NovelToon NovelToon
Love Is You

Love Is You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: neng_86

Arga Bimantara yang menyukai Aisya Yuna teman semasa putih abu-abu. Cinta yang terpaksa ia pendam hingga akhirnya mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Arga kembali bertemu dengan Yuna setelah 10 tahun berlalu. Namun ia harus menelan patah hati karena ternyata Yuna sudah bertunangan dengan pria lain yang merupakan anak dari sahabat ayah Arga.

Tapi Arga tidak menyerah begitu saja. Sebelum janur kuning melengkung, ia masih bisa mendapatkan Yuna.

Berhasilkah Arga atau ia harus gigit jari dan hadir sebagai tamu undangan...???

Yuk simak kisah mereka....😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dilema keluarga

Cakra tengah menunggu pujaan hatinya. Tadi sore ia meminta izin untuk pulang lebih awal.

Pertama ia ingin menghindari Akira tapi ternyata gadis itu tidak masuk hari ini dan kedua, Cakra ingin menebus janjinya yang ia ingkari kemarin.

Ia telah menunggu Yuna di halaman toko bunga milik tunangannya itu.

Terlihat Yuna menuruni anak tangga dan berjalan kearahnya.

"Hai.... udah lama nunggunya...?" sapa Yuna sesaat sesudah masuk kedalam mobil Cakra.

"Nggak... baru nyampe kok. Kamu makin cantik sayang..." puji Cakra.

"Apasih Cakra...? Sejak kapan kamu pandai merayu gini..."ujar Yuna tersipu malu.

Cakra mengusap puncak kepala Yuna.

"Ayo kita pergi keburu macet nanti" ujar Cakra yang menghidupkan mesin mobilnya.

Mobil Cakra menembus jalanan padat Jakarta.

Mereka menuju sebuah restoran yang sudah direservasi sebelumnya oleh Cakra. Kali ini restoran Jepang menjadi pilihan pria itu karena memang Cakra sangat menyukai makanan Jepang seperti sushi dan ramen.

"Silahkan duduk tuan putri..." Cakra menarik kursi untuk Yuna hingga membuat gadis itu semakin tersenyum lebar. Cakra hari ini sangat manis pikir Yuna.

Setelah memesan makanan, keduanya masih sama-sama diam. Cakra menggenggam tangan Yuna dan menciuminya.

"Kamu kenapa sih, sejak tadi aneh banget tahu. Nggak seperti biasanya" ujar Yuna mempertanyakan sikap tunangannya itu.

"Kenapa? Nggak suka ya aku gini? Kan semua wanita suka sama cowok yang romantis jadi aku cuma mau bersikap gitu sama kamu... Aneh ya..?" Cakra belik bertanya.

"Aneh... kamu bukan tipikal yang suka nunjukin gitu Cakra. Tapi ya nggak apa deh sesekali... lagian kita juga bentar lagi mau nikah, ya nggak masalah ya agar hubungan kita nggak monoton..." sahut Yuna.

Cakra kembali mengusap kepala Yuna.

Setelah pramusaji mengantar pesanan mereka, keduanya makan dengan tenang dan sesekali bercerita serta bersenda gurau seperti biasanya.

"Malam sayang... kok kamu nggak bilang mau makan malam sama Yuna disini. Kalau tahu gitu, kami nebeng deh tadi, iya kan Akira..." ujar mama Cakra, nyonya Gina yang datang bersama Akira.

"Iya tante Gina. Hai Yuna, apa kabar...?" sapa Akira saat melihat kearah Yuna.

"Baik Akira... kamu apa kabar? Kok kelihatannya kamu kurang sehat...kamu sakit? Kelihatan pucat..." ucap Yuna saat melihat wajah Akira yang tak memakai make up seperti biasanya.

Cakra menatap Akira namun cepat-cepat ia alihkan pandangan pada arah yang lain sat Akira juga menatapnya balik.

"Aku baik-baik saja. Cuma kemarin aku lembur, iya kan Cakra..." senyum Akira ke arah Cakra yang lalu tersedak karena ia sedang minum.

Cakra terbatuk-batuk karenanya.

"Cakra... kamu nggak apa-apa..? Kok bisa tersedak sih...?" Yuna berusaha mengusap punggung pria itu

"Kamu kenapa sih Cakra... ih aneh-aneh aja.... Eh benaran kamu kemarin lembur sama Akira. Pantesan kamu nggak pulang kerumah.. Kamu nginap dirumah sakit ya....?" tanya Gina, mama Cakra.

"Nggak nginap dirumah sakit kok ma, tapi nginap di rumah yang akan aku tempat dengan Yuna nantinya. Itu lebih dekat dari rumah sakit..."sahut Cakra menatap kearah Yuna.

Akira mengepalkan tangannya yang berada dibawah meja.

Matanya menatap nyalang kearah Cakra. Tatapan amarah dan kekesalan.

"Ini udah malam, aku mau antar Yuna balik ya ma... Kalian pulang sendiri kan..?"ucap Cakra bersiap-siap hendak pergi.

" Eh tunggu dulu... Kamu sekalian antarkan Akira deh. Mama mau langsung balik aja, tadi Akira nebeng mama soalnya. kalian kan searah, sekalian ya.... Kamu nggak keberatan kan Yuna...?"tanya Gina pada calon menantunya.

