NovelToon NovelToon
Silhouette

Silhouette

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

"Aku memacari Echa, hanya karena dia mirip denganmu. Aku gak akan bisa melupakanmu Inayah. Jadi dengarkan aku, pasti... pasti aku akan memutuskan Echa apabila kamu mau kembali padaku!" Terdengar lamat-lamat pertengkaran Catur dengan mantan kekasihnya yang bernama Inayah dihalaman belakang sekolah.


Bagai dihantam ribuan batu, bagai ditusuk ribuan pisau. Sakit, nyeri, ngilu dan segala macam perasaan kecewa melemaskan semua otot tubuhnya. Echa terjatuh, tertunduk dengan berderai air mata.


"Jadi selama hampir setahun ini aku hanya sebagai pelampiasan." monolog gadis itu yang tak lain adalah Echa sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia?

Hari berganti hari, tak terasa sudah setengan tahun lebih hubungan ku dengan kak Catur. Semua berjalan dengan semestinya, tanpa ada masalah serius. Keromantisan seorang ketua OSIS terhadap sang sekretaris terus menjadi sorotan dan perhatian seluruh warga sekolah. Tak terkecuali guru-guru yang sering menggoda kami.

Hari ini akan dilaksanakan Ujian Semester ganjil. Aku sudah mempersiapkan diri dengan baik. Belajar lebih rajin supaya beasiswa tetap ku dapatkan dan aku terus bisa membahagiakan orang tua dengan prestasiku.

Karena pembagian ruang ujian, aku terpisah dengan para sahabatku. Di ruang ini, aku sendirian. Sedang Ratna dan lainnya satu kelas.

"Bismillah, semoga aku bisa mengerjakan soal dengan mudah. Amin" Ucapku dalam hati sebelum aku mulai mengisi satu persatu lembar jawaban yang tersedia.

Kring kring kring

Bel tanda berakhirnya jam pelajaran pertama sudah berbunyi. Kami semua berbondong-bondong keluar dari kelas menuju ke tempat favorit kami masing-masing. Ada yang langsung ke kantin, ada yang lari terburu-buru ke toilet mungkin udah diujung kebeletnya. Hahahha. Kalau aku lebih memilih ngadem di taman belakang sekolah. Semilir angin meniup pepohonan membuat tempat ini menjadi destinasi ternyaman yang ada di lingkungan sekolahku.

"Kamu gak mau ke kantin dulu Cha?" tanya Ratna setelah menghampiriku, karena terlihat dari wajahnya kalau dia kelaparan.

"Gak usah, aku tunggu kalian di tempat biasa ya. Kamu makan dulu aja Na, biar gak mati kelaparan." Jawabku bercanda.

"Ya ya ya, aku memang belum sarapan di rumah tadi. Buru-buru takut terlambat, maklum efek drakor membuatku susah bangun pagi." Ratna menjelaskan sambil menguap, sisa-sisa ngantuknya masih menghiasi wajahnya.

Setelah para sahabatku pergi, tanpa sengaja, mata ini memandang sesuatu yang tampak tidak asing tapi terasa sangat janggal. Di pojok antara dua pohon besar terlihat dua orang yang satu sangat aku kenali. Sedangkan sosok yang satu kurang jelas siapa dia, karena posisinya yang membelakangi aku. Samar-samar aku mendengar pembicaraan mereka yang kalau ditelisik lebih jauh, itu bukan obrolan biasa. Lebih tepatnya dua orang berbeda jenis itu sedang berdebat.

"Aku memacari Echa, hanya karena dia mirip denganmu. Aku gak akan bisa melupakanmu Inayah. Jadi dengarkan aku, pasti... pasti aku akan memutuskan Echa apabila kamu mau kembali padaku!" Terdengar lamat-lamat pertengkaran dua sosok itu yang tak lain adalah kak Catur dengan mantan kekasihnya yang bernama Inayah.

Bagai dihantam ribuan batu, bagai ditusuk ribuan pisau. Sakit, nyeri, ngilu dan segala macam perasaan kecewa melemaskan semua otot tubuhku. Aku terjatuh, tertunduk dengan berderai air mata.

"Jadi selama hampir setahun ini aku hanya sebagai pelampiasan." Batinku menangis pilu.

Setelah mendengar kenyataan menyakitkan itu, aku terduduk lemas. Bahkan niatan untuk mengulang materi pelajaran menguap begitu saja. Setelah perdebatan sengit yang menghancurkan perasaanku, ku lihat mereka langsung meninggalkan tempat ini tanpa sempat melihat keberadaanku.

"Huff, Ya Alloh cobaan apalagi ini. Kuatkan hamba yang lemah ini Alloh." Doa ku disela air mata yang tanpa diperintah langsung meluncur dengan derasnya. Ku tarik nafas, ku hembuskan berulang kali. Berharap sesak ini segera berlalu.

