Tidak pernah terbersit dibenaknya untuk menikah dalam waktu dekat, Namun karena kebodohan sang adik, yang ingin dirinya cepat menikah, Membuatnya terpaksa harus menikahi laki-laki yang bertubuh gemuk, berjenggot juga berkumis dan satu lagi berkacamata tebal.
"Apa ini karma?" ucap Julya saat dirinya melihat pantulan wajahnya dicermin, dengan riasan khas pengantin wanita.
"Iya benar ini karma bagiku, yang sering menyakiti hati pria." ucapnya lagi yang sadar sudah menolak banyak pria, yang datang melamarnya.
"Dan sepertinya kamu yang paling sakit hati. Riski. Maaf."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akan ada PHK
Foto-foto yang dikirim pada Radit kini sudah tersebar luas, tepat setelah Radit mengirim pesan jika dia tidak mau memberi si pemeras uang yang dia minta.
"Pak." ucap Jai pada Radit, dan radit yang mengerti kenapa Jai memanggilnya langsung berkata "Hapus!"
Jai dan tim yang sudah siap membantu, langsung bergerak cepat menghapus foto-foto yang sudah disebar, namun sayang karena prosesnya yang tidak semudah membalikan telapak tangan, membuat foto-foto itu sudah dilihat bahkan mungkin disalin oleh sebagian orang yang berkepentingan.
Alhasil setelah selesai dengan tugas pertama, Jai dan tim, kini mulai mengerjakan tugas kedua, dan ketiga, yaitu menjawab pertanyaan dari setiap orang yang bertanya diakun resmi perusahaan dan melacak siapa pengirim foto-foto itu.
"Selesai" ucap Jai setelah dirasa cukup memberi penjelasan, dan mereka tinggal menunggu hasil.
Jai yang mengingat jika perut dirinya dan tim belum di isi. berinisiatip untuk membeli makanan, dan Radit tentu mengijinkan karena dia juga sudah merasa lapar.
Jai, kini sedang menunggu pesanannya jadi, dan dia menunggu di salah satu meja yang ada di kantin.
Saat menunggu, Jai di datangi Julya yang penasaran tentang beberapa orang yang dia tidak kenal, datang keperusahaan dan sampai saat ini belum juga meninggalkan perusahaan.
"Pak Jai, apa boleh saya duduk disini?" tanya Julya sebelum dia duduk.
"Silahkan!" jawab Jai setelah dia melihat siapa yang ingin duduk didekatnya.
"Terimakasih" Julya berkata sambil mendudukan tubuhnya.
"Pak Jai, maaf sebelumnya jika saya lancang, tapi saya sangat penasaran dengan orang-orang baru yang tadi datang."
"Oh, jadi ini alasan kamu ingin duduk disini?" ucap Jai, yang kini tahu tujuan Julya yang biasanya suka menyendiri tiba-tiba datang mendekat.
"Iya pak, jadi ada apa?"
"Ada masalah." Jawab Jai singkat, karena Jujur dia kecewa. Kecewa karena apa yang dia pikirkan tadi salah besar. Tentang Julya yang tiba-tiba ingin duduk didekatnya.
"Ya saya tahu. tapi maksud saya masalah apa, sampai ada orang luar, datang kemari."
"Ada yang ingin memeras pak Radit, 2m."
"Hah, 2m" ulang Julya kaget sangat kaget.
"Iya 2m. jika pak Radit tidak mau memberikan uang 2m, maka foto-fotonya bersama teman tidurnya akan tersebar luas, dan pastinya akan membuat perusahaan yang bekerja sama dengan kita, membatalkan kerjasamanya, dan artinya PHK besar-besaran akan terjadi."
"Ya ampun, sampe merinding dengernya, terus sekarang bagai mana?"
"Untuk sekarang sudah terkendali, tapi entah esok atau lusa, dan karena kekhawatiran itu, kami sedang menyelidiki siapa orang yang mengirim foto-foto itu, menangkap dan akan dijebloskan kelenjar."
"Oh, jadi gunanya orang-orang tadi itu untuk melacak keberadaan si pemeras itu."
"Ya dan kami sulit melacaknya, tapi semoga hari ini bisa langsung ditemukan agar kita tidak terancam di PHK."
"Aamiin, oh iya ngomong-ngomong teman tidur pak Radit, apa bapa menyimpan foto-fotonya, Jujur saya penasaran ingin tahu seperti apa orang yang menjadi teman tidur bos kita yang-" ucap Julya yang mengembungkan pipi diakhiri katanya.
"Sebentar!!" ucap Jai sambil menahan senyum karena wajah Julya sangat imut dan lucu.
Jai memperlihatkan foto-foto Radit bersama teman tidurnya, dan baru juga melihat satu foto Julya langsung menaruh kembali ponsel Jai, dengan cepat.
Jai yng melihat ekspresi kaget Julya tentu langsung mempertanyakan reaksinya itu, dan Julya yang tidak mungkin Jujur jika foto wanita yang bersama Radit adalah dirinya. langsung mengatakan jika dia merasa jijik, dan Jai yang mendengarnya malah tertawa lepas.
"Maaf pak, kenapa tertawa memang ada yang lucu?"
"Iya, ada, kamu lucu sekali, masa cuman liat foto seperti itu langsung Jijik, eh tunggu jangan-jangan kamu belum pernah melihat video yang bikin p*nas?"
"Maksudnya?" ucap Julya yang otaknya tidak mengarah, kearah yang sama dengan Jai.
"Ya kamu, belum pernah melihat video orang yang lagi na ni nu." dan kali ini Julya mengerti.
"Ah kalau yang itu, memang belum, dan tidak akan pernah karena jijik."
"Kenapa Jijik??" tanya Jai tidak percaya.
"Ya jijik saja."
"Yakin?"
"Ya"
"Kamu aneh Julya, kamu kan sudah cukup umur seharusnya menyukai hal yang seperti itu bukan?"
"Ah sudah pak, kenapa jadi bahas hal seperti itu," ucap Julya yang tidak ingin lebih jauh membahas hal tentang dirinya yang tidak tahu seperti apa video atau Film dewasa tanpa sensor itu.
Jai tertawa lalu berkata " kamu benar krnapa jadi bahas hal seperti itu, ya sudah kalau begitu aku juga harus segera membawa pesananku keatas" ucap Jai, karena tepat saat itu seorang pelayan sedang berjalan kearahnya, dengan menenteng kantong keresek yang tentu saja semua pesanannya.
"Silahkan" ucap Julya, dan sungguh saat ini dia bersyukur karena Jai tidak mencurigai ekspresi wajahnya, yang kaget melihat dirinyalah yang berada diperlukan Radit.
"Kenapa bisa ada foto-foto seperti itu, dan kapan itu terjadi?" ucap Julya sambil menekan pangkal hidungnya karena mendadak kepalanya terasa amat pusing, apa lagi dia takut jika Radit dan timnya bisa mengetahui jika dirinyalah wanita yang ada di foto, dan jika itu terjadi, bisa-bisa dia dituduh sebagau penyebar foto-foto itu, karena dendam selalu dimarahi.
"Julya, ingatlah! sesuatu?" ucap Julya pada dirinya sendiri, dan saat ingat gelang yang dikenakan di foto itu Julya mendapat setitik pencerahan dan karena hal itu Julya langsung meminta ijin untuk pulang lebih cepat, dengan alasan sakit kepala.
ceritanya bagus
mampir kenovelku juga jika berkenan/Smile//Pray/
maaf, ya. keknya aku terlalu ikut campur sama dialog kamu🙏