"Eh.... nggak kok tante..." sahut Yuna.

Cakra hanya bisa pasrah jika demikian. Ia tidak menolaknya. Akan terlihat aneh jika ia tiba-tiba menolak mengantar Akira sementara selama ini, gadis itu selalu ikut bersama mereka.

Sepanjang jalan, hanya Yuna yang berbicara. gadis itu hanya menanyakan beberapa pertanyaan pada Cakra. Yuna menanyakan waktu kosong pada Cakra karena mereka harus mengecek undangan dan gaun yang akan mereka kenakan nanti dihari pernikahan. Sedangkan urusan gedung dan katering sudah diurus oleh WO yang mereka sewa.

"Aku turun ya... hati-hati dijalan. Bye Akira... " Yuna melambai saat mobil Cakra meninggalkan halaman parkir toko.

Wajah Yuna berubah seketika. Ia merasa ada sesuatu yang Cakra sembunyikan. Entahlah, Cakra tak seperti biasanya apalagi saat bertemu Akira yang adalah masih ada hubungan keluarga sekaligus rekan kerjanya di rumah sakit.

"Hanya firasat ku saja. Benae kata Riana, jika menjelang pernikahan ini lah ujiannya. Positive thinking Yuna... Semoga semua baik-baik saja" Yuna berbisik pada dirinya sendiri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Arga menjatuhkan dirinya di ranjang empuknya.

Tubuhnya lelah dan semakin lelah oleh tuntutan dari papanya, Gunawan Bimantara.

Ia baru saja pulang dari kencan buta yang diatur oleh papanya, Gunawan Bimantara dengan putri salah satu rekan bisnis papanya.

Huft...

Arga membuang nafas kesal. Matanya menatap langit-langit kamarnya yang ada dirumah sang kakak, Dewa Bimantara. Hanya disini ia merasakan kedamaian dan ketulusan cinta dari kakak kandungnya serta sang mama dan tak lupa pula kakak iparnya dan juga dua keponakannya yang sangat ceriwis terutama Prisila.

"Ga... boleh mama masuk" suara nyonya Hanum membuyarkan pikiran Arga.

"Masuk ma, nggak dikunci.." ucap Arga pada sang mama.

Arga masih berbaring telentang di ranjangnya.

"Belum ganti pakaian nak? Capek banget kamunya ya...? Perlu mama siapkan air hangat buat mandi kamu?" tanya Hanum heran karena Arga tipe anak yang pembersih.

"Nggak usah ma, Arga cuma lelah. Mama ada apa? Apa pak tua itu mengadu sama mama?" tanya Arga terkesan menyindir.

Nyonya Hanum duduk di sisi ranjang dekat kaki Arga.

"Tadi papa kamu hubungi mama, katanya dia mau kenalkan kamu dengan anak dari temannya tapi kamu justru mempermalukan dia, apa benar itu Ga...?" tanya Hanum lembut perihal kaduan mantan suaminya.

Arga bangkit dan duduk di tepi ranjang.

"Ma... Arga udah berusaha menghormati papa dan menerima saat papa melarang Arga melukis dan memilih melanjutkan perusahaan yang hampir kolaps ini tapi kenapa papa masih tamak dengan mengambil semuanya dari Arga hingga masalah pendamping hidup pun harus papa yang cariin. Arga nggak suka ma. Ini hidup Arga dan Arga hanya akan menikah dengan gadis yang Arga cintai bukan dengan yang papa sukai.... Papa egois dan mau melampiaskan semuanya sama Arga... Arga bukan boneka papa, ma..." ucap Arga meluapkan rasa kesalnya.

Hanum mengusap pundak putra bungsunya ini. Sejak dulu memang mantan suaminya lebih mudah mengalah pada Dewa dibanding Arga. Ia akan lebih mudah menekan Arga dibanding Dewa hanya menggunakan dirinya.

Arga itu keras namun jika menyangkut keluarga terutama perihal Hanum, Arga bisa mengalah dan Gunawan bisa dengan mudah memanfaatkannya.

"Mama selalu mendukung keputusan mu. Jika memang kamu memiliki gadis yang kamu suka maka mama dengan senang hati menerimanya sebagai menantu mama. Dan besok mama akan bicara sama papa kamu agar dia tidak lagi ikut campur urusan kamu dan ngatur hidup kamu serta ancam kamu" ucap Hanum dan setelahnya ia bergegas keluar dari kamar putranya.

"Jangan ma... Arga nggak mau nanti mama dihina lagi oleh papa dan istrinya. Arga nggak mau mama menangis lagi dan kepikiran lagi dengan ucapan kejam papa... Biar nanti Arga cari cara lain. Mama jangan khawatir dan jangan dengerin apapun ucapan kasar papa.."cegah Arga yang iba kerena setiap kali mamanya berbicara dengan papanya akan berakhir dengan mamanya kembali masuk UGD karena kepikiran dengan hinaan dan ucapan kasar mantan suaminya.

bersambung....

1
Rian Moontero
lanjooot🤩
Lies azzah
hadiiiiiir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!