menatap ke atas tak berani melihat mata istrinya,di sambut senyuman Albar yang kali ini berkembang,baru kali ini Albar melihat suami istri yang bertengkar terlihat manis.
Hari semakin sore, Kevin dan ke dua orang tuanya pun pamit pulang,walaupun sebenarnya Kevin sangat berat meninggalkan Alya yang masih dalam situasi berkabung.
Sesampainya di rumah pun Kevin tak dapat tidur memikirkan dan membayangkan situasi romantis saat ia belajar bareng dengan Alya,tak sabar rasanya ingin bertemu Alya kembali.
"BAK .! BIK.! BUK.! PLAK...! BRAG.....!!"
"Suasana heboh penuh aksi baku jotos ,tendangan dan bantingan, memenuhi seluruh ruangan basecamp.
Suasana mulai terkendali ketika Alex datang dengan bantuan Anak motor lainnya, gerakan lentur dan pukulan cepat Alex,membuat lawannya ketar ketir.
SESEORANG DENGAN MATA TAJAM MENGGENGGAM SENJATA API
"DOR ...!!!"
"Aaaa ...."
Sang peluruh menembus dada Riki yang jadi tameng, sebenarnya peluruh itu mengarah ke Alex.Alex terkejut membalikkan badannya. Dan langsung memeluk rekannya yang terhuyung itu, tatapannya kini mencari asal peluruh meluncur.
Si penembak dengan cepat menghilang dari tempatnya,hanya terlihat bayangan hitam sekilas di mata Alex.
"PERIKSA DISANA ...!!!" Pekik Alex pada seluruh anggotanya sembari mengarahkan pandangannya yang tertuju pada ruangan lantai 2.
Seluruh anggota geng memburu sang penembak,sayangnya langkah mereka kalah cepat dari si penembak, si penembak sepertinya tau betul posisi dan situasi yang aman untuk kabur dari kejaran anggota geng motor itu.
"Lex orangnya nggak ketangkap,larinya cepet bener huh huh huh..." Lapor Adi dengan nafas yang tersengal.
"Yang lain sudah aman...?" Tanya Alex lagi.
"Aman." Jawab Adi tegas meyakinkan.
"aman_nin tuh para brengsek yang pingsan, kita interogasi nanti."Instruksi Alex pada rekannya.
""Siap Lex." Ucap Adi dibarengi anggukan teman lainnya.
"Ryan , Andre, bantu gue bawa Riki ke rumah sakit."Ucap Alex penuh cemas melihat banyaknya darah yang keluar.
"Ryan .! Cri....k...! Nih kunci mobilnya,pake mobil gue." Lanjut Alex.
Ryan menangkap sang kunci yang terbang ke arahnya, lalu mengangguk dengan cepat berlari menuju mobil, sedangkan Andre membantu Alex memapah Riki sampai masuk ke mobil.
SAMPAI DI RUMAH SAKIT.
Sampai di rumah sakit Riki langsung di bawa ke UGD dan di tangani oleh dokter,Alex menunggu dengan cemas, berharap temannya akan baik baik saja.Dan syukurnya peluru itu tidak sampai mengenai jantung, Riki dapat di selamatkan.,Alex pun bernapas lega.
Setelah ke adaan Riki baik baik saja, Alex tiba tiba mengingat kalau Ibunya Alya juga berada di rumah sakit ini, Alex tidak sempat pamit dan menemani Alya disaat ibunya akan operasi, Alex pun berencana Menemui Alya.