Rachelia alviana ruslan terpaksa menjadi pengantin pengganti dan menikah dengan calon kakak iparnya yang lumpuh aldeandra hadi kusuma, teman sekolahnya sewaktu SMP. drama masa lalu dan problema keluarga menjadi kan rachel wanita yang mandiri tapi insecure terhadap lingkunganya karena terlahir dari istri kedua. akankah ada cinta diantara mereka? teman lama yang kembali dekat setelah ikatan pernikahan .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dibalik acara makan malam.
Aku menyesal mengatakan hal perceraian tapi jika aku tak berbicara mungkin aku juga tak akan tahu apa dan bagaimana perjanjian itu, terlebih ini adalah rahasia mereka yang tak seharusnya ku tahu.
Sejenak aku terdiam ketika mengingat ucapan aldeandra tadi.
" aku akan menagih jawabannya besok jika kamu masih belum memberikan jawabanya berarti kau memilih membayar denda jadi lihat saja apa yang akan terjadi pada keluargamu"
Ucapan itu terus menerus terngiang membuatku semakin frustasi, pekerjaan ku pun jadi kacau gegara lelaki menyebalkan itu.
saat aku kembali kekubikelku bu lita sudah menunggu didepan meja kerjaku menatapku dengan wajah judesnya itu dan yang membuatku bosan adalah make up tebalnya dengan warna bibir menyala itu.
Kalo boleh aku ingin menjambak rambutnya itu sungguh tanganku sangat gatal sekarang, tapi mengingat aku masih magang itu bisa menjadi bumerang dimasa depanku.
" apa yang pak dean katakan padamu " tanya bu lita sambil berpangku tangan.
" itu soal perjanjian bu " jawabku ragu.
" perjanjian apa maksud kamu ? jangan jangan kamu menggodanya ya " bu lita memekik membuat semua orang yang berada disana menatapku jijik.
" astaga bu gak gitu sumpah " rengek ku aku sudah ingin menangis atasan sama bawahan sama saja.
" lalu perjanjian apa ?" tanya bu lita lagi.
" hanya perjanjian sebagai asisten cadangan saja bu " aku berbohong dari pada jujur kan bisa berabe.
" oh aku fikir apa , ingat ya rachel dia itu calon suami saya jadi jangan kegatelan jadi wanita " ucapnya sambil pergi ke ruang kerjanya.
' tangan gue yang gatel pengen jambak rambut loe cecunguk ' gumamku tentu saja dalam hati kalo keluar bisa bisa gurita itu ngamuk.
*****
sorenya aku pulang kerumah bukan ke apart karena flashdisk berisi persentase ku ketinggalan tapi saat hendak pulang hujan turun dengan deras hingga malam menjelang.
Aku yang tertidur karena menunggu hujan turun terbangun karena suara mamah sarah yang membangunkanku untuk makan malam, aku pun bangun dan mencuci muka aku sempat tertegun karena untuk pertama kalinya ibu tiriku membangunkanku.
saat aku turun dan bergabung ku lihat ada om teo yang ikut makan malam, aku hanya terdiam dan menundukan wajahku tak ingin melihat om teo yang sesekali melihatku dengan tatapan mesum.
Angel dan mamah juga begitu membuatku punya firasat buruk, dan aku merasa semakin tak nyaman dengan adanya om teo dirumah kami.
Aku makan dengan pelan dan untuk pertama kalinya ku lihat angel ketakutan tak seperti biasanya yang selalu menyindirku dan tak pernah dia seperti itu ketika dirumah.
" 10 persen bagaimana ?" tanya om teo yang tak ku mengerti .
" aku ingin 20 persen tak bisa lagi ditawar " jawab papah menyeringai.
" baik tapi aku mau adiknya " ucap om teo yang semakin membuatku bingung
' apa ini maksudnya ?' gumamku dalam hati.
" jangan dia sudah dibeli " tolak papah.
" kalo begitu 10 persen saja dia sudah tak gadis kan " protes om teo yang membuatku menatap papah dan om teo bergantian.
Acara makan malam apa ini kenapa seperti sedang tawar menawarkan kepuasan ranjang, aku melihat angel dan mamah bergantian aku ingin bertanya tapi bibir ku takut salah bicara.
Tidak mungkin kan apa yang kudengar ini pasti hanya candaan fikirku tetap positif.
" 15 persen final lagi pula kau sudah menikmati keperawanannya " tawar papa membuat om teo menyeringai senyum.
" baik tapi sampai pagi " ucap om teo membuatku semakin yakin kalo ini .... Prostitusi.
Jadi ini dibalik acara makan malam keluargaku....