"Begini banget sih nasib percintaanku. Mana cinta pertama, udah langsung dapat bonus patah hati pertama." Monolog ku seorang diri, sampai akhirnya para sahabatku mendatangiku.

"Tadi kayaknya aku lihat kak Catur dengan perempuan lain keluar dari arah sini, sedang apa mereka tadi Cha?" Tanya Nia yang memang merasa heran dengan gelagat sepasang mantan yang belum move on itu.

"Iya, itu memang mereka" Jawabku sambil menyusutkan air mata. Yang langsung membuat ketiga sahabatku kaget.

"Kamu kenapa Echa? siapa yang membuat kamu menangis? Apa mereka berdua tadi kesini memang sengaja menyakitimu?" Vava mencecarku dengan banyak pertanyaan.

"Ternyata aku ini hanya pelampiasan kak Catur saja. Dia tidak tulus mencintaiku, dia belum move on dari mantannya. Dan dia akan minta putus dariku segera, karena mantannya itu. Sakit, sakit banget rasanya." Curhatku nelangsa.

"Innalilahi, jahat banget mereka." Celetuk Vava tak suka mendengar kisahku.

"Kamu yang sabar ya, kita masih ujian. Jangan sampai karena percintaan ini bikin kamu gak fokus dengan belajarmu." Ratna mengingatkan.

"Astagfirulloh, iya aku harus tetap fokus dengan sekolahku. Jangan sampai beasiswaku dicabut hanya karena patah hati. Makasih ya, kalian sudah mengingatkan aku. Makasih juga, kalian masih mau menjadi sahabatku sampai detik ini." Kami berempat berhambur saling berpelukan.

"Insya Allloh, aku kuat." Yakinku dalam hati.

"Yuk ah, kita balik ke kelas masing-masing. Kayaknya bentar lagi udah bel masuk deh." Ajak Nia.

Tanpa basa-basi lagi, aku mengikuti mereka menuju kelas ujianku. Bismillah, semoga perasaan hancur tak membuat semangat mengejar cita-citaku ikutan hancur. Biarlah sementara aku gak ingin memikirkan masalah itu. Kalaupun nanti bertemu dengan kak Catur, aku akan pura-pura biasa saja. Dan seolah tidak tau menau tentang niat busuknya itu.

"Aku tunggu kata putusmu kak Catur." Monologku.

Jam ujian kedua hari ini pun berakhir, alhamdulillah konsentrasiku masih terjaga dengan baik. Aku mengingat ibu dan kakek nenek ku, tak ingin mereka kecewa kalau nilai ku anjlok. Aku adalah harapan mereka, mereka bahkan rela mempertaruhkan apa saja demi masa depanku cerah. Lalu, apa pantas aku menyeret mereka dalam masalah yang tak seberapa ini.

Seperti biasa, aku pulang naik sepeda onthel. Karena hanya itu yang ku punya. Saat hampir tiba di parkiran, aku bertemu dengan beberapa kakak kelas. Sepertinya mereka kelas 3 dilihat dari label bet di bajunya. Entah apa yang ingin mereka lakukan, kenapa mereka menghadangku disini. Tapi setelah aku melewati tempat mereka berkumpul, tak sepatah katapun keluar dari mulut mereka. Hanya decakan dan tatapan sinis yang mereka berikan padaku.

"Apa mereka juga teman dari mantan kak Catur ya? Tatapannya kayak laser yang ingin menembak kepalaku." Ngeri juga pikirku.

Sampai aku keluar gerbang sekolah, aku tidak melihat keberadaan kak Catur sama sekali.

"Mungkin dia masih berduaan dengan mantannya." Gumamku

"Dan beberapa orang yg tadi menghadangku itu bertugas memantau. Supaya aku gak mengganggu junjungannya yg sedang berduaan. Jadi bingung, posisiku sebagai apa sekarang, pacar atau selingkuhan kak Catur ya?" Bingung juga kalau dipikir-pikir.

Bodoh lah, pulang dulu. Perut udah lapar sekali, pingin cepet sampai rumah. Sudah gak sabar menikmati masakan ibu yang super lezat.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Alhamdulillah, udah update lagi. Maafkan Othor yang lama ya, maklum punya anak batita yang sedang belajar banyak hal.

Semoga bab demi bab bisa tembus menjadi karya terbaik untuk kalian baca.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, like dan komen, share. Hari senin bisakah tinggalkan vote untuk karya ku ini?

Terima kasih.

By : Erchapram

1
Erchapram
cie cie /Smile/
Erchapram
makasih ya
Mahyum
cie ,,,,kak Catur lagi PDKT ma Echa....
Mahyum
semangat terus kak,,,💪💪💪 ceritanya bagus👍
Erchapram: Terima kasih kak
total 1 replies
Erchapram
Makasih banyak sudah mampir.
Celeste Banegas
Semua karakternya terasa hidup dan bikin saya kesemsem! Sukses kedepannya, author✨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!