" ok deal 15 persen saham"
" papah ! " teriak ku dan mamah bersamaan membuat kedua pria tua itu terkejut.
" apa papa sudah gila kenapa harus angel, sekali kali biarkan rachel yang melayaninya " protes mamah dengan nada yang tinggi.
" lagi pula dia juga sudah pasti tak perawan lagi " tambah mamah lagi dengan wajah yang sudah merah padam.
saat angel bilang bahwa papa bejat sekarang aku setuju ternyata dia memang pria bejat yang tega menjual anak gadisnya sendiri dengan uang dan saham.
kenapa aku baru tahu betapa berantakannya keluargaku ini mungkin kah ini alasannya kak justin mengajaku pindah ke apart yang dibelinya, dan karena inikah kak justin melarangku untuk pulang ke rumah apalagi disaat malam atau menginap.
Aku lihat angel gemetaran dan mulai terisak aku yakin perasaanya kini pasti hancur karena di jual papah kandung sendiri, apalagi angel kini tengah mengandung ini membuatku semakin miris terhadap keluargaku yang diluar terlihat hidup bahagia karena berkecukupan tapi didalamnya ada air mata dan rasa sakit karena ketidak adilan dan kebebasan hidup dimana kami sebagai anak perempuan dijual oleh ayah kandung sendiri.
" tolong pah... Kasihan angel biarkan malam ini rachel yang memuaskannya " melas mamah sambil menatapku nyalang.
Inikah kenapa mamah membangunkanku untuk ikut makan malam, aku mengerti sekarang wajah dan mata mama sudah menjawabnya.
Papah bangkit dari duduknya lalu berjalan dan menarik tangan mamah dengan paksa, aku mengikuti kemana papah membawanya membiarkan angel dan om teo di tempat makan.
Papa membawa mamah ke kamarnya lalu mendorongnya hingga tersungkur kelantai, mamah menangis merau raung dan mengatupkan kedua telapak tangannya memelas pada suami yang sudah tak ada rasa simpatinya.
"aku mohon ruslan tolong... Jangan jual angel lagi " melas mamah sambil menangis.
" salahkan dirimu sendiri sarah kau sendiri tak ingin hidup miskin aku sudah muak dengan semua keluhanmu dan hinaanmu itu jadi terima saja apa yang kulakukan ini toh kamu juga menikmati uangnya"papar papah dengan geramnya.
" aku tahu aku salah tapi jangan lagi kau menjual anaku ayah macam apa kau ruslan " protes mamah dengan nada tinggi.
" aku adalah seorang ayah yang selalu keluargamu hina didepan kerabat dan temanmu" ucap papah yang membuat mamah bungkam dan pergi meninggalkannya sendiri.
Aku segera bersembunyi agar papah tak melihatku.
" sudah kubilang jangn menjual anaku ruslan " teriak ibu tiriku.
Setelah papah pergi dan tak terlihat lagi aku masuk ke dalam kamar orang tuaku, melihatku masuk mamah malah menatapku dengan penuh kebencian seolah semua salahku.
ibu tiriku mendekatiku lalu menamparku " puas kau sekarang hah "
Rasa perih dan panas menjalar dipipiku tapi hatiku lah yang sakit salahku apa ?.
Lalu dia mendorongku hingga tubuhku tersungkur dan kepalaku terbentur ke meja dan aku merasakan darah segar sudah menets dari dahiku membuatku pusing dan mataku terasa berkunang tapi ibu tiriku menarik tubuhku membantuku bangun dan berdiri.
" luka ini tak seberapa dibandingkan lukaku dan anaku kau dan ibumu seharusnya mati saja, kalian hanyalah sampah yang selalu menggangguku " ujarnya lalu mendorongku lagi hingga tubuhku terbentur ke tembok.
mamah pergi keluar meninggalkan aku yang masih terdiam disisi tembok dengan luka di dahiku, dan ada sosok yang datang mendekatiku aku tak bisa melihatnya dengan jelas hingga membuatku mengucek mataku dan terlihat asisten rumah tangga keluarga kami duduk di depanku.
" bi asih ... " panggilku pelan.
" ayo non ... Masih bisa berjalan kan " tanya bi asih yang kujawab dengan anggukan.
Kejadian ini sudah biasa didalam rumah ini dan bi asih lah yang menolongku dan mengobati lukaku, tapi tak bisa mengobati luka di hatiku yang sudah bertahun tahun mengalaminya.
Benar kata kak justin lebih baik aku tidak tinggal disini karena hanya akan terluka dan disalahkan, aku fikir selama ini papah melakukan kekerasan hanya padaku ternyata pada mereka juga. Tapi kenapa